Bulan Kitab
Suci
OMK SMDTBA Tulungagung
Minggu, 23 September 2018
Belajar tentang kebijaksanaan dari
Salomo
Tujuan
• Orang muda memahami arti kebijaksanaan
kristiani dan mengetahui teladan yang tepat.
Penuhkan bejanaku
Bacaan Kitab Suci :
1 Raja-Raja 3:16-18
N : Hikmat Salomo pada Waktu Memberi
Keputusan
Pada waktu itu masuklah dua orang
perempuan sundal menghadap raja, lalu
mereka berdiri di depannya. 17 Kata
perempuan yang satu:
P1 :
"Ya, Tuanku! Aku dan perempuan ini diam dalam
satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada
waktu dia ada di rumah itu.
Kemudian pada hari ketiga sesudah aku,
perempuan ini pun melahirkan anak; kami
sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama
kami dalam rumah, hanya kami berdua saja
dalam rumah.
Pada waktu malam anak perempuan ini mati,
karena ia menidurinya.
Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu
mengambil anakku dari sampingku; sementara
hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di
pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu
dibaringkannya di pangkuanku.
Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk
menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah
mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia
pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak
yang kulahirkan."
N : Kata perempuan yang lain itu:
P2. : "Bukan! Anakkulah yang hidup dan anakmulah
yang mati."
N : Tetapi perempuan yang pertama berkata pula:
P1 : "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah
yang hidup."
N : Begitulah mereka bertengkar di depan raja. Lalu
berkatalah raja:
R : "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup
ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata:
Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah
yang hidup."
N. : Sesudah itu raja berkata:
R. :"Ambilkan aku pedang,"
N. : lalu dibawalah pedang ke depan raja. Kata
raja
R :"Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua
dan berikanlah setengah kepada yang satu
dan yang setengah lagi kepada yang lain."
N. : Maka kata perempuan yang empunya anak
yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah
belas kasihannya terhadap anaknya itu,
katanya:
P2. : "Ya, Tuanku! Berikanlah kepadanya bayi
yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh
dia."
N. : Tetapi yang lain itu berkata:
P1. : "Supaya jangan untukku ataupun
untukmu, penggallah!"
N. : Tetapi raja menjawab, katanya:
R. : "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup
itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia
itulah ibunya."
N. : Ketika seluruh orang Israel mendengar
keputusan hukum yang diberikan raja, maka
takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada
dalam hatinya untuk melakukan keadilan.
Alur Kisah
Bapa Kami...
Kemuliaan...
Santo Aloysius Gonzaga, doakanlah kami
Lagu
Yesus Sungai Kehidupan
Kemurahan Hati Pangkal
Keadilan
Matius 20:1-16
Tujuan
• Orang muda memahami arti keadilan yang
berdasar pada kemurahan hati.
• Orang muda mampu bersikap adil berdasar
kemurahan hati sebagai wujud kedewasaan
iman dalam hidup sehari-hari.
Lagu Pembuka
Tuhan Yesus Baik
Doa
Marilah kita berdoa,
Allah yang Mahamurah, kami bersyukur karena
Engkau senantiasa mencukupi kebutuhan kami
dengan adil. Anugerahkanlah keadilan-Mu kepada
kami, agar kami mampu bersiap adil kepada siapa
pun dalam semangat kejujuran dan kebenaran.
Semoga kami senantiasa memperjuangkan keadilan
di mana pun kami berada, agar setiap orang bisa
mendapatkan haknya secara layak. Semoga kami
dapat mewujudkan kerukunan di tengah dunia dan
lingkungan hidup kami demi kehidupan bersama
yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami. Amin
Studi Kasus : Kisah Nenek Asyani
Pertanyaan diskusi:
a. Menurutmu, apakah Nenek Asyani sungguh
mengalami keadilan dalam kasus yang
dialaminya?
b. Dalam kasus ini, bagaimana keadilan dapat
dimengerti?
c. Mengapa banyak orang berpendapat bahwa
perlakuan hukum atas Nenek Asyani
berlebihan dan kejam?
Rangkuman
• Setiap pelaku pelanggaran hukum akan
mendapat sanksinya. Itulah salah satu bentuk
keadilan yang berkaitan dengan penegakan
hukum. Karena itu, besar hukuman yang
ditentukan atas tindak pidana biasanya
sebanding dengan besarnya pelanggaran
hukum yang dilakukan.
• Tugas para penegak hukum untuk mengambil
sikap dan tindakan yang tepat bagi para
pelanggar hukum. Di sinilah diperlukan bukan
sekedar rumusan keadilan, tetapi juga rasa
keadilan. Rasa keadilan harus menimbang segala
aspek terkait dengan sebuah peristiwa yang
diduga menjadi pelanggaran hukum. Misalnya,
motif pelaku, usia, situasi dan konteks perkara
atau pelaku, kelengkapan alat bukti, dll. Itu
semua akan menentukan, bagai-mana seorang
yang diduga melakukan pelanggaran hukum
selayaknya diproses dengan cara yang
mengindahkan keadilan.
• Kasus Nenek Asyani adalah sebuah contoh
usaha penegakan keadilan. Namun tampaknya
mengabaikan rasa keadilan dalam prosesnya.
Lagu antar bacaan
Sabda-Mu Bapa Bagai Air Segar
Bacaan Kitab Suci : Matius 20:1-16
N. : Perumpamaan Tentang Orang-Orang
Upahan di Kebun Anggur
"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti
seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar
keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan
pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar
sehari, ia menyuruh mereka ke kebun
anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia
keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-
orang lain menganggur di pasar. Katanya
kepada mereka:
T. : Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan
apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.
N. : Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua
belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan
melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul
lima petang ia keluar lagi dan mendapati
orang-orang lain pula, lalu katanya kepada
mereka:
T. : Mengapa kamu menganggur saja di sini
sepanjang hari?
N. : Kata mereka kepadanya:
P1. : Karena tidak ada orang mengupah kami.
N. : Katanya kepada mereka:
T. : Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
N. : Ketika hari malam tuan itu berkata
kepada mandurnya:
T. : Panggillah pekerja-pekerja itu dan
bayarkan upah mereka, mulai dengan
mereka yang masuk terakhir hingga
mereka yang masuk terdahulu.
N. : Maka datanglah mereka yang mulai
bekerja kira-kira pukul lima dan mereka
menerima masing-masing satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk
terdahulu, sangkanya akan men-dapat
lebih banyak, tetapi mereka pun menerima
masing-masing satu dinar juga. Ketika
mereka menerimanya, mereka ber-sungut-
sungut kepada tuan itu, katanya:
P2. : Mereka yang masuk terakhir ini hanya
bekerja satu jam dan engkau menyamakan
mereka dengan kami yang sehari suntuk
bekerja berat dan menanggung panas terik
matahari.
N. : Tetapi tuan itu menjawab seorang dari
mereka:
P2. : Saudara, aku tidak berlaku tidak adil
terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu
dan pergilah; aku mau memberikan kepada
orang yang masuk terakhir ini sama seperti
kepadamu. Tidakkah aku bebas memperguna-
kan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Ayat :
1. Berat memang tugasmu, tetapi kau diberi
rahmat
2. Sang Kristus memikatmu, tak’kan mampu kau
menolak-Nya
3. Dan doaku bagimu, semoga teguh semangatmu