Anda di halaman 1dari 21

BST – CBD – Mini CEX

Oleh:

Aristia Ayu Puspitasari


1315243

Pembimbing:
Dr. Aloysius Suryawan, dr., Sp.OG (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2017
Identitas Pasien
• Nama : Ny. T
• Umur : 35 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : ibu rumah tangga
• Menikah : 2 kali, 2 tahun
• Nama suami : Tn. S
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Bojongloa Kaler
• Tinggi Badan : 153 cm
• Berat Badan : 69 kg
• DPJP : dr. T, Sp.OG
• Tanggal Masuk : 20 November 2017
• Tanggal Periksa : 20 November 2017
Anamnesis
Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir
Ny. T, usia 35 tahun, G2P1A0 mengaku hamil 9 bulan
datang dengan rujukan dari RSKIA, dengan keluhan keluar cairan
dari jalan lahir sejak pukul 22.00 tidak disertai keluar lendir
maupun darah. Mulas atau nyeri perut tidak dirasakan pasien.
Riwayat jatuh atau terbentur disangkal. Riwayat nyeri saat
berkemih disangkal. Pasien menyangkal adanya demam,
gangguan BAB, atau perih saat BAK.
• HPHT : 2 Maret 2017
• Taksiran Lahir : 9 Desember 2017
• Siklus Haid : Teratur, 30 hari, durasi 3-4 hari
• ANC : Rutin ke bidan
• RPD : Hipertensi -, DM -, Asma -, Penyakit Jantung –
• RPK : Hipertensi -, DM -, Asma -, Penyakit Jantung –
• Riwayat Operasi :-
• Riwayat KB :-
• Golongan Darah :O
Perkawinan Persalinan Lama Jenis JK BBL Umur Keadaan
Kehamilan Persalinan
1 1 9 bulan spontan P 3000gr 14 tahun Hidup
2 2 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital : TD 110/70mmHg, N 92x/menit, R 20x/menit , S 36,5C
• Kepala : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : KGB tidak teraba membesar
• Thoraks : Pulmo VBS +/+, ka=ki, rh -/-, wh -/-, Cor BJM, S1=S2,
murmur –
• Abdomen : Cembung gravida, nyeri tekan -, bising usus + normal, hepar
dan lien tidak dapat dinilai
• Ekstremitas : Oedem -/-, akral hangat, refleks fisiologis +/+, refleks
patologis -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar
• TFU : 33 cm
• LP : 92 cm
• Letak Janin : memanjang, puka
• His : (+) jarang
• DJJ : 12-12-12 (144 x/menit)
• Taksiran BB Janin : 3410 gram
Leopold

• Leopold I : Fundus teraba bagian lunak, bundar, kurang


melengkung
• Leopold II : Teraba tekanan terbesar di sebelah kanan
• Leopold III : Teraba bagian keras, bulat, dan melenting
• Leopold IV : Konvergen
Pemeriksaan Dalam

• V/V : TAK
• Portio : Lunak, tebal, licin
• Efficement :-
• Pembukaan : 2-3 cm
• Ketuban :-
• Presentasi : Kepala
• Hodge : II
Usul Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi Rutin
• USG
• NST
• Urinalisis Rutin
• Tes Lakmus
Diagnosis
G1P0A0 35 tahun parturien aterm kala 1 fase laten dengan KPSW
Penatalaksanaan
• Rawat Inap dan Rujuk SpOG
• Observasi tanda-tanda persalinan
• Observasi tanda-tanda infeksi
• Rencana persalinan pervaginam
• Ceftriaxone 2x1 gr IV
• Dexamethasone 12 mg 2dd1 (48 jam)
• Infus RL 1500mL/24 jam
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA
Definisi KPSW
Robeknya selaput korioamnion pada kehamilan sebelum waktu
persalinan, yaitu pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
(PPROM) atau lebih dari 37 minggu (PROM).
Etiologi
• MMP
• INFEKSI
• REGANGAN/TRAUMA
Faktor Risiko

• Kulit putih > kulit hitam • Perdarahan pada trimester


pertama/kedua
• Sosial ekonomi rendah • Operasi pada serviks sebelumnya
• Merokok selama kehamilan • Oerviks yang pendek
• Pernah mengalami kelahiran • Penyakit jaringan ikat (Leisch-
prematur sebelumnya +/- Nyhan)
tanpa KPSW • Ehlers-Danlos syndrome
• Mengalami pendarahan • Adanya infeksi
pada vagina • Frekuensi pemeriksaan dalam
yang sering
• Distensi rahim
KELAINAN PADA DEGRADASI KEADAAN KLINIK ;
JARINGAN IKAT DAN KOLAGEN Infeksi, hormonal, apoptosis,
DEFISIENSI NUTRISI MENINGKAT peregangan selaput janin

PERUBAHAN PADA
SELAPUT JANIN
Patofisiologi
KPSW Preterm
• Induksi persalinan
34-36 minggu • Antibiotik profilaksis untuk Streptococcus grup B

• Induksi persalinan
32-33 minggu • Kortikosteroid / Antibiotik
• Antibiotik profilaksis untuk Streptococcus grup B

• Penanganan ekspektatif

24-31 minggu • Kortikosteroid / Antibiotik


• Evaluasi 72 jam  rawat jalan
• Kehamilan dipertahankan sampai usia 34 minggu

• Penanganan agresif
< 24 minggu • Konseling orang tua  prognosis janin
Pencegahan
• Menghindari infeksi
• Menghindari trauma
• Tidak merokok
• Mendapat gizi yang cukup
Prognosis
• Jika aterm, semakin cepat menuju ke persalinan
• Umur kehamilan lebih dari 32 minggu → baik selama tidak ada
komplikasi
• Jika terjadi pada trimester ke II → kurang baik
• Berulang pada kehamilan berikutnya sebesar 21-32%

Anda mungkin juga menyukai