STASE BEDAH
RSUD CIANJUR
INDRI SINTIA WATI
STASE BEDAH RSUD
CIANJUR
PEMBIMBING :
DR.MAYA SOFA SP.B
Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Warung Batu Rt 04 Rw 05
Tanggal masuk: 22 Juni 2013
No. rekam medik : 184xxx
Anamnesis
Keluhan Utama
Buang air besar berdarah ± 1 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang
Os mengeluh BAB berdarah sejak 1 bulan SMRS, awalnya
BAB berdarah dirasakan hanya sedikit. 2 minggu SMRS BAB
disertai darah yang semakin banyak. Darah berwarna merah
segar, keluar darah menetes-menetes, tidak bercampur dengan
feses dan disertai dengan panas dan nyeri saat BAB. 5 tahun
terakhir os merasa keluar benjolan pada lubang anus saat BAB.
Benjolan keluar dan bisa dimasukan kembali. 3 bulan terakhir
ini benjolan pada lubang anus Os tidak dapat dimasukan
kembali. Os sering mengalami sulit BAB, BAB keluar sedikit-
sedikit, dan keras. Os juga mengeluh pusing, lemas, nyeri di ulu
hati (-), mual (-), muntah (-) , nafsu makan baik, BAK lancar,
tidak terdapat keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu
Belum pernah merasakan gejala seperti ini, Os
merasa ketika sehabis melahirkan anak ke 2 keluhan
benjolan pada anus muncul ± 5 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini
Riwayat Pengobatan
Belom pernah berobat dan minum obat
Riwayat Psikososial
Os suka makan sayur-sayuran, makanan yang
berlemak jarang, kadang makan suka makan
pedas, merokok (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : Komposmetis, Tampak sakit sedang, GCS 15
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 oC
Nadi : 76 x/menit
Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
Status Generalis
Kepala : Bentuk : normocepal
Mata :
Reflex cahaya (+)/(+)
Pupil : bulat isokhor (+)/(+)
Konjungtiva : anemis (+)/(+)
Sclera : ikterus (-)/(-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-)
Mulut : Pucat (-), mukosa Kering (-)
Telinga : Sekret (-)
Leher : Pembengkakan KGB (-), tyroid (-)
Paru :
I : bentuk dan pergerakan dada simetris
P : Nyeri tekan (-), Vokal fremitus kiri dan kana sama
P : Sonor pada kedua lapang paru
A : Vesicular (+), ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
I : Ictus Cordis tidak terlihat
P : Ictus Cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
A: Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen :
I : Supel
A : BU : normal
P : nyeri tekan (-)
P : timpani diseluruh 4 kuadran abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat (+/+), RCT < 2 detik, udem (-), pucat (-),
tremor (-)
Bawah : akral hangat (+/+), RCT < 2 detik, udem (-), pucat (-),
tremor (-)
Rectal Touche :
I = terlihat benjolan di tepi samping kanan lubang anus,
darah (-), luka (-)
P = spinkter ani baik, teraba benjolan dengan ukuran ± 2x2
cm, mobile, permukaan licin, konsistensi lunak, Nyeri tekan
(+)
Pada Handscoon : darah (+),feses (+), lendir (-)
Resume
Os mengeluh BAB berdarah sejak 1 bulan SMRS,
awalnya BAB berdarah dirasakan hanya sedikit. 2
minggu SMRS BAB disertai darah yang semakin
banyak. Darah berwarna merah segar, keluar darah
menetes-menetes, tidak bercampur dengan feses dan
disertai dengan panas dan nyeri saat BAB. 5 tahun
terakhir os merasa keluar benjolan pada lubang anus
saat BAB. Benjolan keluar dan bisa dimasukan
kembali. 3 bulan terakhir ini benjolan pada lubang
anus Os tidak dapat dimasukan kembali. Os sering
mengalami sulit BAB, BAB keluar sedikit-sedikit,
dan keras. Os juga mengeluh pusing, lemas.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum
Kesadaran : Komposmetis, Tampak sakit sedang, GCS 15
Tanda Vital :
TD : 100/70 mmHg Suhu : 36,5 Oc
Pernapasan : 20 x/menit Nadi : 76 x/menit
Status generalis
Mata : konjungtiva anemis +/+
Status lokalis
Rectal touche
I =terlihat benjolan di tepi samping kanan lubang anus, darah (-),
luka (-)
P =spinkter ani baik, teraba benjolan dengan ukuran ± 2x2 cm,
mobile, permukaan licin, konsistensi lunak, Nyeri tekan (+)
Pada Handscoon : darah (+),feses (+), lendir (-)
DIAGNOSA BANDING
• Hemorroide grade IV
• Tumor recti
DIAGNOSA KERJA
• Hemorroide grade IV
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Hasil Nilai Normal
Haemoglobin 9.1 12-16
Hematokrit 29.8 37-47
Eritrosit 4.38 4.2-5.4
Leukosit 10.7 4.8-10.8
Trombosit 255 150-450
MCV 68.0 80-94
MCH 20.8 27-31
MCHC 30.5 33-37
RDW-SD 49.3
PDW 12.4 9-14
MPV 9.4 8-12
Hasil Nilai Normal
GDP 68 70-110
SGOT 25 <31
SGPT 12 <32
Faktor Resiko
Faktor yang memegang peranan kausal ialah mengedan
pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan,
kurangnya makanan berserat, faktor genetika/keturunan
dan obesitas.
PREVALENSI
Rectal Touche:
hemoroid interna stadium awal tidak dapat
diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak
terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri.
Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar.
Apabila hemoroid sering prolaps, selaput
lendir akan menebal.
Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa
padat dengan dasar yang lebar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anoskopi
Penilaian dengan anoskopi diperlukan untuk
melihat hemoroid interna yang tidak
menonjol ke luar. Anoskopi diputar untuk
mengamati mukosa rectum. Hemoroid
interna terlihat sebagai struktur vaskular
yang menonjol ke dalam lumen. Apabila
pasien diminta megedan sedikit, ukuran
hemoroid akan membesar dan penonjolan
atau prolaps akan lebih nyata.
PENATALAKSANAAN
Terapi Non bedah:
Medikamentosa : obat simtomatik, obat untuk menghentikan
perdarahan.
Nonmedikamentosa : perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan
dan minum, perbaikan pola/cara defekasi
Tindakan minimal invasive
Skleroterapi
Penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5% fenol
dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke submukosa di
dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid interna
dengan tujuan menimbulkan peradangan yang kemudian menjadi
fibrotik dan meninggalkan jaringan parut.
Ligasi hemoroid
Ligasi elastik dapat dilakukan pada hemorroid interna grade II dan
III. 1 atau 2 cm diatas linea dentate, terapi ini sangat efektif untuk
mengontrol perdarahan dan prolaps.
PENATALAKSANAAN
Terapi pembedahan
Hemorroidektomi
Terapi untuk hemorroid grade III dan IV,
penderita yang mengalami perdarahan berulang
dan anemia yang tak sembuh dengan terapi lain
Prinsip yang perlu diperhatikan pada
hemorroidektomi adalah eksisi dilakukan hanya
pada jaringan yang benar-benar berlebihan.
Stapled Hemorrhoidectomy
Prosedur tidak melibatkan eksisi jaringan
hemoroid, melainkan perbaikan mukosa
berlebihan diatas linea dentate.