PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

PEMERIKSAAN PENURUNAN DAYA DENGAR

• PEMERIKSAAN PENURUNAN DAYA DENGAR DENGAN

MENGGUNAKAN PERALATAN AUDIOMETERI ADALAH SUATU ALAT
ELEKTRIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN KEMAMPUAN
DAYA DENGAR, BAIK YANG DISEBABKAN OLEH GANGGUAN DARI
LONGKUNGAN KERJA BISING MAUPUN YANG DISEBABKAN OLEH
PENYAKIT ATAU PERTAMBAHAN USIA.
• PEMERIKSAAN AUDIOMETRI SEBAIKNYA DILAKUKAN DALAM
PERIODE WAKTU 48 JAM SETELAH TERPAPAR KEBISINGAN YANG
TINGGI DAN DILAKUKAN PADA SAAT TENAGA KERJA ISTIRAHAT
SESUDAH BEBAS 13 – 16 JAM DARI PAPARAN BISING
• PEMERIKSAAN TERSEBUT BERTUJUAN APABILA YANG
BERSANGKUTAN MENDERITA TTS, MAKA TTS NYA AKAN
MENGHILANG SETELAH 16 JAM
• PEMERIKSAAN AUDIOMETRI DAPAT DILIHAT PADA FREQUENSI 4000
Hz UNTUK MELIHAT ADANYA PAPARAN TERAHADAP KEBISNGAN
 PROSEDUR PEMERIKSAAN AUDIMETRI

• SEDIAKAN RUANG KEDAP SUARA (SOUND PROODF ROOM)

• TENAGA KERJA DIBERIKAN PENJELASAN TENTANG CARA
PENGGUNAAN AUDIOMETRI
• TENAGA KERJA MASUK DALAM RUANG KEDAP SUARA
• TENAGA KERJA DIPASANG HEAD PHONE
• PEMERIKSA MEMBERIKAN SIGNAL DENGAN MENGGUNAKAN
TOMBOL WARNA BIRU DAN MERAH (WARNA BIRU UNTUK TELINGA
KANAN DAN WARNA MERAH UNTUK TELINGA KANAN)
• LAKUKAN PEMERIKSAAN MULAI DARI DESIBEL TERENDAH ( 5
dB)DENGAN FREQUENSI TERENDAH (500 Hz)
• LAKUKAN PEMERIKSAAN SETIAP KENAIKAN 5 dB DAN FREQUENSI
NAIK MENJADI 1000 Hz CATAT SAMPAI TENAGA KERJA
MENDENGARKAN SUARA ANG PALING RENDAH DAN SAMPAI
PENDENGARAN HILANG.
• LAKUKAN PEMERIKSAAN STERUSNYA SEPERTI DIATAS.
 INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN

GANGGUAN PENDENGARAN
1. PRESBAYCUSIS
ADALAH PENURUNAN PENDENGARAN AKIBAT USIA SEMAKIN TUA USIA
PENURUNAN PENDENGARAN AKAN TERJADI
MANUSIA PADA USIA 30 TAHUN MAMPU MENDENGAR SUARA 4 dB 8000
Hz, PADA USIA 60 TAHUN HANYA MAMPU MENDENGAR SUARA 40 dB
PADA FREQUENSI 8000 Hz
2. TULI KONDUKTIF
DANYA GANGGUAN TRANSMISI SUARA KE COCHLEA, KARENA
ADANYA KOTORAN DALAM LUBANG TELINGA, TERJADI FERFORASI
PADA MEMBRAN TIMPANI, PENYUMBATAN TUBA EUSTACHIUS,
TERPUTUSNYA HUBUNGAN RANTAI OSSICULUM AKIBAT TRAUMA ATAU
PENYAKIT, INFEKSI CAIRAN TELINGA TENGAH SEHINGGA STAPEDIUS
MENJADI KAKU, AKIBAT TINDAKAN BEDAH
 INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN

3. TULI SENSORAL
GANGGUAN SENSORINEURAL(HAMPIR SELALU PERMANEN)
KARENA KERUSAKAN ORGAN CORTI ATAU REGENARASI SEL-SEL
RAMBUT ORGAN CORTI KERUSAKAN SEL-SEL SEPIRAL GANGLION
ATAUSERABUT SYARAF,PRESBYCUSIS, KARENA TERKENA VIRUS
(MUMPS/GONDONGAN) KARENA PENGARUH OBAT-OBATAN
4. TULI CAMPURAN
KOMBINASI TULI KONDUKTIF DAN SENSORINEURAL
5. TULI GANGGUAN SENTRAL
GANGGUAN KEMAMPUAN MENGINTERPRESTASIKAN SUARA
KELAINAN PADA OTAK DIANTARA NUCHLEUS AUDITOY DAN CORTEX
6. TULI PSIKOGENIK
KARENA GANGGUAN PSITOGEN BUKAN KELAINAN ORGANIK MISAL
DALAM KADAAN HISTERI.
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
 PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF PRINCIPAL OCCUPATIONAL REACTION LUNG DESEASE OBSERVATION

DUST OCCURRENCES TYPE

QUARTZ AND MINNING, NODULAR SILICOSIS, FOUND ALSO IN

MIXTURE METALURGICAL,ENGINERING, FIBROSISI SNTHRACOSILIC CONJUNCTION WITH
COUNTING BUILDING OSIS AND MIXED TBERCOLOSIS AND
QUARTZ(COA MATERIAL,CONTRUCTION,STONE PNEUMOCONIO CHRONIC NONSPECIFIC
L, MINERAL CUTTING, FUONDRY WORK, SAND SIS LUNG DISEASE
ORES,FLUOR BLASTING (CNSLD),CRYSTALLINE
SPAR,ROCK,S SIO2 AND TRIDYMITE ACT
AND LIKE QUARTZ

KAOLIN CERAMICINDUSTRI,(PORCELIN, NODULAR SILOCOSIS SDA

POTTERY, FIBROSISI
EARTHENWARE,SANITARY WARE
AND ELECTRICAL CERAMIC)
QUARTZITE REFRACTORIES NODULAR SILOCOSIS SDA
(FIREPROOFCLAY, SILICA BRICK) FIBROSISI

POWDERED PLASTERING(MIXING)
QUARTZ MANUFACTURE OF FILTERING
KIESELGUHR( AND INSULATING MATERIAL
BURNT)
 PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF PRINCIPAL REACTION LUNG DESEASE OBSERVATION

DUST OCCUPATIONAL TYPE
OCCURRENCES
ASBESTOS MINING OF ASBETOS, DIFFUSE ASBESTOS, PLEURAL HYALINOSIS
AND MANUFACTURING, FIBROSIS, MESOTHELIOMA ,CHRONIC NON SPECIFIC
MIXTURE TREATMENT AND CARCINO (PERITONEUM,PLEURA,PE LUNG DISEASE(CNSLD)
CONTAINING PREPARATION(INSULATIO MA RICARDIUM) BRONCIAL STOMACH CARCINOMA
ASBESTOS N, TEXTILES, FRICTION CARCINOMA,CARCINOMA FOLLOWING ASBESTOS
MATERIALS, PACKING OF UPPER RESPIRATORY DUST EXPOSURE IS OPEN
AND JOINTING TRACT TO DISCUSSION
MATERIALS, FIRE
PREVENTION) OVER 3000
ASBESTOS CONTAINING
PRODUCTS ARE LISTED
ASBESTOS BUILDING MATERIAL AND SDA SDA SDA
CEMENT CONSTRUCTION
INDUSTRY(ALSO USED
DOMESTICALLY)

TALC RUBBER INDUSTRY, DIFFUSE TALCOSIS FREQUENTLY DUE TO

PHARMACEUTICALS, FIBROSIS, MESOTHELIOMA, ADMIXTURE OF ASBESTOS
COSMETIC, PAINT, PAPER NODULAR BRONCHIAL CARCINOMA, AND QUARTZ
AND PRINTING, TEXTILES FIBROSIS, CARCINOMA OF UPPER
(ALSO USE IN IN RARE RESPIRATORY TRACT
INSECTICIDES AND IN CASES,
HELTH PROTECTION CARCINO
MA
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF DUST PRINCIPAL OCCUPATIONAL REACTION LUNG DESEASE OBSERVATION

OCCURRENCES TYPE

METAL AND PYROTECHNICS DIFFUSE ALUMINIUM LUNG,

METAL (ALUMINIUM POWDER) FIBROSIS, BAUXITE
COMPOUND MANUFACTURE OF IRRITATION SMELTER’S LUNG
(ALUMINIUM,ALU COUNDUM(ALUMINIUM CNSLD
MINIUM OXIDE) SMOKE FROM SMELTING
OF BAUXITE) LIGH METAL
INDUSTRIES (WELDING
AND FLAME CUTTING)

BERYLLIUM, METALLURGY, CELLULER TRACHEOBRONCHI OFTEN ACUTE

BERYLLIUM ANUFACTURE OF GRANULOMA, TIS, PNEUMONITIS, DEVELOPMENT,
OXIDE LUMINESCENT TUBES DIFFUSE BERYLLOSIS LATENT PERIOD UP
FIBROSIS, TO 25 YEARS
IRRITATION, POSIBLE,
IMMUNE GRANULOMA MAY
REACTION ALSO DEVELOP IN
LIVER, SPLEEN,
SKIN OR MUSCLES

CADMIUM, METALUGY, IRRITATION, TRACHEOBRONCHI KIDNEY DAMAGE,

CADMIUM OXIDE ELECTROPLATING,PAINT SYSTEMIC TIS, OSTEOPOROSIS,
INDUSTRY (PIGMENTS) POISON BRONCHOPNEUMO
NIA, EMPYSEMA,
OF LUNG
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF DUST PRINCIPAL REACTION TYPE LUNG DESEASE OBSERVATION

OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
CHROMIUM, METALURGY, IRRITASI, IMMUNE ULCERRATION, ONLY COMPOUNDS
CHROMIUM OXIDE, ELECTROPLATING, REACTION, AND PERFORATION IN THE +6 STATE
CHROMAT WELDING AND CARCINOMA OF NASL SEPTUM, ARE
FUME CUTTING BROCHIAL CARCINOGENIC
AUSTENIC STEEL, ASTHMA, CNSLD, (E,G.
PIGMENT CARCINOMA OF ALKALICHROMATE,
NASAL CAVITY CHROMIC ACID)
HARD METALS SINTERING PART DIFFUSE, FIBROSIS IMMUNE PATHOGENIC
PART FIBROSIS REACTION (?) EFFECT OF
COBALT NOT FULLY
ASCERTAINED

IRON, IRON METALUGY, METAL ACCUMULATION SIDEROSIS AFTER

OXIDES WORKING TERMINATIO OF
(WELDING FLAME EXPOSURE, X-RAY
CUTTING, SHADOWS
GRIDING), PAINT CONTINUE TO
INDUSTRY BULID UP
(PIGMENT)
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST PRINCIPAL OCCUPATIONAL REACTION LUNG OBSERVATION
OCCURRENCES TYPE DESEASE

LEAD, LEAD METALUGY, ACCUMULATOR SYSTEMIC - LEAD POISONING

OXIDE MANUFACTURE, LEAD SHOT POISON (ANEMIA,
MANUFACTURE, PAINT EFFECT COLIC,POLYNEUROL
INDUSTRY,(PIGMENTS),GLAZI OGICAL SYMPTOMS,
NG SCRAP LEAD ENCEPHALOPATHY)
WORKING(FLAME CUTTING POSIBLE LOCAL
OF LEAD PAINTED MATERIAL) EFFECTS IN THE
LUNG)

MANGANASE, METALUGY, METAL WORKING IRRITASI, MANGANIC

MANGANASE
OXIDES
(WELDING WITH
ELECTRODES CONTAINING
SYSTEMIC
POISON
PNEUMONIA,
CNSLD
-
MANGANASE), PREPARATION
AND USE OF MANGANASE
ORE

NICKEL, NICKEL METALURGY, IRRITATION, BROCHIAL SYSTEMIC

OXIDES, ELECTROPLATING, CHEMICAL IMMUNE CARCINOMA, POISONING WITH
NICKEL SALTS INDUSTRY REACTION, CARCINOMA NICKEL
CARCINOMA OF NASAL TETRACARBONYL(DE
CAVITY RMATITIS)

PLATINUM METALURGY IMMUNE ALLERGIC DERMATITIS

COMPOUNDS REACTION RHINITIS,
(SALTS) (TYPE) BRONCHIAL
IRRITATION ASTHMA
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF DUST PRINCIPAL REACTION LUNG DESEASE OBSERVATION

OCCUPATIONAL TYPE
OCCURRENCES
VANADIUM POWDER STATIONS IRRITASI TRAHHEOBRONCHI DEMATITIS
PENTOXIDE (CLEANING OF TIS, BRONCHIAL
RESIDUE IN OIL ASTHMA, CNSLD
BURNING, FURNACE)
CHEMICAL
INDUSTRY(MANUFACTU
RE OF VANADIUM
CATALYS)
PLANT AND GRAIN MILLING AND IRRITATION, ALLERGIC MOULD FUNGI
ANIMAL STORAGE, BAKERIES IMMUNE RHINITIS, CHRONIC PRODUCE SIMILAR
DUST(ORGANIC REACTION RENITIS, SYMTOMS
DUST) (TYPE 1) BRONCHIAL (FREQUENTLY
MILLED OR ASTHMA, CNSLD FOUND AS
CRUSED GRAIN IMPURITIS)
AND BRAND

WOOD MANUFACTURE IRRITAATION, ALLERGIC RINITIS, DERMATITIS

PARTIKULARLY OFVENEERS, IMMUNE BRONCHIAL
EXOTIC TYPES FURNITURE INDUSTRY REACTION, ASTHMA, CNSLD
(POLISHING) WOOD CARCINOMA CARCINOMA OF
TURNING THE NOSE AND
NASAL CAVITY
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST PRINCIPAL REACTION TYPE LUNG DESEASE OBSERVATION
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES

ANIMAL HIDES, AGRICULTURE, IMMUNE REACTION ALLERGIC DERMATITIS

AND SKINS, HAIR, ZOO ATTENDANTS, (TYPE 1) RHINITIS,
FEATHERS, AND LABOLATORY BRONCHIAL
SCALES ANIMAL KEEPERS, ASTHMA
FURRIES, AND FUR
DEALERS
ENZYMES PHARMACEUTICAL IRRITATION, ALLERGIC DERMATITIS
(PROTEASES) INDUSTRY, IMMUNE RHINITIS,
WASHING POWDER REACTION, (TYPE BRONCHIAL
MANUFACTURE, 1) ASTHMA
FOOD AND DRINK
INDUSTRIES

MOULDY HAY, AGRICULTURE, IMMUNE REACTION FARMER’S LUNG CAUSED BY

STRAW, CEREALS GRAIN SILOS, (TYPE 3 ) ALLERGIC BAGASSOSIS THERMOPHILIC
AND BAGASSE SUGAR ALVEOLITIS, ACTINOMYCETES
INDUSTRIES DIFFUSE FIBROSIS (MICROPOLYSPOR
A FAENI,
THERMOACTINOM
YCES VULGARIS)
RERALY BY MOULD
FUNGUS
(ASPERGILLUS)
 PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF DUST PRINCIPAL REACTION TYPE LUNG OBSERVATION

OCCUPATIONAL DESEASE
OCCURRENCES

EXCREMENT FROM POULTRY KEEPING IMMUNE REACTION - CAUSED BY PROTEIN SERUM

HENS, PIGEONS, AND ZOOS (TYPE 3) ALLERGIC IN BIRD EXCREMENT
PARAKEETS ALVEOLITIS, DIFFUSE
FIBROSIS

COTTON, FLEX, COTTON CARDING, IRRITATION, RELEASE BYSSINOSIS MONDAY SYMTOMS PROBABLY
HEMP, SISAL, JUTE COTTON AND FLAX OF HISTAMINE, , CNSLD DUE TO RELEASE OF
SPINING, COMBING IMMUNE REACTION HISTAMINES AND RELATED,
(HACKLING) (?) SUBSTANCES IMMUNE
REACTION UNCERTAIN.
CHRONIC SYMTOMS DUAE TO
LONG LASTING IRRITATION OF
MUSCOUS MEMBRANNE

ARSENIC, ARSENIC MINING, IRRITASI, ULCERATIO POLYNEUROLOGICAL

TRIOXIDE, ARSENIC METALUGY(LEAD AND CARCINOMA, N AND SYMTOMS,
SALTS ZINC SMELTER) SYSTEMIC TOXIC PERFORATI
ELECTROPLATING, EFFECT ON OF
CHEMICAL NASAL
INDUSTRIES, SEPTUM,
TRACHEOBR
ONCHITISCA
RCINOMA
NASAL,NASA
L CAVITY
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST

TYPE OF DUST PRINCIPAL REACTION TYPE LUNG DESEASE OBSERVATION

OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
MALEIC CHEMICAL IRRITATION, CONJUCTIVITIS, DERMATITIS
ANHYDRIDE INDUSTRY, IMMUNE REACTION RHINITIS WITH
MANUFACTURE OF (?) ULCERATIONS,
PALSTIC LARINGOPHARINGI
TIS, ASTHMATIC
BRONCHITIS
CARBON DUST, ANY WORK ACCUMULATION, GRAPHITE POSSIBLE
SOOT, GRAPHITES INVOLVING SOOT, IRRITATION PNEUMOCONIOSIS, FIBROGENIC
RUBBER CNSLD EFFECT, POSSIBLE
INDUSTRY, BRONCHIAL
MANUFACTURING CARCINOMA
OF ELECTRODES
PEMERIKSAAN SPIROMETRI
 PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN
MENGGUNAKAN SPIROMETER

• PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DIMAKSUDKAN UNTUK MENGETAHUI ADA

TIDAKNYA PENURUNAN FUNGSI PARU YANG TERJADI PADA TENAGA KERJA
AKIBAT TERPAPAR OLEH DEBU.
• TUJUAN PEMERIKSAAN FUNGSI PARU ADALAH
- UNTUK MENDETEKSI ADANYA PENURUNAN FUNGSI PARU ATAU
VC (VITAL CAPASITY)/KAPASITAS PARU
- UNTUK MENGETAHUI FEV (FORCE EXPIRATORY VOLUME)/VOLUME
EXPIRASI YANG DIPAKSAKAN
- UNTUK MENGETAHUI FVC (FORCE VITAL CAPASITY)/KAPASITAS
VITAL YANG DIPAKSAKAN
- UNTUK MENGETAHUI FEV DIUKUR SELAMA 1 DETIK PERTAMA EKSPIRASI
YANG DIPAKSAKAN, INI DISEBUT FEV1, JADI FEV1 MENUNJUKKAN ADANYA
GANGGUAN PADA VENTILASI DAN NILAI YANG KURANG DARI 1 LITER
SELAMA DETIK PERTAMA MENUNJUKKAN ADANYA PENURUNAN FUNGSI
PARU YANG BERAT.
 PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN
MENGGUNAKAN SPIROMETER

• MENURUT WHO (1993) PEMERIKSAAN FUNGSI PARU YANG

DIANJURKAN DAN MUDAH DILAKSNAKAN ADALAH PEMERIKSAAN
FVC DAN FEV KARENA CUKUP SENSITIF UNTUK MENDETEKSI
PENURUNAN FUNGSI PARU DAN MENILAI PROGESITIVITAS
PENYAKIT.
• BERDASARKAN PENENTUAN NORMAL DAN TIDAKNYA FUNGSI PARU
SESEORANG DIBAGI MENJADI DUA ;
a. NORMAL JIKA NILAI PERSENTASE PENURUNAN ≤ 20 %
b. ADANYA PENURUNAN APABILA NILAI PERSENTASE ≥ 20 %
• NILAI PERSENTASE DIDAPAT DARI PERHITUNGAN
100 – FEV1/FEV x 100 %
 PENURUNAN FUNGSI PARU DAPAT DIPENGARUHI
OLEH BEBARAPA FAKTOR

• UMUR SESEORANG
• JENIS KELAMIN
• PENYAKIT YANG MENYERTAINYA
• KEBIASAAN MEROKOK
• KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PEINDUNG DIRI
• KONDISI TEMPAT KERJA
• LAMA PEMAPARAN
• KONSENTARASI
 TATA CARA PERSIAPAN PEMERIKSAAN FUNGSI
PARU

• PERALATAN :
- SPIROMETER BESERTA PERLENGKAPANNYA
- TIMBANGAN BADAN
- METERAN
• SYARAT-SYARAT UNTUK NARA UKUR
- KOOPERATIF TERHADAP NARA UKUR
- SEBAIKNYA 1 JAM SESUDAH MAKAN
- SEMUA PAKAIAN DI KENDORKAN TERMASUK IKAT PINGGANG
- SIKAP NARA UKUT ADALAH SIKAP DUDUK DIATAS KURSI DAN
TANPA SANDARAN AGAR TIDAK MENGGANGGU GERAK WAKTU
DIUKUR
- NARA UKUR MELAKSANAKAN PENGUKURAN DIBAWAH ABA-ABA
PENGUKUR
- NARA UKUR HARUS MELAKUKAN BERLATIH SEBELUM DIUKUR
- NARA UKUR HARUS SERIUS, TIDAK BOLEH BERCANDA.
 CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

• SIAPKAN FORMULIR PEMERIKSAAN YANG BERISI, NAMA, UMUR,

JENIS KELAMIN, TINGGI BADAN, BERAT BADAN, CATAT DAN ISI PADA
FORMULIR TERSEBUT.
• MENGENDORKAN PAKAIANNYA SEDEMIKIAN RUPA SEINGGA GERAK
NAPAS BISA BEBAS DAN MAKSIMAL
• MENGAMBIL SIKAP DUDUK ATAU BERDIRI
• MEMEGANG ALAT SPIROMETER DARI BAWAH SPIROMETER BAGI
SPIROMETER YANG TIDAK DILENGKAPIDENGAN SELANG SEHINGGA
POSISI SPIRO MENDATAR
• BERNAPAS BIASA, KEMUDIAN MELAKUKAN EKSPIRASI MAKSIMAL
DISUSUL DENGAN MENARIK NAPAS SEDALAM-DALAMNYA (INHALASI
MAKSIMAL) BERTEPATAN SAAT MAKSIMALNYA SEGERA PIPA MULUT
DIMASUKKAN KEDALAM MULUT SECUKUPNYA DENGAN KEHARISAN
BIBIR MULUT MENUTUP RAPAT SEKELILING PIPA MULUT
• UNTUK SPIROMETER MANUAL BERSAMAAN DENGAN MENEKAN
TOMBOL PENGGERAK
 CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

• TIUP UDARA SEKALIGUS SEKUAT-KUATNYA SAMPAI TIDAK DAPAT

MENGELUARKAN UDARA LAGI, KALAU PERLU BOLEH DIIKUTI
DENGAN MEMBUNGKUKKAN BADAN
• SESUDAH SELESAI DIMANA EKSHALASI SUDAH LENGKAP DAN
DIPANDANG TIDAK PETRLU LAGI, PIPA MULUT LANGSUNG
DICABUT/DILEPAS DAN DIFANTI PIPA MULUT LAIN YANG BERSIH
UNTUK DIGGUNAKAN NARA UKUR BERIKUTNYA.
 PENGUKURAN KELALAHAN DENGAN
REACTION TIMER
PERSIAPAN
• ORANG YANG AKAN DIPERIKSA LM KEADAAN SEHAT, HARUS
BERKONSENTRASI, DAN TDK BOLEH MELIHAT TOBOL PEMERIKSA
• ALAT REACTION TIMER DALAM KEADAAN BAIK
PRINSIP KERJA ALAT
ALAT INI UNTUK MENILAI WAKTU REAKSI ANTARA RANGSANG CAHAYA ATAU
SUARA DENGAN RESPON SEMAKIN BESAR WAKTU REAKSI BERARTI
KEADAAN SEMAKIN LELAH DAN BEGITU JUGA SEBALIKNYA.
STANDAR PENGUKURAN REAKTION TIMER
150- 240 : NORMAL
240- 410 : KELAHAN RINGAN
441 – 580 : KELELAHAN
> 580 : KELELAHAN BERAT
 PROSEDUR PEMERIKSAAN

• RANGKAIKAN ALAT SERTA HUBUNGKAN KE SUMBER LISTRIK

• HIDUPKAN ALAT DENGAN MENEKAN TOMBOL ON/OF PADA ON HIDUP
• RESET ANGKA PENAMPIL SEHINGGA MENUNJUKKAN ANGKA 00.00 DENGAN MENEKAN
TOMBOL NOL
• PILIH RANGSANGAN SUARA ATAU CAHAYA YANG DIKENDAKI DENGAN MENEKAN
TOMBOL SUARA ATAU CAHAYA
• ORANG YANG AKAN DIPERIKSA DIMINTA SIAP MENEKAN TOMBOL TEKAN/MOUSE
SETELAH MENDENGAR SUARA ATAU MELIHAT CAHAYA DARI SUMBER
• PEMERIKSA MENEKAN TOMBOL EKAN PEMERIKSA
• SETELAH PASIEN MENEKAN TOMBOL TEKAN PASIEN, PADA PENAMPIL LANGSUNG
MENUNJUKKAN ANGKA REAKSI DENGAN SATUAN MILLI DETIK
• CATAT HASIL PEMERIKSAAN
• RESET ANGKA TERSEBUT DENGAN MENEKAN TOMBOL NOL, PADA PENAMPIL AKAN
TERLIHAT 00.00
• ULANGI MEMBERIKAN RANGSANG CAHYA/SUARA SAMPAI 15 KALI DAN HASILNYA
DICATAT
• DATA PERTAMA SAMPAI KELIMA DIHAPUS, SEDANGKAN DATA KE 6 SAPAI KE 15
DIJUMLAH DAN DIBAGI 10 (RATA-RATA)