Pancasila
Kelompok 1:
Norma
Moral berasal dari kata Latin “Mos” yang jamaknya
Mores yang berarti adat atau cara hidup. moral
merupakan suatu ajaran ataupun wejangan,
patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun
tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup
dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.
Hierarki nilai
Max Sceler mengelompokkan nilai
ke dalam empat tingkatan
berdasarkan tinggi rendahnya
1. Nilai kebenaran
2. Nilai keindahan
3. Nilai kebaikan
4. Nilai religius
1 Nilai Dasar
Nilai memiliki sifat yang abstrak yang tidak dapat
diamati indra manusia namun realisasinya bersifat
nyata (real).
3
Nilai Praksis pada hakikatnya merupakan
penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental
dalam suatu kehidupan yang nyata.
Hubungan Nilai, Norma
dan Moral
Dalam kehidupan manusia nilai dijadikan landasan, alasan
ataupun motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik disadari
ataupun tidak.
Agar nilai menjadi menjadi lebih berguna dalam menuntun
sikap dan tingkah laku manusia maka perlu dikonkritkan serta
diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan
menjabarkannya dalam tingkah laku secara konkrit. Wujud lebih
konkrit dari nilai inilah yang disebut norma.
Selanjutnya nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan
moral dan etika. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian
seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Dalam
pengertian inilah maka kita memasuki wilayah norma sebagai
penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
Etika Politik
Etika politik merupakan sebuah cabang dalam ilmu
etika yang membahas hakikat manusia sebagai
makhluk yang berpolitik dan dasar-dasar norma yang
dipakai dalam kegiatan politik. Hukum dan kekuasaan
negara merupakan pembahasan utama etika politik
dengan pokok permasalahan utama adalah legitimasi
etis kekuasaan. Dimana legitimasi etis mempersoalkan
keabsahan kekuasaan politik dari segi norma-norma
moral.
Dimensi Politisi Manusia
Kodrat manusia
bersifat
‘monodualis’
Dimensi Politis Kehidupan Manusia
memiliki
dua segi
fundmental kehendak
untuk
bertindak
pengertian
Nilai-nilai pancasila sebagai
sumber etika politik
Sila pertama
‘Ketuhanan etika politik menuntut
yang Maha Esa’ agar kekuasaan dalam
serta sila kedua negeri di jalankan
‘ Kemanusiaan sesuai dengan:
yang Adil dan
Beradab’ adalah
merupakan
sumber nilai – Legitimasi Legitimasi
nilai moral bagi Hukum Moral
kehidupan
kebangsaan dan
kenegaraan
Legitimasi
Demokratis