Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS FASIES BATUBARA

Firdaus
22115020

Eksplorasi Sumberdaya Bumi


Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
OUTLINE

• Pendahuluan
• Faktor-faktor Penentu Fasies Batubara
• Jenis-jenis Rawa Gambut
• Pengaruh Maseral Terhadap Lingkungan Pengendapan
• Pengaruh Air Tanah Dan Vegetasi Terhadap Lingkungan
Pengendapan
Pendahuluan
Thefreedictionary.com
• Fasies adalah suatu lapisan batuan yang dapat dibedakan
dengan batuan lainnya dari kenampakan atau koposisinya.

Hutchinson encylopedia
• Fasies merupakan tubuh batuan yang mempunyai karakteristik
pada umumnya menunjukan indikasi lingkungan dimana
batuan tersebut terbentuk. Karakteristik tersebut juga
menjelaskan lingkungan pengendapan itu sendiri.

• Fasies batubara dapat diekspresikan melalui komposisi


maseral, kandungan mineral dan komposisi kimia (kandungan
S, N dan rasio H/C serta tekstur (Taylor, 1998).
Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara

1. Tipe Pengendapan
• Autochtonous
Berkembang dari tumbuhan yang ketika tumbang akan
membentuk gambut di tempat dimana tumbuhan itu
pernah hidup tanpa adanya proses transportasi.

• Allochtonous
Terendapkan secara detrital dimana sisa-sisa tumbuhan
hancur dan tertransportasi kemudian terendapkan di
tempat lain. Lebih banyak mengandung mineral matter
(abu).
Lanjutan……
2. Rumpun Tumbuhan Pembentuk
• Rawa daerah terbuka dengan tumbuhan air (in part submerged).
Tumbuhan di daerah ini terendam air dan jenis tumbuhannya
bermacam-macam.
• Open reed swamps, daerah ini hanya ditumbuhi oleh jenis rumpu-
rumputan yang membutuhkan air banyak.
• Forest swamps, yakni rawa dengan tumbuhan kayu.
• Moss swamps, yakni rawa dengan tumbuhan lumut-lumutan.
Lanjutan……
3. Lingkungan Pengendapan
• Telmatis/Terestrial: lingkungan pengendapan ini menghasilkan
gambut yang tidak terganggu dan tumbuhnya tumbuh di situ
(forest peat, reed pead dan high moor moss peat)
• Limnis/subaquatik/lingkungan bawah air, terendapkan di rawa
danau.
• Marine/payau: batubara pada lingkungan ini memiliki ciri
khas, yaitu kaya abu, sulfur dan nitrogen serta mengandung
fosil laut.
• Ca-rich: batubara yang terendapkan pada lingkungan ini kaya
akan kalsium (ca), mempunyai ciri yang sama dengan
batubaraa yang terendapkan pada lingkungan marine.
Lanjutan……

4. Persediaan Bahan Makanan


Dibedakan dari ketersediaan banyak-sedikitnya nutrisi
(bahan makanan) pada cekungan (rawa) batubara:
• Rawa Eutrofik: rawa yang kaya akan bahan makanan (
menerima air dari air tanah yang banyak mengandung bahan
makanan terlarut)
• Rawa Mesotrofik: rawa transisi antaran eutrophic dan
oligotrophic.
• Rawa Oligotrofik: rawa yang miskin akan bahan makanan
(hanya mengandalkan air hujan).
Lanjutan……
5. PH, Aktivitas Bakteri, dan Sulfur
• Bakteri hidup dengan baik pada kondisi netral (pH 7 –
7,5), jika makin asam maka bakteri akan makin sedikit
dan struktur kayu akan terawetkan dengan baik.
• Bakteri sulfur mempunyai peran khusus pada gambut
(lumpur organik) untuk membentuk pirit atau markasit
singenetik dengan adanya sulfat dalam gambut tersebut.

6. Temperatur
• Pada iklim yang hangat dan basah membuat bakteri hidup
dengan baik sehingga proses kimia akibat bakteri bisa
berjalan baik.
Jenis-Jenis Rawa Gambut
“Dilihatdari RumpunTumbuhanPembentuk(Diessel1992)”

• Bog, yaitu lokasi rawa yang banyak ditumbuhi oleh


tumbuhan lumut atau tumbuhan merambat yang
miskin kandungan makanan.
• Fen, yaitu lokasi rawa yang kaya akan tumbuhan perdu
dan beberapa jenis pohon lainnya. Umumnya terletak
pada lingkungan yang ombrogenik yaitu transisi
antara daerah yang selalu melimpah kandungan air
dengan daerah yang terkadang kering.
• Marsh, yaitu rawa yang didominasi oleh tumbuhan
perdu atau tumbuhan merambat yang sering terdapat
di sekitar pinggir danau atau laut.
• Swamp, yaitu daerah basah pada iklim tropis hingga
dingin yang tumbuh rawa yang didominasi tanaman
berkayu.
Jenis-Jenis Rawa Gambut
“Dilihatdari Lingkungan Sedimenter (Diessel1992)”

• Braid Plain, merupakan dataran aluvial intramontana


yang pada daerah ini terendapkan sedimen kasar (> 2
mm).
• Alluvial Valley and Upper Delta Plain, transisi dari
lembah dan dataran aluvial dengan dataran delta biasanya
melalui sungai stadium dewasa yang banyak memiliki
meander.
• Lower Delta Plain, delta yang terpengaruh oleh air
pasang, garis tertinggi air pasang merupakan batasan
dengan upper delta plain.
• Barrier Beach, sedimentasi yang terdistribusi sepanjang
pantai karena rasio sedimentasi dan energi pantai rendah.
• Estuari, sedimen yang terbentuk perselingan laminasi
batulanau dan batupasir halus.
Jenis-Jenis Rawa Gambut
“Dilihatdari suplai air (Diessel1992)”

Topogenic Ombrogenic
Peat & Coal
Characteristics High High Variable Continuously Intermittenly
Watertable Watertable Watertable Wet Dry
pH 4–7 6–8 4–6 3–5 3–5

Peat

Nutrient supply High – High Moderate – low Low Low


moderate
Bacterial Moderate High Moderate Low Low – moderate
activity
Fungal activity Moderate Low High – High High
moderate
Coal

Ash (%) 5 – 10 5 – 20 5 – 20 <3 <5

Stone bands Common Rare Common Very rare Very rare

Total Sulfur (%) <2 >2 <1 < 0,5 < 0,5
34S Moderate Low Moderate High High
Lanjutan ….
Topogenic Ombrogenic
Peat & Coal
Characteristics High High Variable Continuously Intermittenly
Watertable Watertable Watertable Wet Dry
pH 4–7 6–8 4–6 3–5 3–5
FeS2 syngenetic Moderate pyrite High framb Rare pyrite Some marcasite Rare
pyrite
Volatil Meter Average High Low High Low
Atomic H/C Average High Low Average – high Low
Vitrinit Average Low Average – high Average High
Reflectance
Vitrinit Average High Average – low Average Average – low
Fluorescence
TPI (high rate of
High Moderate Moderate Moderate Moderate – low
subsidence)
TPI (low rate of
Moderate – high Low Low Low Low
subsidence)
GI High High Mostly low High Moderate
Hopanoids Moderate High Moderate Low High
Jenis-Jenis Rawa Gambut

Hubungan SuplaiAir dengan LingkunganSedimenter (Diessel, 1992)


Klasifikasi Maseral pada Batubara
(AS 2586, 1986 dalam Widodo, 2012)
Grup Maseral Subgrup Maseral Maseral
Textinite
Texto-ulminite
Telovitrinite
Eu-ulminite
Telecolinite
Vitrinite Atninite
(Huminite) Detrovitrinite Desinite
Desmocolinite
Corpogelinite
Gelovitrinite Pongolinite
Eugilite
Sporinite
Qutinite
Resinite
Suberinite
Liptinite
Fluorinite
Liptodetrinite
Exudatinite
Bituminite
Fusinite
Teloinertinite Semi fusinite
Sclerotinite
Inertinite
Inertodetrinite
Detroinertinite
Micrinite
Geloinertinite Macrinite
Indikator Fasies Batubara
“Berdasarkan KomposisiMaseral”
Peranan maseral dalam analisis penentuan lingkungan pengendapan
batubara dapat didasarkan pada sifat-sifat yang dimilikinya, antara lain: Sifat
Attribute dan Sifat Skalar.
1. Sifat attribute adalah suatu sifat yang dicirikan oleh ada tidaknya suatu
maseral tertentu, kelimpahan maseral sangat penting untuk dijadikan
penciri suatu lingkungan tertentu (Diessel, 1992). Navale 1981
menyatakan bahwa:
• Batubara yang diendapkan pada lingkungan lagoon relatif kaya akan
desmocolinite,
• Batubara dari lingkungan upper delta plain dan fluviatil (wet forest
swamp) kaya akan vitrinite dan material klastik,
• Batubara dari lingkungan air tawar relatif kaya akan telinite, resinite
dan inertinite,

2. Sifat skalar didasarkan pada hubungan kuantitatif antara tiap maseral


dalam batubara. Diessel 1986 memperkenalkan dua parameter utama
dalam penentuan fasies batubara berdasarkan komposisi maseralnya yaitu
TPI (Tissue Preservation Index) dan GI (Gelification Index).
Lanjutan…

Pengawetan Struktur Jaringan (Tissue Preservation Index, TPI)


(Diessel, 1986)
Telovitrinit  Teloinertinit
TPI 
( Detro  Gelovitrinit )  ( Detro  Geloinertinit)

Pengawetan Struktur Jaringan (Tissue Preservation Index, TPI)


(dimodifikasi oleh Lamberson, 1991)
Telinit  Telocolinit  Pseudovitrinit  Semifu sin it  Fu sin it
TPI 
Vitro det rinit  Desmocolinit  Inertodet rinit

Derajat Gelifikasi (Gelification Index, GI) (Diessel, 1986)


Vitrinit  Geloinertinit
GI 
Teloinertinit  Detroinertinit
Diagram TPI - GI (Diessel, 1986)
Diagram TPI - GI (Lamberson, 1991)
Indikator Fasies Batubara
“Pengaruh Air Tanah dan Vegetasi”
Salah satu parameter dalam pembentukan lahan gambut yaitu
pengaruh air tanah (GWI) dan aspek vegetasi (VI).
Groudwater Index (GWI) adalah perbandingan antara
maseral huminite yang tergelifikasi dengan kuat dibandingkan
maseral huminite yang tergelifikasi rendah.
Vegetation Index (VI) adalah suatu pengukuran/penentuan
tipe vegetasi maseral yang terbentuk dari tumbuhan yang kaya akan
lignin terhadap maseral yang terbentuk dari asal tumbuhan perdu
dan tumbuhan air (alga dll) (Teichmüller 1989)

Rumus Pengaruh Airtanah (Calder, 1991)

gelokolinit  corpokolinit  min eral


GWI 
telinit  telokolinit  desmokolinit

telinit  telokolinit  fu sin it  semifu sin it  suberinit  re sin it


VI 
desmokolinit  inerto det rinit  lipto det rinit  sporinit  cutinit
Diagram GWI – VI (Calder, 1991)
Contoh kasus, “Heryanto, 2009”.

Tabel. Hasil RekalkulasiGI, TPI.


Contoh kasus,
“Heryanto, 2009”.
Referensi
Diessel, C. F. K., 1992, Coal Bearing Depositional System, Springer- Verlag Berlin Heidelberg, 160-172.
Diessel, C.,F.,K., 1986, On the Correlation between Coal Facies and Depositional Environments, Proceeding of 20th
Symposium of Department of Geology, UniversityNewcastle, NSW, pp. 19-22.

Heryanto, R., 2009. Karakteristik dan Lingkungan Pengendapan Formasi tanjung di Daerah Binuang dan Sekitarnya
Kalimantan Selatan. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4. hal:239- 252. Bandung

Lamberson, M.N., Bustin, R.M., dan Kalkreuth, W.D. 1991. Lithotype (maceral) composition and variation as
correlated with paleo-wetland environment, Gates Formation, northeastern British Columbia, Canada.
International Journal of Coal Geology, 18, h. 67-124.

Suwarna, N., 2006, Premian Mengkarang Coal Facies and Environment, Based on Organic Petrology Study, Jurnal Geologi
Indonesia Vol. 1,1-8pp.
Taylor, G.,H., Teichmüller, M., Davis, A., Diessel, C.,F.,K., Littke, R., & Robert, P., (1998), OrganicPetrology, Gebruder
Borntraeger, Berlin. 704 pp.

Widodo, S., dan Rini Antika. 2012. Studi Fasies Pengendapan Batubara Berdasarkan Komposisi Maseral di
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Prosiding: Hasil Penelitian Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin
Makassar.

www.thefreedictionary.com

Hutchinson encylopedia online

Anda mungkin juga menyukai