Anda di halaman 1dari 52

Siklus Sel

MKK PPDS
PRODI PATOLOGI ANATOMI FK USU
• Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi
sel atau pembelahan sel.

• Sel bereproduksi dengan cara menggandakan


isinya dan kemudian memisahkannya menjadi
dua sel anak.

• Sebelum melakukan pembelahan, sel harus


mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk
membelah.

• Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa


dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.

• Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga


dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Fungsi

• Pertumbuhan (Growth)

• Perkembangan (Development)

• Perbaikan (Repair)

• Reproduksi aseksual (Asexual reproduction)

• Reproduksi seksual (Sexual reproduction)


Cara PembelahanSel

Disebut juga pembelahan langsung, karena pd


Amitosis mekanismenya, inti membelah tanpa melibatkan
pembentukan kromosom.

Pembelahan pada sel somatik yang


Mitosis menghasilkan sel anakan yang sama dengan
sel induk.

Pembelahan reduksi yang memisahkan


Meiosis kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi
pada prosesgametogenesis.
PembelahanAmitosis
• Disebut juga
pembelahan biner
• Pembelahan sel diawali
dengan memanjangnya
sel dan inti, kemudian
diikuti dengan
sitokinesis.
• Amitosis terjadi pada
sel2 prokariotik,
contohnya pd bakteri
dan Archaea
Pembelahan Amitosis
SiklusSel

Mitosis

Interfase

Fase mitosis silih berganti dengan


interfase selama Siklus Sel
Fase-fase dalam SiklusSel
INTERPHASE
• Siklus sel terdiri dari
– Interphase
S
– Mitotic phase G1 (DNAsynthesis)

• Interphase G2
– G 1 phase
– Sphase
– G2 phase
Figure12.5

• The mitotic phase


– Mitosis
– Cytokinesis
PembelahanMitosis

• Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel


yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu,
yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase (PRMAT).
• Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel
mempunyai fase dalam persiapan pembelahan
yang disebut interfase (G1, S,G2).
• Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
-Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
-Menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel
induk semula
-Berlangsung dalam satu kali siklus PRMAT
Interfase
• Pembelahan mitosis silihberganti
dengan tahap yang jauh lebih
panjang yang disebutInterfase
• Pada saat interfase sel2 tumbuh
dan membuat salinan2
kromosom sebagai persiapan
untuk pembelahan sel.
• Merupakan 90% dari siklussel
Terdiri dari 3 Sub-Fase:
• Fase G1 (tumbuh) 5 –6 jam
• Fase S (sintesis)  sel bertumbuh
sambil menjalin kromosom2 nya
10 –12 jam
• Fase G2  tumbuh sambil
mempersiapkan untuk
pembelahan 4 –6 jam
Interfase
Selaput nukleus
membatasi nukleus
 Nukleus
mengandung satu
atau lebih nukleolus
Dua sentrosom
telah terbentuk
melalui replikasi
sentrosom tunggal
Kromosom yang
diduplikasi pd fase S
tidak bisa dilihat
secara individual
karena belum
terkondensasi
Setelah interfase, apa selanjutnya??
FaseMitosis

-Profase
-Prometafase
-Metafase
-Anafase
-Telofase
Profase

Serat2 kromatin menjadi


terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi kromosom
diskret, yg dapat diamati dengan
mikroskop cahaya
Nukleolus mereduksi/lenyap
G OF INTERPHASE
2 PROPHASE PROMETAPHASE

Setiap kromosom terduplikasi


Centrosomes Aster Fragments
Earlymitotic Kinetochore
tampak sbg dua kromatid saudara
(with centriole pairs) Chromatin
(duplicated) spindle Centromere of nuclear
identik yang tersambung pd
envelope Nonkinetochore
microtubules
sentromernya
Gelendong mitotik mulai
terbentuk
Sentrosom-sentrosom bergerak
saling menjauhi

Chromosome,consisting Kinetochore
Figure 12.6 Nucleolus Nuclear Plasma
of two sisterchromatids microtubule
envelope membrane
Prometafase

Selaput nukleus terfragmentasi


Mikrotubulus yang menjulur dari
masing-masing sentrosom kini dpt
memasuki nukleus
Kromosom menjadi semakin
terkondensasi G OF INTERPHASE
2 PROPHASE PROMETAPHASE

Masing-masing kromosom
Centrosomes
Earlymitotic
Aster Fragments
(with centriole pairs) Kinetochore
memiliki kinetokor Chromatin
(duplicated) spindle Centromere of nuclear
envelope
Beberapa tubulus melekat pd Nonkinetochore
microtubules
kinetokor dan disebut mikrotubulus
kinetokor
Mikrotubulus yang tidak melekat
pd kinetokor disebut mikrotubulus
non-kinetokor

Chromosome,consisting Kinetochore
Figure 12.6 Nucleolus Nuclear Plasma microtubule
of two sisterchromatids
envelope membrane
Metafase

Sentrosom kini berada pada kutub-kutub


yang berseberangan
Kromosom berjejer pada lempeng
metafase, yaitu bidang khayal yg ada di
pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong
METAPHASE Sentromer-sentromer
ANAPHASE kromosom berada di
TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase lempeng metafase


plate Untuk setiapCleavage
kromosom, kinetokorkromatid
Nucleolus
saudara melekat ke mikrotubulus
furrow kinetokor
forming
yg berasal dari kutub yg berlawanan
Letak kromosom berada di bidang
pembelahan ini menyebabkan pembagian
jumlah informasi DNA yang akan diberikan
kepada sel anakan yang baru, benar-benar
rata dan samajumlahnya.
Nuclear
envelope
Spindle Centrosome at Daughter forming
Figure12.6 one spindlepole chromosomes
Anafase

Anafase dimulai ketikaprotein


kohesin terbelah. Sehingga
memungkinkan kedua kromatid
saudara dari setiap pasangan
memisah secara tiba-tiba.
Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju
METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

ujung-ujung sel yang berlawanan Metaphase


saat mikrotubulus kinetokor plate Cleavage Nucleolus
memendek. furrow forming
Sel kemudian memanjang saat
tubulus non-kinetokor memanjang
Pada akhir anafase, kedua
ujung sel memiliki koleksi
kromosom yang samalengkap
Nuclear
envelope
Daughter forming
Spindle Centrosomeat
le chromosomes
Figure 12.6 one spindlepo
Telofase

Dua nukleus terbentuk dalam sel


Selaput nukleus muncul dari fragment2 selaput
nukleus sel induk dan bagian2 lain dari sistem
endomembran METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase
Nukleolus muncul kembali plate Cleavage
furrow
Nucleolus
forming

Kromosom menjadi kurang terkondensasi


Mitosis: pembelahan satu nukleus menjadi dua
nukleus yang identik secara genetik sekarang
sudah selesai Nuclear
envelope
Daughter forming
Spindle Centrosomeat
le chromosomes
Figure 12.6 one spindlepo
Sitokinesis

Pada sel hewan, sitokinesis


terjadi melalui proses yg disebut
‘penyibakan’ (cleavage)
Tanda awal penyibakan adalah
munculnya lekukan penyibakan
Cleavagefurrow
(cleavage furrow) 100µm

Di sisi lekukan sitoplasmik


terdapat cincin kontraktil dari
mikrofilamen aktin yang terasosiasi
dengan molekul protein miosin
Mikrofilamen aktin akan
berasosiasi dengan molekul miosin
sehingga cincin kontraktil tersebut Contractile ring of
Daughtercells
microfilaments
berkontraksi
(a) Cleavage of an animal cell(SEM)
SistemKontrolSiklus Sel

Analogi

Kontrol Siklus Sel Mesin Cuci


SiklusSelEukariotDiregulasiOleh SistemKontrol
Molekular
• Waktu dan laju pertumbuhan sel di bagian tubuh yang
berbeda pada hewan maupun tumbuhan bersifat krusial
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
tubuh.
• Frekwensi pembelahan sel bervariasi menurut tipe sel.
• Misalnya sel kulit manusia lebih sering membelah
sepanjang hidup, sedangkan pada sel hati membelah jika
dalam kondisi mendesak.
• Beberapa sel yang paling terspesialisasi, misalnya pd sel
syaraf orang dewasa, tidak melakukan pembelahan.
• Perbedaan-perbedaan siklus sel ini merupakan hasil
regulasi di tingkat molekular.
SistemKontrolSiklus Sel

• Sistem kontrol siklus sel bisa dianalogikan dgn sistem


kontrol pada mesin cuci otomatis
• Seperti pengatur waktu mesin cuci, sistem kontrol
siklus sel berjalan sendiri menurut jam internalnya
• Mesin cuci otomatis dipengaruhi oleh faktor internal
(misalnya sensor air) dan faktor eksternal (misalnya
penyalaan saklar on/off)
• Begitu pula pd siklus sel, diregulasi pd titik-titik
pemeriksaan (checkpoint) tertentu oleh sinyal
internal maupun eksternal
• Checkpoint adalah titik kontrol saat sinyal berhenti
dan sinyal maju terus dapat meregulasi siklus
JamSiklusSel:
• Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin

• Molekul-molekul peregulasi siklussel


terdiri dari dua protein, yaitu:
protein kinase dan protein siklin.
• Protein kinase adalah enzim yang
mengaktifkan atau menon-aktifkan
protein lain dengan cara
memfosforilasinya.
• Protein kinase memberikan sinyal
maju terus pada checkpoint G1
dan G2.
• Protein siklin adalah protein yang
dapat mengaktifkan protein
kinase, sehingga disebut kinase
bergantung siklin atau cyclin-
dependent kinase (Cdk)
Tanda berhentidan Jalan:
• Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint

• Para ilmuwan saat ini sedang berusaha meneliti jalur2 yg


menautkan sinyal dari dalam dan luar sel, dengan respons
oleh kinase dan bergantung-siklin dan protein2 lain
• Contoh sinyal internal terjadi pada checkpoint fase M,
misalnya pada anafase
• Pemisahan kromatid saudara pada anafase tidak akan
terjadi sebelum semua kromosom melekat dengan benar
pada gelendong (mikrotubulus)
• Baru setelah melekat dengan benar, maka protein peregulasi
akan teraktivasi
• Sehingga terjadilah serangkaian proses molekular yang
memungkinkan kromatid saudara akan memisah pd tahap
anafase
Tanda berhentidan Jalan:
• Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint

• Contoh faktor eksternal yang mempengaruhi


siklus sel adalah density-dependent inhibition
(penghambatan bergantung-densitas) dan
anchourage dependence (ketergantungan
tambatan)
• Penghambatan bergantung-densitas dan
ketergantungan tambatan berfungsi dalam
jaringan tubuh maupun kultur sel, yaitu
menghentikan pertumbuhan sel pada
densitas dan lokasi yang optimal.
• Disfungsi dari aktivitas penghambatan ini
dapat menyebabkan sel tumbuh abnormal
(kanker)
Hilangnya KontrolSiklusSelpada SelKanker

• Sel kanker mengabaikan sinyal-sinyal normalyang


meregulasi siklus sel
• Sel kanker membelah secara berlebihan dan bahkan
menginvasi jaringan lain
• Jika tidak dihentikan, sel kanker dapat membunuh
organisme itu sendiri
• Sel kanker tidak akan berhenti membelah meskipun faktor
pertumbuhan sudah habis
• Hipotesis: sel kanker tidak memerlukan faktor
pertumbuhan, atau sel kanker bisa menghasilkan sendiri
faktor pertumbuhan tersebut, atau terjadi abnormalitas
dalam jalur pensinyalan faktor pertumbuhan, dan bisa jg
karena abnormalitas pada sistem kontrol siklus sel tersebut.
MEIOSIS
• Meiosis  terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
• Kromosom induk tidak sama dg anak

*bentuk
*jumlah
• Kromosom  autosom (tubuh/22 ps)

gonosom (gonad/1ps)
• Gonosom  penentu jenis kelamin (X & Y)
• Meiosis :Meiosis Idan Meiosis II
• Meiosis I

• Mengurangi jumlah kromosom dari diploid


menjadi haploid
• Meiosis II

• Menghasilkan 4 sel anakan

• Meiosis :Spermatogenesis dan Oogenesis


MEIOSIS
•Interfase
MEIOSISI
•Profase I
•Metafase I
•Anafase I
•Telofase Idan sitokinesis
MEIOSIS II
•Profase II
•Metafase II
•Anafase II
•Telofase IIdan sitokinesis
MeiosisI
Interphase
• Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum
mengalami pembelahan meiosis, selkelamin
perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini
disebut tahap interfase .

• Setiap kromosom diduplikasi terdiri daridua


kromatid identik yang melekat pada
sentromer mereka.

• Sentrosom bereplikasi menjadi dua (masing-


masing dengan 2sentriol).
PROFASEI
 Kromosom mulai memadat
 Kromosom homolog membelah bersamaan
membentuk kromatid sebagai pasangannya
 Terbentuk 4 kromatid (2 psg), yg saling
menyilang, tetap terikat dlm kromosom
 Persilangan yg terikat ini disebut kiasma &
segmen kromosom saling bertukar
 Sentriol mulai bergerak kearah yang
berlawanan,
 Serat gelendong(spindel) dr mikrotubul mulai
terbentuk yg berikatan dg kinetokor yg berasal
dr kromosom
ProfaseI:
• Leptoten: Pada tahap ini, kromosom terlihat seperti benang – benang
halus yang panjang, sehingga masing – masing kromosom belum
dapat dikenali secara jelas.
• Zigoten: Pada fase ini, mulai terjadi perpasangan antara kromosom
yang homolog, proses saling berpasangan antara kromosom homolog
disebut sinapsis.
• Pakiten: Benang – benang kromosom tampak semakin jelas dan
perpasangan serta sinapsis antara kromosom homolog semakin dekat
dan sempurna. Benang – benang kromosm terlihat double. Hal ini
karena setiap pasang kromosom yang homolog terdiri dari dua buah
kromatid.
• Diploten: Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid –
kromatid yang tadinya berpasangan secara bivalen. Akan tetapi,
pada bagian – bagian tertentu dari kromosom homolog masih tetap
saling berdekatan. Bagian – bagian yang saling berdekatan dan
tampak bersilang ini disebut kiasma
• Diakinesis: Fase ini merupakan fase terakhir pada profase I meiosis.
Kromosom – kromosom mengalami kondensasi maksimum dan kiasma
semakin jelas terlihat. Pada fase ini, nukleolus dan membran nukleus
menghilang, dan benang – benang gelendong mulai terbentuk.
Gambar profase1
METAFASEI
• Kromosom
tersusun pada pelat
metafase/bidang ekuator,masih dalam
pasangan homolog

• Mikrotubul
kinetokor dari satu kutub sel
melekat pada satu kromosom masing-
masing pasangan,sementara itu
mikrotubul dari kutub yang berlawanan
menempel pada homolognya
ANAFASEI
• Serat gelendong menggerakan kromosom
ke arah kutub dengan pasangan kromatid
tetap terikat pada sentromernya dan
bergerak sebagai satu unit tunggal ke arah
kutub yang sama.
• Bedanya dg mitosis:

1.kromosom tetap berpasangan (sendiri²)


2.serat gelendong memisahkan psng
kromatid dr masing² kromosom(kromatid
tdk memisah)
Interphase dan meiosis I
INTERPHASE MEIOSISI:pemisahan kromosomhomolog

PROPHASEI METAPHASEI ANAPHASE I

Sentromer Kromatid saudara tetap


Sentrosom
(dengan kinetokor) melekat
(Dengan pasangan sentriol)
kiasmata Pelat Metaphase
Kromatid saudara
Spindle

Selubung
Microtubule Kromosom
nukleus
Tetrad Melekat pada Homolog
Kromatin berpisah
kinetochore
Chromosomes duplicate Tertads line up Pairs of homologous
Figure 13.8 chromosomes split up
Homologouschromosomes
(red and blue) pair and exchange
segments; 2n =6 in thisexample
TELOFASEI&SITOKINESIS
• Serat gelendong tetap memisahkan
pasangan kromosom sampai ke kutub
sel, setiab kutub mempunyai satu set
kromosom (haploid) tetapi setiap
kromosom tetap memp pasangan
kromatid.
• Sitokinesis terjadi secara simultan(dengan
telofase I) membentuk 2 sel anak.
MEIOSISI
• Dimana masing-masing sel anak
melakukan pempelahan yang sama
dengan mitosis, diakhiri dg terbentuknya
4 sel anak
• Membawa kromosomhaploid

• Komposisi kromosom anak tidak sama


dg komposisi kromosom induk (tdk mirip)
PROFASEII
• Aparatus
gelondong(spindel) terbentuk
dan kromosom bergerak ke arah pelat
metafase II(bidang ekuator)
METAFASEII
• Kromosomberada pada pelat
metafase dengan kinetokor kromatid
saudara dari masing-masingsaudara
menunjuk ke arah kutub-kutub yang
berlawanan
ANAFASEII
• Sentromerkromatid saudara akhirnya
berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan, kini
merupakan kromosom individual,
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan
TELOFASEI&SITOKINESIS
• Nukleiterbentuk pada kutub sel yang
berlawanan, dan sitokonesis, terjadi.
• Pada akhir sitokinesis terdapat 4 sel
anak.
Telophase I,cytokinesis, dan meiosis I
MEIOSISII:Separates sister chromatids

TELOPHASEIAND PROPHASE II METAPHASE II ANAPHASE II TELOPHASEIIAND


CYTOKINESIS CYTOKINESIS

Alur pembelahan Haploid sel anak terbentuk


Kromatid
Saudara berpisah

Twohaploid cells
form; chromosomes Selama satu putaran pembelahan sel, kromatid saudara akhirnya terpisah;
Figure 13.8 are stilldouble empat haploid sel, mengandung kromosom tunggal
PindahSilang
• Menghasilkan kromosom rekombinan yang membawa gen yang berasal
dari dua orang tua yang berbeda
Prophase I Nonsister
of meiosis c hromatids

Tetrad

Chiasma,
site of
crossing
over
Metaphase I

Metaphase II

Daughter
cells

Recombinant
Figure 13.11 c hromosomes
Spermatogenesis &Oogenesis
1. Spermatogenesis
 Proses ini terjadi di tubulus seminiferus di testis.
 Sel-sel induk sperma(spermatogonium)
mengalami mitosis menjadi spermatosit
primer.
 Spermatosit primer mengalami meiosis I
menjadi 2 sel spermatosit sekunder (haploid).
 Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis IIsehingga terbentuk 4 sel spermatid
(haploid).
 Spermatid tumbuh menjadi sperma.
2. Oogenesis

 Proses ini berlangsung di dalam ovarium dan


didahului oleh pembelahan mitosis sel induk ovum
(oogenium) hasil pembelahannya berupa oosit
primer.
 Oosit primer mengalami meiosis Ikemudian
menghasilkan dua sel yang tidak sama yaitu sel
yang berukuran besar (oosit sekunder) & sel
berukuran kecil (badan kutubpertama).
 Pada meiosis IIoosit sekunder juga membelah
menjadi 2 sel yang tidak sama besarnya, yaitu sel
yang berukuran besar (ootid) & sel yang berukuran
kecil (badan kutubkedua).
 Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
menghasilkan dua sel kecil badan kutub kedua.
 Dengan demikian pada akhir meiosis IIterbentuk 4
buah sel,yaitu satu sel ootid dan 3 sel kecil (polosit).
 Ootid tumbuh menjadi ovum dewasa.
•Meiosis I

Meiosis II
The human lifecycle
Key
Haploid gametes (n =23)
Haploid (n)
Diploid (2n) Ovum (n)

Sperm
Cell (n)

MEIOSIS FERTILIZATION

Ovary Testis Diploid


zygote
(2n =46)

Mitosis and
development

Multicellular diploid
Figure 13.5 adults (2n =46)
A comparison of mitosis and meiosis
MITOSIS MEIOSIS
Parent cell Chiasma (siteof MEIOSISI
(before chromosome replication) crossing over)

Prophase I
Prophase
C hromosome C hromosome
replication replication Tetrad formed by
Duplicated chromosome 2n =6 synapsis of homologous
(two sisterchromatids) chromosomes

Chromosomes Tetrads
positioned atthe positioned atthe Metaphase I
Metaphase
metaphase plate metaphase plate

Anaphase Sisterchromatids Homologues


Telophase separate during Anaphase I
separate
anaphase TelophaseI
during
anaphase I;
sister Haploid
chromatids n =3
Daughter
remain together
cells of
meiosisI
2n 2n
Daughtercells MEIOSISII
of mitosis

n n n n
Daughter cells of meiosis II

Sister chromatids separate during anaphase II


Figure 13.9
Mitosis vs Meiosis
Mitosis Meiosis
Kromosom homolog tidak Kromosom homolog bersinapsis
bersinapsis

Tidak terjadi pertukaran genetik terjadi pertukaran genetik (pindah


antara kromosom-kromosom yang silang) antara kromosom-kromosom
homolog yang homolog

Dihasilkan 2 sel anakan per siklus Dihasilkan 4 sel anakan per siklus

Jumlah kromosom sel anakan sama Jumlah kromosom sel anakan


dengan jumlah kromosom sel induk setengah jumlah kromosom sel
induk

Kandungan genetik sel-sel anakan Kandungan genetik sel-sel anakan


identik dengan sel induk berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk
REFERENSI

• DeRobertis. (1975). Cell Biology_6th Edition.


Philadelphia: Saunders Company
• Fatchiyah. (2011). Biologi Molekular: PrinsipDasar
Analisis. Jakarta: Erlangga
• Neil A. Campbell and Jane B. Reece. (2008).
Biologi_8th Edition Vol. 1. Jakarta: Erlangga
• Scott F. Gilbert. (1991). Developmental Biology_3st
edition. Massachusetts: Sinauere Associates,Inc.
• Subowo. (2011). Biologi Sel_6th Edition. Jakarta:
Sagung Seto
• Tribowo Yuwono. (2005). Biologi Molekular. Jakarta:
Erlangga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai