Anda di halaman 1dari 33

SQUAMOUS CELL CARCINOMA

Sondang Ruth Angelia Sirait

Supervisor :
Dr.dr. Lidya Imelda, M.Ked(PA), Sp.PA(K)
PENDAHULUAN

Kanker Paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus yang secara primer
berasal dari paru. Sedangkan kanker paru dalam arti luas adalah semua keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari jaringan paru sendiri maupun keganasan dari luar
jaringan paru (metastase tumor di paru).
Insidens Kanker di Indonesia

laki laki perempuan


Klasifikasi histologis:
Dasar untuk prognosis dan pengobatan
SCLC SCLC
17.0% 18.6%
Other
Other
morphologies
morphologies
0.2% ADC 0.1%
Other
carcinoma 39.5% Other ADC
1.4% carcinoma 47.8%
Men 2.3% Women
Sq
Sq 21.2%
31.7%
LCC LCC
10.1% 9.9%

Note: graph depicts Canadian data (Alberta, British Columbia, Manitoba, New Brunswick, Newfoundland, Nova Scotia, Ontario and Saskatchewan)
from 1998-2002.1
ADC: adenocarcinoma; LCC: large cell cancer; NOS: not otherwise specified; NSCLC: non-small cell lung cancer; SCLC: small cell lung cancer;
Sq: squamous cell carcinoma.
1. Lortet-Tieulent et al. Lung Cancer. 2014;84:13-22; 2. NCCN clinical practice guidelines in oncology. Non-small cell lung cancer. Available from:
nccn.org.
FAKTOR RESIKO KANKER PARU
GEJALA KLINIS

Gejala Intrapulmonal
Batuk, sesak napas, nyeri dada, batuk berdarah

Gejala Intratorakal Ekstrapulmonal


Sindrom horner (miosis, ptosis, endoptalmus), sindroma vena cava, parase N.
Phrenicus dan N. Recurrent, disfagia, efusi pleura

Gejala Ekstratorakal Non Metastatik


Miopati, neuropati perifer, manifestasi metabolik seperti sindorm cushing,
hiponatremia akibatsekresi ADH

Gejala Ekstratorakal Metastatik


Metastase jauh : tulang, otak, pleura, hati
PROSEDUR PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik Foto toraks Bronkoskopi

CT-Scan toraks
Patologi anatomi
PROSEDUR PEMERIKSAAN

TTNA Biopsy Intrabronchus TBLB

Thoracotomy

Pleuroscopy
Core Biopsy MOLUKULER
HISTOPATOLOGI

Menurut klasifikasi WHO Squamous Cell Carcinoma (SCC) ditandai oleh gambaran
keratinisasi dan/atau jembatan-jembatan interseluler.
Secara histologi Squamous Cell Carcinoma (SCC) terdiri dari 4 varian yaitu :
• Papilar: Pola pertumbuhan eksofitik dan inti papiler.
• Clear cell: sitoplasma sel jernih.
• Basaloid: kumpulan dari sel-sel tumor yang mempunyai dinding yang menonjol di perifer
dengan sitoplasma yang sedikit di perifer, tetapi di sentral mengandung keratin yang lebih
banyak.
• Small cell: ukuran sel tumor lebih kecil dan mengandung inti kromatin yang kasar dan
bergranul

Klasifikasi squamous cell carcinoma invasif


• Keratinizing squamous cell carcinoma (serupa dengan gambaran well diferensiasi
squamous)
• Non keratinizing squamous cell carcinoma (sarang karsinoma sel skuamosa tanpa adanya
mutiara keratin, inti bulat oval, kromatin clumping, dan dapat ditemukan mitosis)
Bentuk klasik sel SCC adalah sel-sel yang bentuknya poligonal,
besar dengan sitoplasma yang eosinofilik.
WHO juga mengklasifikasikan SCC secara histologis menjadi:
1. Well differentiated (Grade I) : yaitu proliferasi sel-sel tumor di
mana sel-sel basaloid tersebut masih berdiferensiasi dengan baik
membentuk keratin (keratin pearl)
2. Moderate diffirentiated (Grade II) : yaitu proliferasi sel-sel tumor di
mana sebagian sel-sel basaloid tersebut masih menunjukkan
diferensiasi, membentuk keratin (Gambar 3)
3. Poorly differentiated (Grade III) : yaitu proliferasi sel-sel tumor di
mana seluruh sel-sel
basaloid tidak berdiferensiasi membentuk keratin, sehingga sel
sulit dikenali lagi
PATOLOGI

Makroskopis

Gambaran makroskopis squamous cell carcinoma berupa massa berwarna putih atau keabuan, padat, keras dan tampak daerah nekrosis pada
bagian tengahnya. Tumor dapat membesar dan membentuk kavitas. Squamous cell carcinoma dapat pula ditemukan pada daerah periferal dan
subpleura tetapi sering terjadi pada daerah sentral dari lobus atau segmental pada bronkus. 1,2

Mikroskopis

Secara mikroskopis, squamous cell carcinoma terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, terdapat keratinisasi (keratin pearl) dan/atau
intercellular bridge. Keduanya tergantung pada tingkat deferensiasi, yaitu well differentiated, moderate differentiated atau poorly differentiated. 1,2

Sitologi
Harrison's Principles of Internal Medicine, 18e
Sampel pemeriksaan sitologi diperoleh dari sputum, sekret bronkus, bronchial brushing, FNAB, atau cairan pleura. Dari sputum dan
bronchial brushing 80-90% dapat membantu menegakkan diagnosis adanya keganasan paru. FNAB biasanya dilakukan untuk karsinoma paru
yang terjadi di daerah perifer. Gambaran sitologi dari karsinoma paru adalah adalah ukuran sel yang bervariasi, ada sel berukuran besar dan ada
yang kecil, khas terdapat gambaran nekrosis dan peradangan, akan tampak memberikan gambaran sel yang bizarre, inti sel hiperkromatis, tampak
1-2 anak inti.
LAPORAN KASUS

Anamnesis
Laki-laki, 67 tahun, Perokok (IB Berat)
Keluhan Utama : Sesak napas
- Sesak napas dialami sejak 6 bulan yang lalu, memberat sejak 1 bulan ini. Sesak napas dipengaruhi oleh
aktivitas dan tidak dipengaruhi oleh cuaca. mMRC: 3. Orthopnea (-), platipnea (-), trepopnea (-).
- Napas berbunyi dijumpai. Riwayat napas berbunyi dijumpai sejak 6 bulan yang lalu.
- Batuk berdahak dialami sejak 6 bulan ini, memberat dalam 1 bulan ini. Batuk berdahak dijumpai berwarna
kekuningan dengan volume sekitar ½ sdt/ kali batuk. Bau tidak dijumpai.
- Batuk darah tidak dijumpai. Riwayat batuk darah berupa bercak darah bercampur dahak dijumpai 1 minggu ini.
- Nyeri dada dijumpai sejak 3 bulan yang lalu, memberat 1 bulan ini, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk,
menjalar hingga ke punggung, VAS 5
- Riwayat demam dijumpai 1 bulan yang lalu.
- Keringat malam tidak dijumpai.
- Suara serak dijumpai dan sulit menelan dijumpai sejak 3 bulan ini
- Nyeri kepala tidak dijumpai. Nyeri tulang tidak dijumpai. Nyeri pada perut dijumpai dibagian ulu hati.
- Riwayat OAT tidak dijumpai.
- Riwayat penggunaan inhaler dijumpai 1 bulan, yaitu: symbicort namun pasien
tidak teratur menggunakannya.
- Riwayat hipertensi tidak dijumpai
- Riwayat DM tidak dijumpai
- Riwayat merokok dijumpai selama 40 tahun dengan konsumsi 32 batang/hari, IB = 30 x 32 : 1280  IB berat
- Riwayat paparan biomass tidak dijumpai
- Riwayat penggunaan pestisida tidak dijumpai
- Riwayat keluarga menderita TB tidak dijumpai
- Riwayat menderita penyakit keganasan sebelumnya tidak dijumpai
- Riwayat keluarga menderita penyakit keganasan tidak dijumpai
VITAL SIGN DI IGD

Kesadaran : Compos Mentis


TD : 130/70 mmHg
HR : 102 x/i reguler,(t/v cukup,reguler )
RR : 28 x/i
Temp : 36.4 º C axila
SpO2 : 88 % room air
97 % O2 3 l/i Nasal Canul
VAS :5
PEMERIKSAAN FISIK

• Kepala : Tidak tampak deformitas.


• Mata/telinga/hidung/mulut : Konjungtiva anemis (+/+), pupil isokor, ikterik (-/-), ptosis(-/-), miosis (-/-)
• Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran KGB (-) TVJ R-2 cmH2O
• Thoraks
Anterior Posterior
Inspeksi Asimetris , Venektase (-), vena Asimetris , Venektase(-), vena kolateral
kolateral (-), ketinggalan bernapas (-), ketinggalan bernapas dada kiri
dada kiri
Palpasi Taktil Fremitus Kiri < Kanan
Taktil Fremitus kiri < kanan
Perkusi Redup di lapangan paru kiri
Redup dilapangan paru kiri
Auskultasi SP: Ekspirasi memanjang,
SP: Ekspirasi memanjang, melemah lapangan paru kiri
melemah lapangan paru kiri ST: ronchi (-/-), Whezing (+/+)
ST: ronchi (-/-), Whezing (+/+) High pitch generalized poliponic
High pitch generalized poliponic
• Abdomen
Hepar / lien / Renal tidak teraba benjolan
• Ekstremitas
Atas : Sianosis (-),HPOA (-), Clubing finger (-), nicotine staining(-)
Tremor (-)
Bawah : Oedem (-/-), sianosis (-), HPOA (-)
Laboratorium tanggal 16/10/2021

Tanggal 26/12/2019 Hasil Normal


HGB 9.0 g/dl% 13-18 g/dL
WBC 20,510 x 103/mm³ 4,5-11,0 x 103/mm³
RBC 3,66 x 106/mm³ 4,20-4,87 x 106/mm³
Hematokrit 27 % 43-49 %
PLT 377 x 10³/mm³ 150-450 x 10³/mm³
Neutrofil Absolut 3,37 2,7 – 6,5 x 103/mL
Limfosit Absolut 2,17 1,5 – 3,7 x 103/mL
Monosit Absolut 0,86 0,2 – 0,4 x 103/mL
Eosinofil Absolut 0,04 0 – 0.10 x 103/mL
Basofil Absolut 0.03 0 – 0,1 x 103/mL
BUN/Ur/kr 25/54/2.20 18-55 mg/dl
/0.7-1.3 mg/dl
KGDS 161 mg/dl < 200 mg/dl
Na/K/ Cl 138/4,1/104 135-145 meq/L
Kesan Anemis
Foto toraks PA/Lateral 16/10/2021

Hasil: Tampak konsolidasi inhomogen di lapangan paru kiri atas


Kesan: Susp. Massa paru kiri. Saran CT Scan Thorax IV contrast
CT Scan Thorax non IV Contrast tanggal 17/10/2021

Kesimpulan: Tumor paru kiri maligna dengan ukuran +/- 5,5 cm, massa tumor kesan melekat ke
aorta, dan arteri pulmonalis kiri, dengan permukaan irreguler. Pembesaran KGB hillus kiri dan
paratrakeal kiri kesan menyatu dengan massa tumor (T4N2Mx)
PENATALAKSANAAN di IGD

Non Farmakologi
• Tirah baring
• O2 3 l/i via NC
• Edukasi

• Farmakologi
 IVFD NaCl 0.9% 20 gtt/menit
 Inj. Ketorolac 30 mg/IV
 Nebulisasi Ventolin 2,5 mg
 Inj. Metilprednisolon 32 mg/IV
 N asetil sistein tab 200 mg PO
Hasil Small Specimen pada tanggal 18/10/2021

Hasil
Makroskopis :
Diterima jaringan dalam wadah berlabel tumor bronkus,
warna putih keabuan, konsistensi lunak, ukuran sangat
kecil, berupa titik.
 
Mikroskopis :
Sediaan jaringan terdiri dari kelompokan sel-sel
squamous dengan inti bulat oval membesar, kromatin
kasar . Sebagian hiperkromatik dan sitoplasma
eosinofilik. Diantara sel-sel tumor dijumpai massa
keratin. Stroma terdiri dari jaringan ikat yang minimal.
 
Kesimpulan :
Suatu Keratinizing squamous cell carcinoma
Hasil Medium Spesimen pada tanggal 18/10/2021

Hasil :
Makroskopis :
Diterima cairan dalam spuit, warna merah, volume 20
cc, selanjutnya dibuat cell block
 
Mikroskopis :
Sediaan cell block terdiri dari kelompokan dan sebaran
sel-sel squamous dengan inti bulat oval membesar,
kromatin kasar dan sitoplasma eosinofilik. Dianatara sel-
sel tumor dijumpai massa keratin. Latar belakang smear
terdiri dari sel-sel darah dan massa debris
 
Kesimpulan :
Positive for malignancy
Suatu Keratinizing squamous cell carcinoma
Hasil Sitologi TTNA pada tanggal 18/10/2021

Hasil
Makroskopis :
Diterima 6 buah slide dalam rendaman alkohol hasil
TTNA
 
Mikroskopis :
Sediaan smear terdiri dari kelompokan dan sebaran sel-
sel squamous dengan inti bulat oval membesar,
kromatin kasar dan sitoplasma eosinofilik.
Latar belakang smear terdiri dari sel-sel darah, dan
massa debris
 
Kesimpulan :
Positive for malignancy
Suatu squamous cell carcinoma
Hasil Sitologi BAL pada tanggal 18/10/2021

Makroskopis :
Diterima cairan dalam spuit hasil sitologi BAL, warna
kemerahan, volume 20 cc
 
Mikroskopis :
Sediaan smear terdiri dari kelompokan dan sebaran sel-
sel squamous dengan inti bulat oval membesar,
kromatin kasar dan sitoplasma eosinofilik.
Latar belakang smear terdiri dari sel-sel darah dan
massa debris
 
Kesimpulan :
Positive for malignancy
Suatu squamous cell carcinoma
DIAGNOSA AKHIR

Adenocarcinoma Paru KiriT4N2M0 Stage IIIB PS 1 + PPOK Eksaserbasi Berat tanpa gagal
napas pada PPOK stabil grup D
TATALAKSANA

Non Farmakologi
• Tirah baring
• O2 3 l/i via NC
• Edukasi

• Farmakologi
 IVFD NaCl 0.9% 20 gtt/menit
 Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam IV
 Nebulisasi Ventolin 2,5 mg/ 8 jam
 Metilprednisolon tab 4 x 8 mg

 N asetil sistein tab 3 x 200 mg PO

 Penjajakan untuk ekpresi EGFR-TKI


EPIDEMIOLOGI

Teori • Kasus

Faktor risiko tersering antara lain: Pasien merupakan pasien berusia 63


tahun dan perokok dengan indeks
1. Merokok
brinkmann berat
2. Radiasi
3. Rendah buah dan sayur pada usia
dewasa
4. Pajanan radon dalam waktu yang lama
5. Pajanan pekerjaan seperti asbes, arsen,
nikel, radiasi, dll
6. Usia tua (> 40 tahun)
EPIDEMIOLOGI

Teori Kasus

4 gejala tumor paru Dari anamnesis, ditemukan 3 dari 4 gejala


cardinal intrapulmonal yaitu sesak napas,
1. Intrapulmonal: sesak napas, nyeri dada,
batuk, dan nyeri dada kiri yang bersifat kronik.
batuk, batuk berdahak, batuk darah
Batuk darah maupun riwayat batuk darah
2. Ekstrapulmonal intratorakal: sindrom disangkal pada pasien ini. Pasien juga
horner, SVKS, suara serak akibat kompresi memiliki gejala ekstrapulmonal intratorakal
nervus laringeus rekurens, nyeri menelan yaitu suara serak.
akibat kompresi esophagus
Adapun tanda-tanda ekstratorakal non
3. Ekstratorakal non metastasis: gangguan metastasis pada pasien ini adalah adanya
hematologi, ganggaun hormonal seperti anemia yang mungkin disebabkan oleh invasi
cushing disease, hiperparatiroid, dll tumor pada sumsum tulang belakang. Pada
pasien ini belum ditemukan tanda-tanda
4. Metastasis jauh seperti liver, bone, otak metastasis seperti efusi pleura, nyeri tulang,
nyeri perut kanan atas, dan nyeri kepala
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

TEORI KASUS

• Foto toraks pada kanker paru dapat • Pada pasien ini didapatkan gambaran
berupa gambaran nodul, massa, lesi suatu konsolidasi inhomogen pada
multiple, atelectasis, massa dengan parahillar kiri.
gambaran pneumonia, massa dengan • Thorax ct scan menunjukkan gambaran
pembesaran kelenjar para hillar, suatu massa dengan ukuran ukuran +/-
kavitas, tumor pancoast, dan efusi 5,5 cm, massa tumor kesan melekat ke
pleura aorta, dan arteri pulmonalis kiri,
• THORAX CT SCAN lebih spesifik dengan permukaan irreguler.
untuk menilai ukuran tumor dan adanya Pembesaran KGB hillus kiri dan
keterlibatan KGB dan pembuluh darah. paratrakeal kiri kesan menyatu dengan
Sehingga pemeriksaan thorax ct scan massa tumor. Sehingga menurut IASLC
terutama dengan contrast dapat menilai 8th ed termasuk kedalam T4N2Mx
staging dari pasien dengan KPKBSK stadium IIIB
PEMERIKSAAN HISTOLOGIS

TEORI KASUS

Secara histologi Squamous Cell Carcinoma (SCC) Pada histopatologi pasien ini didapati
terdiri dari 4 varian yaitu :
gambaran berupa adanya kelompokan sel-
 Papilar: Pola pertumbuhan eksofitik dan inti papiler. sel squamous dengan inti bulat oval
 Clear cell: sitoplasma sel jernih. membesar, kromatin kasar . Diantara sel-sel
 Basaloid: kumpulan dari sel-sel tumor yang tumor dijumpai massa keratin Keratinizing
mempunyai dinding yang menonjol di perifer dengan squamous cell carcinoma.
sitoplasma yang sedikit di perifer, tetapi di sentral
mengandung keratin yang lebih banyak.
 Small cell: ukuran sel tumor lebih kecil dan
mengandung inti kromatin yang kasar dan bergranul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai