Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER PARU-PARU
HENGKI SUSENO
(1814314201011)
ADISTY PUTRI
(1914314201029)
ARINTA HALANG MAULIDA NAFATIN
(1914314201032) (1914314201053)
KELOMPOK 2 DWI FEBRIYANTI RAMA PUTRA KELOMPOK 2
(1914314201040) (1914314201059)
EKA NATA LINTANG SELA TRI YULIANA
(1914314201041) (1914314201065)
TRI ANGGUN A.
(1914314201072)
YUMI OCTAFIAS
(1914314201072)
KANKER PARU-PARU
DEFINISI KANKER PARU-PARU
Kanker paru disebut juga karsinoma
bronkogenik merupakan tumor ganas
primer system pernafasan bagian bawah
yang bersifat epitheal dan berasal dari
mukosa percabangan bronkus.
Kanker paru merupakan abnormalitas
dari sel-sel yang mengalami proliferasi
dalam paru.
ETIOLOGI KANKER PARU-PARU
Etiologi pasti belum diketahui.
Ada faktor yang dianggap
mempengaruhi:

• Inhalasi jangka panjang bahan karsiogenik(15-20 tahun) : Asap rokok atau merokok, paparan industri
• Kanker paru akibat kerja
• Predisposisi hubungan keluarga/ras
• Polusi udara
• Diet /Konsumsi bahan pengawet
KLASIFIKASI KANKER PARU-PARU
Klasifikasi berdasarkan TNM : Tumor, Nodul, dan Metastase
T : T0 : tidak tampak tumor primer
T1 : diameter tumor < 3cm, tanpa invasi ke bronkus
T2 : diameter > 3cm, dapat disertai atelektasis atau pneumonitis,
namun berjarak > 2cm dari karina, serta belum ada efusi pleura
T3 : tumor ukuran besar dengan tanda invasi ke sekitar atau sudah
dekat karina dan atau disertai efusi pleura
N : N0 : tidak didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe regional
N1 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus ipsilateral
N2 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum atau
kontralateral
N3 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe ekstratorakal
M : M0 : tidak terdapat metastase jauh
M1 : sudah terdapat metastase jauh ke organ-organ lain
Jenis kanker paru-paru dan sifat-sifatnya :
1. Kanker Paru Epidermoid (Squamous Cell Lung Cancer) : sel kanker
mirip dengan sel epitel saluran napas atas/ permukaan epitel
bronkus.
2. Adenokarsinoma Paru (Adeno Carsinoma of the Lung) : Sel kanker
mirip dengan kelenjar mukus dalam paru. Memperlihatkan susunan
selular seperti bronkus dan dapat mengandung mukus.
3. Kanker Paru dengan Sel Berdiferensiasi Rendah : Pertumbuhan
cepat sekali. Pada karsinoma sel kecil sudah ada metastasis saat di
diagnosis.
a) Karsinoma sel kecil (small cell lung cancer)
b) Karsinoma sel besar (large cell lung cancer)
MANIFESTASI KLINIK KANKER PARU-PARU
1. Gejala dapat bersifat local :
a) Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk
kronis
b) Hemoptisis 2. Invasi local
c) Mengi (wheezing,stridor) karena ada obstruksi a) Nyeri dada
saluran nafas b) Dyspnea karena efusi pleura
d) Kadang terdapat kavitas seperti abses paru c) Invasi ke pericardium,terjadi tamponade atau
e) Ateletaksis aritmia
3. Gejala penyakit metastasis d) Suara serak,karena penekanan pada nervus
a) Pada otak,tulang,hati,adrenal laryngeal recurrent
b) Limfadenopati servikal dan supraklabikula (sering e) Sindrom pancoast,karena invasi pada pleksus
menyertai metastasis) brakialis dan safaf simpatis servikalis
LANJUTAN...
4. Sindrom paranerplastik 5. Asimtomatik dengan kelainan radiologis
(terdapat pada 10% kanker paru) dan gejala: a) Sering terdapat pada perokok dengan
a) Sistemik:penurunan berat PPOK/COPD yang terdeteksi secara
badan,anoreksia,demam radiologis
b) Hematoogi: leukositos,anemia,hiperkoogulasi b) Kelainan berupa nodul soliter.
c) Hipertrofi osteoartopati
d) Neurologik; dementia,ataksia,tremor,neuropati
perifer
e) Neuromiopati
f) Endokrin:sekresi berlebihan
hormoneparatiroid(hiperkalasemia)
g) Dermatologic: eritema
multiform,hyperkeratosis,jari tabuh.
h) Renal: syndrome of inappropriate antidiuretic
hormone (SIADH)
PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KANKER PARU-PARU
KOMPLIKASI KANKER PARU-PARU
1. Sindrom vena kava superior 8. Komplikasi jantung
2. Sindrom paraneoplastik 9. Komplikasi esofagus
3. Rasa sakit 10.Penyebaran kanker ke bagian tubuh lain
4. Efusi pleura
5. Pneumonia.
6. Batuk berdarah
7. Neuropati
PRAGNOSIS KANKER PARU-PARU
•Angka bertahan hidup 5 tahun (5 years survival rate)
•Kematian akibat metastasis ke organ lain/ komplikasi plumoner langsung

Pada kanker paru bukan sel kecil, perkiraan angka kesintasan 5 tahun berdasarkan stadium:
Stadium Kesintasan %
A1 92
A2 83
I
A3 77
B 68
A 60
II
B 53
A 36
III B 26
C 13
A 10
IV
B <1
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KANKER PARU-PARU

Pemeriksaan non invasif


1. Sinar x (PA lateral), tomografi dada
2. Pemeriksaan sitologi
3. Mediastinoskopi
4. Scan radioisotop
5. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA

Pemeriksaan invasif
1. Bronkoskopi dan biopsi dan penyakitan mukosa bronkus
2. Biopsi transtorakal dengan bimbingan USG atau CT Scan
3. tes kulit
PENATALAKSAAN KANKER PARU-PARU
1. Karsinoma Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Lung 3. Pembedahan
Cancer/SCLC). 4. Radioterapi
a) di anjurkan kombinasi radiotherapi saja atau dengan Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000-
kombinasi kemotherapi 600 cGy
b) tidak dianjurkan reseksi 5. Kometrapi
c) kometherapi dapat dalam 1 obat saja atau kombinasi Syarat standar yang harus di penuhi sebelum kometrapi
yaitu CAV (cyclophosphaamide + Adriamycin + adalah:
vinkristine) a) Tampilanps >70-80
2. Karsinoma Paru Jenis Karsinoma bukan Sel Kecil (Non Small b) Hb>10&%
Cell Lung Cancer/NSCLC) c) Granulosis>1500/mm’
a) Perbedaan di tunjukkan untuk stadiun I,II, dan d) Trombosit>100.000/mm’
beberapa kasus stadium III A 6. Fungsi hati dan ginjal baik(creatinin clearance >70
b) Tergantung apa tumor masi bisa di reaksi m/menit)
c) Selanjutnya akan di pilih kombinasi radiotherapi 7. Pengobatan paliatif
kemotherapi atau khema terapi saja. 8. Rehabilitas Medik
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PARU-PARU
1. Pengkajian :

a) Identitas
b) Riwayat Kesahatan : RKS, RKD, RKK
c) Kebutuhan Dasar : Makanan dan cairan, eliminasi, hygiene/pemeliharan
kesehatan, Aktivitas/istirahat
d) Pengkajian Fisik : Integumen, kepala dan leher, telinga, mata, muka, hidung
dan rogga mulut, thoraks dan paru, sistem CV, abdomen, sistem urogenital,
sistem reproduksi, sistem limfatik, sistem moskuloskeletal, sistem
persarafan
e) Data Psikologis : Perubahan status mental
f) Pemeriksaan Diagnostik
1. Kerusakan pertukaran gas b.d hipoventilasi
2. Tak efektif bersihan jalan nafas b.d peningkatan
jumlah/viskositas secret, sekresi darah
3. Nyeri akut b.d invasi sel kanker DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. Ketakutan/ansietas b.d ancaman terhadap perubahan
status kesehatan, ancaman kematian
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
peningkatan kebutuhan metabolic, anoreksia, kesukaran
menelan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Kerusakan pertukaran b.d hipoventilasi:
1. Catat frekuensi, kedalaman pernafasan, kesukaran bernafas. Observasi penggunaan otot bantu
pernafasan, nafas bibir, perubahan kulit/membran mukosa, misalnya pucat, sianosis.
2. Auskultasi paru
3. Selidiki perubahan status mental/tingkat kesadaran
4. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan pemberian posisi penghisapan dan penggunaan alat bantu pe
5. Ubah posisi dengan sering, tempatkan pasien dalam posisi duduk/ berbaring
6. Dorong/bantu latihan nafas dalam
7. Kaji respon klien terhadap aktivitas, dorong periode istirahat atau batasi aktivitas sesuai toleransi klien
8. Berikan oksigen tambahan dengan humidifikasi sesuai indikasi
9. Pantau AGD, oksimetri nadi. Catat kadar Hb
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
B. Tak efektif bersihan jalan nafas b.d peningkatan jumlah/ viskositas secret, sekresi darah:
1. Auskultasi dada untuk karakteristik bunyi nafas dan adanya secret
2. Bantu klien instruksikan untuk nafas dalam dan batuk efektif dengan posisi duduk tinggi
dan menekan area insisi
3. Obstruksi jumlah dan karakter spiutum
4. Lakukan penghisapan bila batuk lemah atau ronchi tidak hilang dengan upaya batuk.
Hindari penghisapan ETT/OTT yang dalam pada klien pnemonektomi bila mungkin
5. Dorong masukan cairan peroral (sedikitnya 2500 ml/hari) dalam toleransi jantung
6. Kaji nyeri/ ketidaknyamanan dan lakukan latihan pernafasan
7. Gunakan oksigen humidifikasi/ nebulizer ultrasonic. Berikan cairan tambahan secara IV sesuai indikasi
8. Berikan bronkodilator, ekspektoran, atau analgesic sesuai indikasi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
C. Nyeri akut b.d invasi sel kanker :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
6. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai