Anda di halaman 1dari 11

SISTEM OTOT

KELOMPOK VI
 MERLIANE V. WARANGIAN
(18101105034)
 VEREN N. MAMANGKEY(18101105035)
 ANGELLIA G. YETTO (18101105037)
 BRIAN G.A. ADILAN (18101105039)
 CHRISTANIA A.E PAKASI (18101105040)
 DESMON J. SUMOLANG (18101105041)
DEFINISI

Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu


melangsungkan kerja mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Otot
merupakan jaringan pada tubuh hewan yang
aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari
sistem saraf.
FUNGSI

1. Mekanik/pergerakan
2. Membentuk postur
3. Proteksi
4. Sirkulasi darah/nutrient
5. Memproduksi kalor
STRUKTUR
Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel -sel
serabut otot. Dalam sel serabut otot ini terdapat unit
kontraksil yang disebut dengan miofibril.
Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan
miofibril ini. Ketika myofibril diamati dengan mikroskop
elektron, ditemukan adanya pita terang dan pita gelap.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus
yaitu :
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari
gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi
SIFAT KERJA OTOT
1. Antagonis
2. Sinergis
1. Antagonis
Kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan,
contohnya adalah : 2 Sinergis
1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor Otot sinergis adalah dua
(membengkokkan) otot atau lebih yang bekerja
2. Abduktor (menjauhi badan) dan bersama – sama dengan
adductor (mendekati badan)
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor (ke
tujuan yang sama. Jadi, otot
atas) – otot itu berkontraksi
4. Supinator (menengadah) dan pronator bersama dan berelaksasi
(menelungkup), bersama
Jenis Jaringan Otot
1. Otot Polos 1. Otot Lurik
2. Otot Lurik Berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai
3. Otot Jantung banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Bekerja di
bawah kehendak (otot sadar) Kontraksi otot lurik cepat tetapi
tidak teratur dan mudah lelah. Melekat pada rangka tubuh

2. Otot Polos
Bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya
meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel
yang terletak di tengah dan bentuknya pipih. Otot tidak sadar.
Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah
lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam.

3. Otot Jantung
Berbentuk silindris atau serabut pendek. Tersusun atas serabut
lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan
lainnya.
Mekanisme Terjadinya Gerak
 Pada dasarnya setiap serabut otot tersusun atas serabut tipis yang
disebut miofibril. miofibril ini mengandung struktur yang lebih
sederhana lagi yaitu filament aktin dan miosin. Filamen-filament ini
saling bergeser keluar masuk /tumpang tindih yang menghasilkan
kontraksi dan relakssasi otot sehingga disebut dengan teori
pergeseran filament
Struktur Yg Terlibat Kontraksi
Relaksasi

1. Miofibril: sebuah bentukan silindris yang memanjang sepanjang otot


lurik, yang mengandung filamen aktin dan miosin.
2. Sarkomer: Struktur dan fungsional terkecil kontraksi otot. ditemui pada
miofibril. dibagi menjadi pita H, A dan I.
3. Aktin: filament kontraktil yang tipis yang mengandung sisi “aktif” dan
“ikatan”.
4. Miosin: portein filamen yang lebih tebal dengan penonjolan yang
dikenal dengan kepala miosin.
5. Tropomiosin: sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi
otot.
6. Troponin: protein kompleks yang melekat pada Tropomiosin.
Otot Manusia anterior bagian depan dan Posterior bagian belakang
 Distrofi otot adalah penyakit genetik yang merusak serat otot
 Fibromyalgia adalah gangguan kronis yang ditandai dengan
nyeri otot yang luas, kekakuan, kelelahan, dan nyeri di daerah
tertentu
 Atrofi penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi
 Hipertrofi otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat.
Hipertrofi disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter
serabut – serabut otot membesar
 Tetanus Penyakit yang menyebabkan otot menjadi tegang
secara terus menerus karena adanya infeksi bakteri tetanus
(Clostridium tetani)
 Kram (kejang otot) terjadi karena kontraksi otot yang terus
menerus atau bekerja terlalu berat sehingga otot mengejang dan
terasa sakit
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai