SKABIES
Ferdo Yulian 0810312033
Lisa Elfira 1840312688
Rizkia Dwina Rahmayani 1840312691
Preseptor:
Dr. dr. Satya Wydya Yenni, Sp. KK (K), FINSDV, FAADV
dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
WHO
300 juta kasus skabies di dunia
setiap tahunnya.
• Afrika
• Mesir
• Epidemi skabies setiap
• Amerika Tengah
siklus 30 tahun.
• Amerika Selatan
• Endemis di wilayah • Australia Utara
beriklim tropis dan • Australia Tengah
subtropis. • Kepualauan Karabia
• India
• Asia Tenggara
Walton SF, Bart JC, 2007
BAB 1 LATAR BELAKANG
Prevalensi :
Faktor Penunjang :
Penularan
Faktor primer:
-Kemiskinan
-Kondisi hidup di daerah padat
BAB 2 ETIOLOGI
Sarcoptes scabiei
BAB 2 CARA PENULARAN
- Kontak langsung (skin to skin)
- Kontak tidak langsung (penggunaan
bersama pakaian, handuk, maupun tempat
tidur
BAB 2 PATOGENESIS
- Reaksi hipersensitivitas tipe I
- Reaksi hipersensitivitas tipe IV
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Cardinal sign:
- Pruritus nocturna
- Sekelompok orang
- Adanya terowongan
- Menemukan Sarcoptes scabiei
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Bentuk-bentuk skabies:
-Skabies pada orang bersih
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Bentuk-bentuk skabies:
-Skabies nodular
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Bentuk-bentuk skabies:
-Skabies incognito
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Bentuk-bentuk skabies:
-Skabies Norwegia
BAB 2 GAMBARAN KLINIS
Bentuk-bentuk skabies:
-Skabies pada bayi dan anak
BAB 2 PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Apusan kulit
- Kerokan kulit
- Mengambil tungau dengan jarum
- Tes tinta pada terowongan (burrow ink
test)
- Membuat biopsi irisan (epidermal shave
biopsy)
BAB 2 PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Biopsi irisan dengan pewarnaan HE
BAB 2 DIAGNOSA BANDING
- Urtikaria akut
BAB 2 DIAGNOSA BANDING
- Prurigo
BAB 2 DIAGNOSA BANDING
- Gigitan serangga
BAB 2 DIAGNOSA BANDING
- Folikulitis
BAB 2 KOMPLIKASI
- Impetiginisasi sekunder
- Poststreptococcal glomerulonefritis
- Limfangitis
- Septikimia
BAB 2 PENGOBATAN
BAB 2 EDUKASI
1. Mandi dengan air hangat dan keringkan badan
2. Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit
dan sebaiknya dilakukan pada malam hari
sebelum tidur
3. Hindari menyentuh mulut dan mata dengan
tangan
4. Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan,
selalu cuci dengan teratur dan direndam
dengan air panas
5. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya
mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut
menjaga kebersihan
BAB 2 PENCEGAHAN
1. Mencegah penyebaran skabies
2. Mencegah terjadinya reinfeksi
BAB 3
LAPORAN KASUS
BAB 3 IDENTITAS
Nama : Tn. WP
No. MR : 01.05.89.42
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Hiliran Gumanti, Kab Solok
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Nama Ibu Kandung : Syofiarna
Suku : Minang
Negeri Asal : Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 21 Agustus 2019
No. Hp : 082169585808
BAB 3 KELUHAN UTAMA
Bercak-bercak merah dan kecoklatan yang terasa
gatal di sela paha, punggung, kedua lengan, tungkai,
perut, dada, dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan
sejak 1 minggu
yang lalu.
BAB 3 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Status Generalis
• Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
• Kesadaran : Komposmentis kooperatif
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Status Gizi : BB: 38 kg
• TB : 165 cm
• BMI : 14,07 kg/m2
• Kesan : gizi kurang
• Nadi : 82 x/menit
• Nafas : 18 x/menit
• Suhu : afebris
BAB 3 PEMERIKSAAN FISIK
Skabies
BAB 3 DIAGNOSIS BANDING
• Prurigo
• Pedikulosis korporis
• Dermatitis
BAB 3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan rutin :
Untuk menemukan tungau dengan cara menyikat
lesi dengan sikat kemudian ditampung di atas
kertas putih dan ditaruh ke atas kaca objek untuk
kemudian diperiksa dengan mikroskop.
Skabies
BAB 3 PENATALAKSANAAN
Umum
Edukasi kepada pasien tentang :
• Penjelasan perjalanan penyakit
• Pengobatan terhadap pasien dan kelurga yang
terkena secara serentak
• Hindari pemakaian handuk atau pakaian
bersama
• Baju yang telah dipakai oleh pasien dicuci dengan
air panas kemudian dijemur di
bawah matahari
• Pasien diminta untuk menjaga higiene
BAB 3 PENATALAKSANAAN
Khusus
• Topikal : Krim Permetrin 5%, dioleskan dari
leher sampai ujung kaki (seluruh tubuh)
setelah selesai mandi. Sebaiknya digunakan
pada malam hari dan dijaga jangan sampai
terkena air. Jika terkena air kembali dioleskan,
biarkan 8-10 jam. Periksa 1 minggu kemudian,
jika masih ada lesi, ulangi pemakaian.
• Sistemik : tablet Loratadin10 mg diberikan 1
kali sehari selama 10 hari.
BAB 3 PROGNOSIS