Anda di halaman 1dari 26

ST-ELEVASI MYOCARD Zuldi erdiansyah

INFARCTION G1A212109

PRESENTASI KASUS
KASUS
Identitas
Nama : Tn. C
Usia : 70 Tahun
Alamat : Kranji, Purwokerto
Jenis kelamin : Pria
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Tanggalmasuk : 03 mei 2013
Tanggalperiksa : 04 mei 2013
No. CM : 27-51-82
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Nyeri dada menjalar ke leher sejak 3 hari yang SMRS
Keluhan tambahan :
Pusing dan mual
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada menjalar ke leher sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri dada seperti tertekan benda berat pada bagian tulang dada sebelah
kiri. Nyeri dada menjalar ke leher dirasakan hilang timbul sejak 3 hari yang lalu,
nyeri dipicu dan diperberat dengan adanya aktivitas berat. Nyeri menjadi lebih
ringan ketika beristirahat dan meminum obat, namun gejala semakin berat dan
tidak menjadi lebih ringan. Pasien mengeluhkan pusing dan mual disertai
keringat dingin ketika mengalami serangan.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi : diakui
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit hati: disangkal
Riwayat alergi: disangkal
Riwayat asthma : disangkal
Riwayat OAT : disangkal
Riwayat mondok : 1 kali dengan keluhan yang sama satu hari setelah
gejala pertama kali dirasakan.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit keluarga
Keluhan yang sama : disangkal
Riwayat Hipertensi: disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung : diakui
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit hati : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asthma : disangkal
ANAMNESIS
Riwayat sosial dan exposure
Komunitas
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Rumah satu dengan
yang lain berdekatan. Hubungan antara pasien dengan tetangga dan
keluarga dekat baik.
Rumah
Rumah pasien merupakan rumah permanen. Atap tertutup genteng
dan lantai rumah terbuat dari semen. Kamar mandi di dalam rumah.
Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai petani, namun pasien sekarang sudah jarang
melakukan aktivitas bertani. Pasien sering melakukan kegiatan berat
seperti membantu membangun rumah. Pembiayaan selama berada
dirumah sakit dibiayai oleh jamkesmas.
Personal habit
Pasien merokok dari usia 20 tahun hingga sekarang , pasien merokok
sampai 2 bungkus perhari. Pasien setiap harinya makan secara teratur 3
kali sehari. Pasien tidak rajin berolahraga kerana pekerjaan saheri-hari
sudah cukup berat.
Drugs
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan hipertensi sebelumnya.
Pasien mengaku menyukai meminum jamu dan sering meminum ekstrak
tanaman herbal. Pasien tidak begitu menyukai pengobatan medis
modern.
Diet
Pasien gemar memakan makanan berlemak seperti jeroan dan daging
kambing. Pasien gemar memakan makanan asin seperti ikan asin. Selain
itu, gemar mengkonsumsi kopi. Setiap pagi pasien mengkonsumsi kopi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 84x/ menit (regular-reguler, kekuatan sedang)
Respirasi : 24x/ menit
Suhu : 36,1ºC
BB : 56 kg
TB : 154 cm
IMT : 22,7 (normoweight)
PEMERIKSAAN COR
Inspeksi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS
Pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS kuat angkat. thrill (+)
Perkusi batas jantung :
kanan atas : SIC II LPSD
kiri atas : SIC II LPSS
kanan bawah : SIC V LPSD
kiribawah : SIC VI 2 jari lateral LMCS
Auskultasi : A1 < A2 ; P1 < P2 ; M1 > M2 ; T1 > T2
Murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN EKG

Sinus Rhytm, HR 120 bpm, axis LAD extreme, ST elevasi V2-V5, injury
anterolateral. STEMI
RESUME
Anamnesis
Nyeri angina tipikal progresif, onset 3 hari, factor resiko (hipertensi,
merokok, diet, usia, jenis kelamin), gejala otonom (pusing, mual dan
keringat dingin)
Pemeriksaan fisik
TD : 160/100 ; kardiomegali (pelebaran perkusi jantung)
Pemeriksaan penunjang
Ekg : st-elevasi v2-v5
Ckmb : meningkat 2 kali lipat
DIAGNOSIS : STEMI ANTERIOR
TERAPI
PEMBAHASAN
ASSESMENT
pasien Tn. C, 70 tahun datang ke igd dengan keluhan nyeri dada
menjalar ke daerah leher dan tangan disertai dengan pusing dan
mual
• angina tipikal
• Penyebaran terjadi akibat rasa nyeri yang timbul melibatkan
dermatomal
• nyeri yang melibatkan system otonom dikarenakan kualitas nyeri
yang amat sangat Lokasi: sub/retrosternal, prekordial
Sifat: rasa sakit seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat,
ditusuk, diperas, dan dipelintir
Angina tipikal Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah,
gigi, punggung/interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan
Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau nitrat
Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara dingin dan sesudah
makan
Gejala penyerta: mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas
dan lemas
ASSESMENT
ASSESMENT
Faktor resiko modifiable Faktor resiko un-modifiable
Hipertensi Usia
Merokok Jenis kelamin
Gemar makan asin
Pekerja berat
Gemar minum kopi
ASSESMENT
Hipertensi Kardiomegali
Tekanan resistensi perifer tinggiPerbesaran struktur mendesak A.coroner
intrakardium
Afterload tinggi
Asupan arteri tetap sama
Demand lebih
Peningkatan demand
Resiko iskemia tinggo
Resiko iskemia tinggi
ASSESMENT

Sinus Rhytm, HR 120 bpm, axis LAD extreme, ST


elevasi V2-V5, injury anterolateral. STEMI

CKMB : 40  peningkatan 2x
TATALAKSANA
Risk stratification TIMI Score for STEMI
Killip score Faktor risiko (bobot)
Skor risiko/mortalitas 30 hari
Mortalitas( (%)
Kelas Definisi Proporsi pasien Usia 65-74 (2) atau usia
%)
Tidak ada tanda gagal >75 (3)
I 40-50% 6 0(0,8) / 1(1,6)
jantung kongestif DM/HT/angina (1)
2(2,2)
SBP<100 (3)
+ S3 dan/atau ronki basah 3(4,4)
II 30-40% 17 HR >100 (2)
di basal paru 4(7,3)
Klasifikasi killip II-IV (2)
III Edema paru akut 10-15% 30-40 5(12,4)
Berat <67 kg (1)
6(16,1)
IV Syok kardiogenik 5-10% 60-80 ST elevasi anterior atau
7(23,4)
LBBB (1)
8(26,8)
Waktu ke reperfusi >4jam
>8(35,9)
(1)
(skor maksimum 14 poin)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Aspirin
Antithrombotik  menghambat COX, sehingga tidak terbentuk TXA2
Clopidogrel
Antithrombotik  hambat reseptor ADP binding, aktivasi platelet dihambat
Ij.lovenox (enoxaparin)
LMWH  terapi tambahan antithrombotic, cegah iskemia refrakter
ISDN
Vasodilatasi cepat pembulut darah jantung
Tramadol
Hambat rasa nyeri, menurunkan tonus simpatis dan kebutuhan metabolic
Crestor (Rosuvastatin)
Anti-atherothrombosis dan antiinflamasi spesifik pada pembuluh darah
jantung.
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Onset pasien 3 hari sehingga terapi reperfusi jaringan menjadi tidak
efektif
Terapi medis cegah komplikasi, kurangi factor resiko dan cegah
iskemia berulang
Pada pasien ini diberikan:
Terapi anti hipertensi  irbesartan (ARB), furosemide (loop
diuretic), spironolactone (diuretic hemat kalium)
Terapi anti thrombotic  aspirin dan clopidogrel
Edukasi  dier rendah garam dan lemak, stop rokok, kendalikan
HT
KESIMPULAN
Diagnosis pasien ini adalah STEMI anterior. Didasarkan oleh
anamnesis, yaitu nyeri dada seperti tertekan benda berat yang
menjalar ke leher. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya hipertensi
dan kardiomegali. Pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi pada v2-
v5 dan pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan CK-
MB
Penanganan dengan cepat diperlukan untuk menentukan prognosis
dari pasien, pada kasus ini onset yang telah lama dan tidak adekuat
saat pertolongan pertama menyebabkan kemungkina terjadi
komplikasi semakin tinggi
Penanganan pasien ini dilakukan dengan memberikan antitrombotik,
anti hipertensi dan nitrogliseride.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai