Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOMAGEDE
Jl. Raya Somagede No. 37 Kec. Somagede Kab. Banyumas
E-mail : psomagede@yahoo.com, Telp. (0281) 6445903, kode Pos 53193

RISALAH PERJALANAN DINAS

Bersama ini kami sampaikan Laporan Perjalanan Dinas :


A. Dasar Pelaksanaan : Surat Tugas Nomor 181/ST/III/2018
B. Tempat : Aula 1 BKMM
C. Waktu Pelaksanaan : 29 Maret 2018
D. Hasil Pelaksanaan :
1. Sambutan dari DKK Banyumas, bapak Jasun, S.kep N
2. Pembicara 1, Muflikhul Faizin, RO. Pemeriksaan Refraksi Sederhana Untuk diagnosa
Awal Katarak.
- Pemeriksaan visus dilakukan untuk menentukan dasar kemampuan penglihatan
seseorang sebelum pemeriksaan refraksi.
- Pemeriksaan visus meliputi: pengukuran visus tanpa koreksi, pengukuran visus
habitual dan pengukuran visus optimal. V= d/D, V: visus, d: jarak kemampuan
pandang pasien, D: jarak pandang orang normal.
- Tahapan pemeriksaan visus: obyek snelen chart (Vn: 6/6, tes visus 1/6 sd 6/6), hitung
jari (tes visus 1/60 sd 6/60), lambaian tangan (tes visus 1/300 sd 6/300), proyeksi
sinar ( 1/~)
- Pemeriksaan refraksi objektif  hasil pemeriksaan yang ditentukan oleh alat
Pemeriksaan refraksi subjektif  hasil pemeriksaan refraksi ditentukan oleh
tanggapan pasien terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa.
- Tahapan pemeriksaan refraksi: pemeriksaan visuspemeriksaan visus dengan lensa
koreksi visus terbaik res green test (menghaluskan)  jika hasil akhir tidak 6/6
lakukan pin hole  jika visus 6/6 setelah tes pin hole maka terdapat kelainan organic
atau jika mencapai visus 6/6 maka menderita astigmatisme.

3. Pembicara 2, dr. Dian Putriani, Sp.M

Somagede, 31 Maret 2018


Pelaksana :
dr. Kusnendar Irmandono .............................
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOMAGEDE
Jl. Raya Somagede No. 37 Kec. Somagede Kab. Banyumas
E-mail : psomagede@yahoo.com, Telp. (0281) 6445903, kode Pos 53193

LAPORAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS


Kepada Yth : Kepala Puskesmas Somagede
Di Somagede
Bersama ini kami sampaikan Laporan Perjalanan Dinas :
E. Dasar Pelaksanaan : Surat Tugas Nomor 110/ST/II/2018
F. Tempat : Aula Puskesmas Banyumas
G. Waktu Pelaksanaan : 20 Februari 2018
H. Hasil Pelaksanaan :
1. Sambutan dari DKK Banyumas, dr. Setyorini
2. Pembicara 1 dr. Hilma Paramita, Sp.KJ
- Kecemasan / anxiety adalah Reaksi tubuh baik psikologis maupun fisiologis terhadap
adanya ancaman baik dari dalam maupun dari luar individu. Dapat merupakan rekasi
yang dalam batas normal maupun bila berlebihan dapat menimbulkan gangguan.
- Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan : Kerentanan biologis, pengalaman
kehidupan dan pola pengasuhan; fase awal  kegagalan membangun kepercayaan
pada fase trust dan mistrust, fase kanak  kehilangan/perpisahan, lebih tinggi 
kehilangan objek yang dicintainya, fase paling matang  ketakutan seseorang
mengecewakan nilai dan pandangannya sendiri. Perkembangan kepribadian dan
pengalaman traumatic yang besar.
- Stress adalah Suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh
tuntutan fisik(badan), lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan
tidak terkontrol atau dapat melebihi kemampuan orang untuk melakukan coping.
- Stress akan mempengaruhi system limbic, mempengaruhi keadaan tubuh, emosi,
pikiran dan perilaku yang dimediasi oleh hormone stress seperti adrenalin,
noradrenalin dan kortisol.
- Individu yang memiliki kecenderungan untuk mengalami stres berkepanjangan
memiliki risiko yang lebih tinggi akan timbulnya penyakit, terutama karena sifat
kortisol berlebihan yang jahat dalam mempengaruhi : sistem imun (kekebalan tubuh),
kardiovaskuler, nyeri kepala dan gangguan infertilitas serta gangguan kognitif
(demensia).
- Terapi biologis dan psikofarmaka meliputi Hiperaktivitas neurotransmitter
adrenalin/noradrenalin; epinefrin/norepinefrin, kurangnya GABA-Benzodiazepin,
ketidakstabilan serotonin, glutamat dan kolesistokinin.
- Bila telah menjadi suatu gangguan mental emosional, gangguan pola tidur atau suatu
gangguan psikosomatik maka diperlukan pengobatan yang tepat. Terapi
nonfarmakologik (bukan obat) seperti psikoterapi, relaksasi,dll.
3. Pembicara 2 perwakilan BPJS
- Perencanaan penyakit gangguan jiwa akan dilakukan system rujuk balik dan PRB
sehingga dimungkinkan pengobatan dapat dilakukan di puskesmas pada pasien yang
stabil dengan panduan dari dokter spesialis.
- Obat dapat diambil di apotek yang bekerjasama sengan BPJS.
- Jika pasien tidak dimungkinkan untuk diobati di puskesmas dapat dilakukan rujukan
untuk keadaan tertentu.

Somagede, 21 Februari 2018


Pelaksana :
dr. Kusnendar Irmandono .............................

Anda mungkin juga menyukai