Anda di halaman 1dari 37

PTM di

MASYARAKAT
PUSKESMAS PANCA
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM :
Mengetahui dan mampu menjelaskan PTM
( Penyakit Tidak Menular)
TUJUAN KHUSUS :
- Mampu menjelaskan faktor risiko PTM
- Mampu menjelaskan jenis-jenis PTM
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kurang bergerak, konsumsi


rendah serat dan tinggi
GGL, merokok, alkohol,
stres. Penyakit Menular masih
merupakan masalah dan
PTM semakin
meningkat

PTM

Usia produktif dan usia


lanjut meningkat yang
Masalah gizi buruk / kurang, kurus
rentan terhadap PTM
dan pendek (Stunting), kegemukan
dan obesitas pada anak, remaja dan
dewasa
3
BEBAN MASALAH PTM

MASALAH
UTAMA
KESEHATAN

SEBAGIAN PENYEBAB
BESAR TIDAK KEMATIAN
TERDETEKSI UTAMA

PTM

BIAYA BANYAK
YANKES PENDERITA
TINGGI USIA MUDA
4
FAKTOR RISIKO ?

• suatu kondisi yang secara potensial


berbahaya dan dapat memicu terjadinya
penyakit tidak menular pada seseorang atau
kelompok tertentu
JENIS FAKTOR RISIKO
UMUR

TIDAK DAPAT DIRUBAH JENIS KELAMIN

GENETIK
FAKTOR RISIKO
PERILAKU

DAPAT DIRUBAH LINGKUNGAN

FISIOLOGIS
PERILAKU
LINGKUNGAN
FISIOLOGIS
...LANJUTAN FISIOLOGIS
AYO BUDAYAKAN
PERILAKU
JENIS-JENIS PTM

PJPD : Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


a. Penyakit Jantung Koroner : terjadi akibat
penyempitan pembuluh darah koroner dan
dapat menyebabkan serangan jantung
Gejala dan Tanda :
- Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat , rasa sakit,
terjepit, atau terbakar di dada. Nyeri ini menjalar ke
seluruh dada, bahu kiri, lengan kiri, punggung (di antara
kedua belikat), leher dan rahang bawah ,terkadang di
ulu hati sehingga dianggap sakit maag
- Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
- - Lamanya 20 menit bahkan lebih.
- - Disertai keringat dingin, rasa lemah, berdebar,
terkadang sampai pingsan.
b. Stroke :

kejadian sakit tiba-tiba yang ditandai dengan


adanya lumpuh pada sebagian sisi tubuh,
bicara pelo dan dapat disertai turunnya
kesadaran yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah ke otak akibat sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah otak
c. hypertensi
suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥ 90
mmmHg. Sering tanpa gejala
A. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah
keganasan sel yang berasal dari
sel kelenjar dan jaringan
penunjang payudara, namun
tidak termasuk kulit payudara.
Gejala dan Tanda :
- Adanya perubahan ukuran
dan bentuk payudara
- Adanya lipatan atau
cekungan pada kulit
payudara
- Keluar cairan nanah atau
darah dari putting susu
- Benjolan atau penebalan di
dalam payudara atau bawah
lengan
b. Kanker Leher Rahim
Keganasan yang terjadi dan
berasal dari sel leher rahim.
Gejala dan Tanda :
- Perdarahan saat berhubungan
intim
- Perdarahan diluar masa
menstruasi
- - Keputihan yang berbau busuk
- - Keputihan bercampur darah
- - Nyeri saat berhubungan intim
- - Nyeri panggul
- - Gangguan saat Buang Air Kecil
atau Besar
3. PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Suatu penyakit menahun
yang ditandai dengan
kadar gula dalam darah
melebihi nilai normal,
yaitu hasil pemeriksaan
gula darah vena sewaktu
(GDS) ≥ 200 mg/dL dan
gula darah vena puasa
(GDP) ≤ 126 mg/dL
Gejala dan Tanda :
Gejala klasiknya adalah :
- Banyak minum (polidipsi)
- Banyak makan (polifagi)
- Banyak kencing (poliuri)
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Seringkali disertai dengan gejala penyerta, seperti :
- Gatal-gatal
- Mengantuk
- Kesemutan
- Mata kabur
- Impotensi
- - Keputihan pada wanita
4. PENYAKIT PARU MENAHUN
A. Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK)
Penyakit kronik saluran napas yang
ditandai dengan hambatan aliran udara
ke dalam paru-paru (khususnya udara
ekspirasi).
Penyakit ini tidak sepenuhnya reversibel
(dapat kembali normal), bersifat progresif
(semakin lama semakin memburuk).
Gejala dan Tanda :
- Sesak napas
- Batuk berdahak kronik
- Gejala bersifat progresif lambat
(semakin lama semakin memburuk).
b. Asma Bronchiale
Suatu kelainan berupa inflamasi
(peradangan) kronik saluran napas
--->hipereaktivitas bronkus
----> gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, rasa berat di
dada, dan batuk terutama malam
atau dini hari.
Gejala episodik timbul sangat
bervariasi dan bersifat reversibel
Tanda dan Gejala :
- Batuk berdahak
- Sesak napas dan berbunyi (mengi)
- Ditemukan riwayat keluarga
dengan asma dan alergi
5. GANGGUAN INDERA
PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN
Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
a. KATARAK
 menurut World Health Organization (WHO) adalah kekeruhan yang
terjadi pada lensa mata yang menghalangi sinar masuk ke dalam
mata.
 terjadi karena faktor usia namun dapat juga terjadi pada anak – anak
yang lahir dengan kondisi tersebut.
 dapat terjadi setelah trauma, infl amasi atau penyakit lainnya.
Jenis Katarak berdasarkan Patogenesis /Penyebab :
1. Katarak Senilis, yaitu katarak akibat proses degenerasi
ketuaan, 90% dari kasus katarak
2. Katarak Traumatika, yaitu akibat ruda paksa pada lensa
3. Katarak Komplikasi , yaitu katarak akibat penyakit
mata dan penyakit system sistemik seperti diabetes,
obat-obatan, gangguan metabolism dan lain-lain
4. Katarak Kongenital, yaitu katarak sejak lahir
Gejala dan Tanda
Penglihatan/ pandangan mata kabur, suram atau seperti ada bayangan
awan atau asap
Sulit untuk melihat pada malam hari
Mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya • Ada lingkaran putih
saat memandang sinar
Lensa kacamata sering tidak menjadi jelas atau harus lebih sering
berganti.
Penglihatan mata menjadi ganda
Membutuhkan cahaya terang untuk membaca atau ketika beraktifi tas
Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena
ketidaknyamanan
Warna memudar atau cenderung menguning saat melihat
Pandangan ganda jika melihat dengan satu mata
b. GLAUKOMA
- suatu keadaan dimana tekanan bola
mata meningkat  kerusakan syaraf
penglihatan.
- merupakan penyakit bawaan
dan/atau degeneratif yang umumnya
pada usia 40 (empat puluh) tahunan
- menduduki peringkat kedua
penyebab kebutaan.
GEJALA DAN TANDA

 Rasa sakit hebat yang menjalar ke


kepala disertai mual dan muntah,
 mata merah dan bengkak,
 tajam penglihatan sangat menurun
 melihat lingkaran-lingkaran seperti
pelangi
c. KELAINAN REFRAKSI
kelainan pembiasan sinar oleh media penglihatan
yang terdiri dari kornea, cairan mata, lensa, badan
kaca atau panjang bola mata, sehingga bayangan
benda dibiaskan tidak tepat di daerah makula lutea
tanpa bantuan akomodasi

Faktor-faktor yang berpengaruh :


 Faktor genetik menyumbang 30% peluang terhadap kejadian gangguan
refraksi.
 pola hidup dan pola diet yang tidak sehat, seperti perilaku penggunaan
gadget berlebihan, kebiasaan membaca yang salah (penerangan kurang,
membaca sambil berbaring, huruf tulisan terlalu kecil, dll), dan
 pola makan yang kurang mencukupi nutrisi untuk mata.
Hipermetropia

Miopi

Astigmatisme

Presbiopia
Gangguan
Pendengaran dan
Ketulian
1. OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)

infeksi ditelinga tengah, disertai robekan (perforasi)


membran timpani dan keluarganya sekret ke telinga luar
terus menerus atau hilang timbul.
Gejala dan Tanda :
- OMA (Otitis Media Akut)
- Bisul dibelakang telinga
- Didahului ISPA (Pilek/rhinitis, faringitis, dll)
2. Gangguan Pendengaran Akibat Bising

Tuli akibat bising adalah kurang


pendengaran atau tuli akibat terpapar
oleh bising yang cukup keras dalam
jangka waktu yang cukup lama,
biasanya diakibatkan oleh bising
lingkungan kerja.
Gejala dan Tanda :
Riwayat bekerja di lingkungan bising
(bandara, pelabuhan laut, pabrik,
bengkel, ruang praktek SMK Teknik
mesin, jalan raya dan lain-lain) terjadi
ketulian secara perlahanlahan akibat
pajanan bising, biasanya pada kedua
telinga.
3. SUMBATAN SERUMEN
Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea
dan kelenjar serumenosa bercampur epitel
skuamosa yang terdapat di kulit sepertiga luar
liang telinga
Gejala dan tanda :
- Terdapat cairan di liang telinga
- Pendengaran berkurang jika daun telinga ditarik
- Telinga berdengung
- Rasa nyeri bila serumen menekan telinga
4. PRESBIKUSIS
(GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA)

Tuli saraf jenis sensorineural (saraf)


frekuensi tinggi terutama diatas 2000
Hz. Umumnya terjadi pada usia lanjut,
simetris pada kedua telinga.
Gejala dan tanda :
- Berkurangnya kemampuan mendengar
- Berkurangnya kemampuan mengerti
percakapan
37

Anda mungkin juga menyukai