Anda di halaman 1dari 20

DYSPNEU Tiffany Valentina

1810221006
ANATOMI
Saluran
pernafasan
dibagi 2:
1.Atas
2.Bawah
Yang
memisahkan
antara atas
dan bawah
adalah
trakea
FISIOLOGI PERNAFASAN
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfer dari alveolus ke
paru-paru atau sebaliknya-> Proses keluar masuknya udara paru-paru
tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan
alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume
paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.

- Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara


alveolus dan kapiler paru-paru.-> adanya penurunan gradien sebesar
40mmhg sehingga oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki
kapiler pulmonal
- Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan
tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler->
Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam
sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya
3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
DEFINISI
Sesak nafas (dispnea) merupakan keluhan subjektif
yang timbul bila ada perasaan tidak nyaman maupun
gangguan/kesulitan lainnya saat bernafas, yang tidak
sebanding dengan tingkat aktivitas (terdapat penggunaan
otot-otot nafas tambahan M. Sternomastoideus,
m.scalenus dan adanya cuping hidung).
Dyspnea adalah terengah-engah atau sesak nafas;
pernafasan yang sukar atau berat (Dorland).
DYSPNEU-> DIBAGI 4 TIPE
Kardiak Pulmonal
Gagal jantung, penyakit PPOK, Asma, penyakit
arteri koroner, infark paru retriksi, gangguan
miokard, kardiomiopati, penyakit paru, herediter,
disfungsi katup, pneumothorak
hipertropi ventrikel kiri,
hipertrofi asimetrik
septum, perikarditis,
aritmia.
Non kardiak dan non
Campuran
pulmoner
PPOK dengan hipertensi, emboli Kondisi metabolik, nyeri,
paru kronik, trauma gangguan neuromuskuler,
gangguan panik, GIT (reflux,
spasme esofagus, tukak peptik).
KLASIFIKASI
Sesak nafas mendadak (akut) disebabkan oleh pneumotoraks,
emboli paru masif, asma, aspirasi benda asing.

Sesak nafas bertahap dan semakin berat dalam beberapa jam


atau hari terdapat pada pneumonia, asma, PPOK, eksaserbasi akut.

Sesak nafas bertahap dan semakin berat dalam beberapa


minggu, bulan, atau tahun terjadi pada efusi pleura, PPOK, TB paru,
anemia, gangguan otot-otot pernafasan.
Pembagian Dispnea
Dispnea akut : sesak napas yang berlangsung < 1 bulan
Dispnea kronik : sesak napas yang berlangsung > 1 bulan
ETIOLOGI
Kelainan pernafasan
1. Penyakit saluran pernafasan (PPOK, asma, bronkiektasis, aspirasi benda asing).
2. Penyakit parenkim paru (pneumonia, ARDS).
3. Gangguan sirkulasi paru (emboli paru, hipertensi pulmonal).
4. Kelainan dinding dada dan pleura (efusi pleura, kifoskoliosis, ankilosing spondilitis,
paralisis diapragma bilateral).

Kelainan jantung (gagal jantung, efusi pleura) dengan tanda-tanda dispnea di effort,
ortopnea, paroksismal nokturnal dispnea.

Penyebab lain (anemia, asidosis, lesi hipotalamus, psikogen).


ETIOLOGI
Sistem Kardiovaskular, yaitu dispneu yang disebabkan oleh adanya kelainan
pada jantung, misalnya :
1. infark jantung akut (IMA), dimana dispneu serangannya terjadi bersama-sama
dengan nyeri dada yang hebat.
2. Fibrilasi atrium, dispneu timbul secara tiba-tiba, dimana sudah terdapat
penyakit katup jantung sebelumnya.
3. Kegagalan jantung kiri (Infark miokard akut dengan komplikasi, contohnya:
edema paru kardiogenik) dimana dispneu terjadi dengan mendadak pada malam
hari pada waktu penderita sedang tidur; disebut Paroxysmal nocturnal dyspnoe.
4. Pada keadaan ini biasanya disertai otopneu dimana dispneu akan berkurang
bila si pasien mengambil posisi duduk.
Sistem respirasi;
Pneumotoraks, penderita menjadi sesak dengan tiba-tiba, sesak
nafas tidak akan berkurang dengan perubahan posisi.
1. Asma bronchiale, yang khas disini adalah terdapatnya
pemanjangan dari ekspirasi dan wheezing (mengi).
2. COPD, sesak bersifat kronik dimana dispneu mempunyai
hubungan dengan exertional (latihan).
3. Edema paru yang akut, sebab dan tipe dari dispneu disini adalah
sama dengan dispneu yang terjadi pada penyakit jantung.
Hematogenous dispneu
Disebabkan oleh karena adanya asidosis, anemia atau anoksia,
biasanya berhubungan dengan exertional (latihan).
Neurogenik dispneu;
Psikogenik dispneu yang terjadi misalnya oleh karena emosi dan
organik dispneu yang terjadi akibat kerusakan jaringan otak atau
karena paralisis dari otot-otot pernafasan
Sistem metabolic/ ginjal;
Pada CKD dan sindrom nefrotik.
 
Sistem Endokrin
Pada hipertiroid.
 
Intoksikasi
Pada overdosis aspirin, shock anafilaktik.
 
Psikogenik;
Pada gangguan somatisasi, ansietas dan depresi
MEKANISME
- Peningkatan kebutuhan O2 (misal, pada keadaan hipoksia,
asidosis, penyempitan saluran nafas, edema paru) menyebabkan
kerja sistem pernafasan menjadi meningkat.
 sensasi dispnea berawal dari aktivasi sistem sensorik yang
terlibat dalam sistem respirasi
 informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak
dan memproses respiratory –related signals dan
menghasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku
sehingga terjadi sensasi dispnea.
Melalui chemoreseptor-> terletak dimedula dan dibadan carotif-
>distimulasi oleh hipoksemia, hiperkapnea, dan acidemia.
Metaboreseptor-> terletak diotot skelet-> dipicu oleh olahraga dan
aktivitas berat
Mechanoreceptor-> Terletak diparu-paru-> distimulasi
bronkospasme dan hiperinfalasi Dihantarkan dari
med. Oblongata->
ke otot ventilasi
Teraktivasi dan menghantarkan melalui motor
sinyal ke sensory cortex-> neuron-> feed
disebut proses feedback forward
Error sinyal terjadi jika reseptor terstimulus tanpa adanya sinyak2
sesungguhnya-> penurunan atau peningkatan.
TATALAKSANA
Mengobati penyakit yang mendasarinya
Pemberian oksigen 3 lt/menit untuk nasal, atau 5 lt/menit dengan
sungkup
Mengurangi aktifitas yang dapat menyebabkan sesak dengan tirah baring.
Posisi
Bronkodilator (theophylline)
Pada keaadan psikogenik dapat diberikan sedative
Edukasi
Psikoterapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai