Anda di halaman 1dari 24

DASAR

FOTOGRAFI
MUHAMMAD RAMADHAN, S.PD
Pengenalan Kamera
1. Kamera kompak / poket: kamera dengan sensor kecil , lensa yang
telah menyatu dalam satu sistem dan kemampuan setting terbatas
2. Kamera DSLR: kamera dengan sensor besar, keleluasaan setting,
dan pilihan berbagai ukuran lensa sesuai kebutuhn (interchangeable
lens)
3. Kamera prosumer: kamera kompak dengan lensa super-zoom dan
keleluasaan setting yang hampir setara DSLR.
4. Kamera mirrorless adalah kamera yang tidak memiliki cermin dan
jendela bidik optik seperti kamera DSLR, namun kualitas
gambarnya setara karena image sensor yang digunakan sama besar.
KAMERA DIGITAL
KAMERA PROSUMER

KAMERA DSRL
PERBEDAAN KAMERA DSLR DAN
MIRORLESS
its all about EXPOSURE
1. Aperture = bukaan diafragma lensa, Diagfragma adalah
besarnya bukaan pada lensa. Semakin kecil angka, semakin besar
bukaannya. biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
2. Shutter Speed = Speed atau kecepatan rana adalah lamanya
shutter terbuka. Shutter adalah alat di kamera yang bekerja
dengan membuka dan menutup dimana fungsinya mengatur
lamanya cahaya yang masuk ke dalam kamera agar ditangkap
oleh sensor.
NEXT . . .

3. ISO, Speed of the film


ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap Cahaya. Pada masa
kamera Film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA.

4. Depth of Field
lebar bidang fokus; ruang tajam; boleh dikata sebuah ruang di depan
kamera, dmana objek yang berada ddlmnya mempunyai ketajaman
tertentu.
Aperture/bukaan diafragma
Aperture/bukaan diafragma
bukaan besar F angka Kecil misal (f 2.8)
Aperture/bukaan diafragma
bukaan besar F angka Kecil misal (f 16)
Speed/Shutter Speed
Speed/Shutter Speed
• Apabila kita membutuhkan kecepatan tinggi dalam memotret
namun cahaya yang tersedia minim maka ISO harus ditinggikan.
Hanya saja dengan ISO tinggi makin besar noise yang dihasilkan
Segitiga EXPOSURE
Rule of Thirds
• Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi
menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik
dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang
foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan
dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah
bidang foto
Rule of Thirds
Rule of Thirds
SUDUT PENGAMBILAN
GAMBAR
FROG EYE VIEW
(SUDUT PANDANG SANG KODOK)

• Anda bisa mencobanya sendiri


tanpa kamera dengan tengkurap di
lantai atau jalanan (pastikan jalan
yang tidak dilalui mobil yah!). Lalu
hadapkan wajah Anda ke depan.
• Itulah cara pandang seekor kodok
terhadap dunia.
• Hasilnya kira-kira seperti ini.
BIRD-EYE VIEW (SUDUT PANDANG
BURUNG)

Tepat sekali! Kalau Anda sedang


membayangkan menjadi burung,
atau setidaknya sedang
melakukan para-sailing (terbang
dengan parasut yang
ditarik speedboat), maka kira-kira
seperti itulah yang dinamakan Bird
Eye View atau sudut pandang
burung.
Sudut pemotretan seperti ini
memang akan menghasilkan
HIGH ANGLE (SUDUT TINGGI)

• Kisah ilustrasi Anda dan pacar


bertubuh mungil itu sudah
menjelaskan sebagian tentang apa
fungsi memotret dari “High
Angle”.
• Sudut ini dilakukan dengan cara
memposisikan kamera lebih tinggi
dari obyek yang menjadi
sasarannya. Hasilnya adalah obyek
akan terlihat lebih kecil
dibandingkan sebenarnya.
LOW-ANGLE (SUDUT RENDAH)

• Bisakah sebuah obyek kecil dibuat tinggi?


Dalam kenyataan tidak akan bisa, apalagi
manusia. Tetapi, dengan kamera, sebuah
obyek bisa dibuat menjadi besar dan
raksasa.
• Caranya dengan menempatkan kamera
pada posisi rendah, bahkan boleh di atas
tanah, tetapi lensanya diarahkan ke atas.
Tidak sejajar dengan tanah.
• Foto pertama pada artikel ini adalah
contoh pemanfaatan “low-angle”. Bisa
juga hasilnya seperti di bawah ini.
EYE LEVEL (NORMAL-NORMAL SAJA)

• Sudut pengambilan gambar yang


terakhir adalah Eye Level alias
normal. Pada sudut ini kamera
diletakkan sejajar dengan sang
obyek. Biasanya kamera
diposisikan lurus ke depan dan
sejajar dengan mata sang
fotografer.
• Sudut ini adalah yang paling sering
dipergunakan orang saat
memotret.
OVER SHOULDER

• Teknik shooting ini mengambil gambar dari arah belakang bahu obyek.
Akibatnya obyek hanya nampak bagian bahu atau kepalanya saja.
Biasanya teknik ini dipakai untuk menunjukkan bahwa obyek sedang
melihat sesuatu ataupun sedang berbincang-bincang.
CANTED ANGLE

• Disebut juga Oblique


Angle yaitu pemilihan
sudut pengambilan
gambar yang sengaja
dimiringkan. Angel ini
biasanya digunakan
untuk menghasilkan foto
yang unik.
BERSAMBUNG . . . .

Anda mungkin juga menyukai