Anda di halaman 1dari 30

Di Susun oleh :

Ida Herawati
Martanti Lani Asih
Enggar Lilian Jatimurni
DEFINISI.

• Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah


penyakit demam akut yang disertai dengan
adanya manifestasi perdarahan, yang
bertendensi mengakibatkan renjatan yang
dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &
Suprohaita; 2000; 419).
ETIOLOGI
• Virus Dengue.
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini
termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus)
group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue
tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut
terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari
yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavovirus ini berdiameter 40
nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada
berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal
dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby
Homster Kidney) maupun sel – sel Arthropoda
misalnya sel aedes Albopictus.
Vektor
• Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor
yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes
polynesiensis dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang
kurang berperan berperan.infeksi dengan salah satu serotipe akan
menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis
yang lainnya (Arief Mansjoer & Suprohaita; 2000;420).
Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegepty
TANDA DAN GEJALA

• 1. Demam.
• 2. Perdarahan.
• 3. Hepatomegali.
• 4. Renjatan (Syok).
TINDAKAN PENCEGAHAN DBD

1. Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M.


2. Pemberantasan vektor/nyamuk dengan
penyemprotan (fogging fokus).
3. Kunjungan ke rumah-rumah untuk
pemantauan jentik dan pembagian bubuk abate.
4. Penyuluhan dan kerja bakti untuk
melakukan kegiatan 3M.
Pengobatan

Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara :


1. Penggantian cairan tubuh (pemasangan infus dan tranfusi darah).
2. Penderita diberi minum sebanyak 1,5-2 liter dalam 24 jam (air teh dan
gula sirup atau susu).
3. Gastroenteritis oral solution/kristai diare yaitu garam elektrolit (oralit),
kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.
Kasus
• Identitas :
• Pasien a/n An Z Usia :10 th, pasien dr. Dewi dengan Dx : DHF . BB : 60Kg
• S :Ibu pasien mengatakan An. Z demam sudah 4 hari, demam naik turun ,nyeri perut, mual muntah
sejak 2 hari yll. Muntah 2X hari ini. Nafsu makan menurun.
• O: Pasien tampak lemah Kes CM, GCS : 15. TD : 90/60mmHg, N: 100x/mnt, RR: 20X/mnt, S : 36.5 C
, SPO2 : 97%, akral hangat.
Pemeriksaan penunjang :
Hb: 13,7 g/dL
Ht : 42,4 %
Eritrosit : 5,1 10^12/L
Trombosit : 45 10^9
Lanjutan ……

• Hasil pemeriksaan Radiologi :


• Thorax AP :
-Cor dalam batas normal
-Sinus diafragma normal
• Kesan :
-Tidak tampak infiltrate paru
-Tidak tampak kardiomegali
Lanjutan …….
• Pengobatan :

• Therapy Cairan :
IVFD RL 3cc/Kgbb/jam
• Therapy Oral :
Isprinol 3 x 1 tab
Paracetamol tablet 500mg extra
• Therapy Injeksi :
Omeprazole 1x1 vial
Paracetamol inj 600mg (4-6) jam
• Oksigenasi :
O2 nasal kanul 2 lpm
Diagnosis/ Masalah Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan
2. Risiko kekurangan nutrisi
3. Risiko tinggi perdarahan
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi
Keperawatan

1 Kekurangan Volume 1. Observasi tanda-tanda Vital


Cairan 2. Monitoring cairan pasien
3. Anjurkan pasien minum sedikit tapi sering
4. Anjurkan pasien bedrest
5. Kolaborasi pemberian terapi cairan
2 Risiko Kekurangan 1. Observasi tanda-tanda vital
Nutrisi 2. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan pasien minum hangat
4. Beri makanan sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan pasien
5. Kolaborasi ahli gizi
6. Kolaborasi pemberian terapi mual muntah
3 Risiko tinggi perdarahan 1. Observasi tanda-tanda vital
2. Observasi tanda-tanda perdarahan pada pasien
3. Anjurkan pasien badrest
4. Kolaborasi pemeriksaan penunjang
KESENJANGAN
TEORI KASUS

1. Cek lab NS1 Pemeriksaan penunjang tersebut tidak dapat dilakukan


2. Anti Dengue karena belum tersedia di RS
3. IgG
4. IgM
1. NICU Ruangan belum tersedia untuk pasien DSS
2. PICU
3. ICU

1. Kasus DBD akan teratasi bila resusitasi cairan baik


2. Untuk kasus DSS untuk anak biasanya membutuhkan ruang PICU
3. Bila keluarga acc disarankan untuk pemeriksaan NS1 untuk penegakan diagnose
4. Sebaiknya kasus – kasus DBD harus benar –benar dihitung balance cairannya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai