Anda di halaman 1dari 33

LUKA BAKAR

Penyaji :
Team IGD RSIA Bunda Sejahtera
DEFINISI

 Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau


kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik,
dan radiasi.

Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang sering


disebabkan oleh panas dan bisa sangat menyakitkan
hingga mengakibatkan gejala seperti:
 Kulit memerah
 Kulit mengelupas
 Luka melepuh
 Kulit hangus
 Pembengkakan
Etiologi
 Sinar matahari. Kondisi ini  Suhu panas. Biasanya
disebabkan karena pajanan disebabkan oleh api, uap, cairan,
terhadap sinar matahari. atau benda yang panas.
Beberapa alat untuk  Listrik. Ini bisa disebabkan
menggelapkan warna kulit juga karena terkena arus listrik
bisa mengakibatkan luka bakar. ataupun petir.
 Gesekan, disebabkan oleh
gesekan kulit dengan permukaan
keras dan kasar seperti jalan
raya, atau karpet.
 Kimia. Biasanya disebabkan
karena bersentuhan dengan
bahan kimia rumah tangga
maupun industri.
 Radiasi. Peralatan seperti X-
ray dan terapi radiasi untuk
penderita kanker juga bisa
mengakibatkan luka bakar pada
kulit.
Tingkat keparahan luka bakar seseorang
sangat tergantung kepada:

 Ketebalan lapisan kulit yang terbakar


 Ukuran dan lokasi luka bakar
 Penyebab luka bakar
 Usia dan faktor kesehatan penderita luka bakar
KLASIFIKASI LUKA BAKAR

 Derajat I
 Kerusakan terbatas pada
bagian epidermis
 Kulit kering,
 Nyeri
 Tidak ada bula
 Derajat II
 Meliputi epidermis dan
sebagian dermis
 Terdapat proses eksudasi
 Ada bula
 Dasar luka berwarna
merah/pucat
 Nyeri
 Derajat III
 Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan
lapisan yg lebih dalam
 Tidak ada bula
 Kulit berwarna abu-abu
dan pucat
 Kering
 Terdapat eskar
 Tidak nyeri
LUAS LUKA BAKAR

 RULE OF NINE
 Kepala leher 9% --------> 9%
 Lengan 9% --------> 18%
 Badan depan ( dada :9, Perut :9)--------> 18%
 Badan belakang (punggung :9, Bokong :9)------> 18%
 Kaki 18% -------> 36%
 Genetalia/ perineum -------------> 1%
 Jumlah -----------------------------------> 100%
Anak-Anak

 Kepala leher --------> 18%


 Lengan --------> 18%
 Badan depan ( dada :9, Perut :9)--------> 18%
 Badan belakang ------> 18%
 Kaki -------> 27%
 Genetalia/ perineum -------------> 1%
 Jumlah -----------------------------------> 100%
Resusitasi Cairan Baxter

 Rumus : % LBxBB(kg)x4
 ½ diberikan pada 8 jam pertama
 ½ diberikan pada 16 jam berikutnya
 Hari ke 2 = ½ dari hari pertama
 Hari ke 3 = ½ dari hari ke dua
PEMBAGIAN LUKA BAKAR

 Luka bakar berat (major burn)


 Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun
atau di atas usia 50 tahun
 Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan
pada butir pertama
 Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum

 Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa


memperhitungkan luas luka bakar
 Luka bakar listrik tegangan tinggi

 Disertai trauma lainnya

 Pasien-pasien dengan resiko tinggi


 Luka bakar sedang (moderate burn)
 Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka bakar
derajat III kurang dari 10 %
 Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun atau
dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
 Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa
yang tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
 Luka bakar ringan
 Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
 Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
 Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan perineum
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah


 Urinalisis
 Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
 Analisis gas darah
 Radiologi – jika ada indikasi ARDS
Pengobatan Luka Bakar

 Langkah pertama adalah mendinginkan luka bakar


yang terjadi dengan air biasa kira-kira selama 20-30
menit
 Singkirkan pakaian atau pun aksesoris yang
menutupi kulit yang terbakar
 Usahakan untuk mendudukkan penderita luka bakar
dalam posisi tegak, jika wajah atau matanya yang
mengalami luka bakar. Sebab posisi duduk tegak
akan mengurangi resiko terjadinya pembengkakan.
Contoh Kasus

 Pasien Ny. S, usia 42 tahun datang ke IGD pada tanggal


28-12-2018 pukul 13:37 dengan keluhan luka tekena air
panas di bagian wajah, leher, dada dari batas payudara
ke atas, tangan sebelah kanan dan punggung atas, dan
sudah timbul bula pada area luka bakar pasien, kejadian
tersebut sudah terjadi sekitar 2 hari yang lalu, td 110/70
mmhg, n 80 x/m, s 36,4 C, r 20x/m.
 Pasien di konsulkan kepada dr.kamsir.SpB, advice infus
RL 20 tpm dan rencana op Debridement
PENGKAJIAN IGD
Lanjutan
CATATAN TERINTEGRASI
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
CATATAN KEPERAWATAN
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1) Resti Kurang volume cairan yang berhubungan


dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan
kehilangan cairan akibat evaporasi dari daerah luka
bakar.
 2) Resti Infeksi berhubungan dengan pertahanan
primer tidak adekuat
 3) Nyeri yang berhubungan dengan cedera jaringan
serta saraf dari luka bakar
Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan

Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Rasional

1.Resti kekurangan volume cairan


Renpra
Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi 1 Awasi Vital Sign, Perhatikan kapiler 1. Memberikan pedoman untuk
Kriteria Hasil : dan kekuatan nadi perifer penggantian cairan dan mengkaji
DS: Pasien mengatakan lemas Tidak ada tanda dehidrasi. 2. Awasi pengeluaran urine. respon kardiovaskular
DO: TD: 110/70 , N:76x/mnt, RR: Elektrolit dalam batas normal Observasi warna urin dan hematase. 2. Penggantian cairan dititrasi untuk
18x/mnt. 3. Timbang BB setiap hari meyakinkan rata-rata urine 30-
50cc/jam. Urine berwarna merah
pada kerusakan otot massif karena
adanya darah dan mioglobin.
3. Penggantian cairan tergantung
pada BB pertama

2. Resti Infeksi Tujuan : Pasien bebas dari infeksi 1.Observasi kondisi luka 1. Mengidentifikasi peningkatan
Kriteria Hasil : 2.Ukur suhu setiap 4 jam kemajuan penyembuhan luka
DS :Pasien mengatakan luka lepuh Tidak ada demam 3. Lakukan perawatan luka bakar 2.Mengidentifikasi adanya tanda
didaerah paha, perut dan daerah Pembentukan jaringan granulasi baik gejala infeksi
genital 3Pembersihan luka dan pelepasan
DO: Tampak luka bakar grade II , jaringan nekrotik , meningkatkan
daerah paha ka –ki, perut dan daerah pembentukan granulasi
genitalia

Nyeri Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang 1.Memberikan posisi nyaman pasien 1.Posisi nyaman dapat meningkatkan
Kriteria Hasil : Menyangkal nyeri 2. Melakukan perawatan luka perasaan rileks
DS : Pasien mengatakan nyeri daerah Mengungkapkan perasaan nyaman 3.Kolaborasi pemberian therapy 2.Perawatan luka (luka yang bersih
luka bakar Ekspresi wajah dan postur tubuh analgetik dapat meningkatkan perasaan
rileks nyaman dan mengurangi nyeri).
DO : Pasien tampak menangis, pasien 3. Terapi analgetik mengurangi rasa
tampak mengipas luka bakar . nyeri

Anda mungkin juga menyukai