Anda di halaman 1dari 19

EPIDEMIOLOGY OF PEDIATRIC

FUNCTIONAL ABDOMINAL PAIN


DISORDERS: A META-ANALYSIS
PLOS ONE | DOI:10.1371/journal.pone.0126982 May 20, 2015
Judith J. Korterink, Kay Diederen, Marc A. Benninga, Merit M. Tabbers

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR.MOEWARDI
2019
Pembimbing :
Prof. DR. Bambang Soebagyo, dr., Sp.A(K).
dr. Dinar
Ahmad Yasin
G99182003
M. Rizal Hermawan Pratama
G99172115
PENDAHULUAN
Nyeri perut kronis adalah masalah yang umum terjadi pada masa kanak-kanak,
dengan angka prevalensi berkisar antara 0,3-19% pada anak-anak yang
bersekolah di Amerika Serikat dan Eropa.

Pada tahun 1999 kriteria Roma II pediatrik memperkenalkan istilah


abdominal pain related-functional gastrointestinal disorders (AP-FGIDs)
dengan kriteria: gejala terjadi setiap minggu, bertahan selama lebih dari
tiga bulan sebelum diagnosis.

Dengan diperkenalkannya Roma III saat ini pada tahun 2006, kriteria ini
didefinisikan ulang menjadi gejala persisten yang bertahan selama dua bulan
sebelum diagnosis.
PERMASALAHAN
Anak-anak dengan AP-FGID dilaporkan memiliki skor quality of life (QoL)
yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan anak sebaya yang
sehat

AP-FGID menempati peringkat kedua penyebab ketidakhadiran anak di


sekolah

Pada 29,1% pasien dengan nyeri abdomen kronis, nyeri bertahan bahkan
untuk lebih dari 5 tahun, meskipun sering mendapat perhatian medis

Gangguan nyeri abdomen fungsional pada anak-kanak menimbulkan


beban ekonomi yang sangat besar
Perubahan motilitas usus, hipersensitivitas visceral, interaksi yang abnormal antara
otak dan GIT, gangguan psikososial dan aktivasi sistem imun telah diduga sebagai
pathogenesis dari nyeri abdomen fungsional

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis
mengenai epidemiologi gangguan nyeri abdomen fungsional pada anak-anak di
seluruh dunia untuk merangkum pengetahuan yang ada mengenai prevalensi,
geografis, jenis kelamin dan distribusi usia

Selain itu, peneliti bertujuan untuk meninjau faktor-faktor yang berkaitan dengan
gangguan nyeri abdomen fungsional, seperti faktor psikososial, kualitas hidup,
ketidakhadiran di sekolah, peristiwa hidup dan faktor sosial ekonomi
METODE PENELITIAN
Penelitian diambil dari Database Cochrane Library, MEDLINE, EMBASE, CINAHL, dan
PsychInfo dicari, hingga Februari 2014.

Abstrak masing masing penelitian dilakukan skrining untuk uji kelayakan. Penelitian
yang terlihat memenuhi syarat diambil dan dibaca dalam teks lengkap untuk
menilai apakah memenuhi kriteria inklusi.

Screening ini dilakukan oleh dua reviewer (KD dan JK) secara independen. Antara
dua reviewer diselesaikan dengan konsensus bila memungkinkan, atau dengan
berkonsultasi dengan reviewer ketiga (MT) untuk membuat keputusan akhir.
KRITERIA INKLUSI
 Sampel berupa anak-anak berusia 4-18 tahun
 Dengan nyeri abdomen fungsional sesuai dengan kriteria ROMA I, II, III,
kriteria Apley dan Naish atau ditentukan oleh adanya nyeri abdomen
nonorganik pada anak-anak dengan setidaknya tiga episode nyeri perut
dan/atau episode mingguan dari nyeri perut dengan durasi gejala minimal 3
bulan;
 Penelitian epidemiologi dengan sampel digolongkan berdasarkan kelompok
kelahiran, sampel berbasis sekolah atau populasi umum dan
 Hasil yang dilaporkan pada epidemiologi, prevalensi atau insidensi.
PENILAIAN KUALITAS
 Peneliti menyusun alat penilaian sendiri berdasarkan skala untuk penelitian kuantitatif dan
pedoman untuk mengevaluasi studi prevalensi
Peneliti melakukan skrining berdasarkan enam kriteria berikut:
(1) Apakah metode pemilihan subjek dijelaskan dan sesuai?
(2) Apakah karakteristik subjek cukup dijelaskan, yaitu apakah mereka sesuai dengan populasi
target berdasarkan dengan jenis kelamin dan usia?
(3) Apakah nyeri abdomen fungsional didiagnosis dengan tepat?
(4) Apakah instrumen survei dapat diandalkan dan valid?
(5) Apakah metode analitik dijelaskan dan dibenarkan, serta sesuai? Dan
(6) Apakah hasilnya dilaporkan dengan cukup detail?
 Studi diberi skor sejauh mana mereka memenuhi setiap kriteria yang berlaku dengan: tidak,
sebagian atau ya.
EKSTRAKSI DATA
Informasi berikut terkait dengan pengumpulan data dan hasil diekstraksi dan
dimasukkan ke dalam spreadsheet Excel:
1. Lokasi,
2. Strategi pengambilan sampel yang digunakan untuk mengidentifikasi peserta,
3. Ukuran sampel
4. Kisaran usia
5. Definisi gangguan nyeri abdomen fungsional dan
6. Prevalensi keseluruhan dari gangguan nyeri perut fungsional.
Jika tersedia, jenis kelamin, usia dan distribusi geografis dari prevalensi, faktor
sosial ekonomi, kualitas hidup, faktor psikososial, ketidakhadiran di sekolah dan
beberapa kejadian dalam hidup juga dilaporkan.
ANALISIS STATISTIK

Heterogenitas dihitung
Metode meta Baik model efek Ketika heterogenitas dengan statistik Q-
analisis digunakan tetap atau model signifikan, model Cochrane, dan derajat
untuk menilai efek acak digunakan efek acak heterogenitas
dikuantifikasi dengan uji
prevalensi gangguan untuk mengumpulkan diterapkan, jika I2. Hasil P <0,10 dan
nyeri abdomen data sesuai dengan tidak model efek I2> 50% menunjukkan
fungsional. heterogenitas tetap digunakan heterogenitas yang
signifikan
Selain itu, analisis subkelompok dilakukan untuk menilai distribusi geografis, usia
dan jenis kelamin dari prevalensi.

Analisis sensitivitas dilakukan pada validasi kriteria dan kuesioner yang


digunakan pada anak atau laporan orang tua tentang gangguan nyeri perut
fungsional.

Uji chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan usia dan jenis


kelamin, dinyatakan sebagai odds rasio (OR) dengan interval kepercayaan
95% (IK).

Tingkat signifikansi ditetapkan pada p <0,05. Bias publikasi dinilai


dengan funnel plot dan tes Egger, p <0,05 dianggap signifikan secara
statistik.

Semua analisis dilakukan dengan menggunakan StatsDirect Medical Statistic


Software (StatsDirect Ltd, Cheshire, Inggris). Hasil yang tersisa dilaporkan secara
deskriptif.
SELEKSI DAN
KARAKTERISTIK
PENELITIAN

Diagram alur yang


menunjukkan hasil
screening literatur dan
inklusi penelitian
SELEKSI DAN KARAKTERISTIK
PENELITIAN
Sebanyak 196.472 anak-anak dengan gangguan nyeri abdomen fungsional
dimasukkan dengan ukuran sampel mulai dari 243 hingga lebih dari 65.087.
Berbagai definisi kasus yang berbeda dari gangguan nyeri abdomen fungsional
digunakan, termasuk Apley dan Naish (n = 18), ROMA II (n = 11), kriteria ROMA III
(n = 12) dan gangguan nyeri abdomen fungsional yang dilaporkan sendiri (n = 17).
Kuisioner yang diisi oleh orang tua dan/atau anak-anak sebagian besar digunakan
untuk menilai data nyeri abdomen fungsional (n = 50). Metode lain yang digunakan
adalah wawancara tatap muka (n = 6), pemeriksaan klinis (n = 2) dan kombinasi
antara kuisioner dan wawancara (n = 4).
Karena heterogenitas yang signifikan, model efek acak diterapkan untuk semua
meta-analisis.
PENILAIAN KUALITAS METODOLOGIS
Peneliti menilai metode seleksi sampel masing masing
penelitian.

Dalam 20 dari 58 penelitian yang terpilih, sampel tidak dipilih secara


random dari sampel populasi.

Dalam 16 penelitian, sampel tidak sesuai dengan populasi target,


karena sampel hanya anak perempuan atau anak laki-laki saja yang
diikutsertakan, atau karena rentang usia yang terbatas.

Pada sebagian besar uji coba, instrumen yang tervalidasi tidak


digunakan (n = 41). Gambaran rinci tentang penilaian kualitas masing-
masing penelitian tercantum dalam Lampiran S1
PREVALENSI
Secara umum, prevalensi keseluruhan dari gangguan nyeri
abdomen fungsional adalah 13,5% (95% CI 11,8-15,3)
Prevalensi yang dilaporkan sangat beragam, dari 1,6% hingga
41,2%.
Funnel plot menunjukkan hasil simetris dan uji regresi linear Egger
memberikan hasil tidak signifikan, yang mengindikasikan tidak
terdapat bias pada publikasi.
19 dari 58 penelitian menunjukkan hasil subtipe dari prevalensi
dalam AP-FGID (Tabel 2). Terdapat bias dalam publikasi pada
meta-analisis Dispepsia Fungsional (uji Egger p = 0,02).
PREVALENSI
Jumlah prevalensi yang dikumpulkan menurut kriteria yang berbeda yang digunakan
untuk menentukan status validasi kuesioner dan perbedaan antara anak dengan
laporan orang tua ditunjukkan pada Tabel 2.
Angka prevalensi tertinggi didapatkan saat menggunakan kriteria ROMA III.
Prevalensi dari gangguan nyeri abdomen fungsional yang dikumpulkan hampir identik
antara penelitian yang menggunakan kuisioner yang tervalidasi, dibandingkan dengan
kuesioner yang tidak tervalidasi, atau ketika nyeri abdomen fungsional dilaporkan oleh
anak-anak dibandingkan oleh orang tua (Tabel 2).
Uji sensitivitas untuk menilai adakah bias publikasi terhadap Roma II, kriteria yang
peneliti buat sendiri dan kuesioner yang tervalidasi, adalah dengan menggunakan uji
Egger, masing-masing p = 0,04, p = 0,04 dan p = 0,02.
DISTRIBUSI GEOGRAFIS
Mayoritas penelitian dilakukan di Eropa dan Asia. Beberapa penelitian
dilakukan di Timur Tengah, Amerika Utara, Amerika selatan.
Prevalensi dari gangguan nyeri abdomen fungsional yang dikumpulkan
dibagi lagi untuk setiap benua, dan ditunjukkan pada Tabel 2.
Tingkat prevalensi tidak jauh berbeda, dengan tingkat prevalensi
terendah terjadi di Eropa (10,5%) dan tertinggi di Amerika Selatan
(16,8%).
Bias publikasi hanya ditemukan pada meta-analisis di Eropa (uji Egger p
<0,01). Prevalensi tiap negara yang diteliti ditunjukkan pada Gambar 2.
PREVALENSI GENDER
Prevalensi gender tercatat pada 24 penelitian.
Semua kecuali dua penelitian, populasi didominasi oleh
perempuan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, didapatkan jumlah kasus
gangguan nyeri abdomen fungsional yang secara signifikan lebih
tinggi pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki
(15,9% vs 11,5%, dikumpulkan OR 1,5, 95% CI 1,3-1,7, p <0,01).
Tidak didapatkan bias publikasi dengan uji Egger.
DISTRIBUSI UMUR.
Hubungan antara usia dengan prevalensi nyeri abdomen
fungsional telah dievaluasi dalam 36 penelitian.
Data dikumpulkan berdasarkan anak-anak usia <12 tahun dan
≥12 tahun
Tidak terdapat perbedaan signifikan yang ditemukan antara
prevalensi gangguan nyeri abdomen fungsional pada anak-anak
di bawah 12 tahun dibandingkan dengan anak-anak berusia ≥12
tahun (12,4% vs 13,8%, dikumpulkan OR 0,9, 95% CI 0,5-1,4, p
= 0,62).
Tidak didapatkan bias publikasi dengan uji Egger. (p = 0,26).
TABEL 1.
KARAKTERI
STIK DARI
PENELITIAN
YANG
DIINKLUSI

Anda mungkin juga menyukai