Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

GOUT ATHRITIS

DISUSUN OLEH:
OCTIARA EST YA H , S.KED
SUCI RAMADHANI, S.KED

PEMBIMBING:
D R . E R N I E , S P. K F R

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


FK UNSRI/RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2018
BAB I. PENDAHULUAN
Gout Arthritis

Sudah Lama dikenal oleh manusia

Peradangan sendi, yang ditandai dengan


penumpukan MSU penelitian Best Practice & Research
Clinical Rheumatology pada tahun
2010  lk> pr, 34:1

Data RSCM : 37 pria dan 9 wanita ( 2


kasus umur 2-25 tahun, 40 kasus
umur 30-50 tahun dan 4 kasus umur >
65 tahun)

Tatalaksana Gout arthritis secara


farmakologi dan non farmakologi yang
cepat dan tepat sangat penting untuk
kelanjutan hidup penderita
BAB II. STATUS PASIEN
Identitas Pasien

Nama : Tn. ED
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Komering
Status Perkawinan : Menikah
Riwayat Perjalanan Penyakit

Nyeri Ibu jari Kaki kanan dan Pergelangan Kaki

Sejak 1 tahun lalu


mengeluh nyeri tiba-tiba pada Sejak 6 bulan lalu
ibu jari kaki kanan namun
nyeri hilang 5 sampai 6 hari nyeri sering dirasakan setelah Sejak 3 bulan lalu
kemudian. makan nasi padang, tidak ada
tanda-tanda kemerahan atau pasien tidak rutin lagi
bengkak pada ibu jari. Pasien meminum Allupurinol karna
kemudian melakukan nyeri hilang timbul
pemeriksaan kadar asam urat
dan didapatkan hasil 8,2
mg/dl, pasien mendapat Sejak 1 hari lalu  nyeri
Allupurinol untuk menurunkan hebat, pasien tidak bisa
kadar asam urat, keluhan nyeri berjalan, terdapat tanda-tanda
berkurang. inflamasi , nyeri dirasakan
tidka hilang saat istirahat dan
aktivitas, terdapat demam
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat trauma/jatuh : disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi : 10 tahun yang lalu
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat operasi : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat sakit serupa : (+) pada ibu
Riwayat tekanan darah tinggi : (+) pada ibu
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)
Kesan Umum : sedang, kompos mentis, gizi kesan cukup
Tanda Vital : Tensi : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,9 ºC
VAS :7
Status Gizi : BB : 65 Kg
TB : 160 cm
BMI : 25,39 Kg/m2
Kepala : bentuk mesocephal, simetris, jejas (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikteri (-/-), reflek cahaya (+/+),
isokor 3mm/3mm, secret (-/-).
Telinga : sekret/darah (-/-), deformitas (-/-).
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut : gusi berdarah (-), bibir kering (-), pucat (-), lidah kotor (-), papil
lidah atrofi (-), lidah tremor (-).
Leher : JVP tidak meningkat, limfonodi dan kelenjar tiroid tidak
membesar.
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)
Thorax : retraksi (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, regular, bising (-).

Paru
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) normal, Suara tambahan (-/-)

Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)
Neck Aktif Pasif
Extensi-0-Flexi
Range of Motion 40-0-40o 40-0-40o
Laterofleksi D-S 45-0-45o 45-0-45o
Rotasi D-S 50-0-50o 50-0-50o
Dextra Sinistra
Extremitas Superior
Aktif Pasif Aktif Pasif
Shoulder Ekstensi-0- 450-0-1800 450-0-1800 450-0-1800 450-0-1800
Fleksi
Abduksi-0- 1800-0-450 1800-0-450 1800-0-450 1800-0-450
Adduksi
Eksorotasi-0- 450-0-900 450-0-900 450-0-900 450-0-900
Endorotasi

Elbow Ekstensi-0- 0-0-1350 0-0-1350 0-0-1350 0-0-1350


Fleksi
Supinasi-0- 900-0-900 900-0-800 900-0-900 900-0-900
Pronasi
Wrist Ekstensi-0- 700-0-800 700-0-800 700-0-800 700-0-800
Fleksi
Abduksi-0- 200-0-450 200-0-450 200-0-450 200-0-450
Adduksi
RANGE OF MOTION
Finger MCP I 00-0-500 00-0-500 00-0-500 00-0-500
Ekstensi-0-
Fleksi
IP I 200-0-900 200-0-900 200-0-900 200-0-900
Ekstensi-0-
Fleksi
MCP II – V 300-0-900 300-0-900 300-0-900 300-0-900
Ekstensi-0-
Fleksi
DIP II – V 200-0-900 200-0-900 200-0-900 200-0-900
Ekstensi-0-
Fleksi
PIP II - V 0-0-100o 0-0-100o 0-0-100o 0-0-100o
Ekstensi-0-
Fleksi
Trunk ROM pasif ROM aktif
Ekstensi-0-Fleksi 300-0-900 300-0-900
Laterofleksi D-S 300-0-300 300-0-300
RANGE OF MOTION
Extremitas Inferior Dextra Sinistra
Aktif Pasif Aktif Pasif
Hip Ekstensi-0-Fleksi 100-0-1250 100-0-1250 100-0-1250 100-0-
1250
Abduksi-0-Adduksi 450-0-400 450-0-400 450-0-400 450-0-400

Ekso-0-Endo 400-0-400 400-0-400 400-0-400 400-0-400


Knee Ekst-0-Fleksi 00-0-1300 00-0-1300 00-0-1300 00-0-1300
Ekso-0-Endorotasi 100-0-100 100-0-100 100-0-100 100-0-100

Ankle Dorso-0- 100-0-350 150-0-350 200-0-500 200-0-500


plantarfleksi
Inversi-0-eversi 00-0-00 20-0-20 50-0-50 50-0-50
Kesimpulan: ROM terbatas pada ankle pedis dextra
MANUAL MUSCLE TESTING (MMT)
Dekstra Sinistra
Ektremitas Superior

M. Deltoideus 5 5

Fleksor anterior
M. Bisepss anterior 5 5

M. Deltoideus 5 5
Ekstensor
M. Teres Mayor 5 5
M. Deltoideus 5 5
Abduktor
M. Biseps 5 5
Shoulder M. Latissimus dorsi 5 5
Adduktor
M. Pectoralis mayor 5 5

M. Latissimus dorsi 5 5
Internal Rotasi
M. Pectoralis mayor 5 5

M. Teres mayor 5 5
Eksternal Rotasi M. Infra supinatus 5 5

M. Biseps 5 5
Fleksor
M. Brachilais 5 5
Elbow Eksternsor M. Triseps 5 5
Supinator M. Supinatus 5 5
Pronator M. Pronator teres 5 5
MANUAL MUSCLE TESTING (MMT)
Fleksor M. Fleksor carpi radialis 5 5

Ekstensor M. Ekstensor digitorum 5 5

Wrist
Abduktor M. Ekstensor carpi radialis 5 5

Adduktor M. Ekstensor carpi ulnaris 5 5

Fleksor M. Fleksor digitorum 5 5


Finger Ekstensor M. Ekstensor digitorum 5 5

Dekstra Sinistra
Ektremitas Inferior

Hip Fleksor M. Psoas mayor 5 5


Ekstensor M. Gluteus maksimus 5 5

Abduktor M. Gluteus medius 5 5


Adduktor M. Adduktor longus 5 5
Knee Fleksor Hamstring muscle 5 5
Ekstensor Quadriceps femoris 5 5
Ankle Fleksor M. Tibialis 4 5
Ekstensor M. Soleus 4 5
STATUS LOKALIS
Regio Pedis Dextra (MTP 1)
Inspeksi : edema (+), merah (+), deformitas (-), tofi (-)
Palpasi : nyeri tekan (+), hangat

STATUS NEUROLOGIS
a. Kesadaran : kompos mentis, GCS E4V5M6
b. Fungsi luhur : dalam batas normal
c. Fungsi vegetatif : dalam batas normal
d. Fungsi sensorik :
FUNGSI MOTORIK
STATUS LOKALIS
Pemeriksaan nervus cranialis
N. III : Reflek Cahaya (+/+), Pupil Isokor (3 mm/ 3mm)
N. VII : dalam batas normal
N. XII : dalam batas normal

C. Satus Psikiatrik
a Penampilan : sesuai umur, perawatan diri cukup
b. Kesadaran : compos mentis
c. Afek : appropriate
d. Psikomotor : normoaktif
e. Proses pikir : Bentuk : realistik
Isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
Arus : koheren
f. Insight : baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
No. Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Satuan

1. Asam Urat 9,0 2,0-7,5 mg/dl

2. Creatinin 1,1 0,9-1,3 mg/dl

3. Ureum 30 40-50 mg/dl

4. GDS 120 <200 mg/dl

Pemeriksaan Cairan Sendi : Ditemukan adanya kristal asam urat (MSU)


DAFTAR MASALAH
Masalah Medis :
Gout Arthritis

Masalah Rehabilitasi Medik


 Fisioterapi : pasien merasa tidak nyaman karena nyeri pada ibu
jari kaki sebelah kanan
 Speech Terapi : (-)
 Okupasi Terapi : (-)
 Ortesa-protesa : (-)
 Psikologi : (-)
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa
 Allupurinol 1x 100 mg
 Kalkisin 1x 0,5 mg
Terapi non-Medikamentosa
 Modifikasi diet mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung
purin, banyak mengonsumsi air
 Fisioterapi: Terapi SWD
 Occupational therapy
Terapi latihan (streching) : untuk memajukan aktivitas pasien,
memperoleh kembali jarak gerak sendi yang normal
 Psikoterapi
Memberikan support mental dan psikoterapi pada pasien,
karena pengobatan gout arthritis harus dilakukan perlahan dan
bertahap, selain itu rasa nyeri dapat timbul berulang apabila
kebiasaan dan pola diet pasien tidak diubah.
Prognosis : Dubia Ad Bonam
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Gout adalah penyakit yang disebabkan


penimbunan kristal monosodium urat
monohidrat di jaringan akibat adanya
supersaturasi asam urat.
Epidemiologi

Laki-laki > perempuan

Disebabkan karena gaya


hidup seperti diet purin
tinggi, konsumsi alkohol
yang berlebihan, dan
medikasi-medikasi lain.

Pada perempuan
meningkat saat setelah
menopasuse
ETIOLOGI
Gout merupakan akibat dari akumulasi yang berlebihan asam urat (monosodium
urate crystals) yang selanjutnya terdeposisi di dalam tubuh.
1. Hiperurisemia dan gout primer adalah hiperurisemia
dan gout tanpa disebabkan penyakit atau penyebab
lain. Hiperurisemia primer terdiri dari kelainan
molekuler yang masih belum jelas dan hiperurisemia
karena adanya kelainan enzim spesifik.
2. Hiperurisemia dan gout sekunder adalah
hiperurisemia atau gout yang disebabkan oleh
penyakit lain atau penyebab lain.
GOUT ATTACK LOCATIONS
FAKTOR RESIKO
Suku Bangsa/Ras

Suku bangsa yang paling tinggi prevalensi nya pada suku maori di Australia. sedangkan Indonesia
prevalensi yang paling tinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-
Minahasa karena kebiasaan atau pola makan dan konsumsi alkohol.
Konsumsi Alkohol

Kadar laktat darah meningkat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme normal
alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan
kadarnya dalam serum.
Konsumsi Ikan Laut

Ikan laut merupakan makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi.
Penyakit-Penyakit

Obesitas, diabetes melitus, penyakit ginjal, hipertensi, dislipidemia


Obat-Obatan

Diuretik, antihipertensi, aspirin, Menurunkan eksresi asam urat.


Jenis Kelamin
Pria memiliki resiko lebih besar terkena nyeri sendi
Diet Tinggi Purin
Gout Arthritis Kronik
Asimptomatik Gout Arthritis Akut Interkritikal Gout
dengan Tofi

 Kadar asam  Kadar asam urat tidak  Fase tenang setelah  Mulai dari serangan
urat tinggi terlalu tinggi serangan pertama pertama sampai
 Tidak ada  Perjalanan eksplosif, diduga  Berlangsung 6 kronisitas memerlukan
gejala arrtritis, ada faktor presipitasi bulan sampai 2 waktu 11 tahun
tofi, urolitiasis  Monoartikuler tahun, bahkan  Poliartikuler
 50% MTP I sampai 5 atau 10
 Serangan biasanya pada tahun
malam hari
 Self-limiting dalam 10 hari
namun jika diobati dapat
sembuh dalam 3 hari
 Pada pria timbul pada usia
30-45tahun, wanita pada
saat pasca menopause
DIAGNOSIS
Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU
(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Menurut ACR (American College Of
Rheumatology) dapat ditegakkan bila:
Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
Adanya tofus yang berisi kristal urat,
Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut :
1. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut
2. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
3. Arthritis monoartikuler
4. Kemerahan pada sendi
5. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
6. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
7. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
8. Hiperurisemia
9. Kecurigaan terhadap adanya tofus
10. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
11. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
12.Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
MEDIKAMENTOSA
Bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan
obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
kortikosteroid atau hormon ACTH.
Obat penurun asam urat penurun asam urat seperti alupurinol atau obat
urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada
pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun asam urat,
sebaiknya tetap diberikan
Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah
menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah
kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian
diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat
urikosurik yang lain.
FISIOTERAPI
TERAPI PANAS
- Sebagai efek analgesik dan efek antiinflamasi setelah fase akut.
- Meningkatkan vasodilatasi atau perbaikan blood flow, peregangan dan
stimulasi listrik.
- Terapi panas pada Gout arthritis yang diberikan dapat berupa terapi
panas dalam yang dapat masuk lebih dalam sampai ke otot dan
tulang.
- Modalitas yang digunakan adalah SWD (Short Wave Diathermia).
Diartermi gelombang pendek frekuensi ultra tinggi (gelombang 3-30m,
frekuensi 10-100 megacycle/detik, dengan dalam penetrasi 1-2 cm.
Dosis pemberian disesuaikan dengan kadar toleransi panas pada
penderita.
TERAPI LATIHAN
- Latihan peregangan (stretching exercise) ini berguna untuk persendian yang mengalami
keterbatasan gerak (kontraktur).
- Pemanasan atau peregangan otot (stretching) penting untuk menyediakan cukup ATP
(adenosin trifosfat) bagi tubuh. Gerakan –gerakan pemanasan juga dapat membantu
tubuh memompa darah secara merata, ritmis, dan teratur. Zat –zat berbahaya, termasuk
asam urat, dengan mudah keluar dari tubuh melalui keringat.
- Melakukan olahraga inti, tingkatkan beban secara bertahap agar tubuh dapat
beradaptasi terhadap program latihan.
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh, sebelum melakukan pemanasan sekitar 10 –15 menit,
minum air putih sebanyak 3 –4 gelas. Air putih ini berfungsi sebagai cadangan cairan
dalam tubuh. Lalu, di antara olahraga pemanasan dan olahraga inti, minum air sebanyak
1 –2 gelas. Ini dilakukan untuk mengganti cairan yang hilang pada saat pemanasan.
- Olahraga bermanfaat untuk mencegah terjadinya nyeri sendi saat gout menyerang.
Karena itu, penderita asam urat harus memulai berolahraga secara rutin. Tujuan
olahraga tersebut untuk membantu proses penyembuhan gout dan mengurangi rasa
nyeri akibat gout.
BAB IV. ANALISIS MASALAH
Tn. ED, 55 tahun, laki-laki, datang ke RSMH Palembang karena mengeluh nyeri
pada ibu jari kaki kanan saat bangun tidur.

Dari anamnesis didapatkan sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluh


nyeri tiba-tiba pada ibu jari kaki kanan namun nyeri hilang 5 sampai 6
hari kemudian. Sejak 3 bulan lalu, pasien tidak rutin lagi meminum
Allupurinol karna nyeri dirasakan tidak ada. Sejak 1 hari yang lalu,
pasien merasakan nyeri pada ibu jari kaki kanan saat bangun tidur.
Pasien mengeluh nyeri hebat dan tidak bisa berjalan.
Pasien mengatakan nyeri yang timbul saat bangun tidur, tidak hilang
saat digerakkan maupun saat istirahat. (ciri khas nyeri pada gout
athritis)
Selain itu melihat dari faktor resiko pasien sering makan nasi
padang, jeroan, opor ayam, (makanan tinggi purin).
biasanya keluhan akan muncul setelah pasien selesai
mengkonsumsi makanan tersebut. Hal ini khas pada gout, karna
daging sapi merupakan salah satu substansi yang banyak
mengandung purin dan akan meningkatkan produksi MSU yang
bila terdeposit pada sendi akan menyebabkan peradangan sendi
(gout).
Pada hasil pemeriksaan fisik ditemukan ibu jari kaki kanannya merah,
hangat, dan menjadi bengkak. Disebabkan peradangan sedang terjadi
Pada pemeriksaan range of motion didapatkan pada ankle kanan
mengalami penurunan. Pemeriksaan motoric pada ankle, mengalami
kelemahan pada sebelah kanan dengan nilai kekuatan motorik adalah
4. Disebabkan nyeri yang dialami
Pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan
asam urat 9mg/dl dan pemeriksaan cairan sendi dengan hasil adanya
kristal asam urat (MSU).
Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU
(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Menurut ACR (American College Of
Rheumatology) dapat ditegakkan bila:
Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
Adanya tofus yang berisi kristal urat,
Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut :
1. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut
2. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
3. Arthritis monoartikuler
4. Kemerahan pada sendi
5. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
6. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
7. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
8. Hiperurisemia
9. Kecurigaan terhadap adanya tofus
10. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
11. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
12.Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
Terapi medikamentosa pada kasus ini :
allupurinol  penurun kadar asam urat.
Kolkisin  antiinflamasi pada saat terjadinya serangan.
Terapi nonmedikamentosa :
mengatur pola diet, mengurangi makanan yang mengandung purin
fisioterapi berupa terapi panas yaitu SWD dan terapi okupasi berupa terapi
latihan (streching) pada sendi-sendi yang terlibat.
- SWD merupakan arus bolak balik dengan
frekuensi tinggi. Diartermi gelombang pendek
frekuensi ultra tinggi (gelombang 3-30m,
frekuensi 10-100 megacycle/detik, dengan
dalam penetrasi 1-2 cm.
- SWD digunakan sebagai modalitas fisioterapi
untuk memperoleh pengaruh panas dalam
jaringan lokal, merileksasi otot, mengurangi
nyeri dan meningkatkan metabolisme sel-sel.
- SWD dapat mempercepat proses yang terlibat
dalam respon inflamasi dan merangsang
penyembuhan jaringan.
TERIMA KASIH
SESI DISKUSI
1. Bagaimana edukasi yang diberikan pada pasien? Dan apa indikasi terapi panas
pada pasien? (bima)
2. Pada kasus diberikan terapi latihan, bagaimana dan kapan saja terapi latihan
yang dapat dilakukan pada pasien tsb? (murti)

Anda mungkin juga menyukai