PENGENALAN DAN PENGENDALIAN HAMA

DAN PENYAKIT PENTING

TANAMAN PEPAYA

Oleh
Bubun Sugandi

BPTPH PROPINSI JAWA BARAT

2010 1
 KUTU PUTIH
Paracoccus marginalis

2
HAMA BARU/HAMA KARATINTA

PERKEMBANGAN CEPAT

HAMA POLYPAG

DAPAT MENYERANG SELURUH

BAGIAN TANAMAN

SERING MENGAKIBATKAN TANAMAN

PUSO/MATI
3
Gejala Serangan
•Tunas tumbuh abnormal
•Daun keriting
•Cabang tumbuh abnormal
•Menghasilkan embun bulu

4
5
6
7
8
9
10
 Siklus Hidup Kutu Putih Pepaya

Instar-1 Instar-2
Prapupa
(Instar-3)
Telur
Betina
Pupa
Jantan (Instar-4)

Instar-3

Massa
Telur (Kawin)
Dewasa Dewasa
Betina Jantan 11
 TELUR WARNA KUNING KEPUTIHAN,TUMBUH
LEMBUT DAN OVAL

SEEKOR BETINA MAMPU BERTELUR 500

TELUR
SIKLUS HIDUP 1 BULAN (30 HARI)

CARA IDENTIFIKASI PARACOCUS

mengidentifikasi dengan jenis coccus lain adalah dengan
merendam pada alcohol 20 – 40 % apabila berwarna
hitam dalam waktu 2 – 4 jam, itulah jenis Paracoccus
marginalis

12
 Bagaimana mengenalinya di lapangan ?

Paracoccus marginatus Planococcus citri

Maconellicoccus hirsutus

Ferrisia virgata
Pseudococcus longispinus

13
Mengenali Kehidupan Kutu Putih Pepaya

14
15
 Tumbuhan Inang: > 50 spesies tanaman

Pengamatan lapangan di Bogor: Berdasarkan Pustaka:

• Pepaya + • Hibiscus spp
• Singkong + • Acalypha
• Jarak Pagar + • Plumeria
• Tomat • Citrus spp
• Katuk • Persea americana
• Jati Emas • Solanum melongena
• Berbagai gulma • Zea mays
• Acacia
• dll

16
Penyebaran antar kebun dan antar wilayah

• Angin (instar-1)
• Burung/Serangga
• Bibit Tanaman
• Pakaian

17
 PENGENDALIAN

PRAKTEK BUDIDAYA TANAMAN SEHAT

18
AMATI PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PERKEMBANGAN OPT

PENGENDALIAN DINI

19
SANITASI TANAMAN/BAGIAN TANAMAN TERSERANG

20
APLIKASI INSEKTISIDA

PENYEMPROTAN MENGGUNAKAN HAND PRAYER ATAU

DENGAN SEMPROTAN TEKANAN TINGGI
TELAH DICOBA DG INSEKTISIDA BA. DIMETOT (KANON
400 EC) IMIDAKLROPID (ABUKI 50 g/l) DITAMBAH
DITERJEN
21
Telah dicoba dengan air kapur sirih

22
 TUNGAU (Tretrnychus kanzawal)

Tungau mengisap cairan sel jaringan daun,buah

dan batang

Daun klorotik keperakan mengering, kuning kecoklatan

rontok

Buah bercaka-bercak keriput (scaring)

Tungau berperan sebagai vektor beberapa virus

23
PENYEBARAN

Penyebaran tungau dalam satu tanaman dilakukan

dengan merayap dari satu daun ke daun yang lain.

Penyebaran antar tanaman dilakukan dengan

balooning technique

Polyfagus

24
PENGENDALIAN

PEMANFAATAN PREDATOR, Neoseulus follocis, Phytoseulus

persimilis dan family Ascidae seperti Asca longisceta serta prdator
coleoptera Stethorus sp

PENGELOLAAN GULMA DIBAWAH TAJUK TANAMAN SEBAGAI

PAKAN ALTERNATIF

PENGGUNAAN ACARISIDA SECARA BERGILIR (tungau

mudah resisten)

25
 BUSUK BUAH/LALAT BUAH
(Bactrocerra papayae Handel)
GEJALA SERANGAN

BINTIK-BINTIK HITAM
PADA BUAH

BUAH BUSUK

BUAH BUSUK JATUH

26
BIOEKOLOGI

TELUR B. papayae DILETAKAN DIBAWAH KULIT PEPAYA

TELUR MENETAS SETELAH 37-48 JAM

PUPA 7– 13 HARI (BISA 3 BULAN PADA SUHU SA

NGAT RENDAH)

FASE LARVA 7-16 HARI

IMAGO/DEWASA KAWIN, MAMPU HIDUP 1-3 HARI

27
 TELUR

IMAGO/DEWASA
LARVA 7-16 HARI

PUPA 7-13 HARI

28
PENGENDALIAN

PERATURAN/KARANTINA

PEMBALIKAN TANAH DIBAWAH TAJUK AGAR PUPA

DALAM TANAH TERKENA SINAR MATAHARI DAN MATI

PENGGUNAAN SENYAWA PENARIK LALAT BUAH

JANTAN (METIL EUGENOL/SELASIH)

PEMBUNGKUSAN BUAH SAAT MASIH KECIL

DENGAN KANTONG PLASTIK, KERTAS
KORAN/SEMEN/DAUN PISANG

29
 KUTU APHIDE
Myzus persicae Sulzer
GEJALA

DAUN NEKROTIS SERTA , WARNA DAUN TIDAK NORMAL

PADA BAGIAN YANG TERSERANG TERDABAPAT

BANYAK EMBUN GULA (SEMUT BERGEROMBOL)

SERANGAN LANJUT DAUN MENGGULUNG

SERANGAN BERAT TANAMAN KERDIL DAN LAYU

30
BIOEKOLOGI

TELUR BERWARNA HITAM DILETAKAN PADA TITIK TUMBUH

TANAMAN

NIMFA BERWARNA HIJAU PUCAT KEKUNINGAN

DENGAN TIGA GARIS GELAP PADA BAGIAN BERUT

NIMFA MEMPUNYAI EMPAT STADIA, STADIA DEWASA

BERWARNA HIJAU SAMAPI KINING PUCAT

SERANGGA DEWASA MAMPU MENGHASILKAN

KETURUNAN 50 EKOR

31
PENGENDALIAN

PEMNAFAATAN CAIRAN DAUN MIMBA (Lowerey et al., 1993)

PENGGUNAAN ENTOMOPATHOGENIK Verticillium feconii

PARASITOID Aphidius matricariae dan diarelus chenopodiophidis

PREDATOR Aphidoletes aphidimyza, Aphidus gifuensis

PENGGUNAAN INSEKTISIDA YANG DIIJINKAN (HAMA INI

MUDAH RESISTEN)

32
KUTU SISIK
Aunidiella orientalis

Gejala

•Daun dan batang kehilangan cairan Virgor Tan Menurun

•Serangan berat mengkibatkan daun menguning dan

abnormal
•Serangan pada batang tanaman muda mengakibatkan mati
pucuk
•Serangan pada buah mengakibatkan buah gagal masak

33
Bioekologi

Telur diletakan dibawah cangkang betina

Larva instar pertama menetas dan merayap dari

bawah cangkang induknya untuk mendapatkan
pakan, stilet ditusukan guna menghisap cairan
tanaman

Serangga betina membutuhkan dua kali ganti

kulit untuk mencapai dewasa

34
PENGENDALIAN

1. Penggunaan Parasitoid Camperiella lemniscata,

Aphytis melinus, Encarcia citrina
2. Penggunaan predator Coccinelidae, Chilocorus
circumdatus, dan C. baileyi
3. Penyemprotan dengan mineral oil, insektisida
malathion dan dimethoate

35
 BUSUK BUAH Antraknose
Colletrotricum gloesporiodes (Penz)
GEJALA
PADA BUAH MUDA MUNCUL BERCAK-BERCAK KECIL
KEBASAH-BASAHAN MENGELUARKAN GETAH YANG
BERBENTUK BINTIK (BERKEMBANG LAMBAT)

PADA BUAH MENJELANG MATANG MUNCUL BERCAK-

BERCAK KECIL BULAT KEBASAH-BASAHAN BERWARNA
MERAH KECOKLATAN,BERCAK MEMBESAR,
SELANJUTNYA JAMUR MEMBENTUK MASA SPORA
BERWARNA JINGGA/MERAH JAMBU (BERKEMBANG
CEPAT)

INFEKSI PADA DAUN DITANDAI DG MUNCULNYA

BERCAK KECIL KEBASAHAN DG BENTUK TIDAK
TERATUR, BERCAK MEMBESAR, BERSATU,
BERWARNA COKLAT MUDA
36
KONIDIUM JAMUR DIPENCARKAN OLEH ANGIN DAN AIR
YANG MEMERCIK

JAMUR MENGINFEKSI/PENETRASI MELALUI LUKA ATAU

LENTISEL

37
PENGENDALIAN

TDK MENANAM PEPAYA TERLALU RAPAT (disarankan 2-3 m X 3 m)

MENGHINDARI TUMPANG SARI DG TAN. INANG ALTERNATIF

(CABAI,MANGGA, PISANG,TOMAT)

SANITASI BAGIAN TAN. TERSERANG (DAUN DAN BUAH)

MENCEGAHAN LUKA PADA BUAH

SETELAH PANEN, BUAH DILAKUKAN PERENDAMAN

DENGAN AIR HANGAT (46-49)SELAMA 20 MENIT

PENGGUNAAN FUNGISIDA (DHITHANE 45, DACONIL, TOPSIN

DLL)

38
Terima Kasih

39