TANAMAN SAYURAN
Oleh :
FUNGSIONAL BPTPH JABAR
(Sumber : Tonny M & Berbagai Sumber)
?
Teknik budidaya belum optimal
Pengetahuan bioekologi OPT masih terbatas
Upaya perlindungan tanaman masih mengandalkan pestisida
PENGELOLAAN OPT TERPADU
1. Segitiga Pemicu Munculnya Suatu OPT Fisologis Tan.
Aspek Teknis
3. Upaya-upaya Pengendalian Aspek Ekologis
Pendekatan Sistem PHT Aspek Ekonomis
Aspek Sosial
PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU
Pertanian Berkelanjutan
Prinsip-prinsip Ekologi :
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumb. tanaman
2. Mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara
3. Meminimalkan kerugian akibat hama dan penyakit
OPT TANAMAN BAWANG
MERAH
Ulat bawang (Spodoptera exigua)
Orong-orong (Gryllotalpa sp.)
Trips (Thrips tabaci)
Pengorok daun (Liriomyza sp.)
Penyakit antraknose
Penyakit bercak ungu
Penyakit layu fusarium
Ulat bawang (S. exigua)
Ngengat berwarna
kelabu
Telur diletakkan
secara berkelompok
Ulat berwarna hijau
atau coklat
Gejala serangan
ditandai dengan
timbulnya bercak
putih transparan
pada daun
Orong-orong (Gryllotalpa sp.)
Umumnya menyerang tanaman bawang
merah pada penanaman kedua
Menyerang pada tanaman muda (1-2 MST)
Larva masuk ke
dalam buah dengan
menembus dinding
buah dan hidup di
dalam buah yang
belum masak
Gejala serangan
ditandai dengan
adanya lubang-
lubang pada buah
cabai
Pengorok daun (Liriomyza sp.)
Daun keriting
Warna
menguning
Bunga gugur
Warna kuning
nampak dari
kejauhan
Gejala pada cabai besar
Gejala pada buah cabai besar
Serangan pada awal pertumbuhan
Gejala pada cabai rawit
Serangan parah pada cabai rawit
Gejala pada buah cabai rawit
Gejala serangan geminivirus pada tomat
Gejala serangan CMV pada cabai
PHT kutu kebul: Pengendalian
Menyerang di
pertanaman dan di
gudang kentang
Gejala serangan pada
daun ditandai dengan
adanya lipatan jaringan
efidermis yang
berwarna coklat
kehitaman
Gejala serangan pada
umbi adanya kotoran
putih pada kulit umbi
Pengorok daun (Liriomyza sp.)
Serangga dewasa berupa
lalat kecil berukuran
sekitar 2 mm
Larva merusak tanaman
dengan cara mengorok
daun, sedangkan serangga
dewasa merusak tanaman
dengan cara menusuk dan
mengisap cairan daun
Gejala serangan ditandai
adanya bintik-bintik putih
kehitaman dan alur
korokan pada daun
Kutudaun (M. persicae)
Trips menyerang
tanaman kentang
sepanjang tahun,
khususnya pada musim
kemarau
Gejala serangan
ditandai dengan daun
bagian bawah
keperakan, mengeriting,
berkerut, dan
mengeriting
Kutu kebul (B. tabaci)
Perencanaan tanam
- menghindari serangan ulat bawang :
April - Juni
- menghindari serangan bercak ungu :
September - Oktober
Varietas :
- musim kemarau : Kuning, Maja
Cipanas, Sumenep, Bangkok
dan Filipina
- musim hujan : Bangkok
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Bibit :
- cukup umur tanam (> 65 hari)
- cukup umur simpan (30-60 hari)
- padat, kompak kulit umbi
tidak luka
- ukuran umbi bibit sedang
(diameter 1,5 - 1,8 cm)
- warna berkilau
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Perlakuan bibit :
- apabila bibit bawang merah yang akan ditanam
belum cukup umur simpan, maka harus dilakukan
pemotongan ujung umbi (+ 0,5 cm)
- untuk memcegah serangan layu fusarium, sebelum
ditanam bibit diberi perlakuan dengan fungisida
Dithane M 45, yaitu 100 kg bibit ditaburi dengan
100 g
fungisida, selanjutnya bibit disimpan dalam kantung
plastik selama 1 - 2 hari
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan
matang dan gembur
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Jarak tanam dan pemupukan
Jarak tanam : - musim kemarau : 15 cm x 15 cm
- musim hujan : 15 cm x 20
cm
Pemupukan :
- Pupuk dasar (1-7 hari sebelum tanam) :
kompos : 2,5-5 t/ha atau pupuk kandang : 15-
20 t/ha
dan SP 36 : 150-200 kg/ha
- Pupuk susulan I (10-15 hari setelah tanam) :
Urea : 75-100 kg/ha, ZA : 150-250 kg/ha, KCl :
50-75 kg/ha
- Pupuk susulan II (30 hari setelah tanam) :
Urea : 75-100 kg/ha, ZA : 150-250 kg/ha, KCl :
50-75 kg/ha
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Pemasangan perangkap sex feromonoids hama
ulat grayak :
50 buah/ ha
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Pemasangan perangkap lampu untuk hama ulat
grayak :
30 buah/ ha
Biaya pengendalian :
- Pestisida (tanpa lampu) Rp. 6.000.000,-/ha
- Lampu + pestisida Rp, 1.650.000,-/ha
(Rp.6.550.000,-)
Komponen teknologi PHT
pada tanaman bawang merah
Pemasangan sungkup net untuk ulat bawang :
Ulat bawang :
- musim kemarau : 0,1 paket telur atau 5%
kerusakan daun pertanaman contoh
Penyemprotan insektisida
di dalam skrin 1 kali/ 2 minggu
Komponen teknologi PHT
pada tanaman cabai
Pemasangan perangkap hama (50 buah/ha)
Komponen teknologi PHT
pada tanaman cabai
Penggunaan musuh alami
- penyemprotan SlNPV secara periodik mulai
tanaman berumur
1 minggu setelah tanam dengan interval 1
minggu
- pelepasan kumbang macan secara periodik
mulai tanaman
berumur 1 minggu dengan interval 1 minggu
Komponen teknologi PHT
pada tanaman cabai
Tindakan pengendalian :
Trips disemprot dengan insektisida Tracer,
Agrimec, Confidor, Actara
Tungau disemprot dengan akarisida Omite atau
Kelthane
Kutudaun disemprot dengan insektisida Tracer,
Confidor, Agrimec
Kutu kebul disemprot dengan insektisida Actara
Lalat pengorok daun disemprot dengan insektisida
Trigard atau Actara
Ulat grayak disemprot dengan insektisida Tracer,
Proclaim
Komponen teknologi PHT
pada tanaman cabai
Tindakan pengendalian :
Penyakit antraknose (busuk buah) disemprot
dengan Bion M secara periodik mulai berbuah
dengan interval 1 minggu
Penyakit bercak daun serkospora disemprot
dengan fungisida Anvil, Rubigan, atau Ridomil
Gold MZ
Eradikasi selektif terhadap tanaman yang
terserang virus, layu fusarium dan layu bakteri
Komponen teknologi PHT
pada tanaman kentang
Varietas :
Dataran tinggi : Granola, Atlantik
Dataran medium : DTO-33, Desiree, dan Red
Pontiac
Bibit :
Harus yang bersertifikat
Ukuran umbi 80 g
Penampakan umbi mulus, panjang tunas 1-3 cm.
Komponen teknologi PHT
pada tanaman kentang
Pemilihan lahan :
Dipilih lahan yang tanahnya gembur
Bukan bekas tanaman Solanaceae (tomat,
cabai, kentang, terung, dll)
Bukan daerah endemik kentang