Ked
0908012832
Pembimbing :
dr. Widhitomo, SpB
Hemokonsentrasi
Alkalosis hipokalemi (vomitting & fluid loss)
BUN & Kreatinin ↑ (hipovolemi)
Asidosis hipokloremik (obstruksi stangulata)
Leukositosis (Strangulasi)
Amilase serum (infark usus)
Endoskopi. Sigmoidoskopi dapat memastikan adanya
keganasan pada rektum, sigmoid dan kolon
descenden. Sementara kolonoskopi hanya terindikasi
pada kasus-kasus tertentu. Pada kasus divertikulitis
pemeriksaan endoskopi akan menimbulkan rasa nyeri
dan tidak ditemukan adanya masa tumor.
Radiologis. Foto polos akan memberikan gambaran
distensi kolon disertai dengan gambaran haustra. Pada
volvulus sigmoid akan menampilkan gambaran
dilatasi satu loop kolon dari arah pelvis yang
menyerupai gambaran coffe bean shape. Umumnya
barium enema tidak dianjurkan pada pasien dengan
adanya nyeri tekan
Abdominal series
Radiograph of the abdomen in a supine position
Radiograph of the abdomen in an upright position
Radiograph of the abdomen in an LLD position
Usia : 45 tahun
Pekerjaan : IRT
9/20/2019 32
Riwayat Penyakit
Anamnesis
Sekarang
Keluhan utama:
Nyeri perut
9/20/2019 33
Riwayat penyakit sekarang
Nyeri perut dirasakan sejak 6 hari sebelum masuk RS.
Nyeri seperti terpuntir dan tertarik, dirasakan terus-
menerus dan semakin lama semakin sakit. Nyeri di
rasakan pada semua bagian perut dan lebih memberat
pada perut bagian atas dan perut kiri bawah. Mual (+),
muntah (+) lebih dari 10 kali berisi cairan dan
makanan berwarna putih dan kadang berwarna
kekuningan dan terasa asam. Buang air kecil, tidak ada
keluhan. Perut kembung (+). Buang air besar:
Sejak 6 hari lalu pasien juga tidak dapat buang air
besar dan pasien belum kentut. Saat pasien
dimasukkan ke rumah sakit Johanes, pasien sudah
dapat BAB 1x dengan konsistensi encer dan mulai
dapat kentut.
Riwayat penyakit dahulu
9/20/2019 40
41
Extremitas
Look : normal ,
Feel : normal ,
Move : ROM : normal
42
RT(Rectal Toucher)
Perineum: intact, normal
Sphincter ani: tonus (+) normal
Ampula recti: kolaps, mukosa dinding licin, mass (-)
Nyeri minimal
Feses (-), lendir (-), darah(-)
Planning Diagnosis
Foto polos abdomen 3 posisi
Barium enema
Pemeriksaan Penunjang
CBC : Elektolit :
WBC = 15,2 x 10^3/uL Na : 136,5 mmol/L
RBC= 4,98 x 10^6/uL K : 3,38 mmol/L
HB = 13,2 g/dL Cl : 103,6 mmol/L
Hct : 39,1 % iCa : 1,187 mml/L
9/20/2019 48
Terapi
NGT dekompresi
DC
IVFD RL 20 tpm
Cefotaxim inj. 2x500 mg/IV
Ranitidin 2x1 amp/iv
Puasa
Observasi TTV
Pro operasi
9/20/2019 49
Penutup
Telah dilaporkan pasien perempuan, 45 tahun dengan
diagnosa ileus obstruksi suspek parsial e.c adhesi.
Pasien diterapi konservatif dan rencana operatif.
Pasien dirawat di paviliun B (23 Agustus 2014) . Pasien
di terapi konservatif dan diijinkan pulang setelah ada
perbaikan klinis pasien sebelum dilakukan operasi.
Pasien disarankan untuk mengontrolkan diri ke poli
bedah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar
Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003.
Hal: 181-192.
2. Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle,
W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S. http://www.emedicine.com. Last
Updated, June 29, 2004.
3. Basson, M.D.: Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F., Mechaber, A.J.,
and Katz, J. http://www.emedicine.com. Last Updated, June 14, 2004.
4. http://medlinux.blogspot.com/2009/02/ileus.html
5. http://emedicine.medscape.com/article/178948-overview
6. http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php?isi_enzym=fisio_cerna
7. http://fkumyecase.net/wiki/index.php?page=ileus+obstruktif
8. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Vol 1 Ed 6.
Jakarta : EGC, 2005. 450-6
9. http://dokteryudabedah.com/ileus-paralitik/
10. Gastrointestinal Surgery, Pathophysiology and Management. Haile T. Debas.
11. Essential Practice of Surgery: Basic Science and Clinical Evidence. Norton JA.
12. Emergency Radiology. Schwartz DT.
13. Schwartz’s Manual Surgery
Terima kasih