Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR IMUNISASI

Dr. Ns. RATU KUSUMA, S.Kep., M.Biomed


IMUNISASI
• Bersal dari kata imun (kebal/resisten)
• Upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.
VAKSIN
o Antigen berupa mikroorganisme yangsudahmati
atau masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh
bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi
toksodi,protein rekombinan yang apabiladiberikan
kepeda seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
serta kecacatan akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
2. Tercapainya target Universal Child Immunization
(UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap pada bayi
minimal 80%.
3. Terselenggaranya pemberian imunisasi
yangaman
Sasaran Imunisasi pada BAYI
Jenis Usiap Frekuensi Inerval
Imunisasi Pemberian Pemberian Minimal

Hepatitis B 0-7 Hari 1x

BCG 1 Bulan 1x

Polio 1, 2, 3, 4 Bulan 4x 4 Minggu

DPT, HB, Hib 2, 3, 4 Bulan 3x 4 Minggu

Campak 9 Bulan 1x
Sasaran Imunisasi pada BALITA

Jenis Usia Pem Frekuensi


Imunisasi berian Pemberian
DPT, Hb, Hib 18 Bulan 1x

Campak 24 Bulan 1x
Sasaran Imunisasi pada
ANAK SEKOLAH DASAR/SEDRAJAT

Sasaran Jenis Waktu Keterangan


imunisasi Pemberian

Kelas 1 SD Campak Bulan


Agustus
Bulan
Kelas 1 SD DT Bulan Imunisasi
November Anak Sekolah
(BIAS)
Kelas 2, 3 SD Td Bulan
November
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
No Penyakit Definisi & Cara Gejala Komplikasi
Penyebab Penularan
1. Difteri Coryne- Kontak fisik Radang tenggoroka, Gangguan
bacterium penurunan nafsu pernafasan,
Diphteria makan, demam kematian
ringan 2-3 hari,
selaput putih pada
tenggorokan dan
tonsil.

2. Pertusis Bordetella Percikan Flu, filek, mata Pneumonia,


(Batuk Pertusis ludah merah, batuk, bersin, kematian
Rejan) (droplet demam
infection) dari
batuk dan
bersin.
3. Tetanus Clostridium Kotoran Gejala awal: Patah
Tetani yang Kaku otot tulang
masuk rahang disertai akibat
melalui kaku pada kejang,
luka leher, susah infeksi lain
menelan, kaku dan
otot perut, kematian.
berkeringat
dan demam.
Gejala pada
Bayi:
Tiba-tiba
berhenti
menuyusu
selama 3-28
hari, kejang
habat dan
seluruh tubuh
4. TBC Myco- Melalui Gejala Awal: Kematian
(Batuk bacterium pernafasan, Lemah,
darah) Tuberculosa melalui penurunan
bersin dan BB, demam,
batuk berkeringat
T.U malam
hari.
Gejala
Selanjutnya:
Batuk terus
menerus
nyeri dada 
batuk darah.
Gejala Lain:
Tergantung
organ apa
yang dikenai
(paru,
5. Campak Myxovirus Percikan Gejala Awal: Diare
Viridae ludah dari Demam, hebat,
Measles bersin atau bercak perdarahan
batuk kemerahan telinga,
pada kulit, pneumonia
batuk, filek,
konjungtivitis.
Gejala Lanjut:
Ruam pada
muka dan
leher,
kemudian
menyebar ke
tubuh dan
tangan serta
kaki.
6. Hepaitis Virus Horizontal: Lemah, flu, Pengerasan hati
B Hepatitis (Darah dan urine (Cirrosis
B produknya, kuning/kotor Hepatis) 
jarum /pucat, kanker hati
suntik, ikterik pada (Hepato
transfusi mata dan Celluler
darah, kulit. Carcinoma) 
hubungan Kematian.
seksual).
Vertikal:
Dari Ibu ke
Janin.
7. Polio- • Penyakit Kotoran Demam, Infeksi
mielitis gangguan manusia nyeri otot, pernafasan
persyarafan. yang ter- kelumpuhan > kematian
• Virus polio kontaminasi pada minggu
Type 1,2 pertama –>
atau 3. Kelumpuhan
akut
8. Hemo- Salah satu bakteri Droplet: Pada Selaput Kematian
filusInfluenza yang dapat Melalui Otak:
Type b (Hib) menyebabkan nasofaring Meningitis
infeksi meningitis, (demam,
artritis dan selulitis. kaku kuduk
& kehilangan
kesadaran)
Pada Paru:
Pneumonia
(demam,
sesak napas,
retraksi otot
pernafasan,
gangguan pe
ndengaran)
Sistem Kekebalan

 Suatu sistem yang rumit dari interaksi sel yang


tujuannya adalah mengenal adanya ANTIGEN.
 Antigen dapat berupa: virus atau bakteri
hidup atau yan g sudah di non aktifkan.
 Jenis: Kekebalan AKTIF dan Kekebalan PASIF
JENIS KEKEBALAN
1. Kekebalan Aktif
Perlindungan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan
seseorang sendiri dan menetap seumur hidup.
Dibagi 2, yaitu :

a. Aktif Alamiah
Didapatkan ketika seseorang menderita penyakit

b. Aktif Buatan
Didapatkan dari pemberian vaksinasi
2. Kekebalan Pasif
Kekebalan atau perlindungan yang diperoleh dari
luar tubuh dan bukan dibuat oleh tubuh itu sendiri.

Terjadi melalui 2 cara, yaitu :


a. Pasif Alamiah
Kekebalan yang didapat dari ibu melalui placenta
saat berada dalam kandungan & kekebalan yang
didapat dari pemberian colostrum.
b. Pasif Buatan
Kekebalan diperoleh dengan menyuntikan antibodi
yang di ekstrak dari individu ketubuh orang lain
sebagai serum (misal pemberian serum anti bisa
(ATS) kepada seseorang yang dipatuk ular berbisa)
Penggolongan Vaksin

1. Vaksin yang Sensitif terhadap Beku


(Freeze Sensitive/FS): Hepatitis B, DPT, Hb,
Hib
2. Vaksin yang Sensitif terhadap Panas
(Heat Sensitive/HS): Campak, polio, BCG
Jenis Imunisasi
Imunisasi Wajib
 Merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka
melindungi seseorang tersebut dari penyakit menular tertentu.
Terdiri dar:
1. Imunisasi Rutin (imunisasi dasar dan lanjutan)
2. Imunisasi Tambahan (PIN, campak, imunisasi penanganan
KLB).
3. Imunisasi Khusus (imunisasi calon jamaah haji/umroh,
imunisasi saat mengunjungi negara endemi penyakit ttt,
imunisasi meningitis, imunisasi anti rabies.
IMUNISASI DASAR
1. Vaksin BCG

o Merupakan vaksin beku yang mengandung


mycobacterium bovis hidupyang dilemahkan
(Bacillus Callmette Guerin).

Indikasi:
Pemberian kekebalan terhadap penyakit
tuberkulosis

Dosis & Cara Pemberian:


• Dosis: 0,05 ml sebanyak 1 x
• Penyuntikan: Intracutan (IC) di lengan kanan atas
Efek Samping:
o 2-6 minggu setelah imunisasi biasanya akan timbul bisul
kecil (papula) yang semakin membesardan dapat terjadi
ulserasi dalam 2-4 bulan dan akan sembuh perlahan
dengan menimb ulkan jaringan parut dengan diameter
2-10 mm

Penanganan Efek Samping:


 Apabila ulkus mengeluarkan cairan --> perlu dikompres
dengan cairan antiseptik.
 Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin
membesar --> bawa ke yankes/nakes.
2. Vaksin DPT, HB dan Hib
 Vaksin DPT: kekebalan terhadap penyakit Difteri, Pertusis,
Tetanus.
 Vaksin HB: kekebalan terhadap infeksi HepatitisB
 Vaksin Hib: kekebalan terhadap infeksi Haemophilus influensza
type b.

Dosis dan Cara Pemberian:


o Dosis: 0,5 ml
o Penyuntikan: intramuscular (IM) pada paha atas

Kontra Indikasi:
Kejang, kelainan otak dan kelainan syaraf lainnya
Efek Samping:
• Reaksi lokal sementara: bengkak, nyeri, kemerahan pada
lokasi penyuntikan dan disertai demam --> reaksi umum.
• Jika berat: demam tinggi, rewel

Penanganan Efek Samping:


1) Banyak minum air putih/ASI
2) Kompres pada derah bekas penyuntikan
3) Jika demam: kompres, berikan paracetamol 15 mg/kgBB
(6x/hari).
4) Jika reaksi memberat: bawa ke nakes
3. Vaksin Polio Oral (Oral Vaccine Polio/OVP)
o Merupakan vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari
suspensi poliomielitis type 1, 2 dan 3 yang sudah
dilemahkan.

Indikasi:
o Pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomielitis
Cara Pemberian dan Dosis:
Cara: Secara oral
Dosis: 2 tetes, sebanyak 4 x, interval 4 minggu
Efek Samping:
• Jarang, jika ada muntah maka diberikan dosis ulang
4. Vaksin Campak

Virus campak yang masih hidup tetapi telah dilemahkan.

Cara Pemberian dan Dosis:


 Dosis: 0,5 ml
 Penyuntikan: Subcutan (SC) pada lengan kiri atas atau
anterolateral paha, usia 9-11 bulan.

Kontra Indikasi:
Penderita penyakit defisiensi imun (leukemia, limfoma)

Efek Samping:
• 15% mengalami demam ringan, kemerahan selama 3 hari
atau maksimal 8-12 hari setelah vaksinasi.
5. Vaksin Hepatitis B

o Vaksin virus recombinan yang telah di non aktifkan yang


bersifat non-infeksius.
o Berasal dari HBsAg
Kontra Indikasi:
Menderita infeksi berat dan kejang

Cara Pemberian dan Dosis:


o Penyuntikan: IM sebanyak 3 kali
o Usia: 0-7 hari
Efek Samping:
• Sakit, kemerahan, dan pembengkakan pada daerah
penyuntikan, biasanya hilang setelah 2 hari.

Anda mungkin juga menyukai