Anda di halaman 1dari 30

KOMPUTASI

GEOFISIKA
MINGGU KE - 2

MODELING,
COMPUTERS, AND
ERROR ANALYSIS
Motivation

 Metode numerik adalah teknik untuk menyelesaikan persoalan matematika


dengan menggunakan operasi aritmetika.
 Metode numerik sangat powerful sebagai problem-solving tools.
 Metode ini menyajikan pemecahan masalah untuk perhitungan fisis dan
matematis kompleks dengan pendekatan yang lebih mudah dikerjakan.
Engineering
problem
solving
process
A Simple Mathematical Model

 Model matematis dapat direpresentasikan sebagai hubungan fungsional dari

(1)

 Contoh: Hukum Newton II dituliskan sebagai persamaan matematis


𝐹 = 𝑚𝑎
 Jika dibawa ke bentuk persamaan (1) maka menjadi
𝐹
𝑎=
𝑚
 𝑎 adalah dependent variable yang merefleksikan karakter dari sistem, 𝐹 adalah fungsi gaya, dan
𝑚 adalah parameter yang merepresentasikan properti sistem.
A Simple Mathematic Method
 Untuk memodelkan gerak jatuh bebas dilakukan dengan mengubah
bentuk percepatan (a) ke dalam turunan kecepatan terhadap waktu
(dv/dt), sehingga persamaan Hukum Newton II menjadi

 Besar F dipengaruhi gaya gravitasi (FD) dan gaya resistansi udara (Fu).

c= drag coefficient
A Simple Mathematic Method

 Persamaan dapat diubah menjadi

atau disimplifikasikan menjadi

(2)
v(t) = dependent variable, t= independent variable, c dan m =parameter,
g= fungsi gaya.
Example: Falling Parachuting Problem

 Hitung kecepatan dari parasut yang jatuh dengan


massa 68,1 kg, jika drag coefficient nya sebesar
12,5 kg/s.
Solusi analitik :
Example: Falling Parachutist Problem
A Simple Mathematic Method
 Solusi numerik

Solusi numerik diperoleh dengan pendekatan persamaan

Dimana Δv dan Δt adalah perubahan velocity dan waktu, dihitung dalam


finit interval.
Persamaan di atas disebut finite divided difference . Jika disubstitusikan
ke persamaan (2) menjadi persamaan

the differential equation itself


atau
(3)
A Simple Mathematic Method

new old slope


value value step
size

Metode Euler!!!
Example : Falling Parachuting Problem

 Solusi numeris untuk problem gerak jatuh bebas parasut dengan menggunakan
metode Euler :
 Pada ti=0, v=0, jika ti+1 = 2s, maka v(ti+1) adalah

 Untuk interval selanjutnya (dari t=2s hingga 4 s)


Example : Falling Parachuting Problem
Komponen Sistem Komputer
(Silberschatz dkk., 2009)
 Hardware, misal : CPU, memory,
GPU, I/O devices
 Software : (1) Operation System;
(1) App programs; (3)
Programming Language; (4)
Driver
 User (Pengguna)
Programming and Software

 Program komputer adalah sebuah set instruksi yang memerintahkan komputer


melakukan tugas tertentu.
 Tiga struktur pengontrol fundamental : sequence, seleksi, dan pengulangan
(repetisi).
 Flowchart (diagram alir) : representasi grafikal atau visual dari sebuah
algoritma.
 Pseudocode : pendekatan alternative untuk mengekspresikan algoritma yang
menjembatani antara flow-chart dan kode komputer.
Algorithm
 Is a step by step procedure, which defines a set of instructions to be executed
in a certain order to get the desired output.

Characteristics of an algorithm:
• Unambiguous : must lead to only one meaning
• Input : should have 0 or more well defined input
• Output : should have 1 or more well defined
output and match the desired output.
• Finiteness : must terminate after a number of
steps
• Feasibility : must be feasible with the available
resources.
• Independent : should be independent of any
programming code
Structured Programming
Flowchart
Pseudocode
 Is a notation system for writing algorithm
 The pseudocode notation specifies operations that a
machine can perform in as human-friendly (e.g, easy to
read) way as possible, while avoiding ambiguity.

Pseudocode Conventions:
1. Give a valid name for the pseudocode procedure
2. Use the line numbers for each line of code
3. Use proper indention for every statement in a block structure.
4. For a flow control statements use if-else. Always end an if
statements with an end-if. Both if, else and end-if should be
aligned vertically in same line.
5. Use “=” or “” operator for assignment statements. Example,
i=j or ij; n=2 to length[A] or n2 to length[A]
6. Array elements can be represented by specifying the array
name followed by the index in square brackets.
7. For looping or iteration us “for” (end with end-for) or “while”
(end with end-while) statements
Structured Programming

Sequence : Struktur sekuen yang mengatur Selection : struktur seleksi


implementasi kode dilakukan dengan cara membagi alur program menjadi
satu perintah dalam satu waktu. beberapa cabang berdasarkan
outcome dari proses sebelumnya
Structured Programming
The
DOEXIT or
break
loop

The count-
controlled
or DOFOR
loop

 Repetition (pengulangan): struktur ini


mengimplementasikan instruksi kode secara
Multi-alternative selection structure berulang
Exercise
 Buatlah pseudocode untuk
mengimplementasikan
flowchart di samping

if x < 100 then


if x < 50 then
x=0
else
x = 75
end if
else
do
if x ≤ 500 exit
x = x-50
end do
end if
Example
Modular Programming

 Pemrograman secara modular adalah pendekatan pemrograman komputer


dengan cara membagi sebuah program besar menjadi beberapa sub/modul
program yang dapat dijalankan secara terpisah.
 Modul program direpresentasikan sebagai sebuah rangkaian instruksi yang
berbentuk function atau subroutine. Function hanya akan memberikan output
tunggal, sementara subroutine dapat menghasilkan lebih dari satu output.
Errors of numerical approach

Ada ERROR pada


penyelesaian
dengan
pendekatan
numerik
Accuracy and Precision
Errors of numerical approach

 Dua jenis utama dari error numerik : round-off error dan truncation
error.
 Round-off error : error yang diakibatkan oleh keterbatasan digit yang
dapat diakomodasi oleh komputer.
 Truncation error : error yang diakibatkan oleh pemotongan digit angka
dalam suatu operasi matematis.

Et = true error
Error estimated for iterative method

 For most cases when true value can not be obtained, an approximated error
is obtained instead.
Contoh Soal

 Fungsi exponensial dideskripsikan oleh persamaan berikut:

 Dimulai dari ex =1, hitunglah nilai e0,5 dengan menambahkan orde


persamaannya, hitung persentasi error εt dan εa pada setiap orde!
Round-off errors

 Round-off error diakibatkan oleh kapasitas komputer yang hanya mampu


menyimpan digit nomor yang terbatas dengan sistem biner.
 Angka-angka seperti π, e, atau 7 tidak dapat diekspresikan dalam sistem
biner sehingga menyebabkan error dalam perhitungan.
 Berdampak fatal pada operasi aretmatika terutama pada pengolahan data
skala besar.
Latihan

Anda mungkin juga menyukai