Anda di halaman 1dari 17

NEXT

Latar Belakang

Sejarah

Visi Dan Misi

Analisis

Aspek Pemasaran

Aspek Keuangan

Kesimpulan

BACK NEXT
Latar Belakang
Makanan sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi
alasan mendasar untuk pengembangan bisnis warung makan.

Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan dan merupakan


bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang sukses dan
dapat meraih rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan
baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli masyarakat.

Alasan yang masuk nalar adalah makanan selalu diburu dan


dicari orang dimanapun karena apabila perut sudah lapar
maka urusan makanpun tidak bisa ditunda.

NEXT
Sejarah Warung Makan SIGMA
Usaha warung makan di jl. Sisinga Mangaraja,
Palu sulawesi tengah No. 3 ini dimiliki oleh :
Nama Pemilik : Sumasri
No.Telp : 0451-454275

Yang kemudian warung makan ini diberi nama “WARUNG MAKAN


SIGMA”.Warung Makan Sigma ini berdiri pada tahun 1993 sampai
dengan saat ini. Modal awal untuk medirikan Warung Sigma ini sekitar
Rp 5 Juta untuk membeli perabot dan bahan mentah yang dikelola untuk
menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha warung makan ini
hanya menyajikan 2 (dua) menu makanan dan satu minuman yaitu
menu makanannya “bakso, binte, sambal trasi dan sambal hijau”
sedangkan menu minumannya adalah es campur. Usaha warung makan
ini dipilih sebagai sumber mata pencaharian utama setelah usaha
dagang yang digeluti oleh pemilik warung selama bertahun-tahun
mengalami kebangkrutan.

BACK NEXT
Visi dan Misi Warung Makan SIGMA

Visi :“
Misi : 3. Menumbuhkan
Memujudkan rumah 2. Mengembangkan 4. Mengembangkan
1. Mengutamakan ketrampilan dan
makan yang inovasi-inovasi baik usaha di beberapa
kualitas dalam hal pengetahuan
bernuansa tradisional dalam produk tempat yang strategis
apapun yang karyawan guna
namun bewawasan maupun pelayanan untuk menjadi
dilakukan (pelayanan) mencapai performa
internasional”. dengan tetap pada restoran terbaik di
dan disajikan operasional yang
koridor tradisional. Indonesia.
(makanan). maksimal.

BACK NEXT
Analisis SWOT Warung
Makan SIGMA

1. Strength (Kekuatan 2. Weaknesses (


bisnis/konsep bisnis) Kelemahan)
Mempunyai ciri khas menu yang
berbeda dengan warung makan Tidak cocok buat orang
yang lainnya yaitu special sambel yang tidak suka cabai
yang menggugah selera makan intinya untuk orang
dan bakso. tertentu saja.
Tempatnya strategis
sehingga mudah untuk di
kunjungi.
Cabangnya kurang
banyak.
Rasanya sangat
mantap.
Harganya cukup murah
,terjangkau, Pelayanan BACK NEXT
memuaskan, rapi dan bersih.
3. Opportunities (Peluang) 4. Threats (Ancaman)

Di gemari anak muda


dan orang-orang yang Banyak saingan
suka dengan sambel. diluar sana.

Tempat untuk
mengespresikan diri
atau menghilangkan Harga yang naik atau tidak
BT. stabil bisa
membinggungkan
pengusaha untuk
menentukan harga.
Ciri khas menu yaitu sambel
menjadikan usaha ini
sangat menjanjikan.
Cabang warung yang belum
menyebar di berbagai daerah
Cabang yang semakin banyak khususnya.
membawa konsumen mudah
mendatanginya.
BACK NEXT
Aspek Pemasaran (Marketing)

1. Produk (Product)
Produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa 2 (dua) kelompok antara lain :

Produk adalah segala sesuatu


yang ditawarkan kepasar untuk 1. Berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua
yaitu berbentuk barang dan jasa
mendapatkan perhatian, dibeli, 2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk
dipergunakan dan yang dapat dikelompokkan menjadi dua juga yaitu barang
memuaskan keinginan atau tahan lama dan barang tidak tahan lama.
kebutuhan konsumen.
Produk yang ditawarkan di warung makan sigma
termasuk produk yang berdasarkan daya tahan
produknya adalah produk yang tidak tahan lama
BACK NEXT yaitu berupa makanan dan minuman.
a. Makanan yang ditawarkan antara lain : b. Minuman yang ditawarkan antara lain :
• -Nasi Campur Pedas. • -Es Campur.
- Soto Ayam Pedas. -Es Tape Ketan Hitam Kacang.
- Gado-gado Pedas. -Jus Jeruk Panas atau Jus Jeruk Dingin.
-Bakso Pedas. -Coffemix Panas atau Coffemix Dingin.
-Mie Ayam Pedas. -Teh Panas atau Teh Dingin.
-Binte : Menu ini terdiri dari jagung manis, jagung
pulut, ikan yang telah digoreng disuwir (dicabik-cabik),
dan sedikit kacang goreng.

BACK NEXT
BACK NEXT
2. Harga (Price)
• Harga merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam pemasaran suatu produk karena
harga adalah satu dari empat bauran
pemasaran/marketing mix (4P = product, price,
harga, distribusi, promosi).

Jadi harga adalah suatu nilai tukar


dari produk barang maupun jasa
yang dinyatakan dalam satuan
moneter.

BACK NEXT
Mengenai harga (price) makanan dan
minuman di warung sigma pada
dasarnya mengalami perubahan pada
saat harga barang-barang dipasar Adapun harga makanan di warung
mengalami kenaikan. Kenaikan sigma yaitu :
tersebut biasanya diakibatkan seperti • Nasi campur Rp 15.000,-
kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar • Soto ayam Rp 12.000,-
listrik dan kenaikan akibat kebijakan- • Mie ayam Rp 12.000,-
kebijakan yang dikeluarkan oleh • Bakso Rp 10.000,-
pemerintah. • Gado-gado Rp 10.000,-
• Binte Rp 5.000,-
• Sambal trasi dan sambal Hijau Rp 1.000,-

BACK NEXT
• 1. Produsen → Konsumen (umumnya jasa)
Contoh : bengkel, rumah makan, pangkas rambut, panti pijat dan sebagainya.
• 2. Produsen → Retailer → Konsumen
Contoh : Koran, es krim dan lain-lain.
• 3. Produsen → Wholesaler → Retailer → Konsumen
Contoh : Mie instan, beras, sayru-mayur, minuman dalam kemasan dan lain-lain
• 4. Produsen → Agen → Wholesaler → Retailer → Konsumen
Contoh : Barang impor
• 5. Produsen → Industri (Produsen)
Jenis-jenis/macam-macam Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang mie ayam gerobak keliling
saluran distribusi barang • 6. Produsen → Wholesaler → Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar negeri untuk dijual ke pabrik-
dan jasa ada 6 macam pabrik dalam negeri.

antara lain :

• jenis saluran distribusi “Produsen → Konsumen”


Jenis/macam saluran distribusi yang artinya produk dari tangan produsen
(place) yang digunakan oleh langsung ke tangan konsumen.
usaha warung makan sigma
termasuk :

BACK NEXT
3. Promosi (Promotion)
• Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan
dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk
melakukan transaksi atau pertukaran produk atau barang jasa yang
dipasarkan.
Adapun tujuan promosi adalah :

• 1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.


• 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
• 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
• 4. Untuk menjaga kestabilan penjual ketika menjadi lesu pasar.
• 5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
• 6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik warung sigma pada dasarnya tidak ada, hanya karena
mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan dari mulut ke mulut para
pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih murah, cepat dan efektif.

BACK NEXT
Aspek Keuangan
1. Modal
Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan
untuk memproduksi lebih lanjut.

Modal yang digunakan pada usaha warung sigma adalah modal sendiri
artinya bukan modal hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang
digunakan pertama kali untuk usaha warung sigma tidak dapat
dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan dari usaha kecil
yaitu dari menjual makanan dengan menu 3 macam saja, kemudian
berkembang sampai akhirnya menu yang disediakan cukup bervariasi.

Untuk mengetahui berapa jumlah investasi awal dibangunnya


warung makan ini agak sulit karena bangunan warung sigma ini
merupakan lahan/lokasi milik pribadi yang berupa rumah
tinggal kemudian digunakan untuk usaha warung makan
dengan harapan dapat menghasilkan uang setiap hari.

BACK NEXT
Pemasukan
• Omset atau pendapatan/hari : Rp 1.000.000,-
Untuk analisa • Omset/bulan : Rp 30.000.000,-
keuangan secara kasar Pengeluaran
dapat digambarkan • Kebutuhan bahan pokok/hari : Rp 800.000,-
dengan rincian seperti • Kebutuhan bahan pokok/bulan : Rp 24.000.000,-
Laba kotor/hari : Rp 200.000,-
di bawah ini.
• Laba kotor/bulan : Rp 6.000.000,-
Biaya operasional
• Gaji pegawai 2 orang : Rp 1.400.000,-
Gambaran analisa • @ Rp 700.000,-
keuangan warung • Biaya overhead : Rp 700.000,- (+)
sigma yatiu : • Total : Rp 2.100.000,-
Laba Bersih
(laba kotor-total biaya operasional) : Rp 3.900.000,-

BACK NEXT
Kesimpulan

Pada data-data yang sudah kita ketahui, jelas bahwa usaha


rumah makan merupakan usaha yang tidak pernah ada
matinya, bahkan bisa sangat menguntungkan. Karena makanan
merupakan kebutuhan setiap manusia. Dan Usaha Restoran
datang dalam bisnis terbaru yang telah mendapatkan
popularitas di seluruh dunia. Hal ini dianggap sebagai salah
satu usaha berskala besar yang dilengkapi oleh ide usaha yang
kreatif. Jadi bagi anda yang baru ingin memulai usaha
berbisnis, usaha rumah makan merupakan usaha yang sangat
layak untuk dipertimbangkan.

BACK

Anda mungkin juga menyukai