2. Kedudukan al-Qur’an
• Sebagai sumber hukum Islam pertama dan utama dari
seluruh ajaran Islam, baik yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, dirinya, sesama manusia,
ataupun hubungan kepada alam.
3. Fungsi al-Qur’an
Sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
4. Nama lain al-Qur’an
a. al-Kitab
b. Al-Furqan (Pembeda yang benar dan salah)
c. Al-Hukum (peraturan/hukum)
d. Al-Mau’idah (pelajaran)
e. dll
b. Kedudukan hadits
Menempati kedudukan kedua setelah al-Qur’an dalam
sumber hukum Islam.
c. Fungsi hadits
Bayan at-Taqrir (mempertegas atau memperkuat hukum-
hukum yang telah ditentukan)
Contoh: Kewajiban mengerjakan shalat 5 waktu dalam QS. Al-Hajj,
22:77, QS. Al-Baqarah, 2:43, dipertegas oleh hadits Nabi tentang
rukun Iskam.
Bayan at-Tafsir (Menjelaskan, menafsirkan, merinci ayat-
ayat al-Qur’an)
Contoh: Allah mewajibkan shalat 5 waktu tetapi tidak dijelaskan
secara detail tentang cara-cara pelaksanaannya, syarat-syaratnya,
rukun, sunnah, dan yang membatalkannya. Tata cara shalat kemudian
dijelaskan di dalam hadits
Bayan at-Tasyri (Menetapkan/mewujudkan suatu hukum
atau ajaran yang tidak tercantum dalam al-Qur’an)
Contoh: Masalah siwak yang tidak terungkap secara detail dalam al-
Qur’an tetapi disunnahkan oleh Nabi SAW
d. Klasifikasi Pembagian hadits
Sanad (sumber redaksi)
- Hadits Marfu : Hadits yang sanadnya berujung langsung
kepada Nabi Muhammad SAW
- Hadits Mauquf : Hadits yang sanadnya berhenti pada
para sahabat. Tanpa ada tanda-tanda menunjukan hadits
marfu.
- Hadits Maqtu: Hadits yang sanadnya berhenti kepada
para tabiin
Jumlah Perawi
- Hadits Mutawatir: Hadits yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang dari beberapa sanad dan tidak terdapat
kemungkinan mereka bersepakat untuk berdusta
- Hadits Ahad: Hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok
orang namun tidak mencapai tingkatan muttawatir
Tingkat Keaslian Hadits
- Hadits Sahih: adalah tingkatan tertinggi penerimaan pada
suatu hadits. Karena
sanadnya bersambung, perawi adil, matannya tidak ada
kejanggalan, para perawi kuat ingatannya
- Hadits Hasan: Adalah hadits yang sanadnya bersambung
dan diriwayatkan oleh perawi yang adil namun tidak
sempurna ingatannya
- Hadits dhaif: Adalah hadits yang sanadnya tidak
bersambung dan diriwayatkan oleh perawi yang kurang
adil
- Hadits Maudhu: Adalah hadits yang dicurigai buatan
(palsu) karena di sanadnya dijumpai penutur yang
memiliki kemungkinan berdusta
Belajar Hadits yuk!!!!!
3.IJTIHAD
IJTIHAD
a. Pengertian Ijtihad
• Bahasa : Berusaha dengan sungguh-sungguh
• Istilah : Hukum yang tidak ada di dalam al-Qur’an dan
hadits namun dimunculkan dengan menggunakan akal
sehat dan pertimbangan yang matang
b. Kedudukan Ijtihad
• Sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qur’an dan hadits
c. Fungsi Ijtihad
• Menetapkan hukum yang tidak ditemukan dalil hukumnya
secara pasti di dalam al-Qur’an
Macam-macam Ijtihad
1. Ijma : Kesepakatan semua ahli ijtihad pada suatu masa atas suatu
masalah yang berkaitan dengan syariat.
Contoh: Pengangkatan khalifah setelah Nabi wafat
ADA PERTANYAAN??????
HUKUM TAKHLIFI DAN HUKUM WAD’I
1. Pengertian Hukum Takhlifi dan Wad’i
Hukum Takhlifi : Ketentuan Allah SWT yang menuntut mukalaf untuk
melakukan atau meninggalkann suatu perbuatan.
Macam-Macam Ibadah