Anda di halaman 1dari 24

KHAERUNNISA H.N.H.

3311161011
SYIFA NURSAHIDAH 3311161027
GERARDINE EMERALDA A. 3311161038
RIDZKA MAGHFIRA RAHMA 3311161039
KAMILA MALINDA JUANDA 3311161040

Kelas A | Farmakoterapi | Farmasi 2016


Pengertian

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel


secara tidak terkendali, yang memiliki kemampuan untuk
menyusup dan merusak sel-sel sehat dalam tubuh.

Kanker sering dikenal masyarakat sebagai tumor, padahal tidak


semua tumor adalah kanker. Tumor dibagi ke dalam 2
golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah
istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Patofisiologi
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.

 Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh


dalam jumlah yang berlebihan.
 Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan
pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada
tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak
ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada
jaringan.
 Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi
secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.
Patofisiologi (2)
Patofisologi (3)

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut


disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi
di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk
mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-
mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia
maupun fisik yang disebut karsinogen.
Agen/Zat Karsinogenik
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research
on Cancer/IARC) sebagai bagian dari WHO mengklasifikasi karsinogen ke
dalam :

 Kelompok 1 : Karsinogenik untuk manusia.


 Kelompok 2A : Kemungkinan besar karsinogenik untuk manusia.
 Kelompok 2B : Dicurigai berpotensi karsinogenik untuk manusia.
 Kelompok 3 : Tidak termasuk karsinogenik pada manusia.
 Kelompok 4 : Kemungkinan besar tidak karsinogenik untuk manusia.

Daftar karsinogenik IARC di antaranya ialah rokok tembakau, sinar


ultraviolet (UVA, UVB, dan UVC), formaldehida, etanol di minuman
beralkohol, asbes, dan masih banyak yang termasuk sebagai zat
karsinogen.
Agen/Zat Karsinogenik (2)
Ada 3 jenis karsinogenik yang tergolong umum yaitu :
1. Karsinogenik pada rokok ; Kandungan rokok tembakau terdiri dari ribuan
zat, dimana sekitar 70 zat di dalam rokok dipercaya sebagai pemicu
kanker. Zat-zat tersebut diantaranya nikotin, karbon monoksida, ammonia,
arsenik, formaldehida, hidrogen sianida, timah, unsur radioaktif (uranium),
benzena, nitrosamin, dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
2. Karsinogenik pada makanan ; zat-zat karsinogenik bisa ada produk
samping pada proses pembuatan, maupun kontaminasi seperti dari
aflatoksin (penyebab utama kanker hati) juga dari bahan kimia yang
sengaja ditambahkan seperti sakarin atau pewarna makanan.
3. Karsinogenik pada kosmetik ; Tidak seperti produk obat dan makanan,
produk perawatan diri seperti kosmetik umumnya tidak memberitahu efek
samping berbahaya atau karsinogen yang terdapat di dalamnya. Namun,
sangat jarang kanker dipicu hanya karena penggunaan kosmetik saja. Meski
ada beberapa bahan dalam kosmetik mengandung karsinogen seperti
formaldehida, namun biasanya kandungannya sangat kecil.
Gejala

Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya,


penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah
ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. Adapun
gejala umum tersebut diantaranya :

 Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau
gangguan.
 Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
 Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
 Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
 Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar
dan gatal.
 Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
 Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Gejala (2)

Untuk lebih spesifik, gejala klinis kanker bisa dibagi menjadi beberapa kelompok :

 Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa (tumor),


pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi
jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis,
hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-
tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker
tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.

 Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan,
kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat
malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang
disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala
dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai
kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab
utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
Klasifikasi Kanker
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang
menutupi organ internal.

2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan,


lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.

3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan
jaringan sistem kekebalan tubuh.

4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari,


kelenjar adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.

5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk


darah seperti sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran
darah.
Jenis Kanker
 Kanker kandung kemih
 Kanker payudara
 Kanker endometrium
 Kanker ginjal
 Kanker dara (leukemia)
 Kanker paru-paru
 Kanker melanoma
 Kanker limfoma non hodgkin
 Kanker pankreas
 Kanker prostat
 Kanker kulit
 Kanker kelenjar gondok
(Sumber: US National Institutes of Health, Institut Kanker Nasional)
Manifestasi Klinik
 Perubahan kebiasaan urinasi dan defekasi.
 Luka yang tidak kunjung sembuh.
 Perdarahan yang tidak normal.
 Adanya penebalan atau gumpalan pada payudara atau
bagian lain.
 Kesulitan menelan dan gangguan pencernaan.
 Perubahan yang nyata pada kutil dan tahi lalat.
 Batuk berkepanjangan, suara serak.
Diagosis
Deteksi dini kanker dapat meningkatkan pengobatan yang berhasil dan
prognosis baik. Dokter menggunakan informasi dari gejala dan
beberapa prosedur lain untuk mendiagnosis kanker. Teknik pencitraan seperti
X-ray, CT scan, MRI scan, PET scan, dan ultrasound digunakan secara teratur
untuk mendeteksi lokasi tumor. Dokter juga dapat melakukan
endoskopi.

Pengekstrakan sel-sel kanker dan melihat di bawah mikroskop adalah satu-


satunya cara mutlak untuk mendiagnosis kanker. Prosedur ini disebut biopsi. Tes
diagnostik molekul yang sering digunakan juga seperti menganalisis lemak,
protein, dan DNA pada tingkat molekul. Sebagai contoh, sel-sel kanker prostat
mensekresi zat kimia yang disebut PSA (prostate-specific antigen) ke dalam
aliran darah yang dapat dideteksi oleh tes darah. Molekuler diagnostik,
biopsi, dan teknik pencitraan digunakan secara bersama-sama untuk
mendiagnosis kanker (Crosta, P., 2010).
Cara Penanganan Kanker

Secara Lokal
Pembedahan dan radiasi ; bersifat kuratif bila kanker
terlokalisasi, digunakan sebagai terapi paliatif.

Secara Sistemik
Kemoterapi dan terapi biologi, terapi metastatik sebagai terapi
ajuvan untuk membasmi penyakit mikrometastatik , atau sebagai
neoajuvan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor yang
besar.
Tujuan Akhir Penanganan Kanker

Kesembuhan, yang berarti bebas dari penyakit dan harapan hidup


sama seperti pada individu yang bebas kanker.

Jika kesembuhan tidak mungkin hanya dengan kemoterapi pada kasus


tumor padat, maka tujuannya adalah penurunan ukuran tumor atau
memperlambat pertumbuhan tumor dan mencegah gejala tumor.

Laju respon terkait harapan hidup mengacu pada jumlah laju respon
lengkap (parsial). Laju respon lengkap mengacu pada hilangnya
keseluruhan kanker selama paling tidak 1 bulan dan penurunan
minimal 50% ukuran tumor dan tidak ada bukti penykit baru paling
tidak selama 1 bulan .
Pengobatan Kanker
1. Pembedahan
Pembedahan digunakan untuk penatalaksanaan kanker stadium dini. Pembedahan dapat
berupa lumpektomi (hanya menghilangkan tumor dan sedikit sel normal di sekitar
jaringan tumor pada payudara) ataupun mastektomi (pengangkatan seluruh payudara
tanpa nodus limfa di bawah lengan).

2.Terapi radiasi
Terapi ini diterapkan setelah menjalani pembedahan untuk menurunkan resiko
kekambuhan, sebelum pembedahan untuk mengecilkan masa tumor, dan sebagai terapi
utama saat terjadi kekambuhan.

3. Kemoterapi
Kemoterapi juga diterapkan setelah menjalani pembedahan untuk menurunkan resiko
kekambuhan, sebelum pembedahan untuk mengecilkan masa tumor, dan sebagai terapi
utama saat terjadi kekambuhan.
Pengobatan Kanker (2)
Macam kemoterapi :
1. Zat alkilasi. Berkhasiat kuat terhadap sel-sel yang sedang membelah akibat
gugus alkilnya yang reaktif, sehingga dapat merintangi penggandaan DNA
dan pembelahan sel, misal: klorambusil dan siklofosfamid.
2. Antimetabolit. Berfungsi mengganggu sintesis DNA dengan jalan
antagonisme saingan, misal: merkaptopurin.
3. Antimitotika. Zat ini menghindari pembelahan sel pada tingkat metafase,
jadi merintangi pembelahan inti, misal : paklitasel dan vinblastin.
4. Antibiotika. Beberapa jenis antibiotika dari jenis jamur Streptomyces juga
berkhasiat sitotoksik disamping kerja antibakterinya, misal: doksorubisin,
bleomisin dan daunorubisin.
5. Imunomodulansia. Zat ini berdaya mempengaruhi secara positif reaksi
biologis dari tubuh terhadap tumor, misal: sitokin atau limfokin dan
siklosporin.
6. Hormon dan antihormon. Misalnya: kortikosteroid yang berkhasiat
melarutkan limfosit sehingga berguna untuk pengobatan leukimia.
Pengobatan Kanker (3)
Cara Pemberian Kemoterapi :
1) Kemoterapi sebagai terapi primer. Sebagai terapi utama
yang dilaksanakan tanpa radiasi dan pembedahan
terutama pada kasus kanker jenis koriokarsinoma, leukima
dan limfoma.
2) Kemoterapi adjuvant. Pengobatan tambahan pada
pasien yang telah mendapatkan terapi lokal atau paska
pembedahan atau radiasi.
3) Kemoterapi neoadjuvant. Pengobatan tambahan pada
pasien yang akan mendapat terapi lokal atau mendahului
pembedahan dan radiasi.
4) Kemoterapi kombinasi. Kemoterapi yang diberikan
bersamaan dengan radiasi pada kasus karsinoma lanjut
Pengobatan
Pengobatan Kanker Kanker
4. Terapi hormonal
Terapi ini bermanfaat pada reseptor estrogen dan progesteron
positif baik pada stadium dini maupun metastasis. Terapi ini
digunakan baik secara tunggal ataupun setelah kemoterapi,
misalnya: tamoxifen dan letrozol.

5. Terapi gen
Terapi ini digunakan pada kanker stadium lanjut atau sebagai
adjuvan terapi pada kanker stadium awal, dimana terdapat
protein HER2, misalnya trastuzumab dan lapatinib
Perawatan Suportif
1. Meilosupresi, terutama penderita neutropenia, merupakan efek
pembatas dosis yang paling umum dari kemoterapi kanker. Supresi
terendah biasa terjadi 10-14 hari setelah kemoterapi, dengan
kesembuhan dalam 3-4 minggu
2. Oprelvekin (IL-1) harus dicadangkan untuk pasien yang berisiko tinggi
mengalami trombositopenia berat karena keuntungan klinik yang rendah,
efek tidak merugikan, dan biaya tinggi. Efek merugikan yang signifikan
termasuk edema, dilutional anemia, dyspnea dan efusi pleura.
Kardiotoksisitas yang teramati terutama takhikardia dan fibrilasi atrial
flutter.
3. Eritropoietin alfa dapat digunakan pada pasien dengan anemia yang
terinduksi oleh kemotherapi. Dosis subkutan adalah 150 U/kg atau
10.000 unit tiga kali seminggu atau 40.000 unit seminggu sekali. Jika
hemoglobin tidak meningkat paling tidak 1g/dL setelah 4 minggu, dosis
dapat ditingkatkan sampai 300U/kg.
Obat Untuk Menangani Kanker
Toksisitas Kemoterapi Kanker dan Agen Sistemik
Obat Untuk Menangani Kanker
Obat Untuk Menangani Kanker
Obat Untuk Menangani Kanker

Anda mungkin juga menyukai