Anda di halaman 1dari 65

LUKA

o Luka adalah rusaknya


kesatuan/komponen
jaringan, dimana secara
spesifik terdapat
substansi jaringan yang
rusak atau hilang.
KLASIFIKASI LUKA

Menurut jenis-jenis luka dapat dibagi:

Luka Terbuka (V. Apertum)


Luka melampaui tebalnya kulit

Luka Tertutup (V. Occlusum)


Luka tidak melampaui tebalnya kulit
Luka Terbuka (V. Apertum)
• Luka tajam : V. Scissum
V. Ictum
• Luka tumpul :
V. Sclopetorum
V. Lacerosum
V. Penetratum
V. Avulsum
V. Bite
Luka Tertutup (V.Occlusum)
• Excoriasi/abrasi
• Contusio
• Bulla
• Hematoma
• Sprain
• Dislokasi
• Fraktur
• Lacerasi organ interna
Menurut tingkat kontaminasi terhadap luka :


 Clean Wounds (Luka bersih)
 Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)
 Contamined Wounds (Luka terkontaminasi)
 Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)
Menurut waktu penyembuhan
luka dibagi menjadi :

 Luka akut yaitu luka dengan masa penyembuhan


sesuai dengan konsep penyembuhan yang
diperkirakan.

 Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan


dalam proses penyembuhan dan bertendensi untuk
timbul kembali.
Fase Penyembuhan Luka

Hemostatis Inflamasi Proliferasi Maturasi


(Remodelling)

• Adenosin • Neutrofil , • Fibroblast, • Epitelisasi


diphosphat Limfosit dan Collagen,
(ADP) Makrofage Angiogenesis
membentuk
platelet
Macam Penyembuhan Luka
Macam Penyembuhan Luka
Partial Thickness
Kulit sekitar luka
(warna,lembab,fleksibel)

Bed Luka
Ukuran PENILAIAN (nekrotik,
& dalam LUKA granulasi,fibrin
,eksudat, kolo
luka nisasi bakteri

Tepi & dasar luka


Diagnosis
Luka
1

Preparasi bed luka

A
Kontrol bakteri Pengelolaan jaringan non vital Pengelolaan eksudat L
G
Antibiotik Debridement Produk Absorbtif 2 O
R
I
Luka telah terpreparasi

Penutupan luka
T
M
Primer Sekunder Graft Flap A
Luka sembuh
Pengaruh Negatif pada Luka

Kondisi Pengaruh negatif

Infeksi memperlambat penyembuhan luka


Proteolysis
Malnutrisi Inflammasi
Collagen synthesis
Cellular proliferation
immunosuppresant Inflammasi
Infeksi
anti neoplastic agents Inflammasi
Infeksi
Radiasi Tissue hypoxia
Kerusakan epitel
Kegagalan fungsi fibroblast
Diabetes Inflammasi
Infeksi
hipoksia jaringan
Peripheral vascular disease Tissue hypoxia
Komplikasi Penyembuhan Luka

Infeksi

Komplikasi
Fistul Penyembuhan Dehisen
Luka

Eviserasi
PENATALAKSANAAN LUKA
Tradisional

 Antiseptik
 Antibiotik
 NaCl 0,9 %
 Kasa
 Plester
PRINSIP PENATALAKSANAAN
LUKA

1. Preparasi bed luka


2. Penutupan luka
PREPARASI BED LUKA

1. Debridement

2. Kontrol Bakteri (bacterial balance)

3. Pengelolaan Eksudat
PREPARASI BED LUKA
DEBRIDEMENT

Membuang jaringan mati

Membuang material asing

Membersihkan jaringan yang terkontaminasi

Mempertahankan struktur penting semaksimal mungkin

Membuat luka tumpul menjadi luka tajam


TEKNIK DEBRIDEMENT

1. Surgical Debridement
2. Mechanical Debridement
3. Autolytic Debridement
4. Enzymatic Debridement
5. Biological Debridement
PREPARASI BED LUKA - Debridement

SURGICAL DEBRIDEMENT
Sharp debridement

Skalpel, gunting, kuret, laser, irigasi, hydrosurgical

Paling cepat dan efektif membuang jaringan nekrotik


-Goal : eksisi luka sampai jaringan normal, lunak,
vaskularisasi baik
PREPARASI BED LUKA - Debridement

Penilaian Vitalitas Jaringan

 Tes vitalitas jaringan dengan STSE (Split


Thickness Skin Excission)

• Diagnosis
• Terapi
PREPARASI BED LUKA - Debridement

HAMBATAN PEMBEDAHAN

Keadaan umum penderita jelek

Persyaratan pembiusan ( kadar Hb, gula darah,


albumin, elektrolit, batuk, pilek, dll)
MECHANICAL DEBRIDEMENT

Gauze debridement
Wet to dry dressing

Gauze + saline  kering


Jaringan mati terbuang saat mengganti balut
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT

Invivo Enzymes Self Digest


Devitalized Tissue
-Proses usaha tubuh u/membuang jaringan mati

-Luka  enzim yg berefek mencairkan jaringan


nonvital

Membutuhkan suasana lembab


 Penutup luka
 Hydrocolloid, Transparent film, Hydrogel
 diganti tiap 24-48 jam
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT

Hydroactive Gel
PREPARASI BED LUKA - Debridement

ENZYMATIC DEBRIDEMENT

- teknik debridement menggunakan topikal oinment

- Bila surgical tidak memungkinkan

- Bereaksi pada : protein, kolagen, fibrin, elastin dan


nukleoprotein

Terutama untuk ulkus yang sulit untuk dilihat


PREPARASI BED LUKA - Debridement

Telah dipakai secara luas sejak 1975

Pemakaian pada luka bakar untuk melepas eschar

Pada kasus ulkus kronis :


Pressure ulcer, Arterial ulcer,
Venous ulcer, Diabetes ulcer
PREPARASI BED LUKA - Debridement

TOPICAL DEBRIDING
AGENTS

 Collagenase (Santyl ®)

 Fibrinolysin (Elase®)

 Protease (Panafil®)

 Papain urea (Accuzyme®)

 Trypsin (Granulex®)
BIOLOGICAL DEBRIDEMENT

- Terapi debridement secara biological dengan


menggunakan larva ( Phaenicea sericata / green blow
fly)
Maggot Debridement Therapy –larval therapy,
biodebridement therapy/biosurgery.
Prosedur ini dapat :

•Membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi


•Desinfeksi membunuh bateri
•Stimulasi penyembuhan luka
Pemilihan Debridement yang sesuai

Faktor yang Surgical Enzymatic Autolytic Mechanical


dipertimbangkan
Kecepatan 1 2 4 3

Selektivitas 2 1 3 4

Nyeri 4 2 1 3

Eksudat 1 4 3 2

Infeksi 1 3 4 2

Biaya 4 2 1 3
PREPARASI BED LUKA
Kontrol bakteri

Sukses tidaknya penutupan luka tergantung ada


tidaknya infeksi

Infeksi luka ditentukan keseimbangan daya tahan


luka & jumlah mikroorganisme kultur pus/swab/
/biopsi

< 104 /gram tissue  Infeksi 6%


> 104/gram tissue  Infeksi 89%
105/gram tissue  Gagal
 antibiotik / antibakteri
PREPARASI BED LUKA
Mengelola eksudat

Direct :
• Balut tekan + Highly absorbent dressing / vacum
mechanical
• irigasi Normal saline / Nacl 0,9%

indirect :
• prosedur ini ditujukan u/ mengurangi penyebab yg
mendasari kolonisasi bakteri
/ mengurangi faktor penyebab munculnya eksudat.
PREPARASI BED LUKA
Mengelola eksudat

Dressing Luka

Tujuan : melindungi luka dari trauma dan infeksi

Luka dalam kondisi Moist / lembab penyembuhannya lebih


cepat 50% dibanding dalam kondisi kering

Peningkatan Reepitelisasi
PREPARASI BED LUKA
Mengelola eksudat

Dressing Luka

Pemilihan balutan yang sesuai u/keseimbangan cairan pada


luka

• pertahankan luka tetap moist paling penting, tetapi kulit


disekitar luka tetap kering
• berdasarkan evaluasi klinis
• harus dapat mengontrol eksudat
• mudah digunakan, tidak perlu sering diganti
• dapat mengisi tiap rongga luka
ODOUR CONTROL
CHARCOAL
TRANSPARENT FILM
DRESSINGS
ANTIMICROBIAL DRESSING
ABSORBENT DRESSINGS
FOAM

 Tidak meningalkan residu


 Absorban dgn kemampuan serap
lebih tinggi, nyaman digunakan
 Aman digunakan pada luka
infeksi
 Kontrol hipergranulasi
 Allevyn, Suprasorb P, Bitain
comfell Tielle/Lite/Plus,
Flexipore, Spyrosorb,cutinova
HYDROCOLLOIDS

43
HYDROGEL
CA ALGINATE

 Berasal dari rumput laut, berubah menjadi gel jika bercampur dengan
cairan luka,
 Jenis balutan yang dapat menyerap jumlah cairan luka yang berlebihan
dan menstimulasi proses pembekuan darah jika terjadi perdarahan
minor
 Sorbalgon, Kaltostat, sorbsan, alginate M, comfell pluss, cura sorb,etc
3 Hal penting dalam penanganan luka

Pertama  kenali luka berdasarkan masalahnya, bukan


hanya diagnosisnya.

Kedua penanganan luka bisa dilakukan sesuai dengan


warna luka itu sendiri. Kenali luka berdasarkan warna
lukanya.

Ketiga, kenali luka berdasarkan permukaan luka (kering /


basah)
Perawatan Luka berdasarkan Etiologinya

Luka Insisi •Lakukan pengkajian luka


•Cuci dengan larutan normal salin

Bedah •Jika balutan kering dan bersih balutan dapat diganti 2 -3 hri
kemudian

Ulkus •Lakukan pengkajian luka, No Debri


•Hindari terapi (kompresi)

Arteri •Gunakan hidrokoloid jika ada

Ulkus •Lakukan pengkajian luka


•Lakukan teknik kompresi

Vena •Dapat menggunakan balutan hidrokoloid, transparan film,


dan foam untuk menjaga kelembaban

Neuropati •Jika kondisi luka kering dpt menggunakan


hidrogel
Perifer Ulkus •Jika produksi eksudat banyak dapat
Diabetik menggunakan foam

•Debridemen
•Bersihkan luka dg larutan normal salin
Dekubitus •Gunakan hidrokoloid,tpi jika menghasilkan
eksudat yg banyak gunakan alginat
PENUTUPAN LUKA
PENUTUPAN LUKA

6 Free flap / bedah mikro


5 Flap jauh

4 Flap lokal

3 Skin graft

2 Jahit primer/ per primam

1 Sembuh spontan/ per sekundam


• PER PRIMAM Penutupan luka langsung
dengan penjahitan (jahit primer)
• PER SEKUNDAM Penutupan secara alami melalui
proses epitelisasi penyembuhan luka tanpa
dilakukan penutupan secara bedah
• SKIN GRAFT  Pemindahan sebagian atau
seluruh ketebalan kulit ke tempat lain
 dibutuhkan suplai darah dari resipien
untuk kehidupan

Thin
Skin Graft Split thickness Intermediate
Thick

Full thickness
FLAP Pemindahan kulit dan atau jaringan
dibawahnya untuk menutup defek dengan
menyertakan pedikel untuk vaskularisasi
Peta Konsep
PROBLEM PENYEMBUHAN
LUKA
HIPERTROFIK SCAR
KELOID
KONTRAKTUR
PROBLEM PENYEMBUHAN LUKA

Hypertrophic
scar

normal scar keloid


PROBLEM PENYEMBUHAN LUKA
PENJAHITAN LUKA :

1. SIMPLE
2. VERTICAL MATTRESS
3. HORIZONTAL MATTRESS
4. SUBCUTICULAR
5. HALF BURIED HORIZONTAL MATTRESS
6. CONTINUOUS OVER AND OVER
7. SKIN STAPLES
8. SKIN TAPS
Memperbaiki Jahitan

Waktu lag fase


setelah 6 bln -1 tahun kecuali bila terdapat
gangguan fungsi dan kontraktur
Angkat Jahitan

Muka dan leher : 5-7 hari


Perut : 7-10 hari
Telapak tangan dan jari : 10 hari
Tungkai atas : 10 hari
Tungkai bawah : 14 hari
QUESTIONS???

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai