Anda di halaman 1dari 19

 Varisela disebabkan oleh Herpesvirus

varicellae atau Human alpha herpes


virus-3 (HHV3), Varicella zoster virus (VSV)
yang merupakan anggota dari
kelompok virus herpes. Struktur virus,
antibodi yang ditimbulkan, dan
gambaran lesi kulit varisela sulit
dibedakan dengan Herpesvirus hominis
(Herpes simplex).
 Varicella kebanyakan (80-90%)
diderita oleh anak-anak.
 Kemungkinan seseorang menularkan
varicella pada orang serumahnya
diperkirakan sekitar 87 %
 kemungkinan pasien di rumah sakit
menularkan sekitar 70%.
 Fase penularan penyakit ini dimulai 24-48
jam sebelum bercak-bercak pada kulit
timbul sampai vesikel-vesikel pada kulit
pecah.
 Biasanya 3-7 hari setelah timbulnya
bercak pada kulit.
 Penularan aerogen : - tract.respiratorius
- Oropharing
 Virus bermultiplikasi  menyebar via
pemb.darah dan limfa  viremia I 
respon imun spesifik berkembang 
viremia II ( via darah)  gejala klinis 
penyebaran seluruh tubuh kulit dan
mukosa lesi yang timbul tidak
bersamaan
1. Stadium prodromal
 Pada anak: demam ringan, sakit
kepala, sore throat, rasa lemas, atau
pembesaran kelenjar getah bening
di leher bagian belakang.
 pada anak-anak yang lebih besar
atau orang dewasa, gejala awal ini
dapat dirasakan lebih berat.
 berlangsung 1 – 6 hari sebelum ruam
cacar muncul.
2. Stadium erupsi
 Ruam:
 muncul pertama kali di muka dan kulit
kepala lalu menyebar dengan cepat
ke batang tubuh.
 lebih banyak ditemui pada bagian
tubuh yang terlindung.
 Karakteristik paling khas dari ruam
varicella adalah bahwa ruam
berkembang dengan cepat dari
papula dan makula menjadi vesikel,
pustula dan krusta
 Vesikel pada varicella biasanya
berdinding tipis dan letaknya sangat
superfisial sehingga sekilas terlihat
seperti tetesan air yang menempel di
kulit
 Awalnya vesikel dikelilingi oleh
daerah eritema
 Cairan di dalamnya kemudian akan
bertambah keruh seiring masuknya
sel-sel radang yang akan mengubah
vesikel menjadi pustula
 Lesi kemudian akan mengering, dimulai
dari tengah, sehingga menghasilkan
krusta.
 Krusta akan lepas sendiri dari kulit
selama periode 1-3 minggu
(tergantung ketebalan kulit) dan
meninggalkan bekas cedokan pink
yang lama-kelamaan akan
menghilang. Jaringan parut sangat
jarang terjadi kecuali lesi digaruk-garuk
atau terkena superinfeksi oleh bakteri.3
1. Pemeriksaan fisik
 Lokalisasi dan Penyebaran
 Warna
 Susunan kelainan/bentuk
 Bentuk lesi
 Ukuran
 Batas
2. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium  tidak dibutuhkan untuk
diagnosis
 Pemeriksaan serologi
1.Diagnosis kerja
Pada kasus ini, diagnosis terhadap pasien
ini menunjukan pasien ini menderita
cacar air atau varisela. Pemeriksaan
tingkat antibodi di dalam darah
ataupun identifikasi laboratorium jarang
diperlukan dalam penegakan diagnosis
varisela
2.Diagnosis banding
 Diagnosis banding pada varisela
adalah herpes zoster
 herpes zoster hanya memiliki
dermatom yang cenderung lebih
sempit.
 Sebaran lesi pada varisela berbeda
pada setiap stadium dan biasanya
berkelompok, sedangkan pada
herpes zoster lebih cenderung sentral
pada distribusinya.
 Globulin imun varisela zoster (VZIG)
 Parasetamol
 Tirah baring secukupnya
Beberapa pengobatan yang tidak di
anjurkan:
 Antihistamin, spt: chlorpheniramine
 Antivirus
 Antibiotik
 Vaksinasi
Vaksinasi di berikn kepada kelompok2 :
 Orang dengan sistem imun rendah
 Wanita hamil belum pernah terkena
cacar air
 Bayi usia <28 hari yg lahir kurang dari
usia kehamilan 28 minggu/ bb 1000g
 Bayi usia<28 hari ibunya terpapar cacar
air
 Efektif mencegah penularan bila
diberikan 48-72 jam sebelum
kemungkinan penularan
 Varisela pada anak anak bersifat
ringan
 Sebagian besar orang dewasa
eninggal pneumonia
 Angka fatalitas dapat menjadi 15%
imunokmpromais
 Menjadi 30% pada varisela
neonatus berat
 Dengan perawatan teliti &
memeperhatikan higine prognosis
yg baik &jaringan parut yg timbul
sedikit
1. Pada anak anak ( jarang terjadi)
Infeksi bakteri skunder pada lesi ( celulitis,
gangren)
Lesibulla infeksi dari staphylococus
2. Pada orang dewasa:
 pneumonia karena virus
 peradangan jantung
 peradangan sendi
 peradangan hati
 infeksi bakteri (erisipelas, pioderma,
impetigo bulosa)
 ensefalitis (infeksi otak).

Anda mungkin juga menyukai