Anda di halaman 1dari 6

KONSEP PENCEGAHAN

Leavel and Clark dalam buku yang berjudul: Preventive Medicine for the Doctor in his Community ,
menyatakan ada 2 fase dalam proses pencegahan penyakit yaitu:
1. Fase sebelum sakit = prae patogenesis phase yaitu : PRIMARY PREVENTION
2. Fase selama proses sakit = patogenesis phase yaitu : SECONDARY PREVENTION dan TERTIARY
PREVENTION
Kedua fase diatas merupakan fase yang yang terdapat dalam riwayat alamiah penyakit.Riwayat
alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk
intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah, fase-fase tersebut adalah :
1. Prepatogenesis
Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamudengan bibit penyakit,tetapi interaksi ini terjadi di luar
tubuh manusia,dalam arti bibit penyakit berada diluar tubuh manusia dan belum massuk ke dalam
tubuh.pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh
penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit.keadaan ini disebut sehat.
2. Tahap inkubasi (sdh masuk patogenesis)
Pada tahap ini bibit penyakit masuk ke tubuh penjamu,tetapi gejala-gejala penyakit belum
nampak.tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda.
3. Tahap penyakit dini
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit.pada tahap ini penjamu sudah jatuh
sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.bila penyakit segera
diobati,mungkin bisa sembuh,tetapi jika tidak bisa
bertambah parah.hal ini tergantung daya tahan tubuh manusia itu sendiri,seperti gizi,istirahat dan
perawatan yang baik di rumah
4. Tahap penyakit lanjut
Bila penyait penjamu bertambah parah,karena tidak diobati atau tidak memperhatikan anjuran-
anjuran yang diberikan pada penyakit dini maka penyakit masuk pada tahap lanjut.penjamu terlihat
tak berdaya dan tak sanggup lagi melakukan aktivitas.pada tahap ini penjamu memerlukan perawatan
dan pengobatan intensif.
5. Tahap penyakit akhir
Tahap akhir dibagi menjadi beberapa keadaan:
a. sembuh sempurna yaitu bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan
sebelumnya.
b. sembuh tapi cacat : penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit,tapi kesembuhannya tak
sempurna,karena terjadi cacat (fisik,mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari
serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu.
c. carier : gejala penyakit tak tampak lagi,tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit
penyakit.yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kambuh
kembali.keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri,tetapi dapat berbahaya
terhadap orang lain/masyarakat,karena dapat menjadi sumber penularan penyakit.
d. kronis: pada tahap ini gejala-gejala penyakit tidak berubah,pada keadaan ini penjamu masih
tetap berada dalam keadaan sakit
TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit atau dengan
kata lain sesuai dengan riwayat alamiah penyakit tersebut. Ada 3 tingkat utama pencegahan :
1. Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
2. Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
3. Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention)
Tingkat pencegahan 1 pada tahap prepatogenesis dari riwayat alamiah penyakit. Tingkat pencegahan
2 dan 3 pada tahap patogenesis penyakit.
1. Pencegahan tingkat pertama (Primer prevention)
Adalah Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode pre-
patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit Tujuan: mengurangi insiden
penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya. Upaya yang
dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent - host - environment”. Terdiri
dari:
a. Health promotion (promosi kesehatan)
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Specific protection (perlindungan khusus )
 Imunisasi
 Kebersihan perorangan
 Sanitasi lingkungan
 Perlindungan terhadap kecelakaan akibat kerja
 Penggunaan gizi tertentu
 Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker
 Menghindari zat-zat alergenik
2. Pencegahan tingkat kedua (Sekunder prevention)
Adalah Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak
berlanjut. Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi
Terdiri dari :
a. Deteksi dini
 Penemuan kasus (individu atau masal)
 Skrining
 Pemeriksaan khusus dengan tujuan
o Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
o Mencegah penyebaran penyakit menular
o Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
o Memperpendek masa ketidakmampuan
b. Pemberian pengobatan
Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit mencegah komplikasi dan
sekuele yg lebih parah. Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan
dan mencegah kematian
3. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention)
Adalah Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode
patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke status
sehat.
Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan membantu
penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati
lagi Terdiri dari:
a. Disability limitation
 Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak terjadi
komplikasi.
 Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh.
 Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan
dan perawatan yang lebih intensif.
 Mengusahakan pengurangan beban beban non medis (sosial) pada penderita
untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan perawatannya.
b. Rehabilitation
 Penempatan secara selektif
 Mempekerjakan sepenuh mungkin
 penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya
 Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang
telah direhabilitasi
 Penyuluhan dan usaha usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh.
 Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan pengembangan kehidupan sosial
setelah ia sembuh.
 Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial.
 Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase rehabilitasi.
 Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi
DEFINISI
TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB ( Mycobacterium
Tuberculosis). Kuman TB terutama menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh
lainnya ( misalnya : tulang, kelenjar, kulit dll ). TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia
produktif/masih aktif bekerja ( 15 - 50 tahun ) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian
apabila tidak diobati, 50 % pasien TB akan menular setelah 5 tahun.

TANDA DAN GEJALA


Gejala utama TB yaitu batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Disamping
gejala utama terdapat gejala lainnya seperti demam/meriang berkepanjangan, batuk bercampur
dahak, sesak nafas dan nyeri dada,berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan,
berat badan turun, nafsu makan kurang dan rasa kurang enak badan.
CARA PENULARAN
TB menular melalui udara, sewaktu pasien batuk, bersih, meludah atau berbicara kuman keluar
melalui percikan dahaknya. Kuman tersebut terhirup oleh orang sekitarnya. TB tidak menular lewat
transfusi darah, air susu ibu dan alat makan dan minum yang telah dicuci.
CARA AGAR TIDAK MENULARKAN
Beberapa cara dibawah ini agar tidak menularkan TB.
 Tutup mulut dan hidung pada saat batuk/bersin dengan saputangan atau tisu.
 Tidak meludah sembarangan (ditampung dan dibuang ke lubang WC lalu disiram sampai
bersih).
 Sementara hindarilah kontak langsung dengan anak-anak balita.
 Segera mencuci alat makan setelah digunakan.
 Mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir/cairan pencuci tangan berbasis alkohol
setelah menutup mulut pada saat batu/bersin.
 Memakai masker jika bersama dengan orang lain.
PENCEGAHAN
Beberapa langkah berikut agar untuk mencegah agar kita terhindar dari sakit TB :
 Membuka jendela setiap pagi, usahakan sinar mataharimasuk ke dalam rumah.
 Menutup mulut dan hidung jika ada orang batuk/bersin
 Jemur dengan teratur alat-alat tidur ( bantal, kasur, tikar, selimut dll )
 Makan makanan bergizi dan seimbang.
 Tidak merokok
 Bila mengalami gejala TB segera periksakan dri ke Puskesmas terdekat
 Olahraga dengan teratur.

1. Tips Mencegah Penularan Batuk TBC Dari Penderita Penyakit ini biasa menular melalui media
udara, yang kemudian terhirup oleh orang yang sehat. Berikut tips pencegahan yang perlu
Anda ketahui.
 Hindari menggunakan peralatan makan yang sama dengan si penderita
 Gunakan masker jika Anda sering kontak langsung dengan penderita
 Jauhkan anak-anak dari penderita
 Banyak makan makanan yang begizi dan suplemen agar meningkatkan kekebalan
tubuh Tak ada larangan untuk berdekatan dengan penderita TBC, yang terpenting
adalah Anda mengetahui Tips pencegahan di atas.
2. Tips Mencegah Penularan Batuk TBC ke Orang yang Sehat Tips pencegahan, di antaranya:
 Menutup mulut Anda dengan sapu tangan saat batuk atau bersin.
 Jangan sembarangan meludah. Jika ingin meludah, silahkan meludah hanya pada
wadah khusus yang disediakan untuk Anda yang terlebih dahulu sudah di beri diberi
desinfektan untuk membunuh kuman penyebab TBC.
 Hindari berdekatan atau kontak langsung dengan balita atau anak-anak.
 Pisahkan peralatan makan Anda, begitu juga saat mencucinya agar tidak terpakai
orang yang sehat.
 Jemurlah perlengkapan tidur Anda seperti bantal, kasur, selimut dan lain lain setiap
hari, biarkan sinar matahari langsung masuk ke dalam kamar Anda

Anda mungkin juga menyukai