Anda di halaman 1dari 8

• Infeksi adalah masuk dan berkembangnya Mo dan

parasit yang disebabkan proses abnormal dalam tubuh.


• Demam adalah naiknya suhu tubuh diatas normal
(370C), umumnya dengan gejala infeksi, tanda
ketidakseimbangan produksi panas.

Gejala yang terjadi adalah muka merah dan hangat, suhu


tubuh meningkat, sakit kepala, kurang nafsu makan, tidak
nyaman, lemah, pusing, panas, haus. Jika demam tinggi
terjadi gangguan kesadaran, pada anak ditambah kejang.

Meningkatnya BMR 13% untuk dewasa dan 10% Penurunan glikogen dan cadangan jaringan
untuk anak-anak setiap meningkat 10 C atau adipose sehingga BB menurun
meningkat BMR 40% jika suhu tubuh pasien Menurunnya aktifitas saluran cerna
meningkat sampai 400 C. mengakibatkan menurunnya kemampuan
Meningkatnya katabolisme jaringan mencerna dan menyerap zat gizi. Juga dapat
menyebabkan kehilangan protein menjadi beban terjadi peningkatan gerakan saluran cerna
ginjal. sehingga terjadi diare.
Meningkatnya kehilangan cairan tubuh melalui Nafsu makan rendah dengan perasaan mual
urin dan keringat, jika lama bisa dehidrasi. dan muntah
Meningkatnya kehilangan elektrolit (Na & K) Kelemahan, lelah, nyeri otot dan sendi

Akut : jangka pendek, timbul tiba-tiba, Energi : BMR meningkat 13% setiap
progresif cepat. Contoh : demam, peningkatan 1 0 C tambahan 10% untuk
influenza,tonsilitis, pneumonia, measles, katabolisme jaringan dan 10-13% jika
chicken pox/varicella, demam thypoid. pasien kurang istirahat (bisa s.d 50%
Kronis : minimum seminggu sampai diatas KGA sesuai tingkat
sebulan, dan setahun. Contoh : TBC, demam/infeksi).
hepatitis. Faktor stress untuk penyakit infeksi :
Kambuhan (recurrent) : timbul dengan 1. Stress ringan ( penyakit infeksi dg suhu
interval waktu tertentu selama periode tinggi) : meningkatkan BMR 10-30% .
sebulan, setahun. Contoh : malaria. 2. Stress sedang ( penyakit infeksi dg
komplikasi) : meningkatkan BMR 31-50%

1
Protein : tambahan 100% (2 g/kgBB/hr) Air : ditingkatkan u/ ganti cairan yg hilang lewat
muntah, urin, diare, keringat dan u/ membuang
untuk mengganti kehilangan akibat sisa metabolisme, racun, 3-4l/hr dalam bentuk
katabolisme, bahan makanan dg nilai air, kaldu, jus buah, susu.
biologi tinggi, minimum tinggi protein jika Mineral : keseimbangan mineral mengikuti
tidak nafsu makan. keseimbangan air, kaldu yg asin, jus buah, susu
dapat diberikan sebagai sbr Na,K. Suplementasi
HA: secukupnya yg mdh cerna u/ spare Fe u/ mengganti anemia.
protein, energi siap pakai, mengganti Vitamin :B12 u/ energi metabolisme, vit C, A
simpanan glikogen dan mencegah menurun karena katabolisme jaringan.
Bentuk makanan : infus, cair, lunak,
ketosis. cincang/saring.
Lemak : tinggi u/ tambahan energi. Porsi kecil frekuensi sering.

• TBc atau dikenal juga dengan Tuberkulosis adalah • Cara penyebaran utamanya adalah dengan cairan mulut
infeksi yang disebabkan oleh basil tahan asam (droplet) yang memuncrat.
disingkat BTA nama lengkapnya Mycobacterium Ciri-ciri seseorang mengalami TB paru kurang lebihnya
Tuberculosis. adalah :
1. penurunan nafsu makan sehingga akan
• Mycobacterium tuberculosis dapat merusak paru- mengakibatkan penurunan berat badan juga
paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral 2. batuk yang tidak sembuh hanya dengan obat
(meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi antibiotik biasa (> 3 mgg, dg sputum)
(miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan 3. keringat yang hanya keluar pada malam hari
sendi. 4. muntah darah (pada stadium lanjut)
5. keluhan sesak napas , nyeri dada, nafas pendek
6. demam yang berkelanjutan

• Gjl klinis : batuk yang tidak spesifik tetapi


progresif.
• Pengobatan TBC biasanya meliputi INH
• Rontgen
(Isotonic Acid Hydrizide), Ethambutol,
• Laboratorium ,peningkatan LED dapat Paraamino Salicylic Acid atau Rifampicin, yang
menunjukan proses yang sedang aktif.
diberikan minimal selama enam bulan, diminum
• Penemuan adanya BTA pada Dahak , bilasan setiap hari tanpa boleh terputus sekalipun.
bronkus ,bilasan lambung ,cairan pleura atau Putusnya masa pengobatan sebelum waktunya
jaringan paru adalah sangat penting untuk akan berakibat peningkatan resistensi
mendiagnosa TBC Paru. (kekebalan) kuman, sehingga pengobatan
• Sering dianjurkan untuk pemeriksaan dahak menjadi tidak efektif.
sebanyak 3 kali untuk dahak yang diambil pada
pagi hari.

2
BRONKOPNEUMONIA
• Diet yg diberikan intake protein bebas 1,2- • Bronkopneumonia adalah peradangan
1,5 g/kgBb/hr u/ plasma protein dan pada parenkim paru yang melibatkan
promosi penyembuhan luka, intake energi bronkus / bronkiolus yang berupa
1,5 x kebutuhan individu karena demam, distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy
adekuat mineral terutama Ca u/ kalsifikasi distribution).
lesi, Fe dll u/ pembentukan darah karena • Etiologi : Streptokokus pneumonia,
perdarahan, jk diberi obat INH maka
tingkatkan pemberian vit B6, sebab kerja stafilokokus aureus, klebsiella pnemonia.
INH antagonis vit B6.

• Didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas


selama beberapa hari. leukositosis, biasanya 15.000 – 40.000/ mm3.
Jumlah leukosit yang tidak meningkat
• Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-
400 C dan mungkin disertai kejang karena berhubungan dengan infeksi virus atau
demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, mycoplasma.
pernafasan cepat dan dangkal. Nilai Hb biasanya tetap normal atau sedikit
• Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal menurun.
penyakit,anak akan mendapat batuk setelah Peningkatan LED.
beberapa hari, di mana pada awalnya berupa
Kultur dahak dapat positif pada 20 – 50%
batuk kering kemudian menjadi produktif.
penderita yang tidak diobati. Selain kultur dahak
, biakan juga dapat diambil dengan
cara hapusan tenggorok (throat swab).

Adlh gangg akibat asthma, bronchitis, emphysema, • Campak, measles atau


merokok berat, polusi udara. Aliran udara di bronchial
tersumbat shg pasien megeluh lemah shg mungkin rubeola adalah penyakit
makan tdk ckp. virus akut yang disebabkan
Dirt yg dibrkan ber7an u/ menyeimbangkan keb O2 dan oleh virus campak.
mengeluarkan CO2. met HA dpt memprod CO2 lebih
drpd L dan P. L mempunyai RQ rendah, sbr energi yg • Penyebab dari penyakit ini
baik. HA tdk lebih dari 45%, L bisa 40%, P tidak lebih adalah infeksi virus Rubella,
dari 15%, sebab P memberatkan kerja jantung. oleh karena itu campak
Jumlah 6-8 porsi kcl mak akan mudah cerna,
suplemetasimenahan
cenderung vit dan min. Intake
air dan pd cairan
pasiendimonitor
dg edema,sebab juga sering disebut Demam
Rubella.
pembatasan Na 2-3 g/hr. Beberapa pasien butuh mak
enteral dan suplemetasi formula.

3
• Penyakit ini sangat Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10-12 hari,
infeksius, terdiri dari tiga stadium :
menular sejak awal 1. Stadium prodromal, berlangsung 2-4 hari,
masa prodromal sampai ditandai dengan gejala-gejala demam, diikuti
lebih kurang 4 hari coryza (batuk, bersin, diikuti hidung tersumbat
setelah munculnya dan ingus/pilek), faring merah, nyeri saat
ruam. Infeksi menelan, stomatitis (radang mulut),
disebarkan lewat udara konjungtivitis. Tanda khas disebut bercak
(airborne). Koplik (Koplik's spots).

2. Stadium erupsi 3. Stadium penyembuhan (konvalesens)


Ditandai dengan panas tinggi dan Setelah tiga hari ruam berangsur-angsur
timbulnya rash makulopapuler (ruam menghilang. Ruam kulit menjadi
kemerahan) yang dimulai dari batas kehitaman dan mengelupas, akan
rambut di belakang telinga, lalu menyebar menghilang setelah 1-2 minggu. Adanya
ke wajah, leher, kulit kehitaman dan bersisik
dan akhirnya ke ekstremitas (anggota (hiperpigmentasi) dapat merupakan tanda
gerak tubuh, seperti tangan dan kaki). penyembuhan

- Pemeriksaan Laboratorium • Komplikasi yang timbul pada penyakit ini


Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat jika merupakan penyebab kematian utama
ada komplikasi infeksi bakteri. Dapat disertai leukopenia, pada campak. Komplikasi itu antara lain :
limfopenia.
Infeksi telinga bagian tengah, Bronkhitis
- Pemeriksaan yang perlu dilakukan jika disertai (infeksi saluran pernafasan bagian
komplikasi: bawah), Pneumonia (infeksi paru-paru),
a. Ensefalopati: pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar
elektrolit darah, dan analisis gas darah. Encephalitis (radang otak).
b. Enteritis: feses lengkap.
c. Bronkopneumonia: pemeriksaan foto dada dan analisis
gas darah.

4
• Diet yg diberikan a/h mak cair ditingkatkan mjd
lunak secr bertahap, pasien dg encephalitis
mak lewat pipa diberikan u/ adekuat zat gz dan • Pertusis atau batuk rejan adlh inf. Akut dan menular yg
elektrolit. mempengaruhi saluran nfs. Penyebab Bordatella
pertusis dan B. Parapertusis, disebarkan dg droplet. Gjl
• Cairan Cukup ada 3 tahap :
• Vitamin A 100.000 IU per oral diberikan satu
kali, bila 1. Stadium kataral (1-2 minggu): batuk dan panas yang
terdapat malnutrisi dilanjutkan 150.000 IU tiap ringan, pilek, konjungtiva merah, lakrimasi (keluarnya air
mata) ,anoreksia (selera makan menurun).
hari.
2. Stadium paroksismal: batuk makin sering/berat,
* Pedoman lain pemberian vitamin A: terutama malam hari berupa serangan mendadak,
- < 6 bulan : 50.000 IU/hari >2 hari. menimbulkan whoop, diakhiri muntah.
- 6-11 bulan : 100.000 IU/hari >2 hari.
- > 12 bulan : 200.000 IU/hari >2 hari.

Lebih lengkapnya stadium ini adalah :


3. Stadium Konvalesensi : Batuk berkurang, dan nafsu
1. Whoop (batuk yang berbunyi nyaring), sering terdengar pada
makan meningkat.
saat penderita menarik nafas di akhir serangan batuk.
2. Batuk 5-10 kali, selama batuk anak tidak dapat bernafas, dan
di akhir serangan batuk anak menarik nafas dengan cepat dan Pemeriksaan Laboratorium
dalam sehingga terdengar bunyi melengking (whoop) dan
diakhiri dengan muntah.
3. Selama serangan (batuk), muka penderita menjadi merah atau 1. Leukositosis (15.000-100.000/mm3)
sianosis, mata tampak menonjol, lidah menjulur keluar, dan dengan limfositosis absolut selama stadium 1 (catarrhal)
gelisah. Juga tampak pelebaran pembuluh darah yang jelas dan stadium 2 (paroxysmal).
di kepala dan leher, petekie di wajah, perdarahan
subkonjungtiva dan sclera, bahkan ulserasi frenulum lidah. 2. Didapatkan antibodi (IgG terhadap toksin pertusis)
4. Di akhir serangan, penderita sering memuntahkan lendir kental. 3. Diagnosis pasti dengan ditemukannya organisme
5. Setelah 1 atau 2 minggu, serangan batuk makin menghebat Bordetella pertussis pada apus nasofaring posterior
(bahan media Bordet-Gengou).

Komplikasi
• Apnea (henti nafas sementara), Berat badan
• Kolera adlh peny. Dehidrasi akut UH yg
menurun, Bronkitis akut,Bronkopneumonia,Dehidrasi
dan gangguan nutrisi,Emfisema interstitial/subkutan,
disebabkan vibrio cholera. Bakteri tersebut
Ensefalopati, Pneumonia. mengeluarkan enterotoksin dan sebabkan
hipersekresi air dan Na di usus shg timbulkan
diare.

• Diet diberikan mak lunak rendah sisa ketika oral • Kolera (juga disebut Asiatic cholera) dan
dpt diterima u/ mencegah sekresi mucus. Makan merupakan penyakit yang menular . Bakteri ini
biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air
perlahan u/ menghindari timbulnya gejala.
minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang
tidak benar atau dengan memakan ikan yang
tidak dimasak benar.

5
Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang
rasa mulas atau tenesmus. terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.
Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai
berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air nyeri yang hebat.
cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan
seperti manis yang menusuk. terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ;
Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini detak jantung cepat, mulut kering, kulit dingin, jari
bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan- keriput,lemah fisik, mata cekung, sangat haus, hypotensi
gumpalan putih. ,anuria, shock, coma dan akhirnya dpt menyebabkan
Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup kematian.
banyak.

1. Minum hanya air yang telah dimasak • Diet yg diberikan sep demam akut dan mak
2. Minum teh atau kopi yang telah dimasak dengan air blender/cincang/saring u/ memudahkan dan
mendidih mempercpt pencernaan
3. Makan hanya makanan yang telah benar2 dimasak dan
masih panas, dan makan buah2n yang dikupas sendiri
dan penyerapan, sebab gerakan saluran
cerna menurun. Lemak dibatasi/sedang.
4. Hindari ikan dan kerang2n yang mentah/setengah
matang atau salad udang mentah Infus dan minum banyak u/ mengganti
5. Makan hanya sayuran yang sudah dimasak, hindari cairan dan elektrolit yg hlg.
salad
6. Hindari jajanan dipinggir jalan

• Gondongan (Mumps, Parotitis • Virus Paramyxovirus


Epidemika) adalah infeksi yang ditularkan melalui
virus menular yang percikan saliva, berasal
menyerang kelenjar ludah
dari bersin atau batuk
(kelenjar parotis) di antara
telinga dan rahang sehingga penderita. Bisa juga
menyebabkan karena bersentuhan
pembengkakan.
langsung dengan benda-
• Gangguan ini cenderung
menyerang anak-anak yang benda yang sudah
berumur 2-12 tahun. terkontaminasi oleh
ludah penderita.

6
• Akan timbul dalam waktu 12-24 hari setelah
terinfeksi. • Diet yg diberikan adlh mak cair kemudian
• Nyeri ketika mengunyah atau menelan terutama ditingkatkan ke mak lunak/ blender u/
jika menelan cairan asam (contoh: jus jeruk). menurunkan rasa sakit.
• Demam diikuti wajah yang membengkak (suhu
badan 38.5 – 40 derajat celcius)
• Sakit kepala
• Nafsu makan berkurang
• Pembengkakan pada leher bagian depan secara
bertahap (tidak disertai rasa sakit).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah
{bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Dengue
Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak
oleh virus dengue yang ditularkan melalui seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes penderita akan menampakkan berbagai tanda
albopictus, yang mana menyebabkan gangguan dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem 1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40
pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan. derajat Celsius).
2. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
3. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan
syok.

4. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata 6. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti
bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia),
Buang air besar dengan kotoran (Peaces) sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
7. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
berupa lendir bercampur darah (Melena).
8. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan
5. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke keluhan pegal/sakit pada persendian.
3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 9. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat
100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi pecahnya pembuluh darah.
peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari
nilai normal (Hemokonsentrasi).

7
• Diet yg diberikan adlh mak cair (air, jus buah)
ditingkatkan jd mak lunak tinggi kalori, lemak
sedang, permen u/ mencegah muntah.
• Mengusahakan agar penderita banyak minum
sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air
teh dan gula sirup atau susu).

Anda mungkin juga menyukai