NIM : 1712040008
Kelas : Pendidikan Fisika B
Cooperative Learning
01 Pendahuluan
03 Penutup
04 Referensi
Pendahuluan
Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari
pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang
ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat
dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas
berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
Wagitan (2006) menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat menjadi
salah satu alternatif karena banyak pendapat yang menyatakan bahwa pembelajaran
aktif termasuk kooperatif mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menggunakan pembelajaran kooperatif dapat mengubah peran guru, dari yang berpusat
pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Model
pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang kompleks, dan
yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
berdimensi sosial dan hubungan antar manusia.
Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam
memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya.
Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif
dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok.
Konsep Pembelajaran Koperatif
1. Pengertian Pembelajaran Koperatif
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama sama
dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Berikut, pengertian
Pembelajaran cooperative learning menurut para ahli :
-Slavin (1998), suatu pendekatan pembelajaran, dimana siswa bekerja dalam suatu kelompok yang
heterogen yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang.
-Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning) menurut Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi,
(2010:67) merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda.
Dari dua penjelasaan di atas mengenai koperatif learning dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih
diarahkan oleh guru,dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan pertanyaan serta menyediakan bahan-
bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang
dimaksud.Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
Unsur-Unsur dan Karakteristik Pembelajaran
Kooperatif
Roger dan David Johnson (dalam Anita Lie,2002) menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok dapat
disebut cooperative learning Untuk mencapai hasil kerja kelompok yang maksimal dapat lima unsur vang
perlu dipertimbangkan, yakni saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan ,tatap muka
komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok.
1. Saling ketergantungan positif antara siswa. Yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif
adalah suatu keadaan dimana setiap orang dalam kelompok saling membutuhkan dan merasa bahwa
berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan merupakan hasil bersama dan tanggungjawab bersama. Dalam
belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan
terikat satu sama lain.
2. Tanggung Jawab Perseorangan : Pembelajaran kooperatif juga ditujukan untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian individual tersebut
selanjutnya disampaikan guru kepada kelompok agar semua kelompok dapat mengetahui siapa
anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan
bantuan.
3. Interaksi Tatap Muka : Hal ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk
sukses sebagai anggota kelompok.Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal
tukar – menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.
4. Komunikasi antar Anggota Kelompok : Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti
tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani
mempertahan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang
bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi sengaja diajarkan dalam pembelajaran kooperatif
ini.
5. Evaluasi Proses Kelompok : Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja
sama dengan lebih efektif.