Anda di halaman 1dari 60

PERAWATAN

PALIATIF
Martha L. Siagian, S. Kep., Ns.

Asuhan Keperawatan Palliatif 1


Definisi
2

 Perawatan Palliative adalah perhatian sepenuhnya


terhadap pasien, keluarga dan teman-temannya
ketika penyakit pasien tidak dapat disembuhkan dan
kemungkinan hidup kecil.

Asuhan Keperawatan Palliatif


Pengertian : 3
 Perawatan yang dilakukan untuk membantu
meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal

 Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi,


sosial, spiritual dan kultural dengan
pendekatan tim yang melibatkan konseling dan
kenyamanan serta berpusat pada pasien dan
keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup.

Asuhan Keperawatan Palliatif


Tujuan dari Perawatan Palliative
4

Untuk memberikan dukungan dan perhatian yang


membuat hidup pasien menyenangkan selama
masa sakit, sehingga mereka bisa menikmati betul
sisa hidup mereka.

Asuhan Keperawatan Palliatif


Phylosophy Perawatan
Paliatif
5

 Meyakini bahwa setiap orang


mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi
rasa nyeri dan pemenuhan
kebutuhan bio-psiko-sosio dan
spiritual
Asuhan Keperawatan Palliatif
PRINSIP-PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN:
6

 Gejala yang ditimbulkan


 Dukungan moril
 Kerjasama dari lingkungan
 Saran-saran yang harus dipertimbangkan
 Memberikan harapan untuk mencapai tujuan yang
realistis

Asuhan Keperawatan Palliatif


Memulai dan mengatur Perawatan
Palliative
7

 Keputusan untuk menghentikan pengobatan


berdasarkan dua sebab :

 1. Penyakit pasien semakin lama semakin memburuk


dan tingkat kekebalan tubuhnya sudah hilang.

Asuhan Keperawatan Palliatif


8

 2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan


mengetahui kondisi pasien dan usaha-usaha
pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi pasien
terus memburuk.

Asuhan Keperawatan Palliatif


Peran Perawat dan Bidan dalam
Perawatan Paliatif
9

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam


memberikan asuhan keperawatan.

2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola


waktu secara efektif dan saran-saran untuk
meningkatkan kualitas hidup.

Asuhan Keperawatan Palliatif


3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien,
keluarga dan komunitas
10
dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup

Asuhan Keperawatan Palliatif


Langkah-langkah Perawatan Palliative
11

• Membentuk team untuk menghadapi beragam


pasien dan masalah-masalah keluarga.

• Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat,


memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan
lainnya dan bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan, Swasta (LSM), relawan, dll.

Asuhan Keperawatan Palliatif


12

 Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan


Palliative tidak terjadi dalam waktu yang singkat.

 Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih


pada fase dini, mendapat dukungan dari
lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team
yang membangkitkan kesadarannya.

Asuhan Keperawatan Palliatif


PENANGANAN GEJALA
Gejala-gejala yang
13 ditimbulkan

 Rasa sakit / Pain


 Lemas/Fatique/weakness
 Sesak nafas/dyspnea
 Buang air terus menerus/presisten diarrhea
 Susah tidur/insomnia
 Rasa mual/Nausea dan vomiting

Asuhan Keperawatan Palliatif


Bagi Petugas
14

 Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan


derajat nyeri
 Mendengarkan keluhan pasien
 Mempercayai setiap keluhan pasien
 Bersedia memberi keterangan secara jelas dan
bijaksana
 Mampu dan bersedia melakukan pendekatan
dengan multidisipliner

Asuhan Keperawatan Palliatif


15

• Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-


gejala lain
• Mampu menanggulangi bila timbul efek samping
obat
• Memberikan pendidikan terhadap pasien dan
keluarganya
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan
perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul

Asuhan Keperawatan Palliatif


16

- Melakukan penilaian psikososial

- Memperkirakan emosi pasien yang akan


mempengaruhi persepsi dari rasa nyerinya

- Mengetahui riwayat sosialnya secara detail


(masalah keluarga, kurang perhatian) dapat
mempengaruhi efek nyerinya)

Asuhan Keperawatan Palliatif


Tujuan : membantu pasien
17

 Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan


perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul.
 Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya
terhadap penyakitnya melalui dukungan emosional
dan nasehat-nasehat praktis.
 Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau
intervensi non farmakologis

Asuhan Keperawatan Palliatif


 Semua gejala harus diidentifikasi melalui
rangkaian gejala dgn mempertanyakan
18 tentang :

- keluhan
- lokasi
- apa yang memperburuk keadaan
- apa yang memperbaiki keadaan
- gejala-gejala yang berhubungan
- apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
pasien

Asuhan Keperawatan Palliatif


Asuhan Keperawatan Paliatif
19

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

 Kelompok organisasi yang saling bekerjasama


untuk memberikan askep yang memadai.

 Perlu renpra yang lebih optimal untuk


mencapai kesehatan prima.

Asuhan Keperawatan Palliatif


• Manfaat untuk:
20
= informasi askep terkini, akurat dan
terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas
basis dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta
(LSM), Relawan, Pemuka Agama dll
Asuhan Keperawatan Palliatif
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
21
Dalam Melakukan Askep Paliatif

 Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan
keluarga mengatakan tidak lagi melanjutkan
terapi

Asuhan Keperawatan Palliatif


 Akuntabilitas 22

Perawat bertanggung jawab dan bertanggung


gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak

 Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan


Budaya

Asuhan Keperawatan Palliatif


 Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap
23
askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati
nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan /
agama serta budaya.

 Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang
tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan
terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.

Asuhan Keperawatan Palliatif


3. Penerapan Asuhan Keperawatan
Paliatif
24

 Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau


intervensi non farmakologis.

 Adanya gangguan psikososial yang bersumber


pada kondisi penyakit pasien, kepribadian,
perkembangan dan latar belakang kehidupan
pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan
sebagainya.

Asuhan Keperawatan Palliatif


Pengkajian 25

 Anamnesis yang teliti baik dari pasien


maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
 Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
 Gejala-gejala yang berhubungan

Asuhan Keperawatan Palliatif


Diagnosa Keperawatan
26

 Nyeri,
 Resti Infeksi,
 Perubahan Nutrisi,
 Resti terhadap koping tidak efektif,
 Imobilitas,
 Ketidakseimbangan cairan,
 Ansietas,

Asuhan Keperawatan Palliatif


27

 Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,


 Perubahan Fungsi Defekasi,
 Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
 Perubahan Mukosa Mulut,
 Kerusakan Pertukaran Gas,
 Gangguan Konsep Diri,
 Kurang perawatan diri.

Asuhan Keperawatan Palliatif


28
Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan peningkatan
metabolik (demam, infeksi )

Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat
diatasi

Asuhan Keperawatan Palliatif


Kriteria : 29
= Berat Badan meningkat kearah BB normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi
= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl,
Albumin : 4 – 6 mg/dl

Asuhan Keperawatan Palliatif


INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi
antropometri tiap kemajuan atau
minggu penyimpangan dari hasil
 masukan dan keluaran yang diharapkan
setiap 8 jam
 albumin serum dan
BUN
 persentase makanan
yang dimakan

Asuhan Keperawatan Palliatif 30


2. Jika cairan diare Diare sering disebabkan oleh
berlebihan: protozoa (Cryptospiridium)
• Pertahankan puasa dan yang menyerang lapisan
pengobatan, terutama epitel, menyebabkan
infus meningkatnya produksi gas
• Berikan obat-obat anti dan banyak cairan masuk
diare dan evaluasi dalam usus.
keefektifannya Pasien bisa kehilangan cairan
• Berangsur-angsur dimulai 10 liter perhari karena diare.
pemberian makan per oral Berhentinya diare hanya
bila diare terkontrol. karena pengobatan yang
Anjurkan untuk efektif.
menggunakan makanan
bebas laktose, rendah
lemak, tinggi serat.
• Kolaborasi jika diare tetap
berlangsung atau tambah
Asuhan Keperawatan Palliatif 31
memburuk
3. Rujuk ke ahli diet Ahli diet adalah spesialis
untuk nutrisi yang dapat
membantu memilih membantu pasien dalam
dan perencanaan menu dan
merencanakan kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya
makanan untuk
kebutuhan nutrisi.

Asuhan Keperawatan Palliatif


32
Diagnosa Keperawatan33
:
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian

Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang

Asuhan Keperawatan Palliatif


Kriteria : 34

 Pasien mau mendiskusikan rasa takut /


cemasnya
 Pasien tampak tenang
 Pasien menyatakan cemas berkurang
 Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan
masalah yang sehat dan menggunakan sumber-
sumber yang efektif

Asuhan Keperawatan Palliatif


INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
 Menemani pasien mempengaruhi kualitas
 Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
 Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik
Asuhan Keperawatan Palliatif 35
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan Perawatan di rumah untuk
mendekati tahap akhir, memenuhi kebutuhan
diskusikan perawatan di sosial, emosi, fisik, dan
rumah. spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.

Asuhan Keperawatan Palliatif 36


5. Hindari pemberian informasi Interaksi terapi dapat membantu
yang bertubi-tubi pada pasien perubahan individu untuk
selama fase awal proses menerima. Informasi yang
berduka. Jawab pertanyaan berlebihan dapat menambah
khusus. Masukan informasi dan ansietas yang menyebabkan
instruksi tambahan ketika pasien frustasi dan depresi.
mulai menunjukkan kesiapan
mempelajari tindakan
perawatan dini.
6. Informasikan pasien bahwa Selama proses berduka, pasien
perasaan mereka normal dan secara umum bereaksi tetapi
hal ini memerlukan waktu untuk tidak memahami mengapa
menerima hidup dengan mereka merasakan dan bertindak
penyakit kronis atau perubahan seperti yang mereka lakukan.
citra tubuh. Hindari menganalisa Lebih dari itu, perasaan pasien
atau mengkritik perilaku pasien. dipengaruhi oleh pemberi
Informasikan pasien bahwa perawatan dan orang terdekat.
Anda ada untuk bicara bila
diperlukan.

Asuhan Keperawatan Palliatif 37


7. Selama marah dan fase tawar- Sikap tenang dan menerima
menawar : dari pemberi perawatan
Jangan : membantu menghilangkan
- Berdebat tentang moralisasi marah dan menunjukkan
- Menekankan nilai-nilai pribadi dukungan.
dan
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien
secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan
keyakinan
yang salah
- Bersabar
Asuhan Keperawatan Palliatif 38
Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan
39 dengan
peningkatan kebutuhan energi : demam /
proses inflamasi

Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien
dapat beraktivitas dengan adekuat

Asuhan Keperawatan Palliatif


Kriteria : 40

 Pasien mengatakan tidak cepat lelah


dalam aktivitas harian
 Pasien berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan
 Penampilan rapi
 Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl

Asuhan Keperawatan Palliatif


INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat Untuk menjamin pasien aman
dijangkau oleh pasien. Barang-
barang diletakkan di meja
samping tempat tidur agar
mudah mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari-harinya. memelihara harga diri dan
Anjurkan pasien agar ia dapat kembali untuk hidup tanpa
mengerjakan sebanyak tergantung pada orang lain
mungkin untuk dirinya. (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika Ahli fisioterapi dapat membantu
terjadi kerusakan fisik yang pasien belajar bagaimana
permanen atau jangka waktu menyesuaikan kebiasaan hidup
yang lama. dengan keadaan fisik yang terbatas
dan dapat menentukan alat-alat
Asuhan Keperawatan Palliatif 41 bantu yang tepat jika diperlukan.
4. Konsul ke pelayanan sosial atau Untuk memberikan perawatan
bagian perencanaan pasien yang kontinu jika ada
pulang untuk mengatur kerusakan fisik yang permanen
pelayanan perawatan rumah atau atau kronis.
penempatan di fasilitas
perawatan lain sesuai kebutuhan.

5. Berikan pujian terhadap prestasi Untuk memotivasi agar


dan kemajuan yang dicapai. mematuhi program rehabilitasi
secara kontinu.

Asuhan Keperawatan Palliatif 42


Perawatan
Paliatif
Upaya Peningkatan Kenyamanan
Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang

Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot

Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik

Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.


Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat

Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa
Asuhan jenis
Keperawatan ada yang mengandung salisilat (senyawa
Palliatif
43
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.
Perawatan
Paliatif

Perawatan Paliatif 44

 Sesak napas
 Muntah
 Gatal
 Perawatan kulit
 Perawatan Mulut
 Nyeri

Asuhan Keperawatan Palliatif


Konseling paliatif
45

 Beri kesempatan untuk mengekspresikan


perasaannya
 Dengarkan dengan baik dan empati
 Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat
berbicara dengan pasien
 Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai
pada individu dan keluarga saat mereka
mengekspresikan kesedihannya
 Anjurkan pasien membangun hubungan dengan
orang lain

Asuhan Keperawatan Palliatif


Konseling Paliatif
46

 Hubungkan pasien dengan grup support


 Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang
dekat dengannya untuk bertemu
 Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk
menyediakan waktu mengingat-ingat hal yang
menyenangkan bersama pasien
 Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar
melakukan hubungan terus misal dengan
telephone, kartu, catatan singkat pada pasien
sebagai dukungan.

Asuhan Keperawatan Palliatif


IMPLEMENTASI:
47

Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut

Asuhan Keperawatan Palliatif


Perawatan
Paliatif
Sesak Napas
48

 Seringkali parah 
 infeksiparu atau kanker: Sarkoma Kaposi;
limfoma  kortikosteroid + antibiotik
 Aspirasi cairan pleura
 Oksigen
 Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak
nyamanan
 Bronkodilator dg nebulizer
 Posisi ½ duduk di tempat tidur

Asuhan Keperawatan Palliatif


Perawatan
Paliatif
Muntah
49

 Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu


rehidrasi
 Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
 Dapat diberi metoclopropamide (primperan)  lapor
dokter

Asuhan Keperawatan Palliatif


Perawatan
Paliatif
Gatal
50

 Beri krem pelembab


 Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur
 Bila tidak ada infeksi  krem steroid
 K/P antihistamin: CTM pada malam hari

Asuhan Keperawatan Palliatif


Perawatan
Paliatif
Perawatan Kulit
51

 Hindari dekubitus 
 Ganti posisi tidur setiap 2 jam
 Alas tidur lebih lunak
 Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan
 Beri lotion – kamper spiritus
 Ganti segera linen yang kotor
 Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
 Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik

Asuhan Keperawatan Palliatif


Perawatan
Paliatif
Perawatan Mulut
52

 Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali


sehari
 Kumur sesudah makan
 Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak
atau cair.
 Obati sesuai indikasi

Asuhan Keperawatan Palliatif


I. NYERI
53
Definisi :
 Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan serta dihubungkan dengan
kerusakan jaringan atau potensial akan
menyebabkan kerusakan jaringan
(The International Association for the study of pain )

Asuhan Keperawatan Palliatif


Kaji Riwayat Rasa Nyeri

54

- Tempat / lokasi terjadinya nyeri


- Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk, ngilu
- Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
- Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
- Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari pasien.

Asuhan Keperawatan Palliatif


55

- Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )


- Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat
pengukur nyeri. Pada anak alat pengukurnya adalah
SMILEY ANALOGUE SCALE (WONG BAKER FACE)
- Pada dewasa dengan visual analog scale

Asuhan Keperawatan Palliatif


SKALA INTENSITAS NYERI
VISUAL ANALOG
56
SCALE (VAS)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No pain Pain as Bad as it
Could Possibly be

Nilai : 1-4 : nyeri ringan


5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat

Asuhan Keperawatan Palliatif


57

- Melakukan investigasi dan tindak lanjut dimulai


dengan tes yang sederhana, tersedia, dengan
kegagalan minimal

- Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin dan


kemungkinan pencegahannya.

Asuhan Keperawatan Palliatif


DISKUSI
58

Asuhan Keperawatan Palliatif


DISKUSI
59

 Buat role play tentang Perawatan palliative


 Buat scenarionya (4 Kasus + 4 Kelompok)
 Untuk Minggu depan (18 Oktober 2019)

Asuhan Keperawatan Palliatif


Asuhan Keperawatan Palliatif 60

Anda mungkin juga menyukai