Anda di halaman 1dari 19

Clinical Science Session

OTITIS MEDIA CAUSES


&
MANAGEMENT

Wita Zahara
G1A219027

Pembimbing : dr. Umi Rahayu Sp.THT-KL


PENDAHULUAN

O Otitis media (OM) merupakan kelompok kondisi


inflamasi dan infektif kompleks yang mengenai
telinga tengah.
O Prevalensi tahunan OM di Amerika Serikat berkurang
hingga 28% dari 1997 dan 2007. Penurunan ini
diakui akibat pengenalan vaksin konjugasi
pneumokokal, yang memberikan kesan menurunkan
jumlah individu yang menderita OM seperti yang
dilaporkan oleh beberapa penelitian.
METODE

Tinjauan ini menggunakan pencarian komprehensif di


MEDLINE, PubMed dan EMBASE, dari Januari 1979
hingga Maret 2017. Istilah pencarian yang digunakan
adalah: otitis media, infeksi telinga tengah, infeksi
pediatrik, penyebab otitis media, pengobatan otitis
media, dan pencegahan otitis media.
DISKUSI

Penyebab otitis media


O Infeksi virus (Respiratory syncytial virus (Rsv),
sitomegalovirus, adenovirus)

O Patogen bakteri (Streptococcus pneumoniae,


Moraxella catarrhalis, Haemophilus influenzae, dan
Streptococcus pyogenes)
PREDISPOSISI GENETIK
O Faktor genetik yang mencetuskan OM masih belum dibahas
sepenuhnya, namun telah diakui beberapa target genetik. Telah
dilaporkan pewarisan OMA dan OMSK sekitar 40 -70%;
namun mayoritas gen yang mendasari predisposisi ini masih
belum dikenali. Mungkin saja terdapat elemen molekul
imunitas bawaan yang dapat mengalami defek, mengakibatkan
adanya kerentanan terhadap OM yang lebih besar.

O Penelitian pada genetik telah mengakui peran penting hipoksia


pada patologi OME, dan hal ini sebagian dapat menjelaskan
efektivitas selang ventilasi, karena dapat mengurangi hipoksia
pada telinga tengah
DIAGNOSIS

O OMA (Otitis Media Akut)


O OMSK (Otitis Media Supuratif Kronik)
O OME (Otitis Media Efusi)
OMA
●OMA biasanya memiliki riwayat yang singkat, dan umumnya
berhubungan dengan otalgia, demam, otorea, iritabilitas, letargi,
muntah, dan anoreksia.

●Pedoman American Academy of Pediatrics merekomendasikan


bahwa OMA harus di diagnosis pada anak yang datang dengan
bulging membran timpani sedang hingga berat, atau datang
dengan otorea onset baru yang bukan merupakan hasil sekunder
dari otitis eksterna.

● Diagnosis juga dapat dibuat jika terdapat bulging ringan dari


membran timpani diikuti dengan otalgia atau eritema membran
timpani berat.
OMSK
● OMSK di diagnosis setelah teridentifikasi perforasi timpani
permanen bersamaan dengan mukositis telinga tengah dengan
atau tanpa otorea berkelanjutan.

● Discharge harus tercatat selama minimal dua hingga enam


minggu

● Pada OMSK nyeri bukan merupakan tampilan yang dominan


dan discharge telinga diharapkan terjadi dalam durasi yang
lebih lama. Diagnosis ditetapkan dengan otoskopi yang akan
menunjukkan perforasi membran timpani yang berhubungan
dengan discharge telinga tengah.
OME
● Dapat terjadi sebagai efek yang menetap dari OMA, atau tanpa
adanya riwayat yang mendahului.

● Pada anak, manifestasi klinik dapat meliputi riwayat kesulitan


pendengaran, defisit atensi, masalah perilaku, terlambat bicara
dan terlambatnya pengembangan bahasa, ceroboh, dan
keseimbangan yang tidak optimal.

●Temuan klinis dapat bervariasi, membran timpani yang


rektraksi atau bulging ; dan adanya air-fluid level.

● Bukti tambahan diambil menggunakan audiogram, meliputi uji


pendengaran yang dapat menunjukkan gangguan pendengaran
konduktif dan timpanogram yang dapat menunjukkan gendang
telinga imobile dengan tekanan telinga tengah negatif.
PENGOBATAN OMA
● Pedoman terbaru di USA untuk pengobatan OMA merekomendasikan bahwa
antibiotik harus digunakan pada anak yang berusia lebih dari 6 bulan jika OMA
berat, unilateral atau bilateral.

● OMA berat ditetapkan sebagai suhu 39°C atau lebih, otalgia sedang hingga
berat, atau otalgia berlangsung setidaknya 48 jam. Antibiotik juga harus
diberikan jika OMA tidak begitu berat, namun terjadi bilateral pada anak yang
berusia 6-23 bulan.

● Pada kasus OMA unilateral ringan hingga sedang pada anak berusia 6-23
bulan, atau OMA unilateral/bilateral ringan hingga sedang pada anak yang
berusia 2 tahun atau lebih, dapat dianjurkan pemberian antibiotik atau hanya
diobservasi.

● Jika memilih observasi, harus direncanakan pemberian antibiotik jika keluhan


tidak membaik dalam 2-3 hari.

● Amoxicillin tetap menjadi antibiotik pilihan kecuali jika anak sudah


mengonsumsi antibiotik ini 30 hari sebelumnya atau menderita purulen yang
terjadi bersamaan. Antibiotik dengan tambahan beta-laktamase harus
digunakan pada kasus-kasus tersebut, atau ketika terdapat bukti adanya OMA
rekuren, atau riwayat OMA refrakter terhadap amoxicillin
Pengobatan Otitis Media
Rekuren

● Pada kasus OMA rekuren, selang ventilasi yang diinsersi secara bedah
dapat dianjurkan jika OMA rekuren disertai dengan efusi telinga tengah
berkelanjutan diantara serangan OMA

● Antibiotik profilaksis biasanya tidak dianjurkan untuk OMA rekuren,


akibat kekhawatiran memaparkan antibiotik dalam durasi yang lama
dan potensi efek sampingnya

● Selang ventilasi biasanya menjadi pilihan yang baik. Selang ventilasi


hanya efektif selama durasi waktu tinggalnya. Sebagian besar selang
ventilasi dapat bertahan hingga 6-9 bulan setelah ditempatkan.
Pengobatan OME

● Pedoman USA dan UK terbaru menganjurkan durasi 3 bulan untuk observasi


dengan membuat penilaian derajat gangguan pendengaran, dampaknya terhadap
perkembangan anak, dan audiometri serial sebelum menentukan kebutuhan
pengobatan

●Pedoman-pedoman menganjurkan alat bantu dengar atau pembedahan untuk


menempatkan ventilasi. Insersi selang ventilasi terjadi bersamaan dengan
sejumlah risiko, seperti otorea purulen (10-26%), kantung retraksi (21%),
miringosklerosis (39-65%) dan perforasi membran timpani persisten (3%).
Sebagai tambahan, ketika selang dibuka, OME dapat terjadi kembali.

●Dipercayai bahwa adenoidektomi memainkan peran penting dalam pencegah


OME rekuren, kecuali jika persisten atau infeksi traktus respiratorius atas
rekuren. Telah dianjurkan beberapa rencana manajemen lainnya untuk OME,
meliputi steroid, antibiotik dan antihistamin.
Pengobatan OMSK

● Manajemen utama untuk OMSK biasanya operatif, dengan beberapa teknis


berbeda yang di desain untuk memperbaiki gendang telinga dan mengontrol
infeksi.

● Manajemen konservatif digunakan pada kelompok pasien tertentu dan


discharge telinga biasanya berhubungan dengan gangguan pendengaran. ●
Pendekatan yang paling konservatif adalah rangkaian bilas aural setelah itu
menggunakan antibiotik, steroid topikal, dan antiseptik.

● Quinolon topikal, seperti ciprofloxacin, tercatat menjadi pengobatan yang


paling bermanfaat dalam sebuah tinjauan terbaru.

● Beberapa tetes telinga yang umum digunakan adalah formulasi berdasarkan


aminoglikosida, dan terdapat kekhawatiran akan kemungkinan efek samping
ototoksisitas ketika digunakan pada membran timpani yang perforasi,
persetujuan terbaru adalah penggunaannya aman dalam rangkaian jangka
pendek, yang dipantau secara ketat, dan akhirnya tidak bersifat lebih ototoksik
dibandingkan infeksinya sendiri.
Tindakan preventif
O OMA merupakan alasan umum penggunaan antibiotik pada
kelompok usia pediatrik, dan merupakan penyebab operasi
tersering pada anak di negara berkembang merupakan
manajemen OME dan OMA dengan insersi selang ventilasi.

O Biasanya penggunaan antibiotik dapat menimbulkan resistensi


dan efek samping, sedangkan selang ventilasi biasanya
memerlukan anestesi umum, dibuka setelah periode waktu
tertentu, dan beberapa anak memerlukan operasi ulangan.

O Diperlukan pengobatan yang lebih baik untuk OMA dan OME.


Manajemen yang ideal adalah pencegahan; sehingga penelitian
terbaru terfokus untuk mencapai target ini.
Vaksin pneumokokal
O Antigen untuk vaksinasi telah teridentifikasi sebagai S. pneumoniae sebagai
penyebab OMA tersering, M. catarrhalis dan H. Influenza yang tidak dapat
dikelompokkan. Beberapa tinjauan-tinjauan sistematik telah menetapkan
efektivitas vaksin pneumokokal dalam mencegah OMA pneumokokal.

O Setelah pemberian valent pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), insidensi


OMA pada anak menurun di Amerika Utara. Pada bayi, penurunan OMA
sebesar 43%. Dan penurunan 42% untuk peresepan antibiotik.

O Penelitian-penelitian di Kanada telah menunjukkan penurunan hingga


25.2% OMA dari 2000 hingga 2007

O Meskipun memiliki hasil yang menjanjikan, terdapat kekhawatiran


mengenai manfaat jangka panjang setelah imunisasi.

O Setelah mengenalkan vaksinasi, komplikasi terkait OMA termasuk


mastoiditis maupun komplikasi intrakranial menurun; namun, hal yang
mengejutkan adalah mereka kembali ke kadar periode pre-vaksinasi hanya
setelah beberapa tahun
O Kemungkinan metode untuk menanggulangi resistensi terhadap
vaksin adalah memformulasikan vaksin menggunakan antigen
protein yang dikonservasi secara luas; hal ini dapat tergantung
dengan serotipe dan konon tidak terkait dengan penggantian
serotipe.

O Bentuk vaksin ini dapat lebih terjangkau dan tepat untuk negara
berkembang, karena kebutuhannya lebih besar. Beberapa vaksin
pneumokokal terbaru yang dapat melindungi dari serotipe
tambahan telah dikembangkan, meliputi vaksin konjugat
polisakarida pneumokokal 11-valent dengan protein D sebagai karier
dan vaksin pneumokokal 13-valent, yang dapat memiliki manfaat
lebih lanjut terhadap OM H. Influenzae tak tertipe.
KESIMPULAN
O Otitis media merupakan patologi tersering pada kelompok
usia pediatrik menjadikannya salah satu dari alasan
kunjungan dokter tersering. Untungnya, manajemennya
sederhana dan menjanjikan, namun jika diabaikan, dapat
menimbulkan berbagai komplikasi termasuk gangguan
pendengaran permanen. Penelitian terbaru terfokus pada
tindakan preventif seperti vaksin pneumokokal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai