LIKEN SIMPLEKS
KRONIK
Dosen Pembimbing :
DR.dr. Fitriyanti, Sp.KK, FINSDV
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanjab timur
Pekerjaan : Buruh
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Melayu
Hobi :-
Anamnesis
Dilaukan secara alloanamnesis kepada ibu pasien
Keluhan utama
+ 5 bulan SMRS pasien mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang menebal dari kulit
sekitar dan terasa gatal pada punggung kaki kiri. Awalnya bercak kemerahan sebesar kepala
jarum pentul yang semakin hari semakin melebar. Gatal dirasakan saat pasien sedang tidak
beraktivitas yang sering kali membuat pasien menggaruk-garuk daerah yang gatal terkadang
sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal lama-kelamaan menjadi terasa tebal,
melebar dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien merasakan gatal bertambah
apabila pasien banyak pikiran.
+1 bulan SMRS pasien juga mengeluh bercak merah yang menebal daripada kulit sekitar di
sertai rasa gatal timbul di daerah punggung kaki sebalah kanan. Awalnya bercak kemerahan
berukuran sebesar kepala jarum pentul dan sekarang sebesar kelereng.
Pasien sudah berobat ke puskesmas 2 bulan SMRS diberikan obat salep (pasien lupa
nama obatnya) pasien merasa gatal sedikit berkurang namun bercak pada kakinya tidak
menghilang.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita
keluhan serupa.
Thoraks
Keadaan Umum :
01 Tampak sakit ringan 04 Jantung : BJ I-II regular, tidak
terdapat bunyi tambahan
Paru : Vesikuler (+/+), Whee
Tanda Vital zing (-), Rhonki (-)
Kesadaran : Compos Mentis
RR : 20 kali/menit Genitalia
02 TD :130/70 mmHg 05 DBN
Nadi : 90 kali/menit
Suhu : 36,4o C
Kepala Ekstremitas
03 a. Mata
b. THT
: DBN
: DBN
06 Superior
Inferior
: DBN
: DBN, terdapat lesi (+)
c. Leher : DBN
Regio Pedis
Sinistra
Deskripsi
Inspeksi
Plak, berbentuk tidak teratur, ukuran plakat,
berjumlah soliter, berbatas sirkumkrip, warna
hiperpigmentasi, tepi tidak aktif, distribusi regi
onal, pada permukaan didapatkan likenifikasi
dan skuama, sekitar terdapat krusta.
Palpasi
Permukaan tidak rata, kasar, nyeri tekan (-)
Regio Pedis
Dekstra
Deskripsi
Inspeksi
Plak, berbentuk tidak teratur, ukuran lentikular
, soliter , berbatas sirkumkrip, warna eritema,
tepi tidak aktif, distribusi regional, pada permu
kaan likenifikasi dan skuama..
Palpasi
Permukaan tidak rata, kasar, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang, namun dapat dilakukan tes :
1. Histopatologi
- Pemeriksaan histopatologi, yaitu dengan cara mengambil potongan jaringan yang akan diperiksa.
Jaringan yang sudah dipotong difiksasi dengan larutan fiksasi seperti formalin 10% supaya sel menjadi
keras dan sel-selnya mati. Pewarnaan dilakukan dengan Hematosilin Eosin (HE) atau dengan
orselin dan giemsa.
- Gambaran histopatologi Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis) berupa ortokeratosis, hi
pergranulosis, akantosis, dengan rete ridges memanjang teratur. Bersebukan sel radang limfosit dan his
tiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah,kolagen menebal.
- Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol lebih tinggi dari permukaan,
sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasia neural. Kadang terlihat krusta yang menutup sebagian
epidermis.
- Dua gambaran utama liken planus adalah kerusakan basal epidermal keratinosit dan likenoid interface
lymphocytic reaction. Pada epidermis, terdapat hiperkeratosis, hipergranulosis dengan batas tegas, dan
elongasi rete ridges yang menyerupai gambaran gigi gergaji (a saw-tooth pattem). Pada taut dermal-epi
dermal, ditemukan sel apoptosis yang multiple atau hialin koloid (badan Civatte), sedangkan pada
dermal papilaris terdapat eosiniphilic colloid bodies , dan gambaran bandlike dari infiltrasi limfosit.
Diagnosis Banding
1. Neurodermatitis sirkumskripta
(Liken Simpleks Kronis)
2. Liken planus
3. Psoriasis vulgaris
Diagnosa
Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis)
Tatalaksana
Your Text Here
Medikamentosa
Non medikamentosa
Oral
Cetirizine 10mg 1x/hari (malam
hari)
Topikal
1.Hindari menggaruk-garuk bagian yang gatal - Urea 20% (pemakaian
2.Edukasi kepada pasien tentang penyakitnya setelah mandi diarea lesi)
3.Kuku sebaiknya pendek - Krim betametason 0,1%
5gram (dipakai setelah 30
4.Hindari stress psikologis menit pemakaiaan urea)
5.Istirahat yang cukup
6.Menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kelemb
apan kulit agar kulit tidak kering.
Pemeriksaan anjuran
1. Histopatologi
Prognosis
16
BAB III
Tinjauan Pustaka
Neurodermatitis
LSK adalah peradangan kulit kronis,
gatal, sirkumskrip, dan khas ditandai
dengan likenifikasi.
Definisi
•Likenifikasi merupakan pola yang terbentuk dari respon kutaneus akibat garukan
dan gosokan yang berulang dalam waktu yang cukup lama.
•Secara klinis tampak berupa penebalan kulit, dengan peningkatan garis
permukaan kulit pada daerah yang terkena sehingga tampak seperti kulit batang
kayu.
Epidemiologi
Insert the title of your subtitle Here
LSK berlangsung secara kronis dan secara epidemiologi lebih banyak menyerang
Neurodermatitis kelompok dewasa yang berusia antara 30-50 tahun (jarang pada anak-anak).
1 2 3 4 5
Iritasi
Jumlah eosinofil
pruritus memainkan pe kulit dan sensasi gatal
Meningkat. Eosinofil
ranan karena pruritus sehingga penderita
berisi protein X dan
berasal dari pelepasan sering menggaruknya.
protein kationik yang
mediator atau aktivitas akibat dari iritasi
dapat menimbulkan
enzim proteolitik. menahun akan terjadi
degranulasi sel mast.
penebalan kulit.
Gejala Klinis
Lanjutan
Gejala Awal
Eritema biasanya muncul pada
Mengeluh merasa gatal pada
awal lesi. Rasa gatal muncul
satu daerah atau lebih. Sehingg
pada saat pasien sedang
a timbul plak yang tebal karena
beristirahat dan hilang saat
mengalami proses likenifikasi. A B melakukan aktivitas dan
biasanya gatal timbul intermiten
Pemeriksaan
Penunjang
Ortokeratosis Gambaran histopatologik LSK sirkumskripta
berupa ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis
dengan rete ridges memanjang teratur. Serbukan
sel radang limfosit dan histiosit di sekitar pembu
luh darah dermis bagian atas, fibroblas bertamb
ah, kolagen menebal.
Hipergranulosis
Akantosis
P
E
N • Secara umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan
memperburuk keadaan penyakitnya, oleh karena itu harus dihindari.
G
• Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan :
O 1. Antipruritus
B 2. kortikosteroid topikal atau intralesi
•Antipruritus : antihistamin generasi pertama atau kedua
A •Kortikosteroid yang dipakai biasanya berpotensi kuat, kalau
masih tidak berhasil dapat diberikan secara suntikan intralesi.
T
A
N
Edukasi
Pembahasan
Analisis masalah
Dari anamnesis, Ny. B, usia 60 tahun, bekerja sebagai buruh datang ke poliklinik RSUD Raden Matta
her Jambi dengan keluhan terdapat bercak kemerahan yang lebih tinggi dari kulit sekitar dan terasa gatal pada
punggung kaki kiri sejak + 5 bulan yang lalu. Awalnya bercak kemerahan sebesar kepala jarum pentul yang sema
kin hari semakin melebar. Gatal dirasakan saat pasien sedang tidak beraktivitas yang sering kali membuat
pasien menggaruk-garuk daerah yang gatal terkadang sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal
lama-kelamaan menjadi terasa tebal, melebar dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien
merasakan gatal bertambah apabila pasien banyak pikiran. + 1 bulan SMRS pasien juga mengeluh bercak merah
yang menebal daripada kulit sekitar disertai rasa gatal timbul di daerah punggung kaki sebalah kanan. Awalnya
bercak kemerahan berukuran sebesar kepala jarum pentul dan sekarang sebesar biji jagung.
Hal tersebut sesuai dengan keluhan LSK yaitu keluhan dan gejala dapat muncul dalam waktu
hitungan minggu sampai bertahun-tahun. Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal
dan seringkali bersifat paroxismal. Lesi kulit yang mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan
sangat nyaman bila digaruk sehingga terkadang pasien secara refleks menggaruk dan menjadi kebias
aan yang tidak disadari.
Analisis masalah
Pada pemeriksaan fisik dermatologi didapatkan pada regio pedis
sinistra terdapat plak, berbentuk tidak teratur, ukuran plakat, jumlah soliter,
berbatas sirkumkrip, warna hiperpigmentasi, tepi tidak aktif, distribusi regional
, pada permukaan didapatkan skuama psoriasiformis, dan likenifikasi. Dan
pada regio pedis dekstra terdapat plak, berbentuk tidak teratur, ukuran miliar
dan lentikular, berjumah 2 buah lesi, berbatas sirkumkrip, warna eritema,
tepi tidak aktif, distribusi regional, pada permukaan kasar dan terdapat likenifik
asi.
Hal tersebut sesuai dengan keluhan LSK yaitu Lesi tunggal, dan bisa juga lebih dari 1
yang pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan
eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan terkadang
sampai ekskoriasi; sekitarnya hiperpigmentasi.
Pengobatan
Pada pasien mendapatkan terapi antihistamin yang berefek sedatif dan obat
topikal krim betametason 0,1 % dan Antihistamine
juga urea 20% pelembab jenis humektan.
Pada LSK, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan antipruritus, kortikosteroid
topikal atau intralesi, produk antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek
sedative. Kortikosteroid yang dipakai biasanya berpotensi kuat. Krim Betametason
dipakai untuk peradangan kulit yang berespon baik terhadap steroid. Bekerja
mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan mempe
rbaiki permeabilitas kapiler. Dan urea 20% pelembab yang bekerja sebagai humektan
yang menarik air dari atmosfir dan dermis.
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Neurodermatitis
Neurodermatitis
- Neurodermatitis merupakan peradangan kulit kronis ditandai dengan gejala kulit tebal dan
garis kulit tampak menonjol (likenifikasi) menyerupai batang kayu.
- Penyebab : belum diketahui , namun pada dasarnya pruritus yang berkepanjangan menjadi
dasar pembentuk terjadinya lesi pada neurodermatitis.
- Lesi tampak likenifikasi berupa penebalan kulit dengan garis-garis kulit yang semakin terlihat
, terlihat plak dengan ekskoriasi serta sedikit eritematosa (memerah) dan edema.
- Pada lesi yang sudah lama, lesi akan tampak berskuama pada bagian tengahnya, terjadi hiper
pigmentasi (warna kulit yang digaruk berubah menjadi kehitaman) pada bagian lesi yang gata
l, bagian eritema dan edema akan menghilang, dan batas lesi dengan bagian kulit normal sem
akin tidak jelas.
- Terapi mencegah pemicu terjadinya pruritus. Terapi medika mentosa yang bisa diberikan ialah
kortikosteroid dan Antihistamin.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here