Anda di halaman 1dari 35

Wita Zahara, S.

Ked Case Report


Session ( CRS )

LIKEN SIMPLEKS
KRONIK
Dosen Pembimbing :
DR.dr. Fitriyanti, Sp.KK, FINSDV

BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI
BAB I
01 Liken Simpleks Kronik
Peradangan kulit kronis, disertai rasa gatal, yang khas
ditandai dengan kulit yang tebal dan likenifikasi

02 Terjadi pada usia dewasa antara 30 hingga 50 tahun dan


jarang terjadi pada anak-anak. Wanita lebih sering terkena
dibandingkan dengan pria.

03 Terjadinya liken simpleks kronis ini diakibatkan oleh karena


gosokan yang terus menerus dan garukan yang berulang
oleh karena rasa gatal yang timbul sehingga kulit menebal
dan kasar. Perubahan pada kulit ini disebut likenifikasi. Lesi
pada liken simpleks kronis ini seringnya bersifat tunggal.
BAB II

Status Pasien
Identitas Pasien

Nama : Ny. B
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanjab timur
Pekerjaan : Buruh
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Melayu
Hobi :-
Anamnesis
Dilaukan secara alloanamnesis kepada ibu pasien

Rw. Perjalanan Rw. Penyakit


Keluhan Utama Keluhan dahulu dan
Tambahan penyakit
sosial ekonomi

Keluhan utama

01 Bercak kemerahan yang meninggi dari 02 Keluhan tambahan


Tidak terdapat keluhan tambahan
kulit sekitar dan terasa gatal pada pungg
ung kaki kiri sejak + 5 bulan yang lalu.
Anamnesis
Riwayat perjalanan penyakit

+ 5 bulan SMRS pasien mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang menebal dari kulit
sekitar dan terasa gatal pada punggung kaki kiri. Awalnya bercak kemerahan sebesar kepala
jarum pentul yang semakin hari semakin melebar. Gatal dirasakan saat pasien sedang tidak
beraktivitas yang sering kali membuat pasien menggaruk-garuk daerah yang gatal terkadang
sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal lama-kelamaan menjadi terasa tebal,
melebar dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien merasakan gatal bertambah
apabila pasien banyak pikiran.
+1 bulan SMRS pasien juga mengeluh bercak merah yang menebal daripada kulit sekitar di
sertai rasa gatal timbul di daerah punggung kaki sebalah kanan. Awalnya bercak kemerahan
berukuran sebesar kepala jarum pentul dan sekarang sebesar kelereng.
Pasien sudah berobat ke puskesmas 2 bulan SMRS diberikan obat salep (pasien lupa
nama obatnya) pasien merasa gatal sedikit berkurang namun bercak pada kakinya tidak
menghilang.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita
keluhan serupa.

Riwayat Sosial ekonomi


Pasien adalah seorang buruh buah pinang.
Riwayat penyakit dahulu Tinggal bersama dengan suami dan dua orang
Pasien belum pernah menderita keluhan anak dan istri.
yang sama seperti ini sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis

Thoraks
Keadaan Umum :
01 Tampak sakit ringan 04 Jantung : BJ I-II regular, tidak
terdapat bunyi tambahan
Paru : Vesikuler (+/+), Whee
Tanda Vital zing (-), Rhonki (-)
Kesadaran : Compos Mentis
RR : 20 kali/menit Genitalia
02 TD :130/70 mmHg 05 DBN
Nadi : 90 kali/menit
Suhu : 36,4o C
Kepala Ekstremitas
03 a. Mata
b. THT
: DBN
: DBN
06 Superior
Inferior
: DBN
: DBN, terdapat lesi (+)
c. Leher : DBN
Regio Pedis
Sinistra
Deskripsi
Inspeksi
Plak, berbentuk tidak teratur, ukuran plakat,
berjumlah soliter, berbatas sirkumkrip, warna
hiperpigmentasi, tepi tidak aktif, distribusi regi
onal, pada permukaan didapatkan likenifikasi
dan skuama, sekitar terdapat krusta.

Palpasi
Permukaan tidak rata, kasar, nyeri tekan (-)
Regio Pedis
Dekstra
Deskripsi
Inspeksi
Plak, berbentuk tidak teratur, ukuran lentikular
, soliter , berbatas sirkumkrip, warna eritema,
tepi tidak aktif, distribusi regional, pada permu
kaan likenifikasi dan skuama..

Palpasi
Permukaan tidak rata, kasar, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Penunjang

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang, namun dapat dilakukan tes :
1. Histopatologi
- Pemeriksaan histopatologi, yaitu dengan cara mengambil potongan jaringan yang akan diperiksa.
Jaringan yang sudah dipotong difiksasi dengan larutan fiksasi seperti formalin 10% supaya sel menjadi
keras dan sel-selnya mati. Pewarnaan dilakukan dengan Hematosilin Eosin (HE) atau dengan
orselin dan giemsa.
- Gambaran histopatologi Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis) berupa ortokeratosis, hi
pergranulosis, akantosis, dengan rete ridges memanjang teratur. Bersebukan sel radang limfosit dan his
tiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah,kolagen menebal.
- Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol lebih tinggi dari permukaan,
sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasia neural. Kadang terlihat krusta yang menutup sebagian
epidermis.
- Dua gambaran utama liken planus adalah kerusakan basal epidermal keratinosit dan likenoid interface
lymphocytic reaction. Pada epidermis, terdapat hiperkeratosis, hipergranulosis dengan batas tegas, dan
elongasi rete ridges yang menyerupai gambaran gigi gergaji (a saw-tooth pattem). Pada taut dermal-epi
dermal, ditemukan sel apoptosis yang multiple atau hialin koloid (badan Civatte), sedangkan pada
dermal papilaris terdapat eosiniphilic colloid bodies , dan gambaran bandlike dari infiltrasi limfosit.
Diagnosis Banding

1. Neurodermatitis sirkumskripta
(Liken Simpleks Kronis)
2. Liken planus
3. Psoriasis vulgaris
Diagnosa
Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis)
Tatalaksana
Your Text Here

Your Text Here

Medikamentosa
Non medikamentosa

Oral
Cetirizine 10mg 1x/hari (malam
hari)
Topikal
1.Hindari menggaruk-garuk bagian yang gatal - Urea 20% (pemakaian
2.Edukasi kepada pasien tentang penyakitnya setelah mandi diarea lesi)
3.Kuku sebaiknya pendek - Krim betametason 0,1%
5gram (dipakai setelah 30
4.Hindari stress psikologis menit pemakaiaan urea)
5.Istirahat yang cukup
6.Menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kelemb
apan kulit agar kulit tidak kering.
Pemeriksaan anjuran

1. Histopatologi
Prognosis

• Quo ad Vitam • Quo ad Functionam • Quo ad Sanationam

• ad Bonam • ad Bonam • dubia ad Bonam

16
BAB III

Tinjauan Pustaka
Neurodermatitis
LSK adalah peradangan kulit kronis,
gatal, sirkumskrip, dan khas ditandai
dengan likenifikasi.
Definisi
•Likenifikasi merupakan pola yang terbentuk dari respon kutaneus akibat garukan
dan gosokan yang berulang dalam waktu yang cukup lama.
•Secara klinis tampak berupa penebalan kulit, dengan peningkatan garis
permukaan kulit pada daerah yang terkena sehingga tampak seperti kulit batang
kayu.
Epidemiologi
Insert the title of your subtitle Here

LSK berlangsung secara kronis dan secara epidemiologi lebih banyak menyerang
Neurodermatitis kelompok dewasa yang berusia antara 30-50 tahun (jarang pada anak-anak).

Jenis Kelamin Daerah Umur


LSK terjadi lebih Insidensi Pasien dengan
sering lebih banyak pada Riwayat dermatitis
pada wanita bangsa asia. atopikmenderita
dibanding laki-laki LSK pada onset
usia lebih muda,
rata-rata 19 tahun
Etiopatogenesis

Jumlah sel langerhans


Pruritus membuat bertambah banyak.
timbulnya pola reaksi Saraf yang berisi
kulit berupa CGRP & SP melepas
Likenifikasi kan histamin dari sel
mas yang selanjutnya
memicu pruritus.

1 2 3 4 5
Iritasi
Jumlah eosinofil
pruritus memainkan pe kulit dan sensasi gatal
Meningkat. Eosinofil
ranan karena pruritus sehingga penderita
berisi protein X dan
berasal dari pelepasan sering menggaruknya.
protein kationik yang
mediator atau aktivitas akibat dari iritasi
dapat menimbulkan
enzim proteolitik. menahun akan terjadi
degranulasi sel mast.
penebalan kulit.
Gejala Klinis

Pruritus Lesi Prurigo


Lesi berupa Plak
gatal sekali, bila Lesi biasanya tunggal, pada
nodus berbentuk Plak LSK
timbul malam hari awalnya berupa plak eritema
kubah, permukaan memperlihatkan lesi
dapat mengganggu tosa, sedikit edematosa, lam
erosi tertutup krusta Yang berbatas tegas
tidur. merasa enak bila bat laun edema dan eritema
dan skuama, lambat
digaruk; setelah luka, menghilang, bagian tengah
laun menjadi keras
baru hilang rasa berskuama dan menebal,
dan berwarna lebih gelap.
gatalnya likenifikasi dan ekskoriasi;
Diagnosis
Diagnosis untuk liken simpleks kronis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang

Lanjutan
Gejala Awal
Eritema biasanya muncul pada
Mengeluh merasa gatal pada
awal lesi. Rasa gatal muncul
satu daerah atau lebih. Sehingg
pada saat pasien sedang
a timbul plak yang tebal karena
beristirahat dan hilang saat
mengalami proses likenifikasi. A B melakukan aktivitas dan
biasanya gatal timbul intermiten

Lokasi C D Pemeriksaan fisik menunjukkan


Biasanya rasa gatal tersebut muncul pada plak yang eritematous, berbatas
tengkuk, leher, ekstensor kaki, siku, lutut, tegas, dan terjadi likenifikasi.
pergelangan kaki. Terjadi perubahan pigmentasi,
Yaitu hiperpigmentasi.
Diagnosis Banding
1. Liken Planus

Pasien biasanya merasa sangat gatal, dan


gejala ini bisa menetap hingga waktu 1-2
tahun. Timbulnya papul-papul yang
berwarna merah-biru, berskuama, dan
berbentuk siku-siku. Lesi patogmonik di
mukosa, yaitu papul poligonal, datar dan
berkilat, serta kadang ditemukan delle.
Diagnosis Banding
2. Psoriasis

Penyebabnya adalah autoimun, bersifat kronik


dan residif, ditandai dengan adanya bercak-be
rcak eritema berbatas tegas dengan skuama
yang kasar, berlapis dan transparan.
Histologik

Pemeriksaan
Penunjang
Ortokeratosis Gambaran histopatologik LSK sirkumskripta
berupa ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis
dengan rete ridges memanjang teratur. Serbukan
sel radang limfosit dan histiosit di sekitar pembu
luh darah dermis bagian atas, fibroblas bertamb
ah, kolagen menebal.
Hipergranulosis

Akantosis
P
E
N • Secara umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan
memperburuk keadaan penyakitnya, oleh karena itu harus dihindari.
G
• Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan :
O 1. Antipruritus
B 2. kortikosteroid topikal atau intralesi
•Antipruritus : antihistamin generasi pertama atau kedua
A •Kortikosteroid yang dipakai biasanya berpotensi kuat, kalau
masih tidak berhasil dapat diberikan secara suntikan intralesi.
T
A
N
Edukasi

1. Siklus gatal-garuk harus diputus.


2. Identifikasi riwayat psikologis yang ada sehingga pasien dapat
mengurangi stres yang dialaminya.
3. Kuku sebaiknya pendek.
Prognosis

Biasanya prognosis berbeda-beda, tergantung dari kondisi pasien,


apabila ada gangguan psikologis dan apabila ada penyakit lain
yang menyertai. Pengobatan yang teratur dapat meringankan
kondisi pasien. Penyebab utama dari gatal dapat hilang, atau dapat
muncul kembali. Pencegahan pada tahap awal dapat menghambat
proses penyakit ini.
BAB IV

Pembahasan
Analisis masalah
Dari anamnesis, Ny. B, usia 60 tahun, bekerja sebagai buruh datang ke poliklinik RSUD Raden Matta
her Jambi dengan keluhan terdapat bercak kemerahan yang lebih tinggi dari kulit sekitar dan terasa gatal pada
punggung kaki kiri sejak + 5 bulan yang lalu. Awalnya bercak kemerahan sebesar kepala jarum pentul yang sema
kin hari semakin melebar. Gatal dirasakan saat pasien sedang tidak beraktivitas yang sering kali membuat
pasien menggaruk-garuk daerah yang gatal terkadang sampai berdarah. Pasien merasakan daerah yang gatal
lama-kelamaan menjadi terasa tebal, melebar dan bersisik akibat pasien sering menggaruknya. Pasien
merasakan gatal bertambah apabila pasien banyak pikiran. + 1 bulan SMRS pasien juga mengeluh bercak merah
yang menebal daripada kulit sekitar disertai rasa gatal timbul di daerah punggung kaki sebalah kanan. Awalnya
bercak kemerahan berukuran sebesar kepala jarum pentul dan sekarang sebesar biji jagung.

Hal tersebut sesuai dengan keluhan LSK yaitu keluhan dan gejala dapat muncul dalam waktu
hitungan minggu sampai bertahun-tahun. Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal
dan seringkali bersifat paroxismal. Lesi kulit yang mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan
sangat nyaman bila digaruk sehingga terkadang pasien secara refleks menggaruk dan menjadi kebias
aan yang tidak disadari.
Analisis masalah
Pada pemeriksaan fisik dermatologi didapatkan pada regio pedis
sinistra terdapat plak, berbentuk tidak teratur, ukuran plakat, jumlah soliter,
berbatas sirkumkrip, warna hiperpigmentasi, tepi tidak aktif, distribusi regional
, pada permukaan didapatkan skuama psoriasiformis, dan likenifikasi. Dan
pada regio pedis dekstra terdapat plak, berbentuk tidak teratur, ukuran miliar
dan lentikular, berjumah 2 buah lesi, berbatas sirkumkrip, warna eritema,
tepi tidak aktif, distribusi regional, pada permukaan kasar dan terdapat likenifik
asi.

Hal tersebut sesuai dengan keluhan LSK yaitu Lesi tunggal, dan bisa juga lebih dari 1
yang pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan
eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan terkadang
sampai ekskoriasi; sekitarnya hiperpigmentasi.
Pengobatan
Pada pasien mendapatkan terapi antihistamin yang berefek sedatif dan obat
topikal krim betametason 0,1 % dan Antihistamine
juga urea 20% pelembab jenis humektan.

Pada LSK, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan antipruritus, kortikosteroid
topikal atau intralesi, produk antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek
sedative. Kortikosteroid yang dipakai biasanya berpotensi kuat. Krim Betametason
dipakai untuk peradangan kulit yang berespon baik terhadap steroid. Bekerja
mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan mempe
rbaiki permeabilitas kapiler. Dan urea 20% pelembab yang bekerja sebagai humektan
yang menarik air dari atmosfir dan dermis.
BAB V

Kesimpulan
Kesimpulan Neurodermatitis
Neurodermatitis

- Neurodermatitis merupakan peradangan kulit kronis ditandai dengan gejala kulit tebal dan
garis kulit tampak menonjol (likenifikasi) menyerupai batang kayu.

- Penyebab : belum diketahui , namun pada dasarnya pruritus yang berkepanjangan menjadi
dasar pembentuk terjadinya lesi pada neurodermatitis.

- Lesi tampak likenifikasi berupa penebalan kulit dengan garis-garis kulit yang semakin terlihat
, terlihat plak dengan ekskoriasi serta sedikit eritematosa (memerah) dan edema.

- Pada lesi yang sudah lama, lesi akan tampak berskuama pada bagian tengahnya, terjadi hiper
pigmentasi (warna kulit yang digaruk berubah menjadi kehitaman) pada bagian lesi yang gata
l, bagian eritema dan edema akan menghilang, dan batas lesi dengan bagian kulit normal sem
akin tidak jelas.

- Terapi mencegah pemicu terjadinya pruritus. Terapi medika mentosa yang bisa diberikan ialah
kortikosteroid dan Antihistamin.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai