Anda di halaman 1dari 20

MIKROBIOLOGI FARMASI

“TUBERCULOSIS PARU”
DOSEN PENGAMPU:EMMA SUSANTI,M.Farm.Apt

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 (S1-3B)

1. ANNISA AMALYAH (1801047)


2. IRA FAZIRA (1801056)
3. PUTRI ZAHRA (1801066)
4. VINOLA LEGITA (1801076)
5. ZAMORA MELINDRAWITA (1801081)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


TUBERCULOSIS PARU
Tuberculosis merupakan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri yang bernama
Mycobacterium tuberculosis.
Mycobacterium tuberculosis
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Kelas : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Family : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : M. Tuberculosis
MORFOLOGI

1. Berbentuk batang berukuran panjang 1–4 mm dengan


tebal 0,3–0,6 mm.
2. Bakteri tidak berspora dan tidak berkapsul.
3. Pewarnaan ziehl-nellsen tampak berwarna merah
dengan latar belakang biru.
4. Bakteri sulit diwarnai dengan gram tapi jika
berhasil,hasilnya gram positif.
5. Dinding sel tebal,mesosom mengandung lemak (lipid)
dengan kandungan 25%, kandungan lipid memberi sifat
yang khas pada bakteri yaitu tahan terhadap
kekeringan, alkohol,zat asam, alkalis dan germisida
tertentu.
6. Pertumbuhan sangat lambat, dengan waktu
pembelahan 12–18 jam dengan suhu optimum 37oc.
7. Kuman kering dapat hidup di tempat gelap berbulan-
bulan dan tetap virulen.
8. Kuman mati dengan penyinaran langsung matahari.
PENYEBAB PATOGEN

Mikobakteria

• Penyebab utama penyakit TB paru adalah Mycobacterium


tuberculosis, yaitu sejenis basil aerobik kecil yang non-
motil.
• Kompleks M. tuberculosis (KMTB) juga termasuk
mikobakteria lain yang juga menjadi penyebab TB paru :
M. africanum tidak menyebar luas, tetapi merupakan
penyebab penting Tuberkulosis di sebagian wilayah Afrika,
M. africanum tidak menyebar luas tetapi merupakan
penyebab penting Tuberkulosis di sebagian wilayah Afrika,
M. canettiada ditemukan di kawasan Tanduk Afrika, M.
microti pada penderita yang mengalami imunodefisiensi
• Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh
tingginya kandungan lemak/lipid yang dimiliki oleh
mikrobakterianya
PATOGENESIS
1. TB Paru primer (Awal)
2. Post Primer (Tahunan)
mekanisme
Tuberkulosis post-primer dimulai dengan sarang dini .Sarang dini ini awalnya
berbentuk suatu sarang pneumonik kecil

Sarang tadi mula mula meluas, tapi segera terjadi proses penyembuhan dengan
penyebukan jaringan fibrosis. Selanjutnya akan membungkus diri menjadi lebih keras,
terjadi perkapuran, dan akan sembuh dalam bentuk perkapuran.

Sebaliknya dapat juga sarang tersebut menjadi aktif kembali,menimbulkan kaviti

Kaviti akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar. Kaviti awalnya berdinding
tipis, kemudian dindingnya akan menjadi tebal (kaviti sklerotik).

Nasib kaviti : meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonik baru, Dapat pula
memadat dan membungkus diri (encapsulated), dan disebut tuberkuloma. Kaviti bisa
pula menjadi bersih dan menyembuh yang disebut open healed cavity
Kemungkinan berakhir sebagai kaviti yang terbungkus, dan menciut sehingga
kelihatan seperti bintang (stellate shaped).
FAKTOR RESIKO

 HIV/AIDS
 Diabetes
 Penyakit ginjal stadium akhir
 Kanker
 Malnutrisi
 Pengobatan kanker, seperti kemoterapi
 Konsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati
penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit
Crohn, dan psoriasis
LANJUT

2.Lama kontak
1. Umur keluarga dengan 3.Perilaku
penderita TB paru

4.Status ekonomi
5. Kebiasaan
merokok
GEJALA

1.Gejala umum (sistemik) 2.Gejala khusus (khas)


 akibat penekanan kelenjar getah bening
 Demam tidak terlalu tinggi yang yang membesar akan menimbulkan suara
berlangsung lama, biasanya “mengi”,
dirasakan malam hari disertai
keringat malam. Kadang-kadang  suara nafas yang melemah disertai sesak.
serangan demam seperti  Apabila ada cairan di rongga pleura,dapat
influenza dan bersifat hilang disertai dengan keluhan sakit dada.
timbul.
 Bila mengenai tulang maka akan terjadi
 Penurunan nafsu makan dan
berat badan. gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan
 Batuk-batuk selama lebih dari 3
minggu (dapat disertai dengan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara
darah). ini akan keluar cairan nanah.
 Perasaan tidak enak, lemah.  Pada anak-anak dapat mengenai otak dan
disebut sebagai meningitis.
pencegaha
n
Menyem-
buhkan
penderita

Menurun- Tujuan
pencegah Mencegah
kan tingkat kematian
penularan an

Mencegah
kekambu-
han
CARA 1. Saat batuk seharusnya
PENCEGAHAN menutupi mulut

2. Saat batuk memalingkan


muka agar tidak mengenai
orang lain

3. Membuang ludah di
tempat yang tertutup

4. Mencuci peralatan makan dan


minum sampai bersih setelah
digunakan oleh penderita

5. Bayi yang baru lahir dan anak-


anak kecil harus diimunisasi
dengan vaksin BCG.
KASUS TB PARU
Seorang ibu umur 52 tahun ruang rawat dari IGD dengan
diagnosa medis TB Paru dada pneumothorax partial di
kedua lapang paru. Pada saat pengkajian pasien
mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak. pengkajian
fisik didapatkan suara bunyi ronkhi di ½lapang paru
bawah. Frekuensi nafas 26 kali/menit. Klien tampak susah
untuk mengeluarkan dahak saat batuk. Klien
mengatakan bahwa dirinya tinggal dengan orang yang
mengkonsumsi rokok 2 pak/hari selama 25 tahun. Klien
juga mengatakan tidak nafsu makan, mual, muntah. Klien
kehilangan tonus otot, BB turun 11 kg, konjungtiva
anemis. P 30 x/menit, TD 90/60 mmHg, N 120 x/ menit, S
37°C.
Perbedaan Paru-paru yang mengidap TB
dan normal
PENGOBATAN
Sintesis
Obat yang digunakan untuk tuberkulosis digolongkan atas dua
kelompokyaitu kelompok pertama dan kelompok kedua. Kelompok obat
pertama yaitu rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin.
Kelompok obat ini memperlihatkan efektivitas yang tinggi dengan toksisitas
yang dapat diterima.(Depkes RI, 2006).Kelompok kedua
kanamisin,kuinolon(siproflokssasin,ofloksasin,lefofloksasin),sikloserin,etionami
n,kanamisin,kapreomisin dan para amino salisilat (Istiantoro dan
setiabudy,2007)
JENIS OAT DOSIS HARIAN DOSIS 3 KALI
(mg/kg) SEMINGGU (mg/kg)
Rifampisin (R) 10 (8-12) 10 (8-12)

Isoniazid (H) 5 (4-6) 10 (8-12)


Pirazinamid (Z) 23 (20-30) 35 (30-40)
Etambutol (E) 15 (15-20) 30 (20-35)
Streptomisin (S) 15 (12-18) 15 (12-18)
Gabungan
rifampicin &
pyrazinamide
OAT Fase I

OAT Fase II

OAT Anak
Tradisional
Komposisi ACE MAXS :
Manggis mempunyai kandungan senyawa xanthone yang
mengandung zat antioksidan yang dapat melawan radikal
bebas.
Sirsak bermanfaat memperkuat sistem kekebalan tubuh
dan anti infeksi virus dan bakteri.
Rosella Hitam mengandung antosianin dan gossipetin
memberikan perlindungan yang terjadi akibat
kanker/TBC paru.
Madu membantu meringankan batuk yang terjadi karena
TBC dan melonggarkan kemacetan yang menyebabkan
batuk dan kesulitan lain yang disebabkan oleh penyakit
TBC.
Komposisi Herbal QnC
Jelly Gamat :
• Teripang emas
kandungan dalam
teripang emas dapat
memberantas infeksi,
memperbaiki jaringan
dalam saluran
napas,kandungan anti
kelelahan,mengatasi
peradangan diparu-paru
• Madu ada kandungan
anti-kelelahan

Anda mungkin juga menyukai