Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI

“Tugas Individu”

DOSEN PENGAMPU : NOVIA SINATA,M.Si,Apt

DISUSUN OLEH :

NAMA :ANNISA AMALYAH


NIM : 1801047
KELAS : S1-3B

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


PEKANBARU
INDEKS TERAPI
Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis
yang menghasilkan tolensitas dengan dosis yang
menghasilkan suatu respon yang efektif
( Mary J.Myceh, 2001).

Indeks terapi adalah rasio antara dosis toksik dan dosis


efektif atau menggambarkan keamanan relatif sebuah
obat pada penggunaan biasa diperkirakan sebagai rasio
LD50 (Dosis Lethal pada 50% kosis) terhadap ED50
(Dosis efektif pada 50% kasus).
Indeks Terapi Sempit
Obat dengan indeksi terapi sempit adalah obat-
obat dengan batas keamanan yang sempit,perubahan
sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek
samping yang tidak diinginkan atau bahkan efek toksik

Contoh obat :
1. Asam valproat
Dosis :Intravena(valproate sodium) diberikan 10-15
mg/kg/har,dosis maksimum 60 mg/kg/hari
Sediaan:oral (kapsul dan tablet), sirup dan larutan injeksi
Indikasi :Menangani kejang akibat epilepsi,mencegah
migrain.
2. Warfarin (antikoagulan oral)
Dosis :dosis bersifat individual, dosis awal 5-10 mg per
hariselama 2 hari. Dosis pemeliharaan 2-10 mg per hari.
Sediaan : tablet (oral)
Indikasi :pengobatandanpencegahantrombosis vena, terapi
tambahan untuk mengatasi penyumbatan koroner.
3. Fargoksin ( digoksin )
Dosis :0,125-0,25 mg sehari
Sediaan :tablet (oral)
Indikasi : Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama
atrial fibrilasi)
4. Proris
Dosis :200 mg
Sediaan :tablet (oral)
Indikasi :untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang,sakit
kepala,migrain,sakit gigi, nyeri otot.
5. Fenitoin
Dosis:Kapsul: 0,1 gr,Injeksi: 250 mg/5 ml.
Sediaan: Kapsul dan suntik
Indikasi :mencegah dan mengurangi kejang akibat
epilepsi
6. Teofilin (asma dan penyakit paru obstruktif kronik)
Dosis :Kapsul: 100 mg; 200 mg; 300 mg; 400 mg,Elixir: 80 mg / 15
mL (473 mL),15/80 mg mL larutan,Tablet 100 mg; 200 mg; 300 mg;
450 mg; 600 mg.
Sediaan :Kapsul 130 mg,Tablet 150 mg,Kapsul Salut Selaput 125
mg,Kaptabs Pelepasan Lambat 300 mg, Sirup 130 mg/ 15 mL,Sirup
150 mg/15 mL
Indeks terapi luas
Rasio antara efek terapi dengan efek toksiknya jauh

1.Asam mefenamat 3.Metampiron


Dosis :250 mg,500 mg Dosis: 500 mg
Sediaan :tablet,kapsul Sediaan :tablet
Indikasi : Indikasi :analgesik
analgesik,antipiretik

2.Ibupeofen 4. Antalgin
Dosis: 400 mg,100 mg/5 Dosis :500 mg
ml Sediaan :kaplet
Sediaan : kaplet,suspensi Indikasi : analgesik
Indikasi :
analgesik,antipiretik
5.Fenilbutazon 7.Bromheksin
Dosis :200 mg Dosis : 8mg,4 mg/ml,4 mg/ml
Sediaan : tablet salut Sediaan :tablet,sirup,eliksir
selaput Indikasi :mukolitik

6.Cyanocobalamin 8.Ambroxol
Dosis :10 mg,50 mg Dosis : 30 mg,15 mg/ml
Sediaan :tablet Sediaan :tablet,sirup
Indikasi Indikasi :penyakit saluran
:difesiensi,vitamin B12 pernafasan
Tipe Reseptor
1. Kanal ion (ionotropik)
Kanal ion adalah suatu glikoprotein yang
melintasi membran sel dan merupakan suatu
kompleks multi subunit yang tersusun membentuk
kanal.
Reseptor :
a) Astilkolin nikotinik“memperantai terjadinya kontraksi
otot polos”
Contoh obat :
Antagonis (heksametonium,trimetafan,tubokurarin)
Agonis (nikotin,lobelin,varenikilin)
Mekanisme reseptor Asetilkolin
Nikotinik
1.Potensial aksi datang pada ujung presinaptik saraf
motorik,dan mengakibatkan terbuka kanal ion Ca
2.Ca masuk melewati kanal ion akan memicu
pelepasan asetikolin pada ujung saraf
3.Astil kolin berikatan dengan reseptor
nikotinik,sehingga terbukanya kanal ion Na
4.Masuknya Na menyebabkan depolarisasi lokal pada
membran yang akan membuka kanal Na
5.Masuknya Na selanjutnya menyebabkan potensial
aksi sampai mencapai T tuble dan membuka kanal Ca
pada membran retikulum sarkoplasam (RS)
6.Pelepasan Ca dari RS ke sitosol terjadi kontaksi otot
MEKANISME ASETILKOLIN NIKOTINIK
b) Reseptor GABAA (ionotropik)
Agonis : golongan benzodiazepin
(diazepam,klordiasepoksid,lorazepam,alprazolam)

c) Reseptor 5-HT3 (serotonin) :terlibat pada mual & muntah


Antagonis : ondansetron,granisetron

d) Reseptor glutamat NMDA :ionotropik {berfungsi sebagai


neurotransmitter pemicu (excitatory)}
Antagonis : ketamin,memantin
Mekanisme :
• Kanal ion pada reseptor NMDA diblok oleh Mg
• Glutamat dilepaskan dari saraf presinaptik ,berikatan dengan
reseptor non-NMDA membuka kanal ion
• Ion Na masuk dan terjadi depolarisasi parsal
• Jika depolarisasi pada post sinaptik kuat untuk melepaskan
Mg,maka akan membuka kanal pada reseptor NMDA
• Aliran ion Na dan Ca memicu proses selanjutnya
2. Protein-G (metabotropik):reseptor yang menjadi
mediator dari respon seluler (hormon,neurotransmitter)
a) Astilkolin muskarinik
 Reseptor muskarinik M1 (Gq) :fungsi kognitif & memori
Agonis : AF102B,AF150(S),AF267B,xanomelin,talsaklidin
 Reseptor muskarinik M2 (Gi) :mengatur denyut jantung
Mekanisme :
1.Terjadi diotot jantung
2.Subunit Giα akan menghambat adenilat
siklase,sedangkan subunit βγ akan membuka kanal ion K
3.Terjadi hiperpolarisasi menyebabkan berkurangnya
frekuensi denyut jantung
4. Bersamaan kurangnya Camp,menyebabkan
berkurangnya kekuatan kontraksi otot jantung
MEKANISME RESEPTOR MUSKARINIK M2
 Reseptor muskarinik M3 (Gq):sekresi
kelenjer,konstriksi otot polos bronkus
Antagonis : ipratropium bromide,tiotropium
bromide,solifenasi,oksibutinin,darifenasin
Agonis : pilokarpin
 Reseptor muskarinik M4 & M5 (Gi & Gq) :mengatur
analgesik,mengatur pelepasan dopamin

b) Reseptor adrenergik
 Reseptor α1 adrenergik (Gq) :vasokonstriksi
Contoh obat :golongan antihipertensi
Antagonis :prazosin,doksazosin,terazosin
Agonis :fenilefrin,efedrin,pseudoefedrin
 Reseptor α2 adrenergik (Gi) :vasokonstriksi
Agonis: klonidin (obat antihipertensi)
Antagonis : yohimbin
 Reseptor β1 adrenergik (Gs) :meningkatkan kekuatan
denyut jantung
Agonis: norepinefrin dan dobutamin
Antagonis:atenolol,alprenolol,metoprolol,asebutolol,propa
nolol (anti hipertensi)
 Reseptor β2 adrenergik (Gs) :bronkorelaksasi
Agonis:salbutamol,terbutalin (aksi
pendek),salmeterol,formoterol (aksi panjang)
 Reseptor β3 adrenergik (Gs,Gi) :metabolisme energi
Agonis : oktopamin
c) Reseptor dopamin
Keluarga reseptor D1
 Reseptor dopamin D1 (Gs) :saat mual & muntah
Agonis :apomorfin,bromokriptin,dopamin,SKF-38393
Antagonis :klopromazin,haloperidol,klozapin,spiperone
 Reseptor dopamin D5 (Gs) :saat mual & muntah
Agonis: apomorfin,bromokriptin,dopamin,SKF-38393
Antagonis:klopromazin,haloperidol,klozapin,spiperone
Keluarga reseptor D2
 Reseptor dopamin D2 (Gi) :pada parkinson,skizoprenia
Agonis :apomorfin,bromokriptin,dopamin
Antagonis :klopromazin,haloperidol,klozapin,spiperone
 Resptor dopamin D3 (Gi) :pada parkinson,skizoprenia
Agonis :apomorfin,bromokriptin,dopamin
Antagonis :klopromazin,haloperidol,klozapin,spiperone
 Reseptor dopamin D4 (Gi) :pada
parkinson,skizoprenia
Agonis :apomorfin,bromokriptin,dopamin
Antagonis :klopromazin,haloperidol,klozapin,spiperone

d) Reseptor angiotensin :menaikkan tekanan darah


arteri dan fungsi renal
Antagonis : golongan sartan
(candesartan,losartan,ibesartan,valsartan)
Mekanisme reseptor angiotensin
1.Resetor terikat dengan protein Gq yang mengaktivasi
sistem fosfolipase
2.Angotensin berikatan dengan antagonisnya
3.Protein Gq yang teraktivasi akan menstimulasi PLC
dan membuka kanal Ca
4.PLC membelah phosphoinostensin (PIP2) menjadi
inositol trisphosphate (IP3) & diacylglycerol (DAG)
5.IP3 memicu pelepasan Ca dari retikulum
endoplasmik
5.DAG dan Ca mengaktivasi enzim
6.Protein selanjutnya difosforilasi oleh protein kinase
MEKANISME RESEPTOR ANGIOTENSIN
3. Protein Tirosin Kinase
Protein tirosin kinase adalah enzim yang mengkatalisis
proses fosforilasi dari residu tirosin yaitu proses transfer
ion fosfat dari ATP ke gugus hidroksil (OH) tirosin pada
protein target
a) Reseptor faktor pertumbuhan (Growth factor)
 Reseptor EGF (epithelial growth factor)
Agonis : erlotinib,gefitinib
Antagonis :cetuximab,trastuzumab,pertuzumab
 Reseptor VEGF (vascular endothelial growth factor)
Agonis :bevacizumab

b)Reseptor sitokin (cytokines receptor) :pleiotropik


Agonis : antiinflamasi (mepolizumab)
Antagonis : infliximab,etanercept,adalimumab,anakinra
Mekanisme reseptor sitokin
• Transduksi signal reseptor sitokin adalah melalui jalur JAK-
STAT.
• interaksi sitokin dengan reseptornya akan memicu
perubahan konformasi reseptor dan pengikatan dengan
protein JAK (Janus Kinase ).
• JAK akan memfosforilasi reseptor dan dirinya sendiri
(transfosforilasi), yang kemudian dapat diikat oleh STAT
(signal transducer and activator of transcription) yang
merupakan protein berdomain Sh2.
• Peristiwa berikutnya terjadi fosforilasi STAT dan
dimerisasi STAT. STAT yang dimerisasi ini kemudian masuk
kedalam nucleus untuk meregulasi transkripsi gen.
• Transkripsi gen tertentu akan mengarahkan pada ekspresi
gen tertentu yang menginduksi sintesis protein tertentu,
yang dalam hal ini adalah produksi antibody oleh sel plasma
(limfosit-B).
MEKANISME RESEPTOR SITOKIN
c) Reseptor insulin :pleiotropik
Insulin adalah protein kecil yang disekresikan oleh sel β
pankreas yang terkait erat dengan transpor glukos dari
darah kedalam sel.
Contoh obat :Glipizide
Mekanisme :
• Dalam keadaan normal,bila ada rangsangan pada sel
β,insulin disintesis kemudian disekresikan kedalam
darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regalasi
glukosa darah insulin reseptor merupaka reseptor
transmembran yang diaktifasi oleh insulin
4. Reseptor Inti
Reseptor yang memiliki 2 tempat ikatan yaitu tempat ikatan
dengan hormon/ligan dan tempat ikatan dengan bagian
spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan
transkripsi gen
a)Reseptor glukokortikoid (untuk metabolisme glukosa)
Mekanisme :
• Pada kondisi basal,reseptor glukokortikoid (GR) berada
disitoplasma dalam bentuk kompleks bersama dengan
suatu protein chaperone yaitu heat schock protein Hsp90
• Jika suatu kortikosteroid berikatan dengan resptor,GR
terdisosiasi dan bertranslokasi kenukleus
• Ikatan GR dengan GRE meregulasi transkripsi gen yang
mengatur sintesis protein tertentu yang menimbulkan
respon biologis
MEKANISME RESEPTOR GLUKOKORTIKOID
b) Peroxisome proliferators-activated receptos (PPAR)
Metabolisme lemak
Agonis :PPARα golongan obat penurun kolestrol
(klofibrat,gemfibrozil),PPRAβ golongan obat
tiazolidindion
Mekanisme :
1.Ketika suatu ligan mengikat PPAR yang berada
dalam bentuk dimer dengan RXR terjadi ikatan ko-
aktivator
2.Kompleks ini akan mengikat PPRE yang kemudian
akan meregulasi transkripsi gen yang akan terlibat
pada berbagai respon sel
MEKANISME PPAR
c) Reseptor estrogen :resptor inti yang
memperantarai aksi hormon estrogen didalam
tubuh
Agonis : golongan obat jenis SERM
Antagonis :tamoksifen
Mekanisme :
1.Saat molekul estrogen mengikat
reseptornya,akan terjadi ikatan dengan koaktivator
2.Kompleks ini akan mengikat ERE,yang kemudian
mengaktifkan transkripsi gen
3.Regulasi transkripsi gen akan menghasilkan
suatu protein spesifik yang terlibat dalam fungsi
biologis tertentu (fungsi proliferasi sel)
MEKANSIME RESEPTOR ESTROGEN
REFERENSI

Ikawati,Zullies.2008.Pengantar Farmakologi
Molekuler.Yogyakarta:UGM Gadjah Mada
University Press
Anonim.2017.ISO Informasi Spesialite Obat
Indonesia Volume 51.Jakarta:Penerbit PT ISFI

Anda mungkin juga menyukai