Anda di halaman 1dari 46

SISTEM STARTER

Capaian Pembelajaran
Memelihara dan mendiagnosa sistem starter

Sub Capaian Pembelajaran

1. Memahami prinsip motor DC


2. Memahami sistem starter konvensional
3. Memahami sistem starter reduksi
4. Memahami sistem starter sepeda motor
5. Merawat dan mendiagnosa sistem starter
Fungsi Sistem Starter

1. Menghasilkan tenaga gerak untuk memutar poros


engkol.
2. Kecepatan putar poros engkol antara 60 – 90 rpm
3. Torsi yang dibutuhkan untuk memutar poros
engkol motor bensin 4 – 6 silinder dengan
kapasitas silinder 1000 saampai 2000 cc mencapai
6 kgm

Bila torsi yang dihasilkan kurang maka putaran motor


menjadi rendah atau tidak dapat berputar sama sekali,
sehingga proses pemasukan maupun kompresi tidak
memenuhi syarat untuk proses pembakaran, dengan
demikian bila momen yang dihasilkan motor starter
kurang maka motor sulit hidup.
Memahami prinsip motor DC

Grafik Besar Arus dan Putaran Mesin


Saat Starter
Memahami prinsip motor DC

Putaran Minimal Poros Engkol Saat


Starter
PRINSIP MOTOR DC
Memahami prinsip motor DC

Medan Magnet Disekeliling Penghantar


Yang Dialiri Listrik
Memahami prinsip motor DC

KAIDAH TANGAN KIRI FLAMINGS


Arah Gerakan

+
Arah Flux Magnet

Arah Arus Listrik


Memahami prinsip motor DC

PRINSIP MOTOR DC
HUBUNGAN ARAH ARUS DAN KUTUB
MAGNET
Memahami prinsip motor DC

PRINSIP MOTOR DC MAGNET REMANENT


SERI
Memahami prinsip motor DC

PRINSIP MOTOR DC MAGNET REMANENT


PARALEL
SISTEM STARTER KONVENSIONAL
Sistem Starter Konvensional

Komponen dan Rangkaian Sistem


Starter Konvensional
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
Komponen Sistem Starter
A. Penghasil Gerak Putar
B. Pemindah Gerak Putar

A. Komponen Penghasil Gerak Putar


1. Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik
2. Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan selenoid starter
sehingga sistem starter dapat bekerja.
3. Selenoid starter berfungsi untuk merubah energi listrik
menjadi gaya magnet yang digunakan menghubungkan
terminal yang berhubungan dengan baterai dan terminal
yang berhubungan dengan motor starter. Jadi selenoid
berfungsi sebagai saklar elektrik.
4. Motor starter berfungsi untuk merubah energi listrik
menjadi gerak putar
Komponen Sistem Starter

B. Komponen Pemindah Gerak Putar

1. Baterai berfungsi sebagi sumber energi listrik


2. Selenoid berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi gaya
magnet yang digunakan untuk menarik tuas pengungkit
3. Tuas pengungkit berfungsi untuk mengungkit pinion gear agar
bergerak berhubungan dengan flywheel.
4. Kopling starter (over running clutch) berfungsi untuk
menghubungkan putaran motor starter ke flywheel dan
mencegah flywheel memutar motor starter
5. Pinion gear merupakan gigi yang menghubungkan motor ke
flywheel.
Komponen Pemindah Putaran
Pinion Gear
Proses Pengkaitan Pinion Gear
ke Fly Wheel
Kunci kontak diputar sampai sterter ON
Saat pinion gear berhubungan penuh
Saat starter OFF
SISTEM STARTER REDUKSI
Kontruksi Motor Starter Reduksi dan
Konvensional
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
Reduction Gears

Perbandingan armature gear


dengan gigi pada cluth gear
adalah 1 : 2,4 sampai 1: 3.
Pada saat kontak starter ON
Gigi Pinion Berkaitan Penuh
Pada saat saklar starter OFF
Spesifikasi motor starter mesin
Toyota Seri K
Motor Starter Planetary Gear

Armature
Sun Gear
Planetary Gear
RingRing
GearGear
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
Komponen Motor Starter
Planetary Gear
MERAWAT DAN DIAGNOSA SISTEM STARTER
MERAWAT BATERAI
Test Voltage Drop Baterai
Test Rangkaian Metode Voltage Drop
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
KOMPONEN MOTOR STARTER
Pemeriksaan Field Coil
Pemeriksaan Armature
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
SISTEM KELISTRIKAN ENGINE

Besar celah
aksial sebesar
0,05 – 0,60 mm
Pemeriksaan Armature Coil
Pemeriksaan Selenoid dan Kopling
Starter

Anda mungkin juga menyukai