Minop - K.3
Minop - K.3
Minop - K.3
SILICATES
Anggota Kelompok :
M2 SITE
Enstantite – Ferrosilite
(Orthopyroxene)
(Mg,Fe)2Si2O6
– Sistem Kristal : Orthorombik
– Tanda Optis : Biaxial (+)
– 2Vz : 50°- 132°
• Komposisi : Mg dan Fe (10% atau
– δ : 0,007 – 0,020
15%), dan hadir beberapa kation
– Indeks bias : lain dalam persentase yang kecil
– nα =1,649 – 1,665 seperti Al, Mn, Ti, Cr, dan Ca.
• Ciri – Ciri Fisik : Kekerasan 5 – 6,
– nβ = 1,653 – 1,670
Berat Jenis : 3,21 – 3,96 , Sampel
– nγ = 1.,657 – 1,674 Setangan umumnya berwarna
Cokelat dengan kilap logam dan
Cerat berwarna Abu -Abu.
Data Pengamatan
– Warna (Sampel Tangan) : Putih atau hijau pucat (kaya Mg) hingga hitam (kaya Fe)
– Cerat : Putih-Abu-abu
– Kilap : Kaca
– Warna (Sayatan Tipis) : Colorless, abu-abu, hijau pucat, coklat pucat, atau hijau
kecoklat-coklatan
– Pleokroisme : Lemah
– X: hijau pucat, hijau kebiru-biruan
– Y: coklat kehijau-hijauan pucat, hijau, hijau kebiru-biruan
– Z: hijau kecoklat-coklatan pucat, hijau, kuning-hijau
– Bentuk : Prismatik memanjang
– Belahan : Tiga arah {110}, {001}, dan {100}
– Kembaran : Umumnya kembaran sederhana dan lamellar pada {100} dan {001}
– Orientasi Optis : Augite:
X Λ a = -20° to -33°
Z Λ c = +35° to +48°
Y =b
Bidang Optik = {010}
pada bidang 010 akan menghasilkan birefringence yang maksimum
– Gelapan, Sudut : 35°-48°
– Warna Interferensi Max. : Orde 2
– Alterasi : Umumnya tergantikan menjadi material yang disebut uralite atau menjadi
serpentine, klorit, biotit, karbonat, atau silikat lainnya.
– Ciri Pembeda : Dapat dibedakan dari orthopiroksen dengan gelapan miring dan
dwibias yang lebih tinggi dan dari pigeonite dengan 2V yang lebih besar.
– Keterdapatan : Umum ditemukan pada batuan beku mafic seperti gabbro, norite,
anorthosite, peridotite, dan pyroxenite.
PPL XPL
Aegirine
– Rumus : NaFe3+Si2O6
– β : 107.42°
– nα : 1.750-1.776
– nβ : 1.780-1.820
– nγ : 1.795-1.836
– δ : 0.040-0.060
– 2V x : 60-70°
Aegirine-Augite
– Pleokroisme : Coklat, coklat kekuningan, hijau muda, hijau kekuningan, hijau gelap
– Bentuk : Prismatik memanjang
– Belahan : Dua arah {110} dan {100}
– Kembaran : Umumnya kembaran sederhana dan lamellar pada {100}
– Orientasi Optis :
– Aegirine:
X Λ c = +10° to 0°
Y= b
Z Λ a= +7° to 17°
Bidang Optik = {010}
– Aegirine- Augite:
X Λ c = 0° to -20°
Y= b
Z Λ a= +16° to 36°
Bidang Optik = {010}
Aegirine, Aegirine-Augite
Fitur Pembeda:
Omfasit memiliki relief yang tinggi. Dibedakan dari jadeite karena
dwibiasnya yang lebih tinggi.
PPL
Omphacite
(Ca,Na)(Mg,Fe2+,Fe3+,Al)Si2O6
Warna interferensi Kuning atau Merah, Orde 1 tinggi–
orde 2 rendah
Kembaran Simpel dan lamelar pada {100} atau
{001}
Birefrigence 0,0012 -0,028
Gelapan 34°-48°
Alterasi:
Teralterasi menjadi amphibole hijau fibrous.
XPL Keterdapatan:
Mineral omphacite bersama dengan garnet merupakan penciri dari
eklogit.
Jadeite
NaAlSi2O6
– Sistem Kristal : Monoklin KOMPOSISI: > 80% rantai tetrahedral
ditempati oleh Na+, dengan sisanya
– Tanda Optis : Biaxial (+) ditempati oleh Ca2+ atau kadang-
– 2V : 70° - 80° kadang K+. Biasanya, > 80% M1
oktahedral ditempati oleh Al3+, dan
– Indeks bias : sisanya ditempati oleh Fe3+, atau
– nα = 1,640 – 1,681 untuk menyeimbangkan Ca2+ di situs
M2, Mg2+ dan Fe2+. Kadang juga
– nβ = 1,645 – 1,684
terdapat sejumlah kecil Ti dan Mn.
– nγ = 1.,652 – 1,692 Terdapat sela keterbauran
– BENTUK: Kristal berbentuk stubby hingga (miscibility) antara jadeit, omfasit
piroksen Na-Ca, dan aegirine-augite.
prisma memanjang dengan penampang segi
empat atau delapan, Jadeite juga dapat
berbentuk butiran anhedral dan agregat
asikular hingga berserat.
Jadeite
NaAlSi2O6
Warna Tidak berwarna
Bentuk Prismatik
Belahan 2 arah pada bidang {110} pada
sudut 87°
Pleokroisme Hijau pucat, kuning cerah, hijau
Relief Sedang–tinggi
Fitur Pembeda:
PPL Jadeite memiliki indeks rekfraksi yang lebih rendah daripada
pyroxene lainnya.
Jadeite
NaAlSi2O6
Warna interferensi Kuning atau Merah, Orde 1
Kembaran Simpel dan lamelar pada {100} atau
{001}
Birefrigence 0,006 -0,021
Gelapan 32°-55°
Alterasi:
Teralterasi menjadi amphibole, analcime, atau nepheline.
Keterdapatan:
XPL Mineral jadeit hanya ditemukan pada batuan metamorf yang terbentuk
pada tekanan tinggi dan temperatur rendah hingga sedang, seperti sekis
glaukofan, dan serpentinit.
Spodumene ( LiAlSi2O6 )
– Sistem Kristal : Monoklin
– Tanda Optis : Biaxial (+)
– 2V : 58°- 68°
– Indeks bias :
– nα =1,648 – 1,668
– nβ = 1,655 – 1,671
– nγ = 1,662 – 1,682
– Sifat fisik::
– H = 6,5 – 7
– G= 3.03 – 3.23
– Putih atau putih keabuabuan pada sampel setangan
– Cerat putih
– Kilap kaca
Spodumene
– Y=b
– Z dengan c = +20 - +26o
Cummingtonite Grunerite
Kenampakan PPL Cummingtonite
(FoV=5 mm) (Sumber:
https://wwwf.imperial.ac.uk/earthscienceandengineering/ro
cklibrary/viewimage.php?cID=5455&img=6&imagetype=1)
Kenampakan PPL & XPL
https://en.wikipedia.org/wiki/Actinoli
te
Data Pengamatan Mikroskop Polarisasi
• Pengamatan polarisasi bersilang (XPL)
• Pengamatan polarisasi sejajar (PPL)
• Dwibias(δ) : 0,017– 0,027
• Relief : sedang - tinggi(+)
• Warna : colourless, coklat pucat • Kembaran : Sederhana dan lamellar
• Pleokroisme : Ada, lemah; makin kuat • Gelapan: Symetrical di sayatan basal, Paralel jika searah
dengan penambahan kandungan Fe.
longitudinal section
• Bentuk : columnar, bladed, acicular
• Warna Interferensi : Colorless, hijau pucat-hijau gelap, orde 1
• Belahan : 2 arah , 56-1240.
atas – orde 2 tengah
Actinolite Tremolite
Informasi Tambahan
• Alterasi: Produk alterasi yang umum adalah klorit, talc, dan karbonat
• Ciri pembeda: Tremolit dibedakan dari aktinolit berdasarkan sudut
gelapan yang miring.
• Keterdapatan: Secara umum terdapat di batugamping, dolomit,
maupun batuan karbonatan lainnya yang termetamorfkan.
Hornblende
Magnesio-hornblende
mindat.org
– Relief In Thin Section : Moderate to high positive relief
– Composition :
– Hornblende memiliki beragam komposisi. Hornblede menghitung jumlah signifikan Na dan K di tempat
struktural A, dan Fe3 + dan Al 3+ di tempat M1, M2 dan M3. Muatan diseimbangkan dengan mengganti Al3 +
untuk Si4 + di situs tetrahedral hingga sekitar Al2.25Si5.75. materi yang secara kolektif disebut hornblende di
sini termasuk anggota dari seri berikut.
– Magnesiohornblende-ferrohornblende
– Ca2(Mg,Fe2+) 4(Al,Fe3+) (Si7Al)O22(OH)2
– Tschermakite-ferrotschermakite
– Ca2(Mg,Fe2+) 3AlFe3+ (Si6Al2)O22(OH)2
– Edinite-ferro-edinite
– NaCa2(Mg,Fe2+) 5 (Si7Al)O22(OH)2
– Pargasite-ferropargasite
– NaCa2(Mg,Fe2+) 4Fe3+ (Si6Al2)O22(OH)2
– Hastingsite-magnesiohastingsite
– NaCa2(Mg,Fe2+) 4Fe3+ (Si6Al2)O22(OH)2
– elemen lain seperti Ti, Mn dan Cr, juga dapat hadir dan F, Cl dan O dapat menggantikan (OH). Kompleksitas
komposisi memungkinkan untuk menggunakan data optik saja untuk menentukan komposisi.
– Physical Properties :
– Hardness : 5-6
– Gravity : 3.02-3.45
– Color : greenish black in hand sample, less commonly brown; greenish gray to gray streak
– Streak : greeneih gray to gray
– Luster : vitreous
– Color and pleochroism : perbedaan warna dan pleochmic di kedua sayatan tipis dan peningkatan
butir, biasanya dalam nuansa hijau, kuning-hijau, biru-hijau, dan coklat. Varietas hijau biasanya
memiliki X = kuning muda, kuning muda-hijau, biru muda-hijau; Y = hijau, kuning-hijau. abu-abu-
hijau; Z = hijau tua, biru tua-hijau, abu-abu tua-hijau. Varietas kecoklatan biasanya menunjukkan
X = kuning, kuning kehijauan, coklat kehijauan; Y = kuning-coklat, coklat, coklat kemerahan; Z =
abu-abu coklat, coklat tua, coklat kemerahan.
FORM: Umumnya ditemukan sebagai
prismatik ramping untuk kristal berbilah
dengan potongan melintang berbentuk
seperti berlian yang menunjukkan
Hornblende in granodiorite pembelahan amfibol pada 56 ° dan 124 °.
Juga ditemukan sebagai anhedral ke butiran
yang sangat tidak beraturan, yang dalam
beberapa kasus dapat secara tertutup
melingkupi mineral terkait.
Hornblende in amphibolite
– Cleavage : Pembelahan khas amfibol pada (110) berpotongan pada 56 ° dan 124 °. Bentuk
fragmen dikontrol oleh belahan dan biasanya memanjang sejajar dengan sumbu c. Ada juga
pemisahan pada (100) dan (001).
– Twinning : Simple and lamellar twins on (100) are not uncommon.
– Optical Orientation: X ᴧ a = + 3 ° hingga —19 °. Y = b, Z ᴧ c = + 12 ° hingga + 34 °. bidang optik =
(010). Bagian basal menunjukkan symmetrical extinction dengan sinar lambat sejajar dengan
diagonal panjang antara belahan. Bagian longitudinal adalah sumbu lambat. Extinction angle Z ᴧ
c dari 12 ° hingga 34 ° terlihat pada bagian yang sejajar dengan (010), yang menunjukkan satu
arah pembelahan dan birefringence maksimum. Umumnya extinction angle adalah antara 14 °
dan 25 °.
• Indices Of Refraction And Birefringence: Indeks
refraksi menunjukkan peningkatan dengan
meningkatnya kandungan besi. Kebanyakan
hornblende memiliki indeks dalam kisaran n, = 1.655
± 0,010. nβ = 1,665 ± 0,010. dan nγ = 1,675 ± 0,015
dengan birefringence dalam kisaran 0,018 hingga
0,028 Warna interferensi tertinggi pada sayatan tipis
biasanya upper first atau lower second tetapi sering
ditutupi oleh warna mineral.
• Interference Figure: Hornblende pada umumnya
adalah biaksial negatif. Sudut 2V menunjukkan
penurunan umum dengan meningkatnya kandungan
besi. Hornblende pada umumnya , sudut 2V terletak
di kisaran 75 ° ± 10 °. Elongate sections yang
menunjukkan warna lebih gelap dan extinct angel
atau symmetrical angel dipotong tegak lurus terhadap
bidang optik (010) dan kemungkinan besar
menghasilkan angka acute bisectrix dan Optic axis
figures. Dispersi sumbu optik moderat dengan r> v
atau r <v.
– Alteration : Hornblende may be altered to biotite. Chlorite or other Fe-Mg silicates.
– Distinguishing Features : Cleavage and crystal habit membedakan hornblende dari piroksen yang
berwarna gelap. Aktinolit memiliki indeks lebih rendah dan extinct angel yang lebih kecil.
Cummingtonit biasanya positif secara optik, berwarna lebih terang, dan secara karakteristik
menunjukkan kembaran lamelar yang halus. Oxyhornblende berwarna cokelat tua, sangat
pleochroic, dan memiliki tingkat serangan bir yang lebih tinggi.
– Occurrence : Hornblende merupakan mineral umum yang ditemukan di berbagai lingkungan
geologi. Ini dapat ditemukan di hampir semua batuan beku tetapi tipikal batuan plutonik dan
ekstrusif dengan komposisi menengah seperti diorit, granodiorit, trondhjemite, dan andesit. Hal
ini tidak jarang terjadi pada batuan granit dan rhyolitic yang lebih kaya akan silika dan
mengkristal sebagai mineral magmatik akhir di gabbro norite, dan batuan mafik terkait.
Hornblende adalah mineral umum dalam medium, metamorfik regional tingkat tinggi di
amphibholite, hornblende gneiss, atau schist dan gneisses lainnya. Itu juga ditemukan di marmer.
Skarns, atau batuan karbonat methemorphosed lainnya, tetapi tremolite-actinolite lebih umum
terjadi pada batuan ini.
PPL XPL
Oxyhornblende
Kaersutite
mindat.org
– Relief In Thin Section : High positive relict.
– Composition : Kaersutite is a titaniferous amphibole analogous to titanaugite in the pyroxenes. Compositions and optical
properties are probably continuous between kaersutite and members of the hornblende group. Current nomenclature
restricts the term kaersutite to samples with more than 50% Mg/Mg + F2+ and uses the term ferrokaersutite for more Fe-
rich samples.
– Physical Properties :
– Hardness = 5-6
– Gravity = 3.2-3.3
– Color : dark brown or black in hand sample
– Streak : gray
– Luster : vitreous
– Color And Pleochroism: Usually yellowish brown, brown, reddish brown or greenish brown in thin section or grain
mount. Pleochroic with X = yellow to brownish yellow, Y = reddish brown, Z = dark reddish brown or greenish brown.
– Form : Kaersutite forms typical amphibole crystals. It may also be intergrown with titanaugite, or titanian biotite. or may
form overgrowths on titanaugite. Many samples are color-zoned, and it commonly is rimmed by line-grained Fe-Ti oxides.
– Cleavage :Typical amphibole cleavages on (110) intersect at 56° and 124°. Partings are possible on (100) and (001).
– Twinning : Simple or lamellar twins on (100) are common.
– Optical Orientation : X ᴧ a = +16° to -3°, Y = b, Z ᴧ c = 0° to 19°, optic plane = (010). Extinction in
basal sections is symmetrical. Longitudinal sections show a single cleavage trace and are length
slow. The Z ᴧ c extinction angle is seen in (010) sections, which also display maximum
birefringence.
– Indices Of Refraction And Birefringence : Indices of refraction and birefringence increase rapidly
with increasing Ti content and increase moderately with increasing ratio of ferric to ferrous iron.
Maximum interference colors in thin section range from second order to as high as fourth or fifth
order, but the strong mineral color may mask the color.
– Interference Figure : Kaersutite is biaxial negative with 2V, between 66° and 82°. Basal sections
yield moderately off-center obtuse bisectrix figures. Acute bisectrix and optic axis figures are
obtained from sections cut perpendicular to (010). Optic axis dispersion is strong, r > v.
– Alteration : Kaersutite may alter to dark amphiboles, titanaugite, Fe-Ti oxides, and chlorite.
– Distinguishing Features : Oxyhornblende may be difficult to distinguish from kaersutite, because
the optical properties are essentially the same. However, at least for fairly magnesian kaersutite,
the pleochroism between and Z seen in grains oriented to yield acute bisectrix figures is
significantly less strong than for oxyhornblende. Katophorite has lower indices of refraction,
smaller 2V and a large X ^ c extinction angle.
– Occurrence : Kaersutite is not a common amphibole but may be found in alkalic volcanic rocks
such as trachybasalt, trachyandesite, and trachyte, and in intrusive rocks such as monzonite,
syenite, camptonite, and lamphyre dikes. Kaersutite is commonly associated with titanaugite,
titanian biotite, Fe-Ti oxides, and titanite.
Richterite
NaCaNa(Mg,Fe)5Si8O22(OH)7
– Sistem Kristal : Monoclinic
– Tanda Optis : Biaxial (-)
– Indeks Bias:
– na = 1.605-1.685
– nb = 1.615-1.700
– ny = 1.622-1.712
– 2Vx = 64--87º
Pengamatan PPL & XPL
Pengamatan Sejajar(PPL)
Pengamatan Nikon Bersilang(XPL)
– Relief :tinggi (+)
– Kembaran : simple dan lamellar pada bidang
– Warna : coklat kekuningan,coklat, coklat kemerahan atau
[100]
coklat kehijauan.
– Extinction : symmetrical extinction
– Pleokroisme : kuning pucat atau hijau dengan oranye
atau tints merah, atau kadang-kadang ungu atau biru. Itu – Indeks bias : memiliki indeks di ujung bawah
disebabkan karena penyerapan biasanya Y> Z> X, dari kisaran indeks bias
sehingga beberapa sampel mungkin lebih gelap ketika – Warna interferensi : bagian atas orde 1 –
tegak lurus terhadap arah getar polar yang lebih rendah. bagian tengah orde 2
– Bentuk : bladed seprti amfibol, juga bisa berbentuk – Gambar interferensi = Biaxial Negatif
fibrous (berserat)
– Belahan : typical seperti amfibol ( 1 arah) 56 dan 124º
mungkin juga ada parting pada {100} dan {001}.
Informasi Tambahan
– Alterasi
alterasi richterite dapat beeubah menjadi piroksen
– Pembeda
richterite memili vanetles yang berwarna menyerupai tremolite dan mungkin sulit untuk
membedakan dari faktor itu.
– Occurrence
Richterite ditemukan di bermetamorfosis dengan batu kapur dan forsiterite deposito. Ada kemungkinan
bahwaamphibole diidentifikasi sebagai tremolite dari batu-batu ini adalah sebenarnya richterite. Hal ini
kadang-kadang ditemukan terkait dengan carbonatites, deposit hidrotermal, dan juga pegmatites
Arfvedsonite
(Na3Fe5Si8O22(OH)2)
– Sistem Kristal : Monoclinic
– Tanda Optis : Biaxial (+) atau (-)
– Indeks Bias:
– na = 1.638-1. 700
– nb = 1.643-1. 709
– ny = 1.650-1.710
– 2Vx = 0-100º
Eckermannite
(Na3Mg4AlSi8O22(OH)2)
– Sistem Kristal : Monoklin
– Tanda Optis : Biaxial (-)
– Indeks Bias :
– nα = 1,61 – 1,64
– nβ = 1,62 – 1,65
– nγ = 1,63 – 1,62Vx = 0-100º
– 2V= 15-80º
Informasi Tambahan
– Pembeda
Arfvedsonit hampir menyerupai actinolite dan hornblende namun yang menjadi pembeda adalah
sudut gelapannya lebih besar dan memiliki warna interferensi yang ordenya lebih dalam.
– Asosiasi
Nepheline, albite, aegirine, riebeckite, katophorite, magnesio-katophorite, quartz.
– Keterdapatan
Pada batuan beku alkali, seperti alkali granite, syenite, nepheline syenite, shoncinite, trachite,
phonolite, dan pegmatite. Berasosiasi dengan mineral aegirine, aegirine-augit, biotiet, K-feldspar,
plagioclase, atau nepheline.
Data Pengamatan
Pengamatan Sejajar(PPL)
Pengamatan Nikon Bersilang(XPL)
– Relief : Moderate
– Kembaran : simple dan lamellar
– Warna : coklat kekuningan,coklat, coklat pada bidang [100]
kemerahan atau coklat kehijauan.
– Extinction : Miring
– Pleokroisme : moderate to strong
– Warna interferensi : bawah hingga
– Bentuk : Elongate hingga prismatik tengah orde 1
– Belahan : 2 Arah pada {110} berpotongan – Dwibias: 0.005-0.018
pada sudut 56° dan 124°
Data Pengamatan
Pengamatan Sejajar(PPL)
Pengamatan Nikon Bersilang(XPL)
– Relief : sedang - tinggi
– Kembaran : Simple or lamellar
– Warna : lavender blue, yellow pada {100}
– Pleokroisme : blue to yellow Bentuk : bladed – Extinction : miring, 15° - 20o
seprti amfibol, juga bisa berbentuk fibrous
(berserat) – Indeks bias : memiliki indeks di
ujung bawah dari kisaran indeks
– Belahan : typical seperti amfibol ( 1 arah) 56 bias
dan 124º mungkin juga ada parting pada
{100} dan {001}. – Warna interferensi : Orde Satu
– Dwibias: 0.006--0.029
Informasi Tambahan
– Alterasi
teralterasi menjadi mineral amphibole lainnya.
– Asosiasi
Dengan mineral seperti Crossite, chlorite, epidote, pumpellyte, lawsonite, omphacite, jadeite, actinolite.
– Occurrence
Pada batuan metamorfisme regional (tekanan tinggi dan temperatur rendah) dimana karena kehadiran
mineral ini, disebut blueschist
Glaucophane – Riebeckite Series
Relief pada Sayatan Tipis Sifat Fisik
Sedang – tinggi, dengan relief positif H = 5-6 ; G = 3.02 – 3.42 (semakin naik seiring
bertambahnya unsur besi) ; biru keunguan, biru, biru
Komposisi tua, hitam, atau abu-abu pada hand specimen. Cerat
• Grup Glaucophane : Fe3+ / (Fe3+ + Al) < 0.5, putih atau abu-abu, kilap kaca
dinamakan glaucophane jika memiliki komposisi
Mg > Fe2+, atau ferroglaucophane jika Fe2+ > Mg Warna dan Pleokroisme
• Glaucophane dan crossite tidak berwarna –
• Grup Riebeckite : Fe3+ / (Fe3+ + Al) > 0.5, medium blue pada sayatan tipis. Dengan
dinamakan riebeckite jika Fe2+ > Mg , dan pleokroisme :
magnesioriebeckite jika Mg > Fe2+, X = tidak berwarna – biru/kuning pucat
Y = biru keunguan Z = biru, biru kehijauan, violet
• Istilah “Crossite” digunakan untuk menamakan
mineral sodic amphiboles yang memiliki • Riebeckite berwarna biru tua pada sayatan tipis,
komposisi Fe3+ / (Fe3+ + Al) antara 0.3 – 0.7 dan pleokroisme kuat.
X = biru tua Y = Biru keabuan Z = biru, kuning
kehijauan.
Glaucophane – Riebeckite Series
Indeks Refraksi dan Dwibias Alterasi
• Grup Glaucophane : pada umumnya memiliki Glaucophane dan crossite dapat teralterasi menjadi
indeks refraksi kurang dari na = 1.65, nb = 1.66, ny mineral amfibol lainnya, dan riebeckite dapat
= 1.66. Dwibias untuk glaucophane 0.008 – 0.029. teralterasi menjadi kuarsa, besi oksida, dan
karbonat.
• Grup Riebeckite : pada umumnya memiliki
indeks refraksi lebih dari na = 1.69, nb = 1.70, ny = Orientasi Optik
1.70. Dwibias untuk riebeckite 0.006 – 0.017. Posisi sumbu indikatriks konstan untuk semua
komposisi: 1 hampir sejajar dengan sumbu c, 1
Gambar Interferensi sejajar dengan sumbu b, dan 1 dekat dengan
• Grup Glaucophane : Biaxial negative dengan sumbu a.
rentang 2Vx = 10 – 50. Posisi bidang optis dan panjang masing-masing
• Crossite : Biaxial negative atau positif, dengan 2V sumbu berubah seiring peningkatan komposisi
antara 0 – 90 mineral besi.
• Grup Riebeckite : Biaxial positif dengan 2Vx = >45 Sudut gelapan untuk semua komposisi umumnya
<10o
Pada glaucophane, sumbu c = sumbu lambat,
pada riebeckite, sumbu c = sumbu cepat
Glaucophane – Riebeckite Series
Bentuk Kembaran
• Grup Glaucophane : memiliki bentuk bladed Kembaran simple atau lamellar dengan arah {110}
hingga prismatic panjang dengan bentuk seperti
intan dan menunjukkan belahan prismatic. Dapat Orientasi Optik
juga berbentuk serat atau granular. Seringkali Posisi sumbu indikatriks konstan untuk semua
ditemukan berbentuk foliasi karena komposisi: 1 hampir sejajar dengan sumbu c, 1
keterdapatannya pada batuan metamorf. sejajar dengan sumbu b, dan 1 dekat dengan
sumbu a.
• Grup Riebeckite : Berbentuk bladed / prismatic Posisi bidang optis dan panjang masing-masing
panjang. Pada sayatan tipis dapat terlihat belahan sumbu berubah seiring peningkatan komposisi
2 arah. Bentuk butir irregular dan poikilitic, mineral besi.
mengelilingi mineral lainnya. Sudut gelapan untuk semua komposisi umumnya
<10o
Belahan Pada glaucophane, sumbu c = sumbu lambat,
Menunjukkan belahan pada {110}, bersinggungan pada riebeckite, sumbu c = sumbu cepat
antara 55 o dan 125 o
Glaucophane – Riebeckite Series
Monoclinic
<β = 103 – 104o
Biaxial (-) or (+)
na = 1.606-1.701
nb = 1.662-1.711
ny = 1.627-1.717
δ = 0.006 – 0.029
2Vx =0-180º
Glaucophane
(Na2Mg3Al2Si8O22(OH)2)
– Sistem Kristal : Monoclinic
– Tanda Optis : Biaxial (-)
– Indeks Bias:
– na = 1.606--1. 701
– nb = 1.622-1. 711
– ny = 1.627-1. 717
–
– 2Vx = 10--45º
Data Pengamatan
2Vx =0-180º
Data Pengamatan
– Bentuk : euhedral-subhedral
– Belahan : typical seperti amfibol ( 1 arah) 56
dan 124º mungkin juga ada parting pada {100}
dan {001}.
Riebeckite
Na2Fe2+3Fe3+2Si8O22(OH)1
– Sistem Kristal : Monoclinic
– Tanda Optis : Biaxial (-) atau (+)
– Indeks Bias:
– na = 1.606--1. 701
– nb = 1.622-1. 711
– ny = 1.627-1. 717
– 2Vx = 0 -135º
Data Pengamatan
– Pembeda
Riebeckite biasanya lebih gelap daripada glaucophane dan mungkin berupa biaxial positif, sumbu
terpanjang dilalui sinar cepat, 2V-nya lebih besar, dan terdapt pada tipe batuan yang berbeda.t
– Asosiasi
Dengan mineral seperti aegirine, nepheline, albite, arfvedsonite, tremolite, ferro-actionlite (metamorphic),
grunerite, magnetite, hematite
– Occurrence
Riebeckite biasanya ditemukan pada alkali granite, syenite, nepheline syenite, trachyte, dan batuan alkali
lainnya. Ditemukan pula sebagai penyusun dari pembentukan metamorfisme yang mengandung besi,
namun dalm bentuk crocidolite. Riebeckite autigenik dapat pula ditemukan pada batuan sedimen.
PYROXEN
OIDS
Pyroxenoids
– 2Vx=36-60o
Wollastonite
Relief Bentuk
Sedang – Tinggi Pada umumnya bladed, kolumnar, atau berserat.
Memanjang sejajar sumbu b, dan pipih sejajar
Struktur dan Komposisi dengan {100} atau {001}
Memiliki struktur yang mirip dengan pyroxene, dengan
perbedaan pada rantai tunggal tetrahedral. Pada umumnya Belahan
komposisi wollastonite adalah CaSiO3. Sedangkan Belahan pada {100} dan {001}, bersinggungan
Wollastonite-2M dan pseudowollastonite adalah polimorf
dengan sudut 84.5o
dengan struktur yang seragam.
Alterasi
Pektolit, kalsit, dan apofilit dapat menggantikan
wollastonite.
Data Pengamatan
– Alterasi : menjadi Rhodocrosite, atau Mn-oksida gelap dan hidroksida (contoh: pirolusit)
– Pembeda: Berwarna merah muda dengan gelapan miring dan hubungan dengan mineral Mn yang
khas. pyroxmangite adalah mineral yang berkaitan erat dengan birefringence lebih tinggi dan 2V
lebih kecil..
– Keterdapatan: Mineral Rhodonite umumnya ditemukan di hidrotermal mineral bijih Mn dan
skarns dan berasosiasi dengan mineral Mn lainnya (rhodocrosite, pirolusit, kuarsa, mineral
karbonatan, mineral sulfide), dan juga terdapat di pegmatite
PECTOLITE
Ca2NaH(SiO3)3
– Sistem Kristal : Triclinic
– <α = 90°31’
– <β = 95°11’
– <γ = 102°28’
– Tanda Optis : Biaxial(+)
– Indeks Bias
nα =1.592-1.610
nβ =1603-1615
nγ =1630-1645
– 2Vz=50-63°
– Relief = sedang positif
Data Pengamatan
– Komposisi dan Struktur : hampir sama seperti wollastonite dengan rantai tunggal tetrahedral yang
terikat secara lateral melalui Ca (pada ikatan/koordinasi oktahedral) dan Na (pada koordinasi
oktahedral) yang terdistorsi. Mg dan Fe juga dapat dimasukkan dalam struktur.
– Bentuk Fisik:
H: 4.5-5
G: 2.84-2.9
Warna : tidak berwarna atau putih (sampel setangan)
cerat : putih
kilap : kaca
– Warna di sayatan tipis: tidak berwarna
– Bentuk : membentuk kelompok kristal yang radial dari Kristal yang menjarum yang
memanjang sejajar dengan sumbu b
– Belahan : 2 arah, pada{100}, dan di{001}, berpotongan pada sudut 95 °
– Kembaran : kembaran jarang ditemukan dengan komposisi bidang yang sejajar dengan {100}
– Orientasi optik:
Xᴧc = -5° - (-11°)
Yᴧa = +10° - 16°
Zᴧb ≈ 2°
– Indeks refraksi :
Pectolite murni = nα =1.592, nβ =1603, nγ =1630
Serandite (Pectolite yang Ca nya sudah disubstitusi oleh Mn) = nα =1.680, nβ =1.682, nγ =1.705, δ =
0.038-0.025
– Warna Interferensi : Orde dua atas PPL
– Gambar interferensi:
2Vz untuk pektolit murni adalah 62°, dan sebagian besar pektolit jatuh pada sudut 50°-60°
Penggantian Mn dapat menyebabkan pengurangan 2V (2Vz seradine adalah 33°)
Informasi Tambahan