Anda di halaman 1dari 22

Hematochezia

Pembimbing :
dr. Sjaiful Bachri Sp.B-KBD

Vincent Vandestyo Chandra


406182102
Identitas Pasien
Nama lengkap : Ny.Y Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 01/05/1957 Perkawinan Kawin

Usia : 62 tahun 4 bulan Agama : Islam

Pendidikan : SMA Alamat : Ciherang Satim


Anamnesis
• BAB berwarna merah sejak 1 minggu yang lalu
Keluhan Utama

Keluhan Tambahan • Nyeri dan panas saat BAB, terdapat lendir di feses
• Pasien datang ke Poli bedah digestif dengan keluhan BAB
Riwayat Penyakit Sekarang berwarna merah kehitaman sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluh saat BAB ia merasakan nyeri dan panas.
Terkadang pasien juga merasa ia mules sebelum BAB. Pasien
mengaku feses berwarna merah kehitaman disertai dengan
darah dan lendir yang bercampur dengan feses, pasien BAB 3x
sehari dengan konsistensi lunak. Darah tidak menetes ketika
sedang BAB. BAB 3x sehari disertai dengan adanya mules, yeri
dan panas saat mengeluarkan. Riwayat demam, nyeri perut
disangkal. Makan, minum dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu  Pasien mengeluh hal yang sama 3 bulan yang lalu
tetapi pasien mengaku sekarang memberat karena
sekarang disertai nyeri saat BAB

Riwayat Penyakit Keluarga  Pasien mengaku tidak ada yang mengeluh


keluhan yang sama di keluarga

Obat yang diminum  Pasien berobat ke dokter umum sebulan yang lalu,
diberikan obat tetapi pasien tidak tau obat apa yang
diberikan dan tidak ada perbaikan
Pemeriksaan Fisik
• Tanggal Pemeriksaan : 31 Agustus 2019
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos Mentis.
Tanda-tanda vital :
• TD : 120/80 mmHg
• S : 36,70C
• RR : 20x/menit
• HR : 78 x/menit
• SpO2: 99%
Kepala : normocephalic, tidak tampak hematom,
rambut putih

Mata : Kedudukan simetris, kedua palpebra superior dan


inferior tidak terlihat udem, sklera ikterik (+/+), injeksi
sklera (-/-), konjungtiva anemis (+/+), refleks cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+, Isokor.

Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-)

Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada,


sekret(-) perdarahan hidung (-)

Mulut : Bentuk normal, mukosa kering (-), sianosis (-), lidah


kotor (-), tremor (-), faring hiperemis (-), perdarahan
gusi (-)

Leher : KGB tidak teraba mebesar, kelenjar tiroid tidak


teraba membesar di leher
Paru
Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak
ada retraksi sela iga
Palpasi : sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil, tidak teraba
massa
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas paru hati normal
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba pada sela iga V linea midclavicula kiri
Perkusi :
Batas kanan : terletak pada sela iga 3 garis sternalis dextra
Batas kiri : terletak pada sela iga 4 garis midclavicula sinistra
Batas atas : terletak pada sela iga 2 garis parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)

Kulit • kulit kuning langsat, ikterik (-), lesi kulit (-)


STATUS LOKALIS
• Regio : Abdomen
• Inspeksi : tampak datar, distensi abdomen(-), scar (-)
• Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
• Perkusi : Timpani di kuadran perut kiri atas, kiri bawah, kanan atas
dan kanan bawah. Pekak hati (+)
• Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
abdomen, Defans muskuler (-). Massa (-)

• Pasien menolak untuk dilakukan Rectal Touche

• Pada regio abdomen, tampak datar, bising usus (+) Normal, timpani pada
seluruh lapang abdomen. Tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
abdomen.

Kesan • Suspect Hematochezia


Resume
• Telah diperiksa Ny. Y dengan usia 62 tahun dibawa ke poli bedah
digestif di RSUD Ciawi dengan keluhan BAB berdarah merah
kehitaman sejak 3 bulan yang lalu, keluhan semakin parah sejak 1
minggu yang lalu yang disertai dengan nyeri dan panas saat BAB.
BAB bercampur darah dan lendir, konsistensi kenyal. BAB 3x sehari
disertai dengan adanya mules, nyeri dan panas saat mengeluarkan

• Pada pemeriksaan fisik abdomen pada inspeksi, auskultasi, perkusi


maupun palpasi dalam batas normal. Pasien menolak untuk dilakukan
Rectal Touche.
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 14,7 g/dL 11,7 – 15,5
Leukosit 7,1 103 uL 4 – 11
Hematokrit 42,8 % 45-52
Trombosit 283 103 uL 150 – 440
Kreatinin 1,15 Mg/dL 0,60 – 1,30
Leukosit
Ureum 8,9
25,5 null3 uL
10 4
10––11
50
Hematokrit
GDS 33,3
120 %
mg/dl 45-52
80 – 120
SGOT 34 U/L 0-35
SGPT 40 U/L 0-35
PT 10,6 Detik 9,3-11,4
APTT 93,3 Detik 27-42
Diagnosis Diagnosis Banding
Hematochezia • Diverticulosis
• Colitis
Tatalaksana
• Pemasangan NGT
• Perbaikan keadaan umum
• Colonoscopy dalam 30-60 jam
• Menentukan letak perdarahan
• Terapi penyakit yang mendasari

Prognosis
1. Ad vitam : dubia
2. Ad functionam : dubia
3. Ad sanationam : dubia
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Hematochezia adalah feses bercampur darah segar atau
berwarna merah maroon yang keluar melalui anus1
• Melena adalah adalah feses yang berwarna hitam
seperti ter, lengket.1
Epidemiologi
Terjadi pada orang tua berusia antara 63-77 tahun.2

Sebanyak 80% biasanya berhenti secara spontan2

tingkat mortalitas akibat perdarahan saluran cerna bagian


atas adalah 3,5–7%.2

Mortalitas akibat perdarahan saluran cerna bagian bawah


adalah 3,6 %2
Etiologi
• Diverticulosis2
• Angiodisplasia
• Neoplasma
• Colitis
Manifestasi Klinis
• Perdarahan akut :7
a. Sinkop : takikardia, kepala pusing,melayang
b. Syok : - tekanan darah turun (sistolik< 90 mmHg atau
turun > 30 mmHg dari semula)
- takikardi, nadi cepat (> 100x/mnt) denyut kecil,
lemah atau tidak teraba.
c. muka (kulit, mukosa) pucat
d. akral dingin
e. berkurangnya pembentukan air kemih.
f. berkurangnya aliran darah ke otak (bingung, disorientasi, rasa
mengantuk dan syok)
Manifestasi Klinis
• Perdarahan Kronik:7
Akibat kehilangan darah kronik:
a. anemia def.Fe
b. palpitasi
c. lemas
d. anoreksia
e. insomnia.
Diagnosis
• Anamnesis 3
• Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan abdomen, Rectal Touche.
 Evaluasi kondisi umum (Tekanan darah, denyut nadi, Suhu, RR
dan keadaan umum)
• Pemeriksaan Penunjang : 5
Pemeriksaan Darah Lengkap
Colonoscopy, Sigmoideskopi, Barium Enema

• Tujuan : Menentukan letak perdarahan


Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan

• H2TL4
• Foto Polos Abdomen
• Colonoscopy
• Biopsy
Komplikasi

• Syok Hemoragik5
• Anemia
Tatalaksana

• Stabilisasi Hemodinamik6
• Menentukan letak perdarahan
• Monitor hemodinamik
Daftar Pustaka
1. Elta, GH. Approach to the patient with gross gastrointestinal bleeding.
Philadelphia: JB Lippincott Co. 2016. p. 685.
2. Stenson, WF. In ammatory bowel disease. Philadelphia: JB. Lippincott
Co; 2015. p. 748.
3. Levin, JS. Mild to moderate hematoschezia. Decision making in
gastroenterol. Mosby. 2012. p. 80.
4. Wood, GL. Acute gastrointestinal bleeding. Brown Co. 1988. p. 70.
5. Eissel, Bacher KJ, Richter MJ. Hematemesis, melena, hematoschezia. In:
Braunwald E, ed. Harrison’s principles of internal medicine. McGraw-Hill.
2018. p. 180.
6. Fefferman, DS, Farel RJ. Endoscopy in in ammatory bowel disease:
indication, surveillance, and use in clinical practice. Clin Gastroenterol
Hepatol. 2015. 3(1):11-24.
7. Chatzikotas C, Koutrobakis IE, Tzadi M. Rousssoustakaki M, Prassopoulus
IE, Kouromalis EA. Colonic tuberculosis mimicking Crohn’s disease case
report. BMC Gastroenterol. 2012. 2:10-4.

Anda mungkin juga menyukai