Anda di halaman 1dari 45

NEURON DAN

HORMON
SISTEM SARAF
 Sistemsaraf tersusun
oleh 2 tipe sel:
1. Neuron
2. Glia
Neuron
 Neuron adalah sel khusus untuk resepsi
(penerima), konduksi (penghantaran)
dan transmisi (penyebaran) berbagai
sinyal
 Diperkirakan ada kurang lebih 100 miliar
neuron di otak manusia dewasa
Persamaan Neuron dan Sel
Pada Umumnya
 Membran plasma  membran yang
menyelimuti sebuah sel.
 Nukleus  bagian sel yang mengandung
kromosom (sel yang tidak memiliki nukleus
adalah sel darah merah)
 Mitokondrion (jamak mitokondria)  organel
sel yang menjalankan fungsi metabolisme
 Ribosom  tempat sintesis molekul baru
 Retikulum endoplasme  organel berbentuk
tabung untuk mentransportasi protein baru ke
lokasi lain
Anatomi Khas Neuron
 Badan Sel (Soma)
 Dendrit
 Akson
 Ujung Prasinaptik
BADAN SEL (SOMA)
 Berisi organel sel pada umumnya
 Proses metabolisme neuron sebagian besar terjadi
disini
 Diselimuti oleh sinaps
DENDRIT
 Serat percabangan yang ujungnya
meruncing
 Permukaannya dilapisi oleh reseptor sinapsis
 Makin luas permukaan dendrit makin banyak
informasi yang diterima
 Dendritic spine  struktur kecil yang tumbuh
pada dendrit untuk memperluas cakupan
permukaan
 Bentuk dendrit dapat berubah
AKSON
 Serabut tipis berdiameter konstan
 Berfungsi untuk mengirim informasi yang
diteruskan ke neuron lain, kelenjar atau
otot
 Diselubungi oleh materi insulator bernama
selubung mielin
 Terdapat celah2 pada selubung mielin
bernama Nodus Ranvier
UJUNG PRASINAPTIK
 Ujung cabang-cabang akson yang
membesar
 Lokasi akson untuk melepaskan zat kimia
untuk menyebrangi jarak antar akson
 Disebut juga bulbus akhir (end bulb) atau
bouton
Macam-macam Neuron
 Aferen: meneruskan informasi ke suatu struktur
 Contoh: neuron sensorik yang aferen terhadap
sistem saraf
 Eferen: meneruskan informasi dari sebuah
struktur
 Contoh: neuron motorik yang eferen terhadap
sistem saraf
 Intrinstik: dendrit dan aksonnya terletak pada
sebuah struktur dan tidak terhubung dengan
struktur lainnya
 Contoh: neuron intrinsik talamus
GLIA (NEUROGLIA)
 Berasal dari bahasa Yunani  lem
 Ilmuwan dulu menganggap glia adalah
perekat neuron
 Glia juga melakukan pertukaran zat kimia
namun hanya jarak dekat
 Ukurannya lebih kecil dari neuron tapi
jumlahnya lebih banyak
Albert Einstein’s brain
 Berat otak Einstein hanya 1,23
gram.
 Rasio neuron : sel glia Einstein
pada area lobus parietal
(fungsi bahasa dan penalaran
kompleks) < rata-rata orang.
 Diduga sel glia
“membersihkan” sinapsis yang
berlebih.
http://bigthink.com/world-in-mind/the-
matter-of-einsteins-brain
JENIS GLIA
 Astrosit Berbentuk bintang membungkus
terminal presinaptik sekelompok akson yang
berkaitan secara fungsional
 Mikroglia  Glia-glia yang berukuran sangat
berfungsi sebagai sistem imun
 Oligodendrosit  Tipe glia pada sistem saraf
pusat, Berfungsi meningkatkan kecepatan
dan efisiensi konduksi aksonal
 Sel Schwann  Tipe glia pada sistem saraf
tepi, Berfungsi sama seperti oligodendrosit
Sinapsis

 Informasi dari satu neuron ke neuron lain mengalir melalui sinapsis 


synaptic connectivity.
 Setiap neuron terkoneksi dengan 5 ribu – 200 ribu neuron lain dan
bersifat plastis  synaptic plasticity.
Bagaimana Neuron
Berkomunikasi ??
 Peranan neurotransmitter
 Apa itu neurotransmitter dan bagaimana
cara kerjanya…??
Sinapsis dan neurotransmitter
Komunikasi “informasi” sinyal listrik dan
kimiawi pada sistem saraf
 The Chemical Mind - Crash Course Psychology #3
https://youtu.be/W4N-7AlzK7s
 Nerve impulse molecular mechanism
http://youtu.be/SdUUP2pMmQ4
 The Nervous System, Part 1: Crash Course A&P #8
https://youtu.be/qPix_X-9t7E
 The Nervous System, Part 2 - Action! Potential!: Crash
Course A&P #9
https://youtu.be/OZG8M_ldA1M
 The Nervous System, Part 3 - Synapses!: Crash Course
A&P #10
https://youtu.be/VitFvNvRIIY
Bagaimana informasi berjalan di
sebuah neuron?
 Transmisiinformasi neuron melalui perambatan
potensial aksi
 Perambatan potensial aksi berlangsung
sepanjang membran sel neuron
 Potensial aksi melompat dari satu nodus ke nodus
lain
Potensial Aksi
1. Potensial Aksi dimulai dari masuknya impuls melalui Dendrit  terjadi
depolarisasi pada sel  diteruskan ke Axon Hillock (bukit akson)  Axon
2. Jika depolarisasi mencapai Threshold (ambang batas), maka voltase yg
dihasilkan cukup utk membuka kanal Na+ pada membran axon  Na+
masuk ke dlm sel  konsentrasi dlm sel lbh positif (+) drpd luar sel
3. Kanal Na+ menutup  kanal K+ membuka shg K+ keluar  kondisi dlm
sel kembali negatif (-)
4. Kanal K+ mbuka/mnutup dgn lambat shg tlalu banyak K+ yg keluar
Hiperpolarisasi
5. Hiperpolarisasi  kondisi terlalu negatif dlm sel  harus dikoreksi dgn
proses Difusi melalui membran  supaya mencapai Potensial Jeda lagi
6. Masa antara kondisi hiperpolarisasi sampai Potensial Jeda  Periode
Refraktori
7. Periode Refraktori  potensial aksi ≠ terjadi
8. Saat itu, depolarisasi diteruskan di dlm sel.
9. Potensial Aksi  hanya terjadi di wilayah Nodus Ranvier
Neurotransmitter
1. Asam amino  NH2
2. Peptida gugusan asam amino (peptida,
polipepetida, protein)
3. Asetilkolin  N (CH3)
4. Monoamina
5. Purin
6. Gas-gas  NO (nitrit oksida)  tidak
dibawa dalam vesikel
Kerja Obat Terhadap Sinapsis
 Mekanisme obat:
1. Antagonis  obat yg menghambat efek NT
2. Agonis  obat yg meningkatkan efek NT
» tergantung perilaku dan dosisnya
 Sifat obat pada reseptor neuron
1. Afinitas  kecenderungan melekat pada
reseptor
2. Efficacy  kemanfaatan/pengaruhnya pada
reseptor
 Contoh: Afinitas ↑ & Efficacy ↓  antagonis
Kategori Obat

1. Stimulan  meningkatkan
kewaspadaan, kegembiraan, aktivitas
motorik
2. Narkotika  menimbulkan ketenangan,
penurunan perhatian pd lingk & rasa
sakit
3. Halusinogen  mengubah persepsi misal
LSD (lysergic acid diethylamide)
Obat Efek terhadap Efek terhadap sinapsis
psikotropika perilaku
Amfetamin Meningkatkan Meningkatkan pelepasan
kegembiraan, dopamin and
kewaspadaan, mengubah neurotransmitter lain.
mood, mengurangi
kelelahan.
Kokain Meningkatkan Menghambat proses
kegembiraan, pengembalian kembali
kewaspadaan, mengubah dopamin dan
mood, mengurangi neurotransmitter lain.
kelelahan.
Metilfenidat Meningkatkan Secara bertahap
(Ritalin) konsentrasi. menghambat pengambilan
kembali dopamin dan
neurotransmitter lain.
Obat Efek terhadap Efek terhadap sinapsis
psikotropika perilaku
Amfetamin Meningkatkan Meningkatkan pelepasan
kegembiraan, dopamin and
kewaspadaan, mengubah neurotransmitter lain.
mood, mengurangi
kelelahan.
Kokain Meningkatkan Menghambat proses
kegembiraan, pengembalian kembali
kewaspadaan, mengubah dopamin dan
mood, mengurangi neurotransmitter lain.
kelelahan.
Metilfenidat Meningkatkan Secara bertahap
(Ritalin) konsentrasi. menghambat pengambilan
kembali dopamin dan
neurotransmitter lain.
Obat Efek terhadap Efek terhadap sinapsis
psikotropika perilaku
MDMA Dosis rendah: stimulan Melepas dopamin.
(“ekstasi”) Dosis lebih tinggi: Melepas serotonin.
gangguan pengindraan menghancurkan akson yang
mengandung serotonin.

Nikotin Efek stimulan. Menstimulasi reseptor


asetilkolin tipe nikotin,
meningkatkan pelepasan
dopamin pada nucleus
accumbens (bagian otak yang
terkait dengan motivasi,
kesenangan, dan adiksi).
Opiat (e.g., Relaksasi, menarik diri, Menstimulasi reseptor
heroin, morfin) penurunan rasa nyeri. endorfin.
Obat Efek terhadap Efek terhadap
psikotropika perilaku sinapsis

Cannabis Gangguan penginderaan, Mengeksitasi reseptor


(mariyuana) penurunan rasa nyeri dan umpan balik negatif pada
mual, peningkatan nafsu neuron pra-sinaptik.
makan.

Hallucinogen Gangguan penginderaan. Menstimulasi seratonin


(e.g., LSD) tipe 2A (5-HT2A).
HORMON
 Hormon berasal dari kata “Hormaein”
yang artinya memacu atau
menggiatkan.
 Hormon berfungsi untuk mengaktifkan
suatu proses fisiologis dalam tubuh.
1. HIPOTALAMUS
 Hipotalamusberfungsi untuk
menghubungkan sistem saraf dengan
sistem endokrin melalui kelenjar hipofisis.
2. KELENJAR HIPOFISIS/PITUITARI
 Kelenjar ini memiliki 3 bagian:
1. Lobus anterior
2. Lobus intermedia
3. Lobus posterior
Hormon dan
neurotransmitter dalam
fase percintaan
1. Lust: Hormon androgen dan estrogen → Hasrat
seksual.
2. Attraction: Neurotransmitter dopamin dan
norepinefrin yang tinggi, serotonin yang rendah →
Euforia; cemburu, cari perhatian, dll. (mirip
gangguan obsesif-kompulsif).
3. Attachment: Hormon oksitosin dan vasopresin →
Rasa tentram dan nyaman.
The science of love https://youtu.be/eDMwpVUhxAo
The science of heartbreak https://youtu.be/lGglw8eAikY

Anda mungkin juga menyukai