Mikologi BAru
Mikologi BAru
Reni Yunus,S.Si.,M.Sc
Spora
Spora merupakan alat reproduksi
Sifat spora meliputi :
1. Jenis
Spora seksual ( spora generatif)
spora yang dibentuk dari hasil peleburan (fusi) inti yang jenis
kelaminnya (muatannya) sama (homolog) atau tidak sama
(heterolog).
Spora seksual
Spora
Spora seksual
Spora
2. Bentuk
Bentuk spora bulat misalnya Aspergillus Sp.
Spora
4. Ukuran
Kecil (mikrospora)
Besar (makrospora)
Mikrospora
Makrospora
Spora
5. Kedudukan
Langsung dari Hifa
Mempunyai tangkai
Spora seksual
1. Askospora adalah spora seksual yang dibentuk secara endogen didalam suatu
kantung yang disebut Askus, bisa berisi 2,4 dan 8 spora.
Contoh : Piedra hortai
Mekanisme :
Dua jenis hifa, yaitu hifa(+) membentuk alat kelamin jantan (anteredium) dan
hifa(-) membentuk alat kelamin betina(askogonium)
Kedua jenis alat kelamin tersebut bertemu dan terjadi plasmogami (penyatuan
sitoplasma ) tanpa disertai penyatuan inti.
dalam peristiwa tersebut akan terbentuk sel dengan dua inti Askogonium yang
kemudian berkembang menjadi askus
Askospora
Askus Spora
Spora
2. Basidiospora adalah spora seksual yang dibentuk secara eksogen dari suatu
kantung yang disebut basidium, biasanya berjumlah empat. Contoh :
Volvariella volvacea (jamur merang)
Mekanisme :
Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti yang berkecambah dari basidiospora saling
bersinggungan atau bertemu.
Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa
pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid yang
berpasangan.
Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai,
akan tumbuh menjadi hifa.
Spora
Basidospora
Spora
3. Zygospora adalah spora seksual yang dibentuk dari peleburan dua inti
yang bentuk dan jenis kelaminnya sama mis : Genus Mucor
Mekanisme :
Hifa khusus yang disebut Zygospore membentuk cabang
(Progametangia) dan akan bersinggungan dgn hifa Progamentangia hifa
lain.Ketika terjadi kontak, masing-masing progametangia akan membesar
membentuk zigot diploid. Zigot membesar, menebal, dan berwarna
menandakan pematangan zigospore. Setelah dormansi, zygospore
berkecambah menghasilkan sporangiofor dan sporangium
Spora
Tipe-tipe conidiospora
Spora aseksual
5. Sporangiospora yaitu spora yang dibentuk di dalam suatu kantung yang
dinamakan sporangium yang mengelilingi ujung yang membundar dari
konidiofora. Mis : Mucor sp., Rhizopus sp.
Secara aseksual akan dibentuk spora dalam sporangium yang terletak pada
ujung – ujung hifa. Hifa – hifa yang tumbuh tegak pada medium dan terdapat
sporangium pada ujung – ujungnya disebut sporangiosfor.
Sampel kulit dipilih dari bagian yang aktif yaitu bagian yang pinggir
(tepi), sebelum kerokan kulit diambil terlebih dahulu dibersihkan
dengan alkohol 70%.
Sampel rambut, dipilih massa rambut yang terputus atau rambut
yang tidak mengkilat.
Sampel dari kuku, sampel kuku dipilih dengan mengambil massa
destritus kuku.
2. Pembiakan (kultivasi)
Pembiakan jamur dilakukan dalam media SDA (Sabouroud
dekstrose agar) pada suhu 25 - 30ºC. Dalam pengamatan yang
dilihat adalah :
Bentuk koloni, meliputi koloni ragi, koloni menyerupai ragi, dan
koloni filamen.
Bentuk hifa, meliputi hifa vegetatif, reproduksi,hifa bersekat,
hifa tidak bersekat, hifa sejati, hifa semu dan hifa senositik.
Bentuk spora, meliputi spora aseksual atau seksual.
3. Tes imunologik
Tes ini dilakukan dengan suntikan secara intrakutan dengan
antigen yang dibuat dari koloni jamur. Bila pada tes tersebut
positif (+) berarti tubuh positif terinfeksi oleh jamur.
Contoh : Reaksi trikofitin yaitu antigen yang dibuat dari hasil
pembiakan jamur penyebab trikomikosis, bila hasilnya
+ berarti ada infeksi Trichophyton sp.
Identifikasi jamur
4. Biopsi jaringan
Pemeriksaan ini dilakukan pada penderita yang terinfeksi oleh
jamur-jamur sistemik ( profunda). Bahan pemeriksaan diambil
dari jaringan tempat keberadaan jamur.
Cara yang dilakukan dengan teknik histologi, yaitu jaringan
diwarnai dengan menggunakan larutan gram, haematoxylin
eosin
Biasanya elemen-elemen jamur yang ada dalam jaringan akan
tampak khas dengan warna berbeda, untuk pemeriksaan ini
dibutuhkan keahlian khusus.
5. Pemeriksaan dengan sinar wood
Pemeriksaan ini lazim disebut irradiasi, sinar wood adalah sinar
ultraviolet (uv), yang dilewatkan pada saringan wood.
Mekanismenya semula sinar polikromatik akhirnya menjadi sinar
monokromatik. Sinar ini tidak dapt dilihat bla sinar ini diarahkan
kekulit atau rambut yang terinfeksi jamur maka sinar tersebut
dpat dilihat menjadi warna hijau atau kebiruan.
TERIMA KASIH