Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI, LAPORAN
INTERIM, LAPORAN SEGMEN,
PIHAK-PIHAK YANG
BERELASI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

 Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) memiliki pengetian


sebagai sebuah laporan keuangan suatu kelompok usaha
yang disajukan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.

 Bertujuan agar dapat memberikan gambaran yang


obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas
dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa.

 Laporan keuangan konsolidasi harus dibuat apabila suatu


perusahaan induk memiliki 50% saham anak perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
 Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain
menyajikan laporan keuangan konsolidasian
 Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki
 Kekuasaan atas invesste
 Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee
 Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas
investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor.
 Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa
Kehilangan pengendalian – entitas induk (31)
 Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika
disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah yang
diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
 Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
yang dapat diatribusikan pada entitas induk.
Saham / Aset
diterima
Nilai investasi (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa

Reklasifikasi ke Keuntungan/
Saldo Laba Kerugian dlm LR
Contoh
 A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai
pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki
> 1% hak suara)
 A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak
lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain
yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk
mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh

 AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya
dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh
75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB

• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain


memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya
dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh
75% AAA memiliki kekuasaan atas BBB?
7

Contoh Kehilangan Pengendalian

 Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)


 Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB
diklasifikasikan sbg AFS
 Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
 Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130


Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500
Keuntungan 380
Keuntungan =
85%  750 - 85% x 500 = 325
15%  130 – 15%x 500 = 55
Total 380
8

Contoh tidak Kehilangan Pengendalian

 AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)


 AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

Kas 500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400
Keuntungan (ekuitas) 100
 Laporan keuangan interim merupakan
laporan keuangan yang berisi baik laporan
keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan
di PSAK atau laporan keuangan ringkas
(seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini)
untuk suatu periode interim.
 Periode interim adalah suatu periode
laporan keuangan yang lebih pendek dari
satu tahun buku penuh.
 Entitas diperbolehkan memilih menyusun
laporan keuangan interim, informasi lebih
sedikit dibandingkan dengan laporan
keuangan tahunan.
 Pertimbangan  tepat waktu, biaya,
pengulangan informasi
• Informasi lebih sedikit dibanding laporan
tahunan
 Laporan keuangan interim dapat disajikan :
• Laporan Keuangan Lengkap
• Laporan Keuangan Ringkas
 Komponen minimal laporan keuangan interim
• Laporan posisi keuangan ringkas
• Laporan laba rugi komprehensif dalam laporan terpisah
atau digabung
 Pemutakhiran yang tidak signifikan terhadap catatan atas
laporan keuangan tahunan terkini, tidak perlu dibuat.
 Informasi yang material dan tidak diungkapkan di bagian
manapun dalam laporan keuangan interim diungkapkan.
 Kepatuhan terhadap SAK harus diungkapkan.
 Keputusan materialitas pengakuan dan pengungkapan
didasarkan pada data untuk periode interim.
 Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan
keuangan tahunan diterapkan dalam laporan keuangan
interim, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi
yang dilakukan setelah tanggal laporan.
 Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam
suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan
pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan
tidak akan sesuai pada akhir tahun buku.
 Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun
keuangan dapat diantisipasi atau ditangguhkan jika hal
tersebut tepat untuk penyajian.
 Pengungkapan perubahan estimasi
 Perubahan kebijakan akuntansi  jika retroaktif harus
penyajian LK tahunan atau interim
 Pengungkapan berikut diberikan dalam laporan
keuangan interim atau melalui referensi silang dari
laporan keuangan interim pada beberapa laporan
lainnya (seperti komentar manajemen atau laporan
risiko) yang tersedia untuk pengguna laporan
keuangan dengan persyaratan yang sama seperti
laporan keuangan interim dan pada saat yang
sama.
 Jika pengguna laporan keuangan tidak memiliki
akses atas informasi yang ada pada referensi
silang dengan persyaratan yang sama dan waktu
yang sama, maka laporan keuangan interim
tersebut tidak lengkap.
LAPORAN INTERIM
LAPORAN INTERIM
 Pengakuan dan pengukuran unsur yang
sama antara pelaporan keuangan
interim dengan pelaporan keuangan
tahunan adalah:
 Dasar pengakuan pendapatan.
 Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada
periode interim, kecuali jika ada perubahan
dalam standar akuntansi.
 Penyajian penggolongan aktiva sebagai
lancar dan tidak lancar, dan kewajiban
sebagai jangka pendek dan jangka
panjang.
 PSAK No. 5:
Informasi tentang berbagai jenis produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah
geografis perusahaan
 Membantu pengguna laporan keuangan dalam:
 Memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik
 Menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik
 Menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih
memadai
Penyusunan laporan Penyusunan laporan
keuangan didasarkan keuangan didasarkan
pada perspektif pada perspektif
kebutuhan informasi kebutuhan informasi
oleh pihak eksternal oleh pihak internal

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan


keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
 Segmen operasi adalah komponen dari entitas:
 Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban,
 Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan
 Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
 Kriteria suatu unit dianggap sebagai segmen: 10% dari pendapatan, laba
rugi atau aset.
 Pengungkapan:
 Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan,
laba rugi atau aset)  jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagi
pengguna.
 Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteria
agregasi.
 Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas  tambahan
segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).
 Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkan
dalam kategori “semua segmen lain”.
 Informasi Umum
 Menambahkan persyaratan pengungkapan yang dibuat oleh
manajemen ketika menerapkan kriteria penggabungan segmen
operasi yang ada dalam paragraf 12, termasuk deskripsi singkat
segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang
telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang
digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa.
 Rekonsiliasi
 mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan
terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen dilaporkan
sesuai dengan paragraf 23.
Pelaporan segmen ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil
keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya,
menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

27
 Komponen perusahaan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa (baik produk atau jasa individual maupun
kelompok produk atau jasa terkait) dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
menentukan terkait atau tidaknya produk atau jasa
meliputi:
 Karakteristik produk atau jasa
 Karakteristik proses produksi
 Jenis atau golongan pelanggan (produk atau jasa)
 Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa dan
 Jika praktis, karakteristik iklim regulasi misalnya dalam
perbankan, asuransi atau public utilities
 Komponen perusahaan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi
tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
identifikasi segmen geografis:
 Kesamaan kondisi ekonomi dan politik
 Hubungan antar operasi dalam wilayah geografis berbeda
 Kedekatan geografis operasi
 Risiko khusus yang terdapat dalam operasi di wilayah
tertentu
 Regulasi pengendalian mata uang
 Risiko mata uang
DASAR SEGMENTASI
 Pengungkapan didasarkan pada identifikasi
segmen
 Pengungkapan yang diharuskan harus dibuat
untuk setiap tahun pelaporan keuangan
 Informasi yang disajikan meliputi:
 Pendapatan:
 Jumlah pendapatan non afiliasi
 Jumlah pendapatan non afiliasi
 Rekonsiliasi jumlah pendapatan seluruh
segmen dengan pendapatan yang dilaporkan
dalam laporan laba rugi perusahaan
 Basis akuntansi untuk penjualan dan transfer
antar segmen
LAPORAN SEGMEN
 Mengapa perlu ??

Laporan Posisi
Transaksi dan
Keuangan
Saldo
Dan Laba Rugi

Dipengaruhi

• Keberadaan pihak yang mempunyai


hubungan istimewa
• Komitment dengan pihak tersebut
 Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-
pihak berelasi
 Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan
pihak-pihak berelasi.
 Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik
untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan
individual.
 Pengungkapan atas sifat hubungan
 Nilai transaksi, saldo  terkait pihak berelasi
a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas
tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya.
b. Pihak berelasi  substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukum
c. Pihak berelasi
 Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan,
personel manajemen kunci.
 Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);
 anggota dari kelompok usaha sama
 Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain
 Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
 Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
 Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).
 Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh
signifikan
 Hubungan istimewa dengan suatu pihak dapat mempunyai
dampak atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
pelapor, hal ini disebabkan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dapat melakukan transaksi yang tidak
akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa
 Transaksi ini bahkan dapat dilakukan dengan harga yang
berbeda dengan transaksi yang sama yang dilakukan kepada
pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa
 Metode harga penjualan kembali merupakan metode yang
dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi
suatu produk yang dilakukan antara pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan harga jual kembali
produk tersebut setelah dikurangi laba kotor wajar, yang
mencerminkan fungsi, aset dan risiko, atas penjualan
kembali produk tersebut kepada pihak lain yang tidak
mempunyai hubungan istimewa atau penjualan kembali
produk yang dilakukan dalam kondisi wajar
 metode biaya-plus (cost plus method/CPM) adalah metode
yang dilakukan dengan menambahkan kenaikan (mark up)
tertentu kepada biaya pemasok.
 Perusahaan pelapor wajib mengungkapkan adanya
hubungan istimewa bila terdapat pengendalian (control),
sehubungan dengan transaksi antara pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sehingga pengguna laporan keuangan
mendapatkan informasi mengenai pengaruh hubungan
istimewa
 Pengungkapan transaksi meliputi unsur unsur sbb :
 Petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya
maupun proporsinya.
 Jumlah atau proporsi pos-pos terbuka
 Kebijakan harga
 Sejumlah entitas usaha di Indonesia memiliki karakteristik
kepemilikan mayoritas dan/ atau pengendalian oleh pihak yang
sama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Entitas usaha
yang memiliki karakteristik seperti ini disebut entitas
sepengendali.
 Dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak terjadi
perubahan substansi ekonomi pemilikan, walaupun bentuk hokum
(legal form) pemilikan saham atau aset atau kewajiban atau
instrument kepemilikan lainnya berubah
 Pengendalian dianggap ada apabila pihak pengendali (induk
perusahaan) memiliki lebih dari 50% hak suara pada suatu
perusahaan terkendali (anak perusahaan), baik secara langsung
atau tidak langsung, (melalui anak perusahaan lain).
 Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan
ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi
direktur, komisaris, pemegang saham utama perusahaan,
atau pihak terafiliasi dari direktur, komisaris, atau pemegang
saham utama.
 transaksi yang memiliki benturan kepentingan terlebih
dahulu harus disetujui oleh para pemegang saham
independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk
itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS
 Adalah suatu aset atau hutang atau aktivitas pembiayaan
(financing activity) yang tidak tercatat pada neraca
perusahaan.
 Off balance sheet dapat berupa kontrak sewa (lease), anak
perusahaan yang terpisah (separate subsidiary), dan utang
gabungan. Seperti surat utang (letter of credit). Off balance
sheet meliputi transaksi yang belum dapat dinyatakan
secara efektif atau nyata dan baru dalam bentuk komitmen
atau janji
 Transaksi off balance sheet adalah transaksi yang
mengandung resiko, oleh karena itu transaksi off balance
sheet harus dicatat walaupun belum mempengaruhi neraca,
agar dapat diperoleh informasi yang akurat
 Jaminan dan kewajiban kontingen atau sejenisnya meliputi:
 Garansi bank : semua bentuk garansi atau jaminan yang terima atau
diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak
yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank wanprestasi.
 L/C atau letters of credit baik yang berbentuk stand by maupun
documentary letters of credit
 Komitmen bank yaitu suatu ikatan atau kontrak atau berupa
janji yang tidak dapat dibatalkan (irrovocable) secara sepihak
oleh bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yg disepakati dipenuhi.
 Transaksi dalam valuta asing, suku bunga dan stok index
mencakup transaksi valutas asing (currency and interest rate
swaps), kurs masa depan (currency future options)
• Definisi:
• Menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas
berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari
kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas
pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.
• Pengungkapan seluruh entitas
• Mengklarifi kasi bahwa entitas pelapor tidak perlu mengungkapkan
imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja
atau direktur entitas manajemen (Paragraf 17A); dan
• Mensyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang
dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen
kunci yang disediakan oleh entitas manajemen (Paragraf 18A).
 Pemerintah RI cq menteri keuangan :
pemegang saham utama
 BUMN lain ( BNI, Bank Mandiri, PT PLN, PT
Jamsostek) : entitas sepegendali
 Patrakom : entitas asosiasi
 Direksi dan Komisaris : karyawan kunci
 Yakes Telkom : entitas dibawah pengaruh
signifikan
Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactions
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.

50
 Berdasarkan laporan konsolidasi, tentukan anak perusahaan,
berapa % kepemilikan dan contoh konsolidasi pada laporan
keuangan ! Bagaimana kebijakan konsolidasinya !
 Berilah contoh laporan interim, apakah disusun secara
ringkas atau lengkap. Apakah ada beda dengan laporan
keuangan tahunan
 Lihatlah laporan segmen, bagaimana dasar pembagian
segmen dan uraikan kinerja masing masing segmen, apa
keputusan yg bisa diambil !
 Identifikasi pihak berelasi dan transaksi apa yang terkait
dengan pihak berelasi, tunjukkan dalam laporan keuangan
pelaporan pihak berelasi tsb

Anda mungkin juga menyukai