Oleh :
Kelompok 4
Widya Reski Imelia
Rahmawati
Surijah Manca
Dini Wulandari
Citrawati Angraeni
ASUHAN KEPERAWATAN
BERAT BAYI LAHIR RENDAH
Defenisi
• BBLR (Bayi berat lahir rendah) adalah bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir. (Amru sofian,2012).
Klasifikasi
Infeksi
Etiologi
Insufisiensi
Faktor nutrisi
Tanda dan Gejala
Sebelum bayi lahir Setelah bayi lahir
Pada anamnesa sering
Bayi dengan retadasi
dijumpai adanya riwayat
pertumbuhan intra uterin
abortus, partus prematurus,
dan lahir mati. Bayi premature yang lahir
sebelum kehamilan 37
Pembesaran uterus tidak
minggu
sesuai tuanya kehamilan.
Bayi premature kurang
Pergerakan janin pertama
sempurna pertumbuhan
terjadi lebih lambat,
alat-alat dalam tubuhnya.
gerakan janin lebih lambat
walaupun kehamilannya
sudah agak lanjut.
Patofisiologi
BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan
hidramnion, hamil ganda, perdarahan, cacat bawaan,
infeksi dalam rahim. Hal ini akan menyebabkan bayi
lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang
kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm
kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut
lanugo banyak, lemak kurang, otot hipotonik lemah,
pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea biasanya
terjadi pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Penatalaksanaan
Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu,
terapi oksigen
Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus
Arteriosus)
Keseimbangan cairan dan elektrolit,
pemberian nutrisi yang cukup
Pengkajian
Biodata
Terjadi pada bayi yang dalam Riwayat penyakit dahulu
pertumbuhan di dalam
Ibu memliki riwayat kelahiran
kandungan terganggu
prematur,kehamilan
Keluhan utama ganda,hidramnion
Menangis lemah, reflek Riwayat penyakit keluarga
menghisap lemah, bayi
Adanya penyakit tertentu yang
kedinginan atau suhu tubuh
menyertai kehamilan seperti
rendah
DM,TB Paru, tumor
Riwayat penyakit sekarang kandungan, kista, hipertensi
Lahir spontan, SC umur
kehamilan antara 24 sampai
37 minnggu ,berat badan
kurang atau sama dengan
2.500 gram
Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Fisik
Kesadaran compos mentis Sistem sirkulasi/kardiovaskular :
Frekuensi dan irama jantung rata-
Nadi : 180X/menit pada rata 120 sampai 160x/menit, bunyi
menit, kemudian menurun jantung (murmur/gallop), warna
kulit bayi sianosis atau pucat,
sampai 120-140X/menit pengisisan capilary refill (kurang
dari 2-3 detik).
RR : 80X/menit pada menit,
Sistem pernapasan : Bentuk dada
kemudian menurun sampai barel atau cembung, penggunaan
40X/menit otot aksesoris, cuping hidung,
interkostal; frekuensi dan
Suhu : kurang dari 36,5 C keteraturan pernapasan rata-rata
antara 40-60x/menit, bunyi
pernapasan adalah stridor,
wheezing atau ronkhi.
Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas
pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot,
penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan
metabolik.
Hipotermi berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur
dan penurunan lemak tubuh subkutan.
Resiko gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan
mencerna nutrisi karena imaturitas.
Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan
imunologis yang kurang.
Intervensi
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat
pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan
energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.
Tujuan : Intervensi
Setelah diberikan asuhan Observasi pola Nafas.
keperawatan diharapkan pola
napas menjadi efektif. Observasi frekuensi dan
bunyi nafas
Kriteria Hasil :
RR 30-60 x/mnt Observasi adanya sianosis.
Sianosis (-) Monitor dengan teliti hasil
Sesak (-) pemeriksaan gas darah.
Ronchi (-)
Whezing (-)
Hipotermi berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak tubuh subkutan.
Tujuan : Intervensi
Setelah diberikan asuhan Observasi tanda-tanda vital.
keperawatan diharapkan suhu Tempatkan bayi pada
tubuh dalam rentang normal. incubator.
Kriteria Hasil : Awasi dan atur control
Suhu 36-37C. temperature dalam
Kulit hangat. incubator sesuai kebutuhan.
Sianosis (-) Monitor tanda-tanda
Hipertermi.
Ekstremitas hangat
Evaluasi
Kebutuhan O2 bayi terpenuhi
Tidak terjadi hipertermi
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Selama perawatan tidak terjadi komplikasi ( Infeksi)
ASUHAN KEPERAWATAN
BAYI PREMATUR
Defenisi
• Bayi premature atau bayi preterm adalah
bayi yang berumur kehamilan 37 minggu
tanpa memperhatikan berat badan,
sebagian besar bayi premature lahir
dengan berat badan kurang 2500 gram
(Surasmi, dkk, 2003).
Klasifikasi
Tujuan : Intervensi
Setelah diberikan asuhan Observasi frekuensi
keperawatan diharapkan pola pernafasan dan pola nafas
napas pasien kembali normal (pernafasan, tonus otot dan
dengan .
warna kulit)
Kriteria Hasil :
Posisikan bayi terlentang
Respirasi Rate 30-60 x/menit
dengan gulungan kain di
Tidak terdapat penggunaan bawah bahu
otot-otot bantu napas
berikan rangsangan tactil
Tidak bernapas dengan cuping
hidung
Evaluasi
Pertukaran gas kembali normal
Pola napas kembali normal
Jalan napas pasien bersih
Perfusi jaringan pasien kembali normal
Bayi dapat menunjukan penambahan berat badan
(2x 20-30 gr/hr)
ASUHAN KEPERAWATAN
ASFIKSIA
Defenisi
• Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat
bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga dapat meurunkan oksigen
dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan lebih lanjut (Manuaba, 2007).
Klasifikasi
Asfiksia livida
Asfiksia pallida
Faktor Risiko Penyebab Asfiksia
Neonatorum
Faktor ibu
Faktor
Faktor bayi
neonatus
Patofisiologi