Anda di halaman 1dari 12

ARITMIA ATRIUM DAN VENTRIKEL

Kelompok 5
Selvita Berlian D (S16180)
Septyan Bagus M (S16181)
Sindhi Maipuri (S16182)
Siti Ning Intan L (S16183)
Tatik Widyastuti (S16184)
Titin Purnama S (S16185)
Ulfi Asmaroh (S16186)
Verily Endah J W (S16187)
Yoanita Putri (S16188)
Yudhi Prabowo (S16189)
Dita Noviati (S16190)
PENGERTIAN
Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas
denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan
konduksi (Hanafi, 2010).
ETIOLOGI
1. Penyakit Arteri Koroner
1. Tekanan Darah Tinggi
2. Penyakit Jantung Bawaan
3. Obat dan Suplemen
4. Obesitas
5. DM
6. Terlalu banyak minum alkohol
MANIFESTASI KLINIS
1. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur;
defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin
menurun bila curah jantung menurun berat.
2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan;
bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
5. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema
(trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
KLASIFIKASI ARITMIA
a. Aritmia Nodus Sinus
1) Sinus Bradikardi : Sinus Bradikardi adalah irama sinus yang
lambat denan kecepatan kurang dari 60 denyut/menit.
2) Sinus Takikardi : Ialah irama sinus yang lebih cepat dari
100/menit. Biasanya tidak melebihi 170/menit.
3) Sinus Aritmia : Ialah kelainan irama jantung dimana irama sinus
menjadi lebih cepat pada watu inspirasi dan menjadi lambat pada
waktu ekspirasi.
4) Henti sinus (sinus arrest) : Terjadi akibat kegagalan simpul SA,
setelah jedah, simpul SA akan aktif kembali
C. Aritmia Ventrikel
1) Kontraksi prematur ventrikel
Terjadi akibat peningkatan otomatisa sel ataupun ventrikel PVC bias di
sebabkan oleh toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam, asedosis
atau peningktan sirkulkalasi katekolamin.
2) Bigemini ventrikel
Biasanya terjadi disebabka oleh intoksikasi digitalis, penyakit arteri
koroner, miokard,infark, akut dan chf.
3) Takikardi ventrikel
Ialah ekstrasistole ventrikel yang timbul berturut-turut 4 atau lebih.
Ekstrasistole ventrikel dapat berkembang menjadi fibrilasi ventrikel dan
menyebabkan cardiac arrest. Penyebab takikardia ventrikel ialah penyakit
jantung koroner, infark miokard akut, gagal jantung.
4) Fibrilasi ventrikel
Ialah irama ventrikel yang khas dan sama sekali tidak teratur.
b. Aritmia Atrium
1) Kontraksi prematur atrium (Ekstrasistole Atrial) : Secara klinis
ekstrasistol nodal hampir tidak dapat dibedakan dengan ekstrasistol
ventrikular ataupun ekstrasistol atrial.
2) Paroksimal Takikardi Atriuum : Disebut juga takikardia supra
vebtrikular. Merupakan sebuah takikardia yang berasal dari atrium
atau AV node.
3) Flutter atrium : Pelepasan impuls dari fokus ectopic di atrium
cepat dan teratur . Rate : 250 – 350x/mnt
4) Fibrilasi atrium : Pada fase ini di EKG akan tampak gelombang
fibrilasi (fibrillation wave) yag berupa gelombang yang sangat tidak
teratur dan sangat cepat dengan frekuensi 300/ menit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
2. Monitor Holter
3. Foto dada
4. Skan pencitraan miokardia
5. Tes stres latihan
6. Elektrolit
7. Pemeriksaan obat
8. Pemeriksaan tiroid
9. Laju sedimentasi
10. GDA/nadi oksimetri
PENATALAKSANAAN
1. Terapi medis Obat-obat anti aritmia dibagi 4 kelas yaitu :
Anti aritmia Kelas 1 : Sodium channel blocker
Kelas 1 A
Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk
mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang
menyertai anestesi.
Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang
Kelas 1 B
Lidocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT dan Pheniton.
Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi, Aprindine, Moricizine,
Propafenone.
Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade)
Atenolol, Metoprolol, Bisoprolol, Nadolol dan Propanolol : indikasi
aritmi jantung, angina pektoris dan hipertensi
Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)
Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang, Sotalol, Bretilium,
Dofatilide dan Ibutilide.
Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia, Nipedifin,
Amlodipine, dan Diltiazem.
Terapi Mekanis
1. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan
disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur
elektif.
2. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat
darurat.
3. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada
pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel.
4. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan
stimuluslistrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi
jantung.
Terapi non farmakologi:
1. Kurangi merokok
2. Kurangi stress
3. Kurangi minuman beralkohol
4. Diet
5. Olahraga
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai