DAN
DIAGNOSTIK FISIK
Anamnesis
• ANAMNESIS:
Komunikasi antara dokter (pemeriksa) dengan pasien
Kegiatan ini penting sebagai awal dari pemeriksaan fisik
dan dapat membantu pemeriksa dalam mengarahkan
diagnosis penyakit pada pasien.
Tujuan:
- Membina hubungan dokter dan klien/pasien.
- Mendapatkan informasi menyeluruh tentang keluhan
klien
- Membuat kesimpulan dan rumusan tentang masalah
yang dihadapi klien.
I. Anamnesis
II. Pemeriksaan Fisis
A. Inspeksi
B. Palpasi
C. Perkusi
D. Auskultasi
III. Laboratorium
IV. Radiologi
V. Pemeriksaan penunjang lain
Sebelum melakukan anamnesis, perlu identifikasi penderita,
antara lain :
• Nama penderita
• Kelamin
• Umur
• Bangsa / Suku
• Status perkawinan
• Pekerjaan
• Alamat
• Agama
I. ANAMNESA
1. Auto anamnesis :
riwayat penyakit diperoleh dari penderita sendiri
2. Irama Nadi
3. Amplitudo Nadi
• Amplitudo besar, disebut pulsus magnus. Pd demam, aorta insuffisiensi
• Amplitudo kecil, disebut pulsus parvus. Pd mitral stenosis, aorta stenosis
• Amplitudonya sama disebut pulsus equal, sebaliknya adalah pulsus
inequal
Tergantung pada :
• Banyaknya darah yang keluar dari ventrikel kiri
• Tahanan perifer
• Elastisitas pembuluh darah
4. Apakah Kiri sama dengan kanan
Dalam keadaan normal amplitudo kiri sama dengan amplitudo kanan.
Bila ada perbedaan, dapat disebabkan oleh keadaan sbb :
• Stenosis pembuluh darah
5. Kualitas Nadi
II.7. Habitus
• Habitus asthenicus
• Habitus athleticus
• Habitus picnicus
Barrel Chest
II.8. Pemeriksaan kulit
II.9. Pemeriksaan selaput lendir
II.10. Pemeriksaan getah bening
II.11. Pemeriksaan pembuluh darah
II.12. Pemeriksaan tulang / otot dan saraf
Pemeriksaan Regional, meliputi :
I. Pemeriksaan Kepala & Leher
II. Pemeriksaan Thorax
III. Pemeriksaan Abdomen
IV. Pemeriksaan Anggota Gerak
V. Pemeriksaan Alat Kelamin
VI. Pemeriksaan Tulang Belakang
PEMERIKSAAN KEPALA & LEHER
1. Pemeriksaan Muka dan Kepala
1. Sesak napas
2. Batuk-batuk (kering / berdahak)
3. Batuk darah
4. Nyeri dada
5. Keluhan umum lainnya, seperti demam, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, keringat malam
1. Sesak Napas
Variasi Dyspneu, yakni :
• Takipnea : Napas yang cepat
• Hiperpnea : Napas yang dalam
• Orthopnea : Sesak napas pada waktu tidur
• Platipnea : Sesak napas pada posisi tegak (berdiri)
• Trepopnea : Sesak napas pada posisi berbaring kekiri/kanan
Sesak napas sering ditemukan pada keadaan/penyakit :
a. Gangguan sistem pernapasan
• Penyakit saluran napas : asma bronkial, PPOK
• Penyakit parenkim paru : pneumonia, ARDS
• Penyakit vaskuler paru : emboli paru
• Penyakit pleura : efusi pleura, pneumothoraks
b. Gangguan sistem kardiovaskuler
• Meningkatnya tekanan vena pulmonalis : gagal jantung kiri
• Penurunan curah jantung
• Anemia berat
c. Ansietas / psikosomatik
Kelainan bentuk :
• Kifosis Kelainan dada lain yang sering dijumpai adalah :
• Skoliosis • Kulit : spider naevi
• Pectus excavatum • Bendungan vena
• Pectus carinatum • Emfisema subkutis
• Pectus excavatum • Ginekomastia
• Penyempitan atau pelebaran sela iga
Asymetrical Breast
Gynecomastia
2. Dada dalam keadaan bergerak
a. Frekwensi Pernapasan
• Normal : 12-18 kali permenit
• Bradipnea : < 12 kali permenit
• Takipnea : > 18 kali permenit
b. Sifat Pernapasan
• Torakal
• Abdominal
• Torako-abdominal
Jenis pernapasan lain :
• Pernapasan dengan pursed lips
• Pernapasan cuping hidung
c. Irama Pernapasan
Pernapasan normal, dilakukan secara teratur dengan fase inspirasi ekspirasi
yang teratur bergantian
a. Sonor (resonant) : terjadi bila udara cukup banyak dalam jaringan alvoulus : paru normal
b. Pekak (dull) : terjadi pada jaringan tanpa udara didalamnya : atelektasis, tumor
c. Redup (stony-dull) : Bagian padat jaringan lebih banyak dari udara didlmnya: pneumonia
d. Hipersonor : Udara lebih banyak dari pada jaringan padat ; Emfisema paru, pneumothorax
Menentukan batas-batas paru
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
A. Inspeksi Jantung
• Voissure cardiaque
Merupakan penonjolan setempat yang lebar didaerah precordium,
diantara sternum dan apex cordis. Adanya Voissure cardiaque,
menunjukkan adanya : kelainan jantung organis, kelainan jantung
yang berlangsung sudah lama dan dilatasi ventrikel
• Ictus
B. Palpasi Jantung
Hal yang harus diperhatikan pada palpasi, adalah : lokalisasi puctum maximum,
apakah kuat angkat, frekwensi, kualitas dan pulsasi yang teraba.
C. Perkusi Jantung
Kegunaan perkusi adalah menentukan batas-batas jantung
D. Auskultasi Jantung
Pemeriksaan auskultasi jantung meliputi pemeriksaan :
• Bunyi jantung
• Bising jantung
• Gesekan pericard
Bunyi Jantung
Untuk mendengarkan bunyi jantung diperhatikan :
Bunyi jantung 4 terjadi karena distensi ventrikel. Normal pada anak-anak dan
orang dewasa didapatkan dalam keadaan patologis, yaitu AV block dan
hipertensi sistemik.
5. Irama dan frekwensi bunyi jantung
Normal irama jantung adalah teratur dan bila tidak teratur disebut
Arrhytmia cordis.
C. Pusat (umbilicus)
Perhatikan bentuknya, apakah menonjol atau tidak. Jika menonjol
kecil kemungkinan peningkatan tekanan intra abdomen dan jika menonjol
yang besar, bisa hernia umbilikalis.
D. Bentuk Abdomen
Harus diperhatikan :
a. Apakah ada ketegangan dinding perut dan bila ada di regio mana
b. Nyeri tekan
c. Hiperaesthesi atau anaesthesi
d. Pembesaran organ-organ dalam perut, seperti hepar, limpa, ginjal, dll
PALPASI HEPAR
4. AUSKULTASI ABDOMEN
• Bentuk dan ukuran tangan yang besar didapatkan pada penderita acromegaly
• Tangan yang kecil dan memanjang didapatkan pada insufisiensi kel. Hipofisis
• Odema tangan, disebabkan oleh :
a. Glomerulonephritis
b. Local phlebitis
c. Bendungan pemb. Darah atau limfe
d. Payah jantung yang berbaring miring
e. Sesudah amputasi mammae
f. Tumor-tumor pada daerah mediastinum
Warna Kulit
Gerakan Tangan
Pergelangan Tangan