Anda di halaman 1dari 36

ANAMNESIS

DAN
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
TANGGAL :
DATA PRIBADI :
KELUHAN UTAMA :
Tidak > satu atau beberapa kata saja
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Uraikan keluhan utama, kronologi,
gejala – gejala awal dari penyakt,
fisiologi yang tertanggu.
Anamnesis Sistem :
(Jangan terlalu panjang. Jangan membuang waktu)

 UMUM :
Nafsu makan, penurunan BB
Kelelahan.

 SISTEM KARDIOVASKULAR :
Berdebar-debar, sesak nafas saat aktifitas/malam
Bengkak pada mata kaki
Berapa kali BAK pada malam hari
Nyeri dada, lama, sifat dan penyebaran?
 SISTEM SALURAN PERNAFASAN :
Batuk
Sputum, apakah terdapat darah
Tuberkulosis dalam keluarga

 SISTEM SALURAN CERNA :


Apakah makanan masuk dengan lancar
Muntah, Nyeri perut
Nyeri lambung
Pernah sakik kuning
BAB darah , Berak hitam
BAB teratur, Kebiasaan BAB berubah
 SISTEM SALURAN KEMIH :
BAK : Nyeri, Frekwensi, Jumlah
Sifat pancarannya (kecil, menetes?)
Apakah terdapat darah, nanah ?

 SISTEM GENITAL :
Pada wanita: Siklus menstruasi, menarke,
Menopause, mens terakhir
Pendarahan antara siklus,
Pendarahan sesudah koitus ?
Riwayat kehamilan, keguguran ?
SISTEM SYARAF PUSAT :
Nyeri kepala
Gangguan : Penglihatan, Pendengaran,
Berbicara atau Berjalan?
Penyakit Dahulu:
Penyakit semasa kanak-kanak.
Operasi? Kecelakaan? Penyakit berat lainnya
Pemeriksaan: Dinas militer, Asuransi jiwa
Pemeriksaan menjadi pegawai
Pemeriksaan dinas kesehatan.
KELUARGA :
Orang tua, saudara-saudara, anak-anak?
Penyakit keturunan atau penyakit istimewa
lainnya?

KERACUNAN
Nikotin, Alkohol, “Obat bius”, Obat-obatan

ALERGI :
Obat-obatan, transfusi,
Pendarahan yang sukar berhenti
PEMERIKSAAN JASMANI
(STATUS PRAESENS)
 KEADAAN UMUM
 Apakah penderita tampak sakit ?
 Apakah pendita kompos mentis, sopor, koma,
delirium, Orientasi
 Apakah ada letak paksa
 Bagaimana keadaan gizinya? (Gemuk, kakeksia,
distribusi lemah tubuh yang tidak normal?)
 Apakah usia biologik sesuai dengan usia takwin
 Dispne, Sionosis
 Anemi, Ikterus
 Edema
 Pendarahan di bawah kulit
 NADI
 Frekwensi, Teratur atau tidak
 Pengisian cukup atau tidak
 Ketegangan
 Keadaan arteri
 Simetris (kiri = kanan)
 PERNAFASAN
 Frekwensi, dalam atau dangkal
 Tidak teratur (Cheyne – Stokes)
 Otot pernafasan tambahan
 Pernafasan cuping hidung
 Pernafasan kostal atau abdominal
 SUHU
 TEKANAN DARAH
Kiri = kanan
Kalau perlu berbaring dan berdiri
 TINGGI BADAN
 BERAT BADAN
KEPALA
Bentuk
Rambut (rambut rontok, hirsutisme)
 MATA
 Konjungtiva, sklera
 Eksoptalmus, Enoptalmus
 Pupil (Bentuk, besar, simetri, reaksi sinar dan
konvergensi)
 Kedudukan mata, Gerakan mata (nistagmus)
 Fundus okuli
 HIDUNG
 Lapang, Apakah septum hidung utuh?
 Sekresi

 MULUT
 Asimetri (nervus facialis)
 Gigi-geligi (protesis), Foetor ex ore (mulut berbau)
 Lidah: pucat, sianosis, simetri, ulkus, leukoplakia
 Busur faring?
 Tonsil?
LEHER
Trekea ditengah/tidak
Kelenjar tiroid, bruit
Pembesaran kelenjar getah bening?
Vena jugaularis
Cara pengukuran JVP
 TORAKS
Inspeksi
 Bentuk?
 Simetri pada keadaan istirahat dan bergerak?
 Pembengkakan abnormal?
 Pembuluh darah atau pulsasi abnormal?
 Payudara?

 PARU-PARU
Bagian Depan :
 Stem fremitus
 Batas paru hati, batas paru limpa
Tempat Peranjakan
Pekak (uraikan dengan tepat)
 Auskultasi
Bunyi tambahan (tonki, gesekan pleura)

Bagian belakang : sama


 JANTUNG :

Inspeksi
Pulsasi yang dapat dilihat
Palpasasi:
Iktus (tempat dan sifat, hal-hal istimewa yang
dapat dipalpasi)
Thrills
Perkusi
Menententukan batas jantung
Auskultasi
Pemeriksaan Fisis Jantung
Inspeksi
 Palpasi jantung (apex) bisa terlihat (orang kurus)
bisa juga tak terlihat (orang gemuk, wanita)
 Bila terlihat diameternya tak boleh lebih dari 2,5 cm
 Bila melebar, ada kemungkinan pembesaran dari
jantung.
 Bila terdapat abnormalitas dinding dada kiri,
menonjol ( vusure cardiaque) dapat diperkirakan
adanya kelainan jantung kongenital
PALPASI
 Apex jantung biasanya terlihat pada sela iga 4 atau
5 kiri medial dari garis mid clavicula kiri
 Diameter tidak boleh lebih dari 2,5 cm
 Dapat melebar pada setiap pembesaran rongga
jantung
 Thrill bisa diraba, yang identik dengan murmur
 Thrill diapex biasanya berasal dari katup mitral
PERKUSI
 Menentukan pembesaran jantung terutama kekiri atau ke
kanan
 Penentuan batas jantung kiri
 tentukan batas paru lambung, kemudian
 naik 2 jari, dan lakukan perkusi tegak lurus ke sternum
 Perubahan suara dari sonor ke redup (batas relative) dan
dari redup ke pekak (batas absolut)
 Normal 1-2 jari medial garis mid claviculer kiri
 Batas jantung kanan, tentukan dulu batas paru hati, naik
dua jari, perkusi tegak lurus pada sternum
 Biasanya yang dipakai adalah batas relative.
PROYEKSI JANTUNG KE DINDING DADA

 Ao = aorta
 RA = Right atrium
 RV = Right ventricle
 LV = Left ventricle
Orientasi katup Jantung
ke dinding toraks
AUSCULTASI
 Pemeriksaan jantung yang paling penting
 Prinsip-prinsip yang perlu diingat saat melakukan
pemeriksaan auscultasi adalah :
1. Harus tenang, hindari suara-suara yang menggangu
2. Perhatian harus fokus pada fase-fase mana
kelainan bunyi jantung tersebut terdengar.
3. “Timing” dari bunyi jantung atau murmur sebaiknya
diselaraskan dengan petanda-petanda cardiac cycle
lainnya, seperti pulsasi a. carotis, impuls apex, atau
pulsasi JVP
4. Perhatikan perubahan murmur atau bunyi jantung
saat dilakukan manuver-manuver tertentu seperti
tarik nafas dalam, tahan nafas, dll
AUSKULTASI

Langkah – langkah dalam auskultasi


- Perhatikan rate dan irama
- Identifikasi bunyi jantung I dan II
BJ I, pada saat apek berdenyut dan mulai impuls karotis
BJ II, setelah denyut apek dan setelah denyut karotis
- Perhatikan interval sistolik, dan kemudian diastolik
Semua bunyi yang terdengar setelah S1 = Sistolik,
Semua bunyi yang terdengar setelah S2 = Diastolik
- Auskultasi dimualai dari cardiac base kemudian ke
apical area
Berapa cara AUSKULTASI

A. Posisi Apeks B. Poshisi Katup Aorta


A. Posisi Apeks B. Poshisi Katup Aorta
A. Posisi Apeks B. Poshisi Katup Aorta C. Cara palpasi Apek
Bunyi / suara jantung

 Bunyi Jantung I (S1)


Bunyi yang dihasilkan karena penutupan katup mitral & trikuspit
(M1, T1)
S1 mengeras pada:
1. Stenosis mitral atau trikuspis
2. Keadaan high output (exercise, anemia, dll)
3. Sindrma PR interv memendek
S1 mengeras pada:
1. Regurgitasi mitral atau trikuspit
2. Sindroma COP rendah
3. PR interval memanjang
4. Gangguan konduksi suara ok dindin dada tipis
5. Infark miokard luas
 BUNYI JANTUNG II (S2)
Bunyi ok penutupan katup Aorta dan pulmonal (A2, P2)
1. Pada respirasi normal dpt terdengar spliting fisiologi
2. P2  : Splitting narrows
a. Hipertensi pulmonal (HP)
3. Wide spliting S2
a. Komplet RBBB ok delay aktivitas listrik
b. Emboli paru masiv akute
HP dengan gagal jantung kanan
Stenosis pulmonal dengan septum baik
Prolonged Right Ventr mechanical systole
4. Wide & fixed spliting of S2 : ASD
5. Reverse of paradoxical spliting of S2 (P2S2)
a. Prolonged mechanical Systole ( eq AS severe)
b. Complete LBBB
Bunyi Jantung 3 dari LV

 Bunyi Jantung Abnormal ok gangguan


pengisian LV menunjujkan tanda awal
decomp jantung
 Dapat normal bila terdapat pada usia muda
 Patologis bila terdengar pada dewasa
 Terdengar pada: Systolic Heart Failure
(disfungsi miokard - seperti ok CAD)
Bunyi Jantung 4 dari LV
 Bunyi dihasilkan ok kontrkasi atrial pada non-complaint
LV (S3 dan S4 dapat berasal dari LV atau RV)
 Terdengar pada:
1. Diastolic Heart Failure
2. Ischemic heart diseases
3. Hypertension
4. Cardiomyopathy
5. Severe AS or PS
6. Elderly Patients (less complaint LV)
 Tidak terdengar pada
1. Atrial fibrilasi
MURMUR
Murmur:
 Suara yg terjadi akibat turbulence dalam
jantung atau aliran darah
 Dapat jinak (innocent, flow, functional)
atau patologik
 Bila didapatkan murmurs sebaiknya
dilakukan evaluasi lanjutan
Gradasi murmur
Friction rub:
 Suara Jantung pecah ok kareana inflamsi
pericardial
 Terjadi ok gesekan antara pericard viceral
dan pericard parietal
 Berobah sesuai posisi: lebih kuat terdengar
pada saat inspirasi
 ABDOMEN

Inspeksi
 Simetri ?, Vena yang melebar ?
 Terlihat tumor?, Peristaltik terlihat?
 Perubahan warna kulit?, Pulsasi abnormal?
Palpasi
Hati / limfa / ginjal, massa, Nyeri tekan
Perkusi
 Pekak hati limpa, kemih ?
 Timpani yang berubah ?
Palpasi
 Nyeri tekan ?, Tahanan?
 Palpasi organ-organ (colon, aorta, hati, limpa, ginjal,
kandung empedu)?
 Tumor yang dapat diraba?, Bising usus ?
 TULANG PUNGGUNG DAN LOKASI GINJAL

Tulang Punggung:
 Bentuk (kifosis, skoliosis, lordosis, gibus)?
 Fungsi?
 Nyeri ketok dan pukul?
 Nyeri tekan sumbu?

Lokasi Ginjal
 Nyeri pukul ?
 Nyeri tekan ?
 GENITAL EKSTERNA
 Vulva, klirotis?
 Penis?
 Skrotum?
 Testis dan epidinimis?

 COLOK REKTUM
 Hemorhoid eksterna?
 Fisura ani (dapat sangat nyeri)?
 Tunos sfingter?
 Ampula rekti : selaput lendir, tumor?
 Prostat dan vesikula seminalis termasuk uterus dam
adneksa ?
 Kavum Douglasi?
 Darah pada sarung tangan?
 KETIAK DAN LIPAT PAHA
 Kelenjar getah bening ?

 Arteria fermoralis, kiri dan kanan?

 ANGGOTA GERAK (EKTREMITAS)


Ektremitas atas (lengan)
hanya dicatat jika ada yang yang penting
(jari pemukul gendrang atau perobahan-perobahan
reumatoid pada tangan dsb.)?
 EKTREMITAS BAWAH (TUNGKAI)
 Edeem?

 Varises?

 Warna, suhu serta “refill” kapiler jari kaki?

 Pembuluh arteri jari kaki yang berpulasi (tibialis


posterior dan dorsalis pedis)?
 Tanda-tanda trombosis?

 Atrofi?

 PEMERIKSAAN ORIENTASI NEUROLGIK


 Sikap, kemampuan gerak, cara berjalan?

 Paresis atau paralisis?

 Refleks urat lutut, refleks urat Achilles, refleks telapak


kaki?

Anda mungkin juga menyukai