Anda di halaman 1dari 13

Pap smear

By :
Nur ‘aini aisyah
Winda susanti
Pengertian pap smear
• Pap smear adalah salah satu prosedur pemeriksaan untuk
mendeteksi dini kanker mulut rahim. Pap smear berasal
dari kata Papaniculao, yang merupakan teknik pewarnaan
pada slide untuk pemeriksaan.
• Pap smear merupakan pemeriksaan yang mudah dan
relatif murah. Klien berbaring dalam posisi litotomi
(kedua kaki direnggangkan), bidan atau ahli kandungan
akan memasukkan spekulum ke dalam vagina.
Tujuan Pap Smear

• Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat


berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV.
• Mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
leher rahim.
• Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan
servik uteri
Sasaran Pap
Smear

• Wanita yang telah menikah atau berhubungan seksual


secara aktif.
• Wanita yang tidak mendapatkan haid, baik karena
menopause maupun akibat tindakan operasi.
• wanita antara umur 40-60 tahun
• Wanita pada usia 65 tahun ke atas dan wanita beresiko
tinggi
wanita beresiko
tinggi

• Wanita yang telah berhubungan seksual di usia muda atau


melahirkan di usia muda
• Berganti-ganti pasangan seksual,dan mempunyai banyak
anak.
• Wanita yang telah dilakukan subtotal histerektomi (angkat
kandungan tanpa disertai pengangkatan mulut rahim)
Apabila dilakukan histerektomi (angkat kandungan)
karena tumor jinak, pap smear tidak perlu dilakukan
Syarat
pengambilan
Pap Smear

• Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi


dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
• Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam
sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
• Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia
tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam sebelumnya.
• Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam
vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
Klasifikasi pap smear
• Kelas I: Hanya ditemukan sel-sel normal.
• Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak
ada bukti keganasan.
• Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak
konklusif keganasan.
• Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan
keganasan.
• Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan
keganasan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Pemeriksaan Pap Smear
• Konseling pra pap smear yang tepat
• Cara pengambilan kesediaan
• Petugas kesehatan (dokter/ bidan)
• Labolatorium
• Petugas laboratorium
• Faktor karakteristik
• Faktor perilaku
Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya
Sel-sel Ganas pada Mulut Rahim

•Melakukan Pap Smear secara teratur.


•Menghindari berganti-ganti pasangan seksual, merokok
dan lainnya.
•Menjaga kebersihan organ intim.
•Selalu waspada bila mengalami keputihan dan busuk dari
vagina, perdarahan setelah melakukan hubungan intim
Prosedur dalam melakukan pap
smear
• Persiapan alat
• Spekulum cocor bebek ( Spekulum bivalve)
• Spatula (spatula Ayre) yang berguna sebagai alat pengambilan sampel
• Sikat endoserviks (endocervical brush) dan atau kapas lidi steril (cotton-tipped swab)
• Kaca obyek (object glass)
• Larutan alkohol 95%
• Sarung tangan steril
• Lampu gin
• Kertas label
• Proses melakukan pap smear :
1. Berikan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan, yakinkan pasien bahwa prosedur yang akan
dilakukan tidak menyakitkan
2. Mintalah pasien untuk membuka pakaian dalamnya dan
Pasien berbaring dengan posisi litotomi (posisi terletang
dengan kedua lutut di letakan pada perut).
3. Nyalakan lampu periksa dan aturlah agar cahayanya
menjangkau medan yang akan diperiksa (daerah vulva).
Usahakan agar letak lampu cukup tinggi dan sinarnya
menyorot kebawah sekitar 25 derajat dari bidang datar.
4. Cuci tangan dan pakailah sarung tangan secara steril.
5. Pastikan kandung kemih pasien dalam keadaan kosong.
6. Lakukan prosedur asepsi. Ambillah kapas yang sudah
direndam dalam larutan antiseptic dengan klemoval. Lakukan
usapan vulva dan perineum secara sistematik dengan prinsip
mulai dari sentral (daerah vagina) keperifer. Usapan daerah
• Buanglah kapas yang sudah selesai digunakan pada tempat sampah
medis.
• Pasang spekulum  tanpa menggunakan pelicin, dan tanpa
melakukan periksa dalam sebelumnya, sehingga tampak jelas
vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uterus, dan kanalis
servikalis.  Periksa serviks apakah normal atau tidak.
• Setelah bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio  tampak,
maka  Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam
endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah
jarum jam.
• Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass berlawanan arah
jarum jam  membentuk sudut 45˚ satu kali usapan . Apusan
hendaknya dilakukan sekali saja.
• Tariklah speculum perlahan-lahan dan letakkan pada larutan klorin
Next…..
• Lalu difiksasi atau  Celupkan kaca objek dengan lendir yang di
usap tadi ke dalam larutan alkohol 95% selama 15-30 menit.
fiksasi sampel adalah cara mengawetkan sampel dengan bahna
kimia tertentu agar sel yang terkandung dalam sampel tidak
rusak/ lisis.
• Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan
dikirim ke ahli patologi anatomi dimana sediaan dapat dikirim
secara basah (tetap direndam dalam alkohol) atau dikirim secara
kering dengan mengeringkan sediaan setelah direndam dalam
alkohol.

Anda mungkin juga menyukai