Anda di halaman 1dari 12

KEMISKINAN

MASYARAKAT
NELAYAN
Kelurahan Cilincing
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
KELOMPOK 4:
Miftach Faridl Efendy (D101181324)
Ilham Fathul Kiram (D101181322)
Welty Ayu Oktafia (D101181328)
Inggrid Kenny S. (D101181332)
Putry Nadiya (D101181514)
Agenda
01 Karakteristik Wilayah Kelurahan Cilincing

02 Masalah Kemiskinan Nelayan Kelurahan Cilincing

03 Solusi Pemberantasan Kemiskinan Nelayan


Karakteristik Wilayah
Kelurahan Cilincing
Luas 8.31 Km2
Kepadatan 9844,91/km2
Penduduk
Data Umur dan Pekerjaan
Kategori (tahun) Frekuensi % Kumulative (%)
15-25 34 11.4 11.4
25-35 81 27.3 38.7
35-45 95 32.0 70.7
45-55 48 16.2 86.9
55-65 31 10.4 97.3

Kategori Frekue % Kumulative (%)


nsi
Tidak Bekerja 87 29.3 29.3
Nelayan 135 45.5 74.7
Wiraswasta 52 17.5 92.3
Pegawai Swasta 23 7.7 100.0
Total 297 100.0
Penyebab Kemiskinan
Nelayan Cilincing
1 Kondisi Alam Program Pemerintah yang Tidak
Memihak Nelayan 5

2 Tingkat Pendidikan
Pemasaran Hasil
Tangkapan
4

Pola Kehidupan 3
Dimensi Penyebab Kemiskinan
Dimensi Ekonomi Dimensi Sosial dan Politik

Kebergantungan kepada laut menyebabkan Derajat akses terhadap kekuatan yang


mencakup tatanan sosial politik masyarakat
penghasilan nelayan menjadi tidak menentu karena
masih rendah. Perbedaan kelas antara kaum
hanya bergantung pada satu jenis pekerjaan. Antara miskin dan kaya pun semakin dipertegas oleh
keadaan terebut. Tatanan sosial politik semakin
penghasilan sebagai nelayan dengan realitas
cenderung pada pihak yang bisa mengakses
kehidupan mereka di ibu kota (pengeluaran mereka mereka.
untuk kebutuhan hidup mereka) tidak seimbang.

Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
sumber daya yang komprehensif dalam berpikir, selalu
mengantisipasi tuntutan masa depan, berwawasan luas,
kreatif, memiliki kemampuan dan keahlian di berbagai
bidang/sektor.
Solusi Pemberantasan
Kemiskinan
Nelayan Cilincing
Keterpaduan penanganan kemiskinan nelayan sangat dibutuhkan sekali, tujuannya
adalah untuk menghilangkan egosektor dari masingmasing pemangku kepentingan.
Keterpaduan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keterpaduan Sektor Dalam Tanggung Jawab dan


Kebijakan

2. Keterpaduan Keahlian dan Pengetahuan

3. Keterpaduan Masalah Dan Pemecahan Masalah

4. Keterpaduan Lokasi
Kegagalan kebijakan penanganan kemiskinan nelayan
ini selama ini, disamping kurangnya keterpaduan, juga
terdapatnya berbagai kelemahan dalam perencanaan.
Untuk itu dalam proses perencanaan harus ada unsur-
unsur sebagai berikut:

1. Perumusan sasaran yang jelas

2. Pengidentifikasian situasi yang ada

3. Penentuan tujuan harus bersifat spesifik

4. Menganalisa keadaan

5. Pendampingan, monitoring dan evaluasi


Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai